Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“NARKOBA”

DiSusun Oleh :
Kelompok
- FERA
- INDRIANI
- SANDI ANDIKA
- ABDUL AZIS

KELAS : IX B

KEMENTRIAN AGAMA
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 MUARO JAMBI
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa,
karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan
sebuah karya tulis dengan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan
sebuah makalah dengan judul

“BAHAYA NARKOBA”

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan
memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada
tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima
kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat
Memberikan manfaat.

Jambi, November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 2
1.3 Tujuan.............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Narkoba......................................................................... 3
2.2 Jenis-Jenis/ Golongan Narkoba........................................................ 3
2.3 Bagaimana Penyalahgunaan Narkoba............................................. 5
2.4 Faktor Penyalah Gunaan Narkoba ................................................... 6
2.5 Dampak Penyalahgunaan Narkoba.................................................. 7
2.6 Ciri-Ciri Pngguna Narkoba.............................................................. 10
2.7 Upaya Penanggulangan Narkoba..................................................... 10

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan...................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Narkoba pertama kali dibuat oleh orang Inggris dan pertama kali
disebarkan ke daerah daratan Asia mulai dari China, Hongkong, Jepang
sampai ke Indonesia. Narkoba yang paling banyak dikirim ke daerah Asia
adalah heroin dan morfin. Di Indonesia juga sudah mulai ada yang
memproduksi narkoba jenis ganja, pil lexotan dan pil Extaci
Narkoba biasanya dikonsumsi oleh anak-anak orang kaya, yang kurang
perhatian dari orang tuanya. Biasanya mereka mengkonsumsi jenis pil lexotan
dan Extaci karena proses pembelian dan penggunaannya lebih mudah dan
praktis. Pada mulanya mereka minum minuman beralkohol di diskotik atau
bar, tetapi lama kelamaan mereka mulai memakai narkoba.

Perilaku menyimpang tumbuh di kalangan masyarakat akibat kurang


seimbangnya masalah ekonomi, terutama terhadap para remaja Indonesia
yang sering menggunakan minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang.
Mungkin mereka kurang perhatian dari orang tua mereka atau mungkin juga
karena ajakan para pemakai atau teman-temannya.Penyalahgunaan narkoba
terhadap para pelajar SMA dan SMP berawal dari penawaran dari pengedar
narkoba. Mula-mula mereka diberi beberapa kali dan setelah mereka merasa
ketergantungan terhadap narkoba itu, maka pengedar mulai menjualnya.
Setelah mereka saling membeli narkoba, mereka disuruh pengedar untuk
mengajak teman-temannya yang lain untuk mencoba obat-obatan terlarang
tersebut.

Hubungan narkoba dengan generasi muda dewasa ini amat erat.


Maksudnya yaitu banyak kasus kecanduan dan pengedaran narkoba yang di
dalamnya terlibat generasi muda, khususnya remaja sekolah dan luar sekolah
(putus sekolah). Menurut perhitungan pada pakar dan pers ada sekitar 4 juta

1
orang yang terlibat narkoba. Bahkan narkoba sudah memasuki sekolah-
sekolah. Jenis narkoba yang sering ditemukan adalah pil nipan dan daun
ganja.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi narkoba
2. Untuk mengetahui jenis-jenis/golongan narkoba
3. Untuk mengetahui bagaimana penyalagunaan narkoba
4. Untuk mengetahui faktor penyebap penyalagunaan narkoba
5. Untuk mengetahui dampak narkoba terhadap genrasi muda
6. Untuk mengetahui ciri-ciri dari pengguna narkoba
7. Untuk mengetahui upaya penanggulangan narkoba

1.3 Rumusan masalah


1. Apa defenisi dari narkoba ?
2. Apa saja jenis-jenis/golongan narkoba ?
3. bagaimana penyalagunaan narkoba ?
4. factor apa penyebap penyalagunaan narkoba ?
5. apa dampak narkoba terhadap generasi muda ?
6. bagaimana ciri-ciri dari pengguna narkoba ?
7. bagaimana upaya penanggulangan narkoba ?

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Narkoba

Narkoba atau napza adalah obat/bahan/zat, yang bukan tergolong


makanan. Jika diminum, diisap, dihirup, ditelan, atau disuntikan, berpengaruh
terutama pada kerja otak (susunan saraf pusat) yang sering menyebabkan
kertergantungan. Akibatnya, kerja otak berubah (meningkat atau
menurun),sehingga dapat mengubah keadaan psikologi seseorang seperti
perubahan perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku.

2.2 Jenis-Jenis/Golongan Narkoba

Narkoba dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu:

1. Narkotlka – untuk menurunkan kesadaran atau rasa.


2. Pslkotropika – mempengaruhi psikis dan pengaruh selektif susunan syaraf
pusat otak
3. Obat atau zat berbahaya
Dari segi efek dan dampak yang ditlinbulkan pada para pemakai narkoba
dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan /jenis:

1. Upper Upper adalah jenis narkoba yang membuat si pemakai menjadi aktif
seperti sabu-sabu, ekstasi dan amfetamin.
2. Downer Downer adalah golongan narkoba yang dapat membuat orang
yang memakai jenis narkoba itu jadi tenang dengan sifatnya yang
menenangkan / sedatif seperti obat tidur (hipnotik) dan obat anti rasa
cemas.
3. Halusinogen Halusinogen adalah napza yang beracun karena lebih
menonjol sifat racunnya dibandingkan dengan kegunaan medis.
Adapun jenis-jenis narkoba lain antara lain :

1. Marijuana

3
Adalah nama khusus untuk Hemp, suatu tanaman tinggi mencapai 2 meter,
bentuknya mirip daun singkong, daun warna hijau dan tumbuh didaerah
pegunungan. Zat kimia addictive utama didalam marijuana adalah tetra
hydrocannabinol yang dapat dideteksi melalui air kencing. Para pecandu
narkoba menghisap marijuana dengan rokok atau pipa. Gejala yang akan
timbul pada sipemekai yaitu mata berair, hidung berselesma, badan jadi
nyeri. Pemakaian yang semakin banyak zat marijuana akan menyebabkan
kehilangan memori, kemampuan belajar, dan motivasi.Marijuana juga
dapat menyebabkan kehilangan koordinasi, detak jantung meningkat
timbul rasa cemas yang terus menerus. Sebagai akibat medical dapat
menyebabkan kerusakan paru, batuk kronis, bronchitis.

2. Cocaine.
Cocaine sering dihirup melalui hidung. Akibat cocaine terhadap fisik
pemakai adalah terhambatnya saluran darah, pupil mata membesar, panas
badan meningkat, denyut jantung meningkat, darah tinggi, perasaan
gelisah, nyeri, cemas. Menghisap crack cocaine bersama rokok akan
menimbulkan paranoia(sejenis penyakit jiwa yang meyebabkan timbul
ilusi yang salah tentang sesuatu dan akhirnya bisa bersifat agresif akibat
delusi yang dialaminya). Cocaine dapat menyebabkan kematian karena
pernafasannya tersendat lalu otak kekurangan oksigen.
3. Methamphetamine.
Methamphetamine sejenis obat yang kuat yang menyebabkan orang
kecanduan yang dapat merangsang saraf sentral. Dapat dikonsumsi melalui
mulut, dihirup, daya serangnya ke otak si pemakai.
4. Heroin.
Kebanyakan pemakai heroin menyuntikkan zat tersebut ke dalam
tubuhnya. Si pemakai merasakan gelora kesenangan diiringi panas badan,
mulut kering, perasaan yang berat dan mental jadi kelam berawan menuju
depresi di dalam system saraf sentral. Jika dihentikan maka si pemakai
akan sakaw, gelisah, sakit pada otot dan tulang, insomnia, muntaber.

4
Untuk menghilangkan kecanduan harus ada kerja sama antara pecandu
dengan pembimbing/dokter.
5. Club Drugs.
a. Ecstasy.
Dapat menyebabkan depresi, cemas dalam tidur, kecemasan, paranoia.
Ciri fisik : ketegangan otot, mual, pingsan, tekanan darah tinggi.
Menyebabkan kerusakan otak karena sel otak rusak diserang oleh obat
tersebut yang menimbulkan si pasien agresif, mood, kegiatan seks
meningkat, tidur terus, sensitif kena penyakit.
b. Rohypnol.
Obat ini amat beresiko terhadap kesehatan manusia pemakai, seperti
liver, ginjal, tekanan darah, kerusakan pada otak. c.
Gammahydroxybutyrate. Akibat over dosis adalah kehilangan
kesadaran, serangan jantung. d. Ketamine. Gejala yang dipakai adalah
menimbulkan efek halusinasi dan mimpi yang diinginkan. Jika over
dosis berakibat kehilangan memory, mengigau, kehilangan koordinasi.

2.3 Bagaimana Penyalagunaan Narkoba

Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba yang dilakukan


tidak untuk maksud pengobatan, tetapi karena ingin menikmati pengaruhnya,
dalam jumlah berlebih secara kurang teratur, dan berlangsung cukup lama,
sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, mental, dan kehidupan
sosialnya. Karena pengaruh itulah.narkoba.disalahgunakan.Sifat pengaruh itu
sementara, sebab setelah itu timbul rasa tidak enak. Untuk menghilangkan
rasa tidak enak, ia menggunakan narkoba lagi. Karena itu, narkoba
mendorong seseorang memakainnya lagi. Terjadinya kecanduan atau
ketergantungan tidak berlangsung seketika, tetapi melalui rangkaian proses
penyalahgunaan, yaitu: pola coba-coba, pola pemakaian sosial, pola
pemakaian situasional, pola kebiasaan, dan yang terakhir
pola.ketergantungan.Pada proses seseorang menjadi ketergantungan, pada
tahap awal pemakaian ia masih dapat menghentikannya. Namun, setelah

5
terjadi ketergantungan, ia sulit kembali ke pemakaian sosial, sekeras apapun
ia berusaha, kecuali jika menghentikan sama sekali.pemakaiannya.Saat ia
mencoba untuk meghentikan pemakaian akan terjadi gejala putus zat. Gejala
putus zat adalah gejala yang timbul jika pemakaian zat dihentikan tiba-tiba
atau dikurangi dosisnya. Berat ringannya gejala putus zat tergantung pada
jenis zat narkoba, dosis yang digunakan, serta lama pemakaiannya. Makin
tinggi dosis yang digunakan dan makin lama pemakaiannya, makin hebat
gejala sakitnya.

2.4 Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba


1. Lingkungan
Masyarakat Yang Individualis Lingkungan yang individualistik dalam
kehidupan kota besar cenderung kurang peduli dengan orang lain,
sehingga setiap orang hanya memikirkan permasalahan dirinya tanpa
peduli dengan orang sekitarnya. Akibatnya banayak individu dalam
masayarakat kurang peduli dengan penyalahgunaan narkoba yang semakin
meluas di kalangan remaja dan anak-anak.

2. Pengaruh Teman Sebaya

Pengaruh teman atau kelompok juga berperan penting terhadap


penggunaan narkoba. Hal ini disebabkan antara lain karena menjadi syarat
kemudajan untuk dapat diterima oleh anggota kelompok. Kelompok atau
Genk mempunyai kebiasaan perilaku yang sama antar sesama anggota.
Jadi tidak aneh bila kebiasaan berkumpul ini juga mengarahkan perilaku
yang sama untuk mengkonsumsi narkoba.

3. Faktor Pendidikan 

Pendidikan akan bahaya penyalahgunaan narkoba di sekolah-sekolah juga


merupakan salah satu bentuk kampanye anti penyalahgunaan narkoba.
Kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh siswa-siswi akan bahaya

6
narkoba juga dapat memberikan andil terhadap meluasnya penyalahgunaan
narkoba di kalangan pelajar.

4. Faktor Masyarakat dan Komunitas Sosial 

Faktor yang termasuk dan mempengaruhi kondisi sosial seorang remaja


atnara lain hilangnya nilai-nilai dalam sebuah keluarga dan sebuah
hubungan, hilangnya perhatian dengan komunitas, dan susahnya
berdaptasi dengan baik (bisa dikatakan merasa seperti alien, diasingkan)

2.5 Dampak Penyalahgunaan Narkoba

1. Bagi diri sendiri


 Terganggunya fungsi otak  dan perkembangan normal remaja
seperti Daya ingat sehingga mudah lupa,Perhatian sehingga sulit
berkonsentrasi,Presepsi sehingga memberi perasaan
semu/khayal,Motivasi sehingga keinginan dan kemampuan belajar
merosot
 Keracunan
Keracunan yakni gejala yang timbul akibat pemakaian narkoba dalam
jumlah yang cukup banyak, berpengaruh pada tubuh dan perilakunya.
Gejalanya tergantung pada jenis, jumlah, dan cara penggunaan.
 Overdosis
Overdosis dapat menyebabkan kematian karena terhentinya pernapasan
atau perdarahan otak. Overdosis terjadi karena toleransi sehingga perlu
dosis yang lebih besar, atau karena sudah lama berhenti pakai, lalu
memakai lagi dengan dosis yang dahulu digunakan.
 Gejala.putus.zat
Gejala putus zat yakni gejala ketika dosis yang dipakai berkurang atau
dihentikan pemakaiannya. Berat atau ringannya gejala tergantung pada
jenis zat, dosis, dan lama pemakaian.

7
 Berulang.kali,kambuh
Maksud dari berulang kali kambuh yakni tergantungan yang
menyebabkan rasa rindu pada narkoba, walaupun telah berhenti pakai.
Narkoba dan perangkatnya, kawan-kawan, suasana, dan tempat-tempat
penggunaan dahulu mendorongnya untuk memakai narkoba kembali.
Itu sebabnya pecandu akan berulang kali kambuh.
 Gangguan.perilaku/mental-sosial
Gangguan perilaku/mental-sosial yakni acuh tak acuh, sulit
mengendalikan diri, mudah tersinggung, marah, menarik diri dari
pergaulan, serta hubungan dengan keluarga/sesama terganggu. Terjadi
perubahan mental: gangguan pemutusan perhatian, motivasi belajar/
bekerja lemah, ide paranoid.
 Gangguan.kesehatan
Gangguang kesehatan yakni kerusakan atau gangguan fungsi organ
tubuh seperti hati, jantung, paru, ginjal, kelenjar endokrin, alat
reproduksi, penyakit kulit dan kelam1n.
 Kendornya.nilai-nilai
Kendornnya nilai-nilai yakni kendornya nilai-nilai kehidupan agama-
sosial-budaya, seperti perilaku s3ks bebas dengan akibatnya (penyakit
kelam1n dan kehamilan yang tidak diinginkan). Sopan santun hilang. Ia
menjadi asosial, mementingkan diri sendiri, dan tidak memperdulikan
orang lain.
 Masalah.ekonomi.dan.hukum
Masalah ekonomi dan hukum yakni pecandu terlibat hutang. Karena
berusaha memenuhi kebutuhan akan narkoba. Ia mencuri uang atau
menjual barang-barang milik pribadi atau keluarga. Jika masih sekolah,
uang sekolah digunakan membeli narkoba, sehingga terancam putus
sekolah. Mungkin juga ia akan ditahan polisi atau bahkan dipenjara.
2. Bagi.keluarga
Suasana nyaman dan tentram terganggu. Keluarga resah karena barang-
barang berharga di rumah hilang. Anak berbohong, mencuri, menipu, tak

8
bertanggung jawab, hidup semaunya, asosial. Orang tua malu karena
memiliki anak pecandu, merasa bersalah,
dan.berusaha.menutupi.perbuatan.anak.Masa depan anak tidak jelas. Ia
putus sekolah atau menganggur, karena dikeluarkan dari sekolah atau
perkerjaan. Stres meningkat. Orang tua putus asa sebab pengeluaran uang
meningkat karena pemakaian narkoba, atau karena harus berulang kali
dirawat, bahkan mungkin mendekam di penjara. Keluarga harus
menanggung beban sosial-ekonomi ini.
3. Bagi.sekolah
Narkoba merusak disiplin dan motivasi yang sangat penting bagi proses
belajar. Siswa penyalahguna mengganggu terciptanya suasana belajar-
mengajar. Prestasi beajar turun drastis, tidak saja bagi siswa yang
berprestasi, melainkan juga mereka yang kurang berprestasi atau ada
gangguan perilaku. Penyalahguna narkoba berkaitan dengan kenakalan
dan putus sekolah. Kemungkinan siswa penyalahguna membolos lebih
besar daripada siswa lain. Penyalahgunaan narkoba berhunungan dengan
kejahatan dan perilaku asosial lain yang mengganggu suasana tertib dan
aman, perusakan barang-barang milik sekolah, atau meningkatnya
perkelahian. Mereka juga menciptakan iklim acuh dan tidak menghormati
pihak lain. Banyak diantara mereka menjadi pengedar atau mencuri barang
milik teman atau karyawan sekolah.
4. Bagi.masyarakat,bangsa,dan,negara
Mafia perdagangan gelap selalu berusaha memasok narkoba. Terjalin
hubungan pengedar atau bandar dengan korban dan tercipta pasar gelap.
Oleh karena itu sekali pasar terbentuk, sulit memutus mata rantai
peredarannya. Masyarakat yang rawan narkoba tidak memiliki daya tahan
dan kesinambungan pembangunan terancam. Negara menderita kerugian
karena masyarakatnya tidak produktif kejahatan meningkat; belum lagi
saran/prasarana yang,harus,disediakan.

9
2.6 Ciri-Ciri Pngguna Narkoba

1. Perubahan fisik dan lingkungan sehar-hari : jalan sempoyongan;


penampilan dunguk; bicara tidak jelas; mata merah; kurus dan nyeri
tulang.
2. Perubahan psikologis :gelisah, bingung, apatis, suka menghayal, dan
linglung.
3. Perubahan prilaku sosial :menghindari kontak mata langsung; suka
melawan; mudah tersinggung; ditemukan obat-obatan, jarum suntik dalam
kamar/ tas; suka berbohong; suka bolos sekolah; malas belajar, suka
mengurung diri di kamar.

2.7 upaya penanggulanggan narkoba

Upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba dapat dilakukan dengan cara


sebagai berikut:
1. Prefentif
Pendidikan Agama sejak dini,Pembinaan kehidupan rumah tangga yang
harmonis dengan penuh perhatian dan kasih sayang,Menjalin komunikasi
yang konstruktif antara orang tua dan anak,Orang tua memberikan teladan
yang baik kepada anak-anak,Anak-anak diberikan pengetahuan sedini
mungkin tentang narkoba, jenis, dan dampak negatifnya
2. TindakkanHukum
Dukungan semua pihak dalam pemberlakuan Undang-Undang dan
peraturan disertai tindakkan nyata demi keselamatan generasi muda
penerus dan pewaris bangsa. Sayangnya KUHP belum mengatur tentang
penyalah gunaan narkoba, kecuali UU No :5/1997 tentang Psikotropika
dan UU no: 22/1997 tentang Narkotika. Tapi kenapa hingga saat ini
penyalah gunaan narkoba semakin meraja lela ? Mungkin kedua Undang-
Undang tersebut perlu di tinjau kembali relevansinya atau menerbitkan

10
kembali Undang-Undang yang baru yang mengatur tentang
penyalahgunaan narkoba ini.
3. Rehabilitasi
Didirikan pusat-pusat rehabilitasi berupa rumah sakit atau ruang rumah
sakit secara khusus untuk mereka yang telah menderita ketergantungan.
Sehubungan dengan hal itu, ada beberapa alternative penanggulangan yang
dapat kami tawarkan:
a. Mengingat penyalah gunaan narkoba adalah masalah global, maka
penanggulangannya harus dilakukan melalui kerja sama
international.Penanggulangan secara nasional, yang teramat penting
adalah pelaksanaan Hukum yang tidak pandang bulu, tidak pilih kasih.
b. Khusus untuk penanggulangan narkoba di sekolah agar kerja sama
yang baik antara orang tua dan guru diaktifkan. Artinya guru bertugas
mengawasi para siswa selama jam belajar di sekolah dan orang tua
bertugas mengawasi anak-anak mereka di rumah dan di luar rumah.
Temuan para guru dan orang tua agar dikomunikasikan dengan baik
dan dipecahkan bersama, dan dicari upaya preventif penanggulangan
narkoba ini dikalangan siswa SLTP dan SLTA.
c. Polisi dan aparat terkait agar secara rutin melakukan razia mendadak
terhadap berbagai diskotik, karaoke dan tempat-tempat lain yang
mencurigakan sebagai tempat transaksi narkoba. Demikian juga
merazia para penumpang pesawat, kapal laut dan kendaraan darat yang
masuk, baik secara rutin maupun secara insidental.
d. Pihak Departemen Kesehatan bekerjasama dengan POLRI untuk
menerbitkan sebuah booklet yang berisikan tentang berbagai hal yang
terkait dengan narkoba. Misalnya apakah narkoba itu, apa saja yang
digolongkan kedalam narkoba, bahayanya, kenapa orang
mengkomsumsi narkoba, tanda- tanda yang harus diketahui pada
orang- orang pemakai narkoba cara melakukan upaya preventif
terhadap narkoba. Disamping itu melakukan penyuluhan ke sekolah-
sekolah, perguruan tinggi, dan berbagai instansi tentang bahaya dan

11
dampak negative dari narkoba. Mantan pemakai narkoba yang sudah
sadar perlu dilibatkan dalam kegiatan penyuluhan seperti itu agar
masyarakat langsung tahu latar belakang dan akibat mengkomsumsi
narkoba.
e. Kerja sama dengan tokoh-tokoh agama perlu dieffektifkan kembali
untuk membina iman dan rohani para umatnya agar dalam setiap
kotbah para tokoh agama selalu mengingatkan tentang bahaya narkoba.
f. Seperti di Australia, misalnya pemerintah sudah memiliki komitmen
untuk memerangi narkoba. Karena sasaran narkoba adalah anak-anak
usia 12-20 tahun, maka solusi yang ditawarkan adalah komunikasi
yang harmonis dan terbuka antara orang tua dan anak-anak mereka.
Booklet tentang narkoba tersebut dibagi-bagikan secara gratis kepada
semua orang dan dikirin lewat pos kealamat-alamat rumah, aparteman,
hotel, sekolah-sekolah dan lain-lain. Sehubungan dengan kasus ini,
maka keluarga adalah kunci utama yang sangat menentukan terlibat
atau tidaknya anak-anak pada narkoba. Oleh sebab itu komunikasi
antara orang tua dan anak-anak harus diefektifkan dan dibudayakan.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat
secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile
court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat. Kenakalan remaja meliputi
semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang
dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan
orang-orang di sekitarnya.
Faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja dapat
dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
berupa krisis identitas dan kontrol diri yang lemah. Sedangkan faktor
eksternal berupa kurangnya perhatian dari orang tua; minimnya pemahaman
tentang keagamaan; pengaruh dari lingkungan sekitar dan pengaruh budaya
barat serta pergaulan dengan teman sebaya, dan tempat pendidikan. Untuk
menanggulanginya Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur
orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga
mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap
ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

Desmita. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung. Remaja Rosdakarya.


https://bnn.go.id/pengertian-narkoba-dan-bahaya-narkoba-bagi-kesehatan/
https://pelayananpublik.id/2021/08/30/apa-itu-tawuran-faktor-penyebab-jenis-
dan-cara-mengatasinya/
Kartini Kartono. (2005). Patologi Sosial 2; Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali
Pers.
Santrock. J. W. (2003). Adolescence: Perkembangan Remaja.(edisi keenam)
Jakarta: Erlangga.

14

Anda mungkin juga menyukai