Anda di halaman 1dari 7

IJPST Volume 4, Nomor 2 , Juni 2017

UJI CEMARAN AIR MINUM MASYARAKAT SEKITAR MARGAHAYU RAYA


BANDUNG DENGAN IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli

Susi Afrianti Rahayu, Muhammad Hidayat Gumilar

Program Studi D3 Farmasi, Akademi Farmasi Bumi Siliwangi


Jl. Rancabolang No. 48 B Margahayu Raya Bandung 40286

ABSTRAK
Air merupakan kebutuhan manusia yang paling penting. Agar tetap sehat, air minum harus
memenuhi persyaratan fisik, kimia maupun bakteriologis. Penelitian ini bertujuan untuk
memeriksa cemaran Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), Air Minum Isi Ulang (AMIU), dan
air dengan alat Pemurnian (Purrified) di masyarakat sekitar jalan Merkuri Timur, Margahayu
Raya Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi bakteri Escherichia coli pada
air minum. Metode tersebut menggunakan angka lempengan total (ALT), Pewarnaan Gram,
Pewarnaan Kapsul, Pewarnaan Tahan Asam, Uji Indol, Metil Merah, Voges Proskauer, Sitrat
(IMViC) dan uji fermentasi gula. Dari 5 sampel yang diuji, ke-5 sampel tersebut tidak
memenuhi syarat menurut SNI serta PERMENKES karena mengandung jumlah bakteri yang
melebihi batas maksimal yaitu 1,0 x 102 untuk cemaran mikroba dan 0 koloni/g (per 100 ml
sampel) untuk bakteri Escherichia coli . Dari 5 sampel tersebut 2 sampel teridentifikasi bakteri
Escherichia coli sementara 3 sampel lainnya mengandung bakteri koliform yang lain.

Kata Kunci : Cemaran, AirMinum, Escherichia coli

TEST OF DRINKING WATER AROUND MARGAHAYU RAYA BANDUNG WITH


IDENTIFICATION OF Escherichia coli BACTERIA

ABSTRACT
Water is the most important human need. In order to stay healthy, drinking water must meet the
physical, chemical and bacteriological requirements. This study aimed to examine the
contamination of drinking water (AMDK), drinking water refill (AMIU), and purifying water
in the community around Merkuri Timur street, Margahayu Raya Bandung. This research used
identification method of Escherichia coli bacteria. The total plate count (ALT), gram staining,
capsule staining, acid-resistant staining, Indole Test, Methyl Red, Voges Proskauer, Citrate
(IMViC) and sugar fermentation test methods were used in this study. From 5 samples tested,
the 5 samples were not qualified according to SNI and PERMENKES because it contains
bacteria that exceeds the maximum limit of 1.0 x 102 for microbial contamination and 0 colony
/ g (per 100 ml sample) for Escherichia coli bacteria. Of the 5 samples, 2 samples identified
Escherichia coli bacteria while 3 other samples contain other coliform bacteria.

Keywords: contamination, drinking water, Escherichia coli

Korespondensi: Susi Afrianti Rahayu


susiafriantir@gmail.com
50
IJPST Volume 4, Nomor 2 , Juni 2017

Pendahuluan tebal sehingga tidak bisa diwarnai dengan


reaksi pewarnaan biasa, tetapi harus dengan
Air merupakan kebutuhan manusia pewarnaan tahan asam.14
yang paling penting. Kadar air tubuh Uji biokimia bakteri merupakan suatu
manusia mencapai 68% dan untuk tetap cara atau perlakuan yang dilakukan untuk
hidup kadar air dalam tubuh harus mengidentifikasi dan mendeterminasi suatu
dipertahankan. Kebutuhan air minum setiap biakan murni bakteri hasil isolasi melalui
orang bervariasi mulai dari 2,1 liter hingga sifat-sifat fisiologinya. Proses biokimia erat
2,8 liter perhari, tergantung pada berat kaitannya dengan metabolisme sel, yakni
badan dan aktivitasnya. Agar tetap sehat, air selama reaksi kimiawi yang dilakukan oleh
minum harus memenuhi persyaratan fisik, sel yang menghasilkan energi maupun yang
kimia maupun bakteriologis.29 menggunakan energi untuk sintesis
Batas maksimal cemaran mikroba yang komponen-komponen sel dan untuk
diizinkan dalam Kualitas air minum kegiatan seluler, seperti pergerakan.9
menurut PerMenKes No.492/ Menkes
/Per/IV/2010 berdasarkan kualitas Metode
mikrobiologisnya yaitu: Total bakteri
Escherichia coli maksimal 0 koloni/g (per Alat dan bahan
100 ml sampel) dan Total bakteri Coiliform Mikroskop binokuler XSZ 107BN
maksimal 0 koloni/g (per 100 ml sampel).16 ;Jarum Ose ;Cawan Petri (Pyrex) ;Bunsen
Cemaran mikroba merupakan mikroba ;Kapas ;Pipet tetes ;Erlenmeyer (Pyrex)
yang keberadaannya dalam pangan pada ;Beaker glass (Pyrex) ; Magnetic Stirrer
batas tertentu dapat menimbulkan risiko SSM 79-1 ;Inkubator (Kenako) ;Colony
terhadap kesehatan Terdapatnya mikroba di Counter type J-3 ;Objek glass (Slides) ;
dalam bahan pangan yang dianggap sebagai Autoklaf type XYQG ;Tabung reaksi (Pyrex)
cemaran ialah apabila mikroba tersebut Sampel Air Minum ;Nacl 0,9%
dapat mengakibatkan menurunnya mutu ;Nutrient Agar (Merck) ; Escherichia coli
makanan/minuman, rusaknya bahan dan (ATCC 25922) ;Media Glukosa, Laktosa
mengakibatkan gangguan pada kesehtan ,Sakarosa (Merck) ;Kristal Violet ;Safranin
manusia.2 ;Tinta Cina ;Alkohol 70% (Medika)
Escherichia coli merupakan bakteri ;Aquadest ;Larutan HCL-Alkohol (1:1)
komensal yang dapat bersifat patogen, ;Larutan Lugol ; Simon Sitrat Agar (Merck)
bertindak sebagai penyebab utama ;Media tryptone broth ; glucose phosphate
morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia. broth (Himedia);Minyak Imersi (Merck) ;
Salah satu metode yang dapat Pereaksi Indol ;Larutan Naftol ;Larutan
mengidentifikasi suatu bakteri ialah KOH 40% ;Larutan Metil Biru ;Larutan
Pewarnaan Gram, Pewarnaan Kapsul dan Karbol Fuchin
Pewarnaan Tahan Asam. Pewarnaan Gram
merupakan pewarnaan diferensial yang Pengambilan Sampel
sangat berguna dan paling banyak Sampel air minum diperoleh dari
digunakan dalam laboratorium masyarakat sekitar jalan Merkuri Timur,
14
mikrobiologi . Pewarnaan kapul adalah Margahayu Raya Bandung. Dari total
teknik yang digunakan untuk mengetahui keseluruhan penduduk berjumlah 64 rumah,
suatu bakteri memilik kapsul pada maka didapat data sampel air minum
tubuhnya. Kapsul adalah lapisan polimer sebagai berikut :
yang terdapat diluar dinding sel(9).
Pewarnaan Tahan Asam merupakan salah
satu metode untuk mengidentifikasi bakteri
tahan asam. Bakteri tahan asam merupakan
bakteri yang kandungan lemaknya sangat

51
IJPST Volume 4, Nomor 2 , Juni 2017

Tabel 1 Klasifikasi sampel uji air minum Hasil dan Pembahasan


Jenis Air minum Jumlah
AMDK (A) 44 Pengujian Angka Lempengan Total
AMDK (B) 2 Pada perhitungan koloni, berdasarkan
AMDK (C) 7 data dari setiap sampel hanya dihitung
AMIU (D) 10 pengenceran dengan jumlah koloni antara
Purified Water (E) 1 30-300. Hal ini bertujuan untuk
memperkecil kemungkinan kesalahan
Masing-masing sampel uji diencerkan dalam perhitungan. Karena percobaan
dengan cara sampel dikocok lalu dipipet dilakukan dua kali (duplo) maka harus
sebanyak 1 ml kedalam tabung reaksi berisi menggunakan data dari kedua pengulangan
9 ml Nacl 0,9% aduk sampai homogen dengan cara mengambil rata-rata dari kedua
sehingga didapatkan pengenceran 10-1. data, dihitung dan dibandingkan dengan
Selanjutnya dilakukan secara serial standar uji cemaran mikroba untuk air
sehingga didapatkan pengenceran 10-2 dan minum.1
seterusnya sampai 10-6. Sampel uji
ditumbuhkan pada medium Nutrien Agar Tabel 2 Hasil pengujian angka lempengan
(NA) dengan cara memasukkan 1ml sampel total
kedalam cawan yang berisi 19ml Nutrien Sampel Angka Standar Keterangan
Lempengan (Koloni/ml)
Agar (NA) kemudian cawan digoyangkan Total
dengan maksud agar sampel tercampur (koloni/ml)
dengan media Nutrient Agar. Sampel A 8,6 x104 1,0 x 102 TMS
B 8,0 x104 1,0 x 102 TMS
diinkubasi pada suhu 37°C selama 48 jam
(18) C 6,4 x104 1,0 x 102 TMS
. D 4,2 x104 1,0 x 102 TMS
Pengujian Angka Lempengan Total E 7,2 x104 1,0 x 102 TMS
Dihitung koloni pada cawan perti TMS = Tidak Memenuhi Syarat
dengan koloni antara 30-300. Cawan
diletakkan secara terbalik lalu dihitung Karena jumlah koloni pada setiap
menggunakan alat Colony Counter Dengan sampel dengan pencenceran 10-6 <30, maka
alat perhitungan mekanis ditangan, Jumlah peneliti menetapkan nilai ALT dipilih dari
koloni dihitung dari baris keatas secara pengenceran terendah yaitu 10-3. Hal ini
horizontal, pada baris dibawahnya dan dikarenakan peneliti telah melakukan uji
seterusnya. Jumlah koloni dikalkulasikan pendahuluan terhadap sampel yang akan
per ml biakan menggunakan rumus : digunakan dalam pengujian ALT ini. Pada
sampel dengan pengenceran 10-3 terlihat
𝐾𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 jumlah koloni yang bisa dihitung antara 30-
𝐴𝑇𝐿 ( )=
𝑚𝑙 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟 𝑥 𝑚𝑙 𝑖𝑛𝑜𝑘𝑢𝑙𝑎𝑛 300 koloni. Sedangkan pada pengenceran
diatas 10-3 koloni sulit untuk dihitung, dan
Identifikasi Bakteri Escherichia coli pada pengenceran dibawah 10-3 jumlah
Masing-masing inokulan sampel uji koloni <30.
diambil dari stok kultur biakan dengan
menggunakan jarum Ose steril, kemudian Uji Blangko Pada Bakteri Escherichia
disuspensikan ke dalam 10 ml larutan NaCl coli
steril lalu dikocok sampai didapat larutan Pewarnaan Gram terhadap bakteri
kekeruhan.4 Untuk selanjutnya dilakukan Escherichia coli menunjukan bahwa bakteri
pengujian pewarnaan gram, kapsul, tahan berbatang pendek dan berwarna merah
asam, dan uji biokimia. setelah proses pewarnaan. Hal ini
disebabkan karena konsentrasi lipid dan
ketebalan lapisan peptidoglikan pada
dinding sel bakteri. Dengan kata lain bakteri

52
IJPST Volume 4, Nomor 2 , Juni 2017

Escherichia coli merupakan bakteri Gram lilin dan lemak itu dapat ditembus cat basic
negatif. Pada sel Gram negatif, alkohol fuchsin. Pada waktu pencucian lapisan lilin
meningkatkan porositas dinding sel dengan dan lemak yang terbuka akan merapat
melarutkan lipid lapisan luar. Jadi, kembali. Pada pencucian dengan asam
kompleks Kristal Violet (KV-I) dapat lebih alkohol warna fuchsin tidak dilepas.
mudah dihilangkan dari lapisan Sedangkan pada bakteri tidak tahan asam
peptidoglikan yang tidak tertaut silang akan luntur dan mengambil warna biru dari
dengan kuat. Oleh sebab itu, efek pencucian methylen blue.22
alkohol memfasilitasi pelepasan kompleks
KV-I yang tidak terikat, yang membuat sel-
sel menjadi kehilangan warna atau tidak
berwarna. Karena hanya sel-sel Gram
negatif yang mengalami kehilangan warna
sehingga sel-selnya menyerap pewarna
tandingan. Sedangkan Gram-positif
mempertahankan warna ungu dari pewarna Gambar 3 Hasil Pewarnaan Tahan Asam
primer.19 bakteri Escherichia coli

Uji Biokimia (Uji IMViC & Uji Gula)


Uji indol bertujuan mengidentifikasi
kemampuan bakteri menghasilkan indol
dengan menggunakan enzim
tryptophanase. Produksi indol di dalam
media dimungkinkan karena adanya
tryptophan. Tryptophan adalah asam amino
Gambar 1 Hasil Pewarnaan Gram bakteri esensial, yang teroksidasi oleh beberapa
Escherichia coli bakteri yang mengakibatkan pembentukan
indol, asam piruvat, dan amonia (10). Hasil
Hasil pewarnaan kapsul terhadap uji Indol pada bakteri Escherichia coli
bakteri Escherichia coli menunjukan bahwa adalah positif yang ditunjukan adanya
bakteri tersebut terwarnai dengan warna cincin merah pada bagian atas, hal ini
merah. Prinsip dasar pewarnaan kapsul disebabkan karena indol bereaksi dengan
ialah kapsul pada kuman tidak dapat aldehid.25 Namun karena cincin mudah
mengikat zat warna, sehingga pada memudar oleh gerakan yang tiba-tiba,
pemberian cat tinta cina dan carbol fuksin
terlihat bulatan terang atau transparan
dengan latar belakang gelap dan badan
kuman berwarna merah dari fuchsin.13
Gambar 2 Hasil Pewarnaan Kapsul bakteri
Escherichia coli
Hasil pewarnaan tahan asam terhadap
bakteri Escherichia coli menujnukan bahwa cincin menjadi pecah dan menghasilkan
bakteri tersebut terwarnai dengan warna warna merah muda.
biru, sehingga dapat dikatakan bahwa Uji Methyl Red (MR), bertujuan untuk
bakteri Escherichia coli tidak termasuk mendeteksi kemampuan organisme dalam
bakteri tahan asam. Prinsip dari pewarnaan memproduksi dan mempertahankan produk
tahan asam ialah dinding bakteri yang tahan akhir asam stabil dari fermentasi glukosa.
asam mempunyai lapisan lilin dan lemak Methyl red adalah indikator pH, yang tetap
yang sukar ditembus cat. Oleh karena berwarna merah pada pH 4,4 atau kurang.25
dengan pengaruh pemanasan, maka lapisan Hasil pengamatan untuk uji MR pada isolat

53
IJPST Volume 4, Nomor 2 , Juni 2017

bakteri Escherichia coli adalah positif yang Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan
ditunjukkan dengan larutan berwarna sebagai berikut :
merah.
Uji Voges Proskauer (VP) adalah tes Tabel 3 Hasil Pengujian Bakteri
yang digunakan untuk mendeteksi acetonin Escherichia coli
dalam kultur cair bakteri. Pengujian ini Karakteristik Jenis Isolat
dilakukan dengan menambahakan alpha- Pengujian
Pewarnaan Gram Gram Negatif
naftol dan kalium hidroksida dengan kaldu
Pewarnaan Kapsul + (Kapsul
voges Proskauer yang telah diinokulasi merah)
dengan bakteri. Warna merah menunjukkan Pewarnaan Tahan Asam -
hasil yang positif, sedangkan warna kuning- Indole +
coklat atau tidak berwarna merupakan hasil MR +
VP -
negative.25 Uji ini negatif untuk Sitrat -
Escherichia coli karena Escherichia coli Media Glukosa +
memfermentasikan karbohidrat menjadi Media Laktosa +
produk asam dan tidak menghasilkan Media Sakarosa +
produk netral seperti asetonin.
Uji sitrat bertujuan mendeteksi Hasil Pengujian pada sampel
kemampuan suatu organisme untuk Pada tabel 4 dilihat untuk uji biokimia,
memanfaatkan sebagai satu-satunya sumber karakteristik sampel A cocok dengan
karbon dan energi. Jika bakteri mampu karakteristik blangko Escherichia coli, hal
menggunakan sitrat sebagai sumber ini menandakan bahwa sampel A tercemar
karbonnya maka akan menaikan pH dan bakteri Escherichia coli. Untuk sampel B
mengubah warna medium biakan dari hijau pada pengujian biokimia 1 pengujian yaitu
menjadi biru.25 Hasil pengamatan untuk uji pengujian sitrat menunjukan hasil yang
sitrat adalah negatif pada Escherichia coli berbeda dengan blangko Escherichia coli,
yang ditujukan tidak adanya perubahan sama dengan penelitian yang dilakukan
warna pada media uji sitrat. Escherichia oleh Zulfikar (2015) bahwa sampel
coli merupakan salah satu bakteri yang menunjukkan hasil yang sama, maka
tidak menggunakan sitrat sebagai sumber sampel tercemar bakteri Escherichia coli
karbon dilingkungan.25 sitrate positive. Untuk sampel C, D, dan E
Pada uji fermentasi gula pada bakteri hasil yang didapat rata-rata 3-4 perbedaan
Escherichia coli menunjukan bahwa hasil pengujian dengan blangko
Escherichia coli dapat memfermentasikan Escherichia coli, dimana perbedaan yang
laktosa, glukosa dan sakarosa serta sangat mencolok yaitu hasil ketiga sampel
menghasilkan hidrogen sulfida (H2S). Hal tersebut negatif pada uji fermentasi gula.
itu ditandai dengan perubahan warna dari Ada kemungkinan sampel terkontaminasi
merah menjadi kuning, serta adanya dengan bakteri yang tidak dapat
gelembung pada media gula. Sedangkan memfermentasi gula, sehingga hasil yang
pada media sakarosa ditandai dengan warna didapat tidak sesuai dengan blangko,
tetap menjadi merah. menurut Hemraj (2013) terdapat salah saktu
bakteri yang tidak memiliki kemampuan
memfermentasi gula. Bakteri tersebut
adalah bakteri dengan genus Shigella.
Shigella merupakan bakteri Gram negatif
anggota dari kelompok bakteri coliform
yang sering mencemari air. Oleh karena itu
ada kemungkinan sampel terkontaminasi
Gambar 4 Hasil uji Biokimia bakteri oleh jenis bakteri tersebut
Escherichia coli

54
IJPST Volume 4, Nomor 2 , Juni 2017

Tabel 4 Hasil Pengujian Sampel

Karakteristik Sample Sample Sample Sample Sample Blangko


pengujian A B C D E E.coli
P. Gram Gram - Gram - Gram - Gram - Gram - Gram -
P. Kapsul + + + + + +
P. Tahan Asam - - - - - -
Indole + + + + + +
MR + + + + + +
VP - - - - - -
Sitrat - + + - - -
Media Glukosa + + - - - +
Media Laktosa + + - - - +
Media Sakarosa + + - - + +

Simpulan Sanitasi Depot Air Minum, Dirjen


Penyehatan Lingkungan, Jakarta
Berdasarkan hasil penelitian, dapat 4. Ditjen POM. 1995. Materia Medika
disimpulkan bahwa : Indonesia. Jilid VI. Jakarta:
Dari 5 sampel air minum yang diuji, Departemen Kesehatan RI. Hal. 173-
ke-5 sampel tersebut tercemar oleh bakteri, 176.
dimana 2 diantaranya terindentifikasi 5. Dwidjoseputro. 1978. Dasar-Dasar
bakteri Escherichia coli. Sehingga semua Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.
sampel air minum tidak memenuhi standar 6. Fardiaz. S., 1993. Analisi Mikrobiologi
menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) Pangan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
01-3553-2006 tentang Kriteria air Minum Utama
serta menurut Peraturan Menteri Kesehatan 7. Garcia, H.H., Evans, C.A.W., Nash,
Republik Indonesia No. T.E., Takayanagui, O.M., White, A.C.,
492/Menkes/Per/IV/2010 tentang kadar Botero, D., et al., 2002. Current
maksimum bakteri Escherichia coli di Consensus Guidelines for Treatment of
dalam air minum. Neurocysticercosis. American Society
Terdapat cemaran bakteri lain selain for Microbiology 15 (4): 747-756
bakteri Escherichia coli yang terkandung 8. Geo FB, Karen CC, Janet SB, Stephen
didalam 3 sampel lainnya. Kemungkinan AM, Timothy AM, 2011. Medical
cemaran tersebut adalah bakteri genus Microbiology 25th edition, New York:
Shigella. McGraw Hill.
9. Hadiutomo, 1990. Mikrobiologi Dasar
Daftar Pustaka Jilid I. Jakarta: Erlagga.
10. Hemraj, V., 2013. A review on
1. Andrian G., 2014 Analisis cemaran Commonly Used Biochemical Test For
bakteri coliform dan identifikasi Bacteria. India: Departement of
escherichia coli pada air minum isi Pharmacy, L R Intitute of Pharmacy,
ulang dari depot di kota Manado, Jurnal Solan (H.P).
ilmiah farmasi. 3(3) : 325-334 11. Jawetz M, Melnick R, Adelberg, 2008.
2. BSNI (Badan Standarisasi Nasional Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta:
Indonesia), 2009. Tentang Cemaran EGC. P 199-200
Mikroba: Badan Standarisasi Nasiona 12. Jawetz, E. et al. 1995. Review of
Indonesial. Hal. 3-5 Medical Microbiology. Los Altos,
3. Depkes RI, 2006. Pedoman California: Lange Medical Publication.
Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygene Pages 227-230

55
IJPST Volume 4, Nomor 2 , Juni 2017

13. Kumar, V., Cotran, R.S., dan Robbins 26. Standar Nasional Indonesia, 2014.
S.L., 2007. Buku Ajar Patologi. Edisi 7; Batas Maksimum Cemaran Mikroa
ali Bahasa, Brahm U, Pendt ;editor Dalam Air Minum. Jakarta: Badan
Bahasa Indonesia, Huriawati Hartanto, Standarisasi Andalas.
Nurwany Darmaniah, Nanda 27. Suprihatin, 2003. Hasil Studi Kualitas
Wulandari.-ed.7-Jakarta: EGC. Air Minum Depot Isi Ulang. Makalah
14. Lay, B.W. 1996. Analisis Mikroba di pada Seminar Sehari Permasalahan
Laboratorium. Jakarta: Raja Grafindo Depot Air Minum dan Upaya
Persada. Hal. 57-58, 109. Pemecahannya. 7 Juli 2003, Bandung.
15. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 28. Suriawiria, U. 2006. Mikrobiologi Air.
Persyaratan Kualitas Air Minum. PT Alumni: Bandung.
Dalam Permenkes RI Nomor 29. Tria, Zulfikar Raharja. (2015).
492/PERMENKES/PER/IV/2010. Identifikasi Escherichia coli pada air
Jakarta: Menkes RI; 2010. Diakses pada minum isi Ulang dari Depot di
tanggal 16 Desember 2016 dari Kelurahan Pisangan dan Cirendeu
http://pppldepkes.go.id/_asset/_regulasi Tahun 2015. Skripsi. Fakultas
/53_permenkes%20492. Kedokteran dan Kesehatan Universitas
16. Nugroho, Dimas. (2015) Uji Islam Negeri Syarif Hidayatullah,
Mikrobiologis Pada Berbagai Jenis Air Jakarta
Minum. Skripsi. Fakultas Kedokteran 30. World Health Organization Articel
dan Kesehatan Universitas Islam Negeri Journal Dalam: Diarrhea disease
Syarif Hidayatullah, Jakarta. Geneva: WHO; 2013. Diakses pada
17. Oxoid. 1998. The Oxoid Manual. tanggal 16 Desember 2016 dari
Edisi VIII. Basingstoke: Oxoid http://www.who.int/mediacentre/facthe
Limited. ets/fs330/en/
18. Parija, S.C., 2009, Textbook of 31. Yuli Pratiwi, 2014. Pemeriksaan
Microbiology and Immunology, 71-73, Bakteriologis Air Munim Dari Depot
Elsevier India Pvt. Ltd., India. Air Minum Isi Ulang. Prosiding
19. Post, K W. and Songer, GJ. 2005. Seminar Nasional Aplikasi Sains &
MICROBIOLOGY Bacterial and Teknologi (SNAST) 2014. 15
Fungal Agent of Animal Disease. November 2014, Yogyakarta. Hal 315-
Elsevier Saunders: Philadelphia. 322.
20. Pratiwi, S. 2008. Mikrobiologi
Farmasi. Jakarta: Erlangga.
21. Sechlegel, H. G. And Schimt, K. 1994.
Mikrobiologi Umum. Yogyakarta :
UGM Press.
22. Setiabudy, R., Gan, V. H. 2007.
Pengantar Antimikroba. Dalam:
Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Gaya
Baru, Jakarta.
23. Soemirat, Juli, 2006. Kesehatan
Lingkungan, Gajah Mada University
Press, Yogyakarta.
24. Sridhar, 2006. IMVic Test Prosedure.
Diakses pada 7 Juli 2017 dari
www.microrao/commontnote.
25. Sunarjo, 1994. Penyehatan Air dalam
Program Penyediaan dan Pengolahan
Air Bersih. Jakarta

56

Anda mungkin juga menyukai