Anda di halaman 1dari 15

BAB I

GEOLOGI UNTUK REKAYASA SIPIL

1.1 Pengertian Geologi

 Kata geologi (geology) digunakan pertama kali pada tahun 1473 oleh Richard De
Bury untuk ilmu kebumian.

 Kata geologi berasal dari kata Yunani:


- Geos yang berarti bumi, dan logia yang berarti belajar atau ilmu
- Jadi, geologi berarti ilmu yang mempelajari bumi.

 Orang yang mempelajari bumi disebut ahli geologi / geolog / geologiawan / geologist.

 Pengertian geologi:
- Menurut Whitten dan Brooks (1972):
Geologi adalah ilmu pengetahuan bumi mengenai asal, struktur, komposisi dan
sejarahnya (termasuk perkembangan kehidupan), serta proses-proses yang telah
menyebabkan keadaan bumi seperti sekarang ini.
- Menurut Bates dan Jackson (1990):
Geologi adalah ilmu yang mempelajari planet bumi terutama mengenai materi
penyusunnya, proses yang terjadi padanya, hasil proses tersebut, sejarah planet itu
dan bentuk-bentuk kehidupan sejak bumi terbentuk.
- Dari definisi di atas, batasan mengenai geologi tidak dapat dipisahkan dengan
istilah geologi itu sendiri.

1.2 Perkembangan Ilmu Geologi

 Dalam sejarah ilmu geologi:


- Bumi selalu berubah dan tidak pernah berhenti.
Dengan kata lain: bumi itu tidak statis atau tidak pernah diam.
- Merupakan rangkaian peristiwa yang tiada hentinya.

1
- Dapat berupa perubahan yang kecil, lambat tetapi menerus atau berupa cepat, besar
dan sporadis.
- Karena itu, ilmu tentang kebumian ini senantiasa berubah sesuai dengan
perkembangan peristiwa yang terjadi dalam bumi.
- Ilmu yang mempelajari perubahan di masa lampau dan saat ini adalah ilmu
GEOLOGI.

 Beberapa pengertian geologi dapat ditinjau dari berbagai aspek:


- Geologi sebagai pengetahuan alam
- Geologi sebagai pengetahuan sejarah
- Geologi sebagai ilmu pengetahuan
- Geologi untuk teknik sipil

1.2.1 Geologi sebagai Pengetahuan Alam

 Yaitu ilmu yang mempelajari sesuatu tentang benda-benda yang terdapat di alam.
Pengetahuan alam mempunyai tugas utama yaitu menggambar / melukiskan sesuatu,
sehingga sifatnya deskriptif.

 Penyelidikan dalam pengetahuan alam umumnya berlaku:


- Mengikuti secara seksama suatu gejala, sambil mengumpulkan ketentuan-
ketentuan elementer dari peristiwa tersebut.
- Kemudian diinduksi dan dicoba untuk menetapkan hubungan fungsional mengenai
gejala tersebut.

 Geologi juga mempelajari segala gejala yang ada di bumi.


Namun, tidak semua gejala geologi dapat dilakukan prosesnya di laboratorium seperti
fisika, kimia, dll-nya.
Proses-proses geologi tersebut berlaku di alam itu sendiri.
Contoh: proses terjadinya minyak bumi.

 Umumnya, proses geologi memerlukan waktu yang sangat lama (sampai berjuta-juta
tahun), sehingga pengetahuan geologi tidak semata-mata eksak.

2
1.2.2 Geologi sebagai Pengetahuan Sejarah

 Yaitu sebagai ilmu yang mempelajari proses yang terjadi di alam yang membutuhkan
waktu yang lama, sehingga untuk mempelajarinya berdasarkan sejarah.
Contoh: proses pembentukan bumi itu sendiri sampai berjuta-juta tahun.

 Dahulu ada teori malapetaka (menurut Cuvier) yang mengatakan:


Gejala geologi itu melalui perubahan yang revolusioner:
Misalnya: muncul dan tenggelamnya daratan secara tiba-tiba, juga
punah dan munculnya spesies-spesies tertentu.
Bahkan D’Orbigny telah menetapkan bahwa bumi telah mengalami 27 kali revolusi.
Setelah itu, muncul teori perkembangan evolusi, misalnya menurut Generelli.

 Ahli lain, J. Hutton, menyatakan dalam teori “Uniformitarisma”nya bahwa, waktu


sekarang adalah kuncinya masa lalu.
Dengan teori ini dapat diketahui gejala proses yang terjadi pada masa lalu (geologi)
dengan hanya melihat atau mengamati keadaan sekarang.

1.2.3 Geologi sebagai Ilmu Pengetahuan

 Yaitu ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkenaan dengan gejala yang ada
di bumi, baik asal, proses, dan hasil.Misalnya mempelajari bahan alam yang berguna.
 Geologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang bumi (kulit bumi), baik
mengenai susunannya, komposisi, sejarah, proses terjadinya, maupun bentuknya.
 Cabang geologi antara lain:
- Geomorfologi : ilmu yang mempelajari tentang permukaan kulit bumi.
- Mineralogi : ilmu yang mempelajari tentang mineral.
- Petrologi : ilmu yang mempelajari tentang batuan.
- Paleontologi : ilmu yang mempelajari tentang fosil.
- Volkanologi : ilmu yang mempelajari tentan gunung api.
- Geologi ekonomi : ilmu yang mempelajari tentang bahan alam yang ekonomis.
- Geologi teknik : ilmu yang mempelajari tentang penggunaan geologi dalam
lapangan teknik sipil.
- Hidrogeologi : ilmu yang mempelajari tentang air tanah.
3
1.2.4 Geologi untuk Teknik Sipil

 Sebenarnya pengetahuan ini sudah dimengerti dan dipergunakan (walaupun belum


merupakan ilmu pengetahuan) beberapa abad yang lalu, baik di Indonesia maupun di
negara lain.
Di Indonesia, misalnya dalam pembuatan candi sudah dipilih batu-batuan yang baik
untuk bangunan.
Demikian pula di negeri China, Eropa, dll.

 Pemakaian ilmu geologi untuk teknik sipil pertama kali diperkenalkan / dilakukan
oleh William Smith (1839) (sarjana teknik sipil Inggris, juga dikenal sebagai Bapak
Geologi Inggris).
Beberapa karyanya: pembuatan terowongan KA di Swiss, dan bendungan di
California (1928), dll.

 Di Indonesia, ±100 tahun yang lalu baru mulai ada kesadaran pentingnya geologi
dalam pekerjaan teknik sipil.
Pada sekitar masa Perang Dunia I, yang bekerja masih ahli tambang.
Baru sekitar Perang Dunia II, pekerjaan dilakukan oleh ahli geologi.
 Tanggapan ahli geologi dengan ahli teknik sipil terhadap suatu masalah yang sama
akan memberikan tinjauan pandangan yang berbeda:
- ahli geologi melihat suatu masalah dengan jalan pemikiran menurut J. Hutton,
- sedang ahli teknik sipil melihat kenampakan sekarang sebagai proses untuk
keamanan struktur untuk masa kini dan masa depan.

Ahli geologi Ahli teknik sipil

Waktu

Asal Kenampakan Masa


Proses Proses
Sekarang Depan

Lingkungan

4
 Menurut Legget (1939)
- Ahli Geologi : Melihat apa adanya dengan menarik ke belakang,
mengetahui asal dan proses terjadinya, sehingga dapat
menduga apa yang akan terjadi di masa yang akan datang
atau menduga kesulitan yang akan dihadapi kelak.
- Ahli Teknik Sipil : Menggunakan dan mengusahakan untuk bisa mengatasi
kesulitan yang timbul pada masa kini dan yang akan
datang.

 Menurut Key (1954)


Ahli Geologi : Menyelidiki keadaan sesungguhnya dan menguraikan
hasilnya dengan jelas secara teknis, sehingga bisa
dipergunakan secara sewajarnya oleh ahli teknik sipil.
Di sini dituntut adanya komunikasi antar kedua disiplin
ilmu tersebut supaya kerja sama itu dapat berjalan
sebagaimana mestinya.

 Dalam Verhoef (1989)


Geologi teknik : Menurut American Geological Institute [dalam Verhoef
(1989)], geologi teknik merupakan penerapan ilmu
geologi pada praktek rekayasa dengan tujuan agar faktor
geologis yang mempengaruhi lokasi, desain, konstruksi,
pengoperasian, serta pemeliharaan pekerjaan rekayasa
(engineering) telah benar-benar dikenali dan disediakan
dalam jumlah yang cukup.

 Akhirnya dapat disimpulkan:


- Geologi teknik / geologi rekayasa (engineering geology) adalah penerapan ilmu
geologi dalam praktek rekayasa untuk tujuan menjamin faktor-faktor geologi yang
memengaruhi lokasi, disain, konstruksi, operasi, dan perawatan pekerjaan rekayasa
telah dikenali dan diperhitungkan dengan matang.
- Geoteknik (geotechnic) adalah cabang dari ilmu teknik sipil yang mempelajari
tanah dan batuan, serta hubungannya dengan kemampuan menahan beban
bangunan yang berdiri di atasnya.

 Dalam memandang permasalahan bangunan Sipil yang berkaitan dengan geologi atau
mineral geologi:

5
- Ahli geologi teknik menangani masalah yang bersifat teknik sipil dengan latar
belakang geologi.
- Ahli geoteknik, lebih condong pada segi rekayasa tentang mineral-mineral geologi
yang digunakan.

 Setiap tindakan (bangunan sipil) yang dilakukan terhadap bumi akan menimbulkan
rekasi dari bawah tanah, karena itu:
- harus dapat menentukan besar reaksinya,
- harus dapat memahami bagaimana perilaku konstruksinya,
- harus mampu mengantisipasi faktor-faktor geologinya, dan
- harus dapat menerjemahkan dan menjelaskan informasi geologisnya.

1.3 Ruang Lingkup Geologi Teknik


Ruang lingkup kajian geologi teknik meliputi kajian terhadap aspek keteknikan dari
manfaat dan masalah beberapa faktor seperti:
 Batuan / tanah
- Kulit bumi tersusun oleh batuan dan tanah.
- Batuan merupakan agregat mineral yang diikat oleh gaya-gaya kohesif yang
permanen dan kuat.
- Tanah adalah kumpulan agregat mineral alami yang dapat dipisahkan oleh adukan
secara mekanika dalam air.
- Batuan dan tanah mempunyai perbedaan.
Menurut Shower & Shower (1967), sifat dari batuan dan tanah sbb:
 Sifat batuan:
 Padu.
 𝑞𝑢 (= unfined compressive strength, UCS) >200 psi (=14,0614 kg/cm2)
 Jika satu butir, ukuran butirnya boulder (>256 mm) dan beratnya > 40 kg.

 Sifat tanah:
 Urai.
 𝑞𝑢 < 200 psi.
 Ukuran butirnya < boulder, dan beratnya < 40 kg.
6
 Struktur geologi / tektonik
Mempelajari tentang struktur kekar, sesar / patahan, lipatan, dll.
 Geomorfologi
Cabang dari ilmu geografi yang mempelajari bentuk muka bumi, yang meliputi
pandangan luas sebagai cakupan satu kenampakan sebagai bentang alam (landscape)
sampai pada satuan terkecil sebagai bentuk lahan (landform).
 Erosi
 Gerakan tanah, dll.

Untuk dapat menjadi ahli geologi teknik (atau ahli geoteknik), harus paham tentang:
 Pengetahuan dasar, meliputi:
- mekanika tanah dan batuan,
- teknik fondasi,
- hidrogeologi,
- proses geoteknik,
- seismologi, dll
 Pengetahuan khusus, meliputi geologi dan penyelidikan lapangan.

1.4 Bencana Geologi

 Bencana alam geologi adalah bencana alam yang terjadi di permukaan bumi.
Contoh: gempa bumi, gunung meletus, tsunami, dan tanah longsor.

 Gempa bumi dan gunung meletus terjadi di hanya sepanjang jalur pertemuan lempeng
tektonik di darat atau lantai samudera.

 Pada gempa bumi:


- Terjadi karena gerakan lempeng tektonik.
- Gempa bumi pada lantai samudera dapat memicu gelombang tsunami ke pesisir
yang jauh.
- Gelombang ini memuncak pada ketinggian < 1,0m di laut lepas dan bergerak
dengan kecepatan ratusan km/jam.
- Saat mencapai perairan dangkal, tinggi gelombang dapat melampaui 10 meter.
7
 Pada gunung meletus:
- Terjadi karena magma naik melintasi kerak bumi dan muncul di permukaan.
- Gunung meletus diawali oleh suatu periode aktivitas vulkanis seperti hujan abu,
semburan gas beracun, banjir lahar dan muntahan batu-batuan.
- Aliran lahar dapat berupa banjir lumpur atau kombinasi lumpur dan debu.
- Aliran lahar disebabkan mencairnya salju di puncak gunung, atau hujan lebat dan
akumulasi material yang tidak stabil.

 Pada tsunami:
- Istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang tsu yang artinya pelabuhan dan nami
artinya gelombang laut.
Dari kisah inilah muncul istilah tsunami.
Awalnya tsunami berarti gelombang laut yang menghantam pelabuhan.
- Tsunami terutama disebabkan oleh gempa bumi di dasar laut.
Tsunami yang dipicu akibat tanah longsor di dasar laut, letusan gunungapi dasar
laut, atau akibat jatuhnya meteor jarang terjadi.
- Tidak semua gempa bumi mengakibatkan terbentuknya tsunami.
Syarat terjadinya tsunami akibat gempa bumi adalah:
 pusat gempa terjadi di dasar laut,
 kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km, dll.

1 3

2 4

Tsunami akibat gempa bumi

- Penyebab tsunami bisa berasal dari longsoran di dekat pantai.


Longsoran tersebut akan mendorong air laut.
8
Dari dorongan tersebut tercipta gelombang besar yang bisa menyapu daratan.
Longsoran di bawah laut juga berpotensi menyebabkan tsunami.

Tsunami akibat tanah longsor

 Tanah tanah longsor:


- Tanah longsor ialah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan
rombakan, tanah, ataupun campuran material-material tersebut, yang bergerak ke
bawah atau keluar lereng.
- Tanah longsor dapat terjadi apabila air yang meresap ke dalam tanah menyebabkan
bobot tanah bertambah, kemudian menembus sampai ke bidang gelincir, hingga
menyebabkannya bergerak keluar lereng.
- Atau, apabila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari gaya penahan, maka
terjadilah longsor.
- Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah.
- Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan lereng,
air, beban, serta berat jenis tanah dan batuan.
- Bencana tanah longsor sering muncul di musim hujan, setelah musim kering yang
menyebabkan permukaan tanah retak dan berpori.
Saat tanah retak, maka air hujan makin mudah meresap ke bagian dalam tanah,
membuat kandungan air dalam tanah menjadi jenuh.
- Air yang terakumulasi di dasar lereng memicu gerakan lateral, sehingga mudah
bergerak menuruni lereng.

9
1.5 Aplikasi Geologi untuk Rekayasa Sipil

 Aplikasi geologi umumnya menyangkut kegiatan ketekniksipilan, misalnya bangunan


sipil.

 Beberapa aplikasi geologi untuk bangunan sipil:


- Aplikasi geologi untuk bangunan irigasi.
- Aplikasi geologi untuk bangunan pemukiman.
- Aplikasi geologi untuk bangunan jalan dan jembatan
- Aplikasi geologi untuk bangunan bendungan.

1.6 Tugas Aplikasi Geologi untuk Rekayasa Sipil

 Tugas dengan ketentuan seperti terlampir.

 Daftar isi seperti terlampir adalah kuantitas minimal yang harus dipenuhi. Setiap
kelompok dipersilakan untuk menambah pokok-pokok bahasan dan ini akan
dipertimbangkan dalam penilaian.

 Literatur tidak terbatas pada apa yang telah diberikan. Silakan googling atau cari
sumber referensi manapun demi tercapai kualitas makalah yang disusun.

10
Pengantar Geologi Teknik
Tugas Kesatu – Aplikasi Geologi untuk Rekayasa Sipil
Rabu, 25 Agustus 2021

Dalam tugas kesatu ini berupa penyusunan makalah mengenai aplikasi geologi untuk rekayasa
sipil. Beberapa ketentuan penyelesaiannnya sebagai berikut:

1. Pengerjaan tugas ini bersifat kelompok.

2. Topik untuk tugas ini antara lain:


a. Aplikasi geologi untuk bangunan irigasi.
b. Aplikasi geologi untuk bangunan pemukiman.
c. Aplikasi geologi untuk bangunan jalan dan jembatan
d. Aplikasi geologi untuk bangunan bendungan

3. Sesuai dengan ragam topik dengan urutan seperti tersebut pada poin 3 di atas, maka jumlah
kelompok dibagi menjadi empat. Pembagian anggota dalam kelompok mengikuti urutan
absen dari atas ke bawah dan dibagi sama rata dengan pembagian topik dimulai dari atas ke
bawah pula. Jika ada kelebihan peserta, maka sisa peserta yang belum mendapatkan bagian
dari anggota kelompok manapun tersebut disebarkan dari atas ke bawah pula.

4. Tugas harus dikerjakan dengan diketik dengan format yang berlaku di lingkungan Fakultas
Teknik, Unmul dan diserahkan dalam format pdf.

5. File tugas yanga akan diserahkan harus diberi nama dengan ketentuan:
PGT2021_TUGASKESATU_nomor urut kelompok
Contoh: PGT2021_TUGASKESATU_KELOMPOK 3
kemudian kirim via email ke: hery_soetanto@yahoo.com

6. Batas waktu pengumpulan tugas ini paling lambat satu hari menjelang ujian akhir
semester paling lambat pukul 23.00 wita. Lewat dari batas waktu yang telah ditetapkan
tersebut akan didiskualifikasi.

Demikian tugas dengan segala ketentuan yang ada ini disampaikan.


Selamat mengerjakan, dan semoga sukses. Aamiin.
Terima kasih.

1
Makalah
Pengantar Geologi Teknik
Aplikasi Geologi untuk Rekayasa Sipil

Disusun oleh:
(Nama dan NIM)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA
2021
v
DAFTAR ISI
Halaman

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………… v

DAFTAR GAMBAR ……………………………....…………………………………………………… v

DAFTAR TABEL ……………......……………………………………………………………………… v

DAFTAR LAMPIRAN …………………….....………………………………………………………… v

BAB I PENDAHULUAN …………………………………...………………............................. 1


1.1 Latar Belakang …………………………………………………….....…………....... 1
1.2 Maksud dan Tujuan …………………………………………….…………………… 1
1.3 Manfaat ………………..................…………………………….…………………… 1
1.4 Ruang Lingkup ...........………........….....….…….....……………………………… 1
1.5 Lokasi Kajian.........………………......….....……….............……………………… 1
1.6 Sistematika Pembahasan ………………….…….....……………………………… 1

BAB II PEMBANGUNAN JALAN RAYA DAN JEMBATAN …................................ 1


2.1 Pengertian Jalan Raya dan Jembatan .........…....…………………………......... 1
2.2 Jalan Raya dan Jembatan Menurut Kelasnya ..……...........................……...... 1
2.3 Tahapan dalam Perencanaan Jalan Raya dan Jembatan ............................... 1
2.3.1 Studi Kelayakan Pendahuluan ............................................………….. 1
2.3.2 Studi Kelayakan ...................................................................…………. 1
2.3.3 Perencanaan Teknik ...........................................................………….. 1
2.3.4 Pelaksanaan Pembangunan ................................................…………. 1

BAB III PENYELIDIKAN GEOLOGI ………..................................................…………..... 1


3.1 Tahap Penyelidikan ….................................…..............………………………… 1
3.1.1 Pengumpulan Informasi Awal ..................................................………. 1
3.1.2 Survei Pendahuluan .............................................................…………. 1
3.1.3 Penyelidikan Bawah Tanah Terperinci ....................................…………. 1

vi
3.2 Jenis Penyelidikan Bawah Permukaan ..................……………………………… 1
3.2.1 Penginderaan Jauh ...............................................................…………. 1
3.2.2 Penyelidikan Geofisika ..........................................................…………. 1
3.2.3 Pengeboran ...........................................................................…………. 1
3.2.4 Pengujian di Lapangan ..........................................................…………. 1
3.2.4.1 Uji Sondir ..................................................................…………. 1
3.2.4.2 Uji Penetrasi Standar ................................................…………. 1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………......…..........................................………..... 1


4.1 Hasil Penyelidikan ...…......................................................................………..... 1
4.2 Pembahasan Hasil Penyelidikan ……..........................…………………………. 1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……………............................................................ 1

BAB VI PENUTUP ………………………………………....………………....…………………… 1

REFERENSI

DAFTAR TABEL
Tabel 1 – xxxxxxxxxxx …….......……………………….……………………………………… 1
Tabel 2 – xxxxxxxxxxxxxxxxxxx …………................................…………………………… 1

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 – xxxxxxxxxxxxxxxx ………………............................................……....……… 1
Gambar 3 – xxxxxxxxxxxxxxxx ……..……................................................................…… 1

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A – HASIL PENYELIDIKAN LAPANGAN


Lampiran A1 – xxxxxxxxxxxxxx
Lampiran A2 – xxxxxxxxxxxxxx

LAMPIRAN B – FOTO DOKUMENSI


vii
Lampiran B1 – xxxxxxxxxx
Lampiran B2 – xxxxxxxxxx

viii

Anda mungkin juga menyukai