Anda di halaman 1dari 13

MATERI ESENSIAL MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI

SEKOLAH DASAR/ MADRASAH IBTIDAIYAH TP 2021/2022


KOTA BUKITTINGGI

Satuan Pendidikan : SDN 16 Campago Ipuh


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Semester : II (Dua)
Tahun Pelajaran : 2021/2022
NO NO Materi yang
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Uraian Materi
KD disajikan
1 3.1. Menyimpulkan Menyimpulkan informasi berdasarkan 1. Kalimat Efektif Kalimat Efektif
informasi kalimat efektif sesuai dengan EYD 2. Penggunaan
berdasarkan teks berdasarkan teks laporan hasil huruf kapital Kalimat efektif dapat diartikan sebagai
laporan hasil pengamatan yang didengar atau dibaca. 3. Penggunaan susunan kata yang mengikutikaidah
pengamatan yang tanda baca kebahasaan secara baik dan benar.
didengar dan dibaca. Menyimpulkan informasi dengan 4. Laporan hasil Kaidah yang menjadi patokan kalimat
menggunakan huruf kapital berdasarkan pengamatan efektif yaitu kaidah bahasa Indonesia
laporan hasil pengamatan yang didengar menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI).
atau dibaca
Syarat agar sebauh kalimat dikatakan
Menyimpulkan informasi sesuai tanda
efektif, yaitu
baca yang benar berdasarkan laporan
1. Harus sesuai kaidah dalam PUEBI
hasil pengamatan yang didengar atau 2. Memenuhi unsur gramatikal (subjek,
dibaca predikat, objek, dan keterangan)
3. Kata yang digunakan tidak
berlebihan dan tidak tumpang tindih
4. Tidak menggunakan kata depan
secara berlebihan
5. Tidak memiliki makna ganda atau
ambigu
Contoh kalimat efektif
1. Diana anak tercantik di keluarganya.
2. Semut merupakan serangga berkaki
enam.
3. Nezha belajar untuk ujian.
4. Upacara tersebut dihadiri oleh
semua siswa.
Huruf Kapital

Huruf Kapital disebut juga Huruf Besar,


adalah huruf yang berukuran dan
berbentuk khusus, biasanya digunakan
sebagai huruf pertama dari kata pertama dalam
kalimat, huruf pertama nama diri, dan
sebagainya. Penggunaan huruf kapital dalam
bahasa Indonesia harus sesuai
dengan pedoman umum ejaan bahasa
Indonesia yang disempurnakan

Dalam bahasa Indonesia terdapat


tempat untuk penggunaan huruf kapital.
yaitu sebagai berikut
1. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama kata pada awal
kalimat.
2. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama petikan langsung.
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama dalam ungkapan yang berhubungan
dengan nama Tuhan dan kitab suci,
termasuk kata ganti untuk Tuhan.
4. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama nama gelar
kehormatan, keturunan, dan
keagamaan yang diikuti nama
orang.
5. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama unsur nama jabatan
dan pangkat yang diikuti nama
orang atau yang dipakai sebagai
pengganti nama orang tertentu,
nama instansi, atau nama tempat.
6. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama unsur-unsur nama
orang.
7. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama nama bangsa, suku,
bangsa dan bahasa.
8. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama nama tahun, bulan,
hari, hari raya, dan peristiwa
besar.
9. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama nama geografi.
10. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama semua unsur nama
negara, lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, dan nama
dokumen resmi kecuali kata dan
11. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama semua kata
(termasuk semua unsur kata ulang
sempurna) di dalam nama buku,
majalah, surat kabar, dan judul
karangan, kecuali kata di, ke, dari,
dan, yang, dan untuk yang tidak
terletak pada posisi awal.
12. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama unsur singkatan
nama gelar, pangkat, dan sapaan.
13. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama kata penunjuk
hubungan kekerabatan seperti
bapak, ibu, kakak, saudara, adik,
dan paman yang dipakai dalam
penyapaan dan pengacuan.
14. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama kata ganti Anda.
Penggunaan Tanda Baca

Tanda baca (atau pungtuasi)
adalah simbol yang tidak berhubungan
dengan fonem (suara)
atau kata dan frasa pada suatu bahasa,
melainkan berperan untuk menunjukkan
struktur dan organisasi suatu tulisan, dan
juga intonasi serta jeda yang dapat diamati
sewaktu pembacaan.

Bisa juga dikatakan bahwa pungtuasi


adalah tanda grafis yang digunakan
secara konvensional untuk memisahkan
pelbagai bagian dari satuan bahasa
tertulis. Aturan tanda baca berbeda antar
bahasa, lokasi, waktu, dan terus
berkembang. Beberapa aspek tanda
baca adalah suatu gaya spesifik yang
karenanya tergantung pada pilihan
penulis.
Jenis tanda baca
o Tanda Titik (.)
o Tanda Koma (,)
o Tanda Titik Koma (;)
o Tanda Titik Dua (:)
o Tanda Hubung (-)
o Tanda Pisah (--)
o Tanda Tanya (?)
o Tanda Seru (!)
o Tanda Elipsis (...)
o Tanda Petik ("...")
o Tanda Petik Tunggal ('...')
o Tanda Kurung ((...))
o Tanda Kurung Siku ([...])
o Tanda Garis Miring /
o Tanda Penyingkatan atau
Apostrof (')

2 3.2 Menggali isi teks Menuliskan kalimat dengan 1. Kata depan di, Kata Depan
penjelasan menggunakan kata depan di, ke, dan ke, dan dari Preposisi (Bahasa Latin: prae, "sebelum"
(eksplanasi) ilmiah dari sesuai dengan isi teks eksplanasi 2. Pola kalimat dan ponere, "menempatkan, tempat")
yang didengar dan ilmiah yang didengar atau dibaca sesuai SPOK atau kata depan adalah kata yang
dibaca 3. Kata baku atau merangkaikan kata-kata atau
Menentukan pola kalimat (SPOK) yang tidak baku bagian kalimat dan biasanya diikuti
terdapat dalam teks eksplanasi ilmiah oleh nomina atau pronomina.
yang didengar atau dibaca
Preposisi bisa berbentuk kata,
misalnya di dan untuk, atau gabungan kata,
Menemukan kata baku atau tidak baku
misalnya bersama atau sampai dengan.
sesuai dengan isi teks eksplanasi ilmiah
yang didengar dan dibaca
Penulisan preposisi ini ditulis terpisah,
contoh: di rumah, ke kantor, dan dari
Surabaya. Kesalahan yang paling
umum adalah penulisan kata seperti
"dimana", "disana", "disini", "ditempat",
dibawah", "diatas", "ditengah",
"kemana", "kesana", "kesini", "keatas",
"kebawah" yang seharusnya ditulis "di
mana", "di sana", "di sini", "di tempat",
di bawah", "di atas", "di tengah", "ke
mana", "ke sana", "ke sini", "ke atas",
"ke bawah".

Pola Kalimat

Ada beberapa hal penting yang


setidaknya perlu ada dalam suatu
kalimat di antaranya.

 Sekurang-kurang mengandung
subjek dan predikat.
 Penggunaan diksi yang tepat.
 Sesuai dengan PUEBI (Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia).
 Tidak mubazir dalam
penggunaan kata.
 Mengandung ide pokok.

Pengertian Kalimat SPOK

Kalimat SPOK adalah rangkaian kata


yang mengandung subjek (S), predikat
(P), Objek (O), dan keterangan (K).
Terkadang di dalam kalimat juga
disisipkan pelengkap (Pel), apabila
dalam rangkaian kata tidak terdapat
subjek (S) dan predikat (P), maka
rangkaian kata tersebut tidak dapat
dikatakan sebagai kalimat. Rangkaian
kata yang tidak mengandung subjek
dan predikat dikategorikan ke dalam
frasa.

Contoh Pola Kalimat


1. Ibu membeli sayur-sayuran di pasar
tradisional.
(S = Ibu, P = membeli, O = sayur-
sayuran, K = di pasar tradisional)
2. Dimas mengerjakan tugas sekolah
dengan sunguh-sungguh.
(S = Dimas, P = mengerjakan,
O = tugas, K = dengan
sungguh-sungguh)
3. Para petani menanam padi di pagi
hari.
(S = para petani, P = menanam,
O = padi, K = di pagi hari)

Kata Baku dan Tidak Baku


Pengertian Kata Baku

Kata baku adalah kata yang aturan dan


ejaannya sudah disesuaikan dengan kaidah
bahasa Indonesianya. Kata ini bersifat baku
dan digunakan secara resmi dalam Bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Kata baku
adalah kata yang sudah berbentuk mutlak
baik penulisan dan penguncapannya.

Suatu kata dianggap tidak baku apabila kata


yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia, Kata baku adalah kata
yang bersumber dari bahasa baku yakni
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Kata baku bisa dilihat di Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) baik secara
daring maupun bentuk kamus fisik.

Kata baku adalah kata yang digunakan


dalam bahasa baku. Bahasa baku adalah
ragam bahasa yang dilembagakan dan
diakui sebagian warga pemakainya sebagai
ragam resmi dan sebagai kerangka rujukan
norma bahasa dan penggunaannya seperti
yang dikatakan Halim (1976).

Pengetian Kata Tidak Baku

Banyak faktor yang menyebabkan mengapa


kata yang menjadi tidak baku dan keluar
dari kaidah penulisan yang benar dan
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Oleh sebab itu penting untuk membenarkan
kata tidak baku menjadi kata baku dengan
memerhatikan contoh kata baku dan tidak
baku.

Kata-kata yang menyimpang disebut kata


nonbaku atau tidak baku. Kata tidak baku
biasanya disebabkan oleh adanya pengaruh
atau faktor lingkungan di mana ia
digunakan. Terkadang masing-masing
daerah menggunakan dialek yang berbeda
meski bahasa yang digunakan sama, yakni
Bahasa Indonesia. Ini yang membuat kata
tidak baku sering digunakan.

Biasanya, kata baku adalah kata digunakan


untuk penulisan ataupun pengungkapan
kata-kata yang bersifat resmi atau formal.
Tidak bakunya sebuah kata tidak hanya
dinilai dari salah penulisan saja. Sebuah
kata dianggap tidak baku juga bisa karena
adanya salah pengucapan.

Umumnya, kata tidak baku sering


digunakan dalam percakapan sehari-hari
atau dalam bahasa tutur. Ini karena kata
tidak baku dianggap lebih santai dan tidak
kaku seperti bahasa baku.

Kata baku adalah kata yang sudah sesuai


dengan pedoman atau kaidah bahasa yang
telah ditentukan. Atau kata baku adalah
kata yang sudah sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia dan termuat dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Kata baku digunakan pada kalimat resmi,
baik dalam bentuk tulisan maupun lisan.

Kata tidak baku adalah kata yang tidak


sesuai dengan pedoman atau kaidah
bahasa yang sudah ditentukan. Kata tidak
baku digunakan dalam percakapan sehari-
hari atau dalam bahasa pergaulan atau
bahasa tutur.

Contoh kata baku tidak baku

Kata Baku Kata Tidak Baku


Analisis Analisa
Risiko Resiko
Praktik Praktek
Aktivitas Aktifitas
Nasihat Nasehat
Silakan Silahkan

3 3.4 Menggali informasi Menuliskan kalimat tanya dengan 1. Kalimat tanya Kalimat Tanya
penting dari buku menggunakan aspek apa, siapa, dengan aspek Informasi dari teks eksplanasi dapat
apa, di mana, ditemukan dengan menjawab pertanyaan
sejarah menggunakan dimana, mengapa, bagaimana, dan kapan
menggunakan kata tanya :
aspek apa, di mana, sesuai isi teks eksplanasi yang didengar kapan, siapa,
 Apa
kapan, siapa, atau dibaca mengapa, dan
bagaimana  Siapa
mengapa, dan
Kalimat utama  Di mana
bagaimana. Menentukan kalimat utama berdasarkan 2.
3. Ide pokok  Kapan
informasi penting dari buku sejarah
 Mengapa
Menentukan ide pokok berdasarkan  Bagaimana
informasi penting dari buku sejarah Kata Tanya yang dapat digunakan
untuk menggali informasi dari teks
eksplanasi adalah
1. Apa
Digunakan untuk menanyakan keadaan,
perilaku, atau penjelasan isi teks.
2. Di mana
Digunakan untuk menanyakan tempat
suatu peristiwa berlangsung, lokasi,
serta tempat yang sedang digunakan
dalam teks.
3. Kapan
Digunakan untuk menanyakan waktu
terjadinya suatu keadaan atau peristiwa
(jam, hari, tanggal, bulan, tahun,
ataupun lamanya sebuah kejadian)
dalam teks.
4. Siapa
Digunakan untuk menanyakan pelaku
yang terkait atau turut serta dalam
suatu peristiwa atau kejadian dalam
teks.
5. Mengapa
Digunakan untuk menanyakan alasan
atau sebab sebuah peristiwa terjadi
dalam teks.
6. Bagaimana
Digunakan untuk menanyakan cara atau
proses sebuah peristiwa berlangsung,
serta untuk menanyakan keadaan atau
kejelasan satu hal dalam teks.

Kalimat Utama

Kalimat utama adalah kalimat yang memuat


ide pokok atau gagasan utama yang
digunakan sebagai acuan pengembangan
sebuah paragraf. Intinya, kalimat utama
adalah penjabaran dari gagasan utama yang
dikemas menjadi sebuah kalimat.

Kalimat utama memiliki ciri-ciri sebagai


berikut:
 Mengandung sebuah pokok pikiran
atau permasalahan yang dapat
dijelaskan lebih lanjut
 Biasanya berbentuk satu kalimat
lengkap yang dapat berdiri sendiri
 Memiliki arti atau maksud yang
jelas meski tidak dihubungkan dengan
kalimat lain
 Kalimat utama dapat dibentuk tanpa
kata hubung (konjungsi)

Kalimat Utama dan Kalimat Penjelas

Selain kalimat utama, dalam sebuah


paragraf juga terdapat kalimat penjelas.
Kalimat penjelas atau kalimat pendukung
adalah kalimat yang menjelaskan lebih
lanjut tentang kalimat utama.

Ciri-ciri dari kalimat penjelas adalah:


 Tidak dapat berdiri sendiri
 Dapat memiliki arti atau maksud
jika sudah dihubungkan dengan kalimat
lain dalam satu paragraf
 Memerlukan konjungsi atau kata
hubung
 Bisasanya berisi keterangan,
contoh, atau informasi lain yang
mendukung kalimat utama

Ide Pokok

Ide pokok adalah ide/gagasan yang menjadi


pokok pengembangan paragraf. Makanya,
nama lain ide pokok adalah gagasan utama.
Ide pokok terdapat di kalimat utama dan
setiap satu paragraf hanya ada satu ide
pokok.

Cara Menemukan Ide Pokok dalam


Paragraf

1. Baca seluruh paragraf dengan cermat


Membaca dengan cermat sebuah
paragraf. Dengan penuh konsentrasi
2. Cermati kalimat pertama hingga akhir
Paragraf yang terdiri dari beberapa
kalimat harus dicermati ketika
membacanya. Jangan sampai ada yang
terlewat setiap kalimat dalam paragraf
tersebut
4. Baca tiap kalimatnya
Dalam suatu paragraf, ide pokok bisa
terletak di awal, di akhir, atau di awal
dan akhir paragraf. Kembali lagi,
pastikan tidak ada kalimat yang
terlewati
5. Tandai ide pokok
Setelah menemukan ide pokok di
paragraf tersebut, langsung ditandai.
Hal ini untuk meminimalisir lupa yang
bisa saja terjadi.
6. Tandai info penting
Jika ada info penting dalam paragraf
tersebut, tidak ada salahnya untuk
menandai. Biasanya akan ditanyakan
dalam soal-soal di nomor selanjutnya
yang menggunakan paragraf yang sama.
14 3.6 Mencermati petunjuk Menuliskan penggunaan tanda baca 1. Tanda baca Tanda baca
dan isi teks formulir (titik, koma, titik dua) dalam mengisi (titik, koma, menurut KBBI, tanda
(pendaftaran, kartu teks formulir titik dua) baca merupakan tanda yang digunakan dalam
anggota, pengiriman 2. Singkatan kata sistem ejaan. Biasanya tanda baca ini
sesuai EYD dilambangkan dengan simbol yang berbeda-beda.
uang melalui bank/ Menuliskan penggunaan singkatan kata
Contoh Jenis Tanda Baca
kantor pos, daftar sesuai EYD berdasarkan petunjuk dari 1. Tanda Titik (.)
riwayat hidup,dsb.) isi teks formulir
2. Tanda Kurung (())
3. Tanda Seru (!)
4. Tanda Tanya (?)
5. Tanda Koma (,)
6. Tanda Hubung (-)
7. Tanda Titik Dua (:)

Singkatan Kata

Singkatan kata merupakan penyingkatan


sesuatu perkataan atau frasa.

Contoh singkatan:

Kata
Maksud
Singkatan
b.p. bagi pihak
dengan alamat/di
d.a.
alamat
dst. dan seterusnya
dll. dan lain lain
hlm. halaman
tsb. tersebut
spt. seperti
cth. contohnya
Dr. Doktor
En. Encik
Pn. Puan
Prof. Profesor
Sdr. Saudara/Saudari
S.E. Sarjana Ekonomi
S.S. Sarjana Sastera
Tn. Tuan
Hj. Haji
Yang Amat
YAB.
Berhormat
Y.M. Yang Mulia
Tth. Yang Terhormat
Kol. Kolonel

Bukittinggi, Juli 2021


Mengetahui Guru Kelas VI
Kepala SD N 16 Campago Ipuh

ZULBAIDAH, S.Pd, SD FELRINA ANGGRAINI, S. Pd


NIP. 196211011983082002 NIP. 198707272020122006

Anda mungkin juga menyukai