Anda di halaman 1dari 26

PELECEHAN SEKSUAL

MENURUT PANDANGAN ISLAM


DAN HUKUMAN BAGI PELAKU
Muhammad Jauhan Farhad, S.Ked
PELECEHAN SEKSUAL

‐ Pelecehan seksual adalah segala macam bentuk


perilaku yang berkonotasi atau mengarah kepada
hal-hal seksual yang dilakukan secara sepihak dan
tidak diharapkan oleh orang yang menjadi
sasaran sehingga menimbulkan reaksi negatif
seperti malu, marah, benci, tersinggung, dan
sebagainya pada diri individu yang menjadi
korban pelecehan seksual tersebut.
PELECEHAN SEKSUAL
Rentang pelecehan seksual sangat luas meliputi

- mata,
- cat calling (siulan nakal, komentar yang berkonotasi seks)
- cubitan, colekan, tepukan atau sentuhan di bagian tubuh tertentu,
- gerakan tertentu atau isyarat yang bersifat seksual,
- ajakan berkencan dengan iming-iming atau ancaman,
- ajakan melakukan hubungan seksual sampai perkosaan, dan

- pemerkosaan merupakan perbuatan pelecehan seksual yang paling ekstrim


TINGKAT KELAZIMAN BERBAGAI JENIS PELECEHAN
SEKSUAL DI TEMPAT UMUM

https://www.standup-international.com
PELECEHAN SEKSUAL MENURUT
PANDANGAN ISLAM
- Dalam agama Islam perbuatan pelecehan seksual sangat tidak terpuji.
- Agama Islam adalah agama yang sangat fitrah, universal yang paling kafah
sepanjang zaman. Agama yang mampu menjawab tantangan zaman, mengatasi
setiap permasalahan hidup dan kehidupan manusia.
- universalitas dalam hukum Islam sudah mencakup keseluruhan aspek kehidupan
manusia dari yang paling besar dan paling kecil. Salah satunya adalah menyangkut
dengan etika, moral, dan akhlak dan interaksi atau pergaulan antar manusia,
sehingga permasalahan–permasalahan yang sering timbul dari pergaulan sosial
masyarakat seperti pelecehan seksual yang dapat dihindari.
Ketentuan aktifitas seksual tersebut dalam agama Islam hanya boleh dilakukan
dengan jalur yang telah ditentukan, yakni melalui jalur pernikahan yang sah, dengan
mengikuti syarat dan ketentuan yang telah ditentukan oleh Allah SWT yang telah
menciptakan manusia dengan disertai hawa nafsu, hal ini dapat kita lihat dalam surat
Al-Imran ayat 14:

Artinya : “Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan,
anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah
kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik” (QS. Al-Imran/3:14)
Agar manusia menjauh dari perbuatan yang dapat mendekati zina maka Allah S.W.T. telah memberi
rambu-rambu melalui Firman-Nya, adapun dalam surat Al-Isra ayat 32 yang berbunyi :

 Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan
yang buruk” (QS. Al-Isra/17: 32)
Dalam ajaran agama Islam jangankan mencium atau memegang anggota badan seseorang perempuan, melihat
dengan menimbulkan syahwat saja tidak boleh, karena dikhawatirkan dapat menimbulkan dan mendekati zina.
Hal ini ditegaskan oleh Allah dalam Firman-Nya surat An-Nur ayat 30-31:

۟ ‫ظ‬
‫ىا‬ ۟ ‫ض‬
ََٰ ‫ىا ِم ْه أ َ ْب‬
ُ َ‫ص ِس ِه ْم َويَ ْحف‬ ُّ َ َ ِ ِ ُ ّ‫قُل ِل‬
ُ ‫غ‬‫ي‬ ‫يه‬ ‫ى‬ ‫م‬‫ؤ‬ْ ‫م‬‫ل‬ْ
ٌۢ َ َ َٰ
َّ ‫فُ ُسو َج ُه ْم ۚ ذ ِل َك أش َك َٰى ل ُه ْم ۗ ِإ َّن‬
‫ٱَّللَ َخبِيس ِب َما‬ ْ َ
‫ىن‬
َ ُ‫صىَع‬ ْ َ‫ي‬
Arti: Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya,
dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".
Dalam ajaran agama Islam jangankan mencium atau memegang anggota badan seseorang perempuan, melihat
dengan menimbulkan syahwat saja tidak boleh, karena dikhawatirkan dapat menimbulkan dan mendekati zina.
Hal ini ditegaskan oleh Allah dalam Firman-Nya surat An-Nur ayat 30-31:

‫يه ِشيىَح َ ُه َّه ِإ ََّل َما‬ َ ‫ظ َه فُ ُسو َج ُه َّه َو ََل يُ ْب ِد‬ ْ َ‫ص ِس ِه َّه َويَ ْحف‬ َ َٰ ‫ض َه ِم ْه أ َ ْب‬ ْ ‫ض‬ ُ ‫ث يَ ْغ‬ ِ َ‫َوقُل ِلّ ْل ُمؤْ ِم َٰى‬
‫يه ِشيىَح َ ُه َّه ِإ ََّل ِلبُعُىلَحِ ِه َّه أ َ ْو‬ َ ‫علَ َٰى ُجيُى ِب ِه َّه ۖ َو ََل يُ ْب ِد‬ َ ‫ض ِسب َْه ِب ُخ ُم ِس ِه َّه‬ ْ َ‫ظ َه َس ِم ْى َها ۖ َو ْلي‬ َ
‫َءابَا ٓ ِئ ِه َّه أ َ ْو َءابَا ٓ ِء بُعُىلَحِ ِه َّه أ َ ْو أ َ ْبىَآئِ ِه َّه أ َ ْو أ َ ْبىَا ٓ ِء بُعُىلَحِ ِه َّه أ َ ْو ِإ ْخ َٰ َىوِ ِه َّه أ َ ْو بَىِ ٓى ِإ ْخ َٰ َىوِ ِه َّه أ َ ْو‬
ُ َٰ
ِ َ ّ ِ َ ِ ِ َ ْ ِ ِ ۟ ِ َ ِ ِ ‫ث أ َ ْي َٰ َمىُ ُه َّه أ َ ِو ٱل‬
‫ا‬‫ج‬ ‫ٱلس‬ ‫ه‬ ‫م‬ ‫ة‬ ‫ب‬ ‫ز‬ ‫ٱْل‬ ْ ‫ى‬ ‫ل‬ ‫و‬ ‫أ‬ ‫ْس‬ ‫ي‬ َ
‫غ‬ ‫يه‬ ‫ع‬ ‫ب‬ َّ ‫ح‬ ْ ‫سا ٓ ِئ ِه َّه أ َ ْو َما َملَ َك‬ َ ‫بَ ِى ٓى أَخ َٰ ََى ِج ِه َّه أ َ ْو ِو‬
‫ض ِسب َْه ِبأ َ ْز ُج ِل ِه َّه ِليُ ْعلَ َم َما‬ ْ َ‫سا ٓ ِء ۖ َو ََل ي‬ َ ّ‫ت ٱل ِى‬ ِ ‫ع ْى َٰ َز‬ َ ‫علَ َٰى‬ َ ‫وا‬ ۟ ‫ظ َه ُس‬ ْ َ‫يه لَ ْم ي‬
َ ‫ٱلط ْف ِل ٱلَّ ِر‬ ّ ِ ‫أ َ ِو‬
َ ‫ىن لَعَلَّ ُك ْم ج ُ ْف ِل ُح‬
‫ىن‬ َ ُ‫ٱَّللِ َج ِميعًا أَيُّهَ ْٱل ُمؤْ ِمى‬ َّ ‫يه ِمه ِشيىَحِ ِه َّه ۚ َوجُىبُ ٓى ۟ا ِإلَى‬ َ ‫يُ ْخ ِف‬
Arti: Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya,
kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami
mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-
putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-
laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar
diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
Adapun larangan tabarruj yang telah di tetapkan Allah SWT di dalam surat al-Nur ayat 60. Allah SWT
berfirman:

“Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin
(lagi ), Tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud) Menampakkan
perhiasan, dan Berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha
Bijaksana.
Dalam sebuah Hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda kepada
Ali bin Abi Thallib radhiyallahu’anhu:

َ ‫ع ِل ُّي ََل تُتْ ِب ْع النَّ ْظ َرةَ النَّ ْظ َرةَ فَ ِإ َّن لَ َك ْاْلُولَى َولَ ْي‬
ُ‫ستْ لَ َك ْاْل ِخ َرة‬ َ ‫يَا‬
Wahai Ali, janganlah engkau ikutkan pandangan pertama dengan pandangan yg
lain (berikutnya), sesungguhnya pandangan yang pertama (diampuni) bagimu
dan tidak (diampuni) dengan yang berikutnya. [HR. Abudaud No.1837].
KACAMATA KEDOKTERAN

• Oksitosin adalah hormon dan neurotransmitter yang memiliki


peran penting dalam reproduksi dan hubungan percintaan.
Hormon ini dihasilkan oleh hipotalamus di otak. Setelah
dihasilkan hipotalamus, oksitosin dipindahkan ke kelenjar
hipofisis dan dilepaskan oleh kelenjar tersebut.
• Bersama dopamin dan serotonin, oksitosin disebut juga
sebagai hormon kebahagiaan. Hormon ini memang disebutkan
berpengaruh terhadap emosi, berperan dalam hubungan
percintaan, hubungan seks, hingga hubungan anak dan
orangtua.
PENCEGAHAN PELECEHAN SEKSUAL

PENCEGAHAN LEBIH BAIK DARIPADA PENGOBATAN


TUNJUKKAN ANDA KUAT DAN BERDAYA
https://www.standup-international.com
5D PENCEGAHAN PELECEHAN SEKSUAL
https://www.standup-international.com

• Ditegur
• Dialihkan
• Ditenangkan
• Dilaporkan
• Dokumentasikan
HUKUMAN BAGI PELAKU PELECEHAN
SEKSUAL MENURUT HUKUM ISLAM

 Dalam hukum Islam tujuan pokok dari penjatuhan hukuman


ialah pencegahan (ar-rad'u waz-zajru), pengajaran serta
pendidikan (al-islah wat-tahzid)

 Ditinjau dari segi perbuatannya, tindak pidana (jarimah)


dibedakan menjadi beberapa tindak pidana (jarimah) antara
lain: Jarimah hudud, Jarimah qishas dan diyat, Jarimah takzir.
1). HUKUMAN HUDUD

Hukuman yang diancam dengan had dan lebih


ditentukan oleh syara. Dan menjadi hak Allah. Hukuman ini
telah ditentukan oleh syara' dan tidak ada batas minimal dan
maksimal, hukuman ini tidak bisa lepas oleh perseorangan
(orang yang menjadi korban atau keluarganya) atau
masyarakat yang diwakili oleh negara.
2). JARIMAH QISHASH DAN DIYAT

Qishash dapat diartikan sebagai pembalasan setimpal


dengan perbuatannya. Qishash merupakan hukuman yang
sesuai dengan perbuatannya. Untuk mewujudkan keamanan
dan ketertiban, hukuman qishash dapat lebih menjamin.
Sedangkan jarimah diyat adalah harta yang wajib diberikan
sebagai pengganti kerugian sebab membunuh atau melukai.
3). HUKUMAN TAKZIR
 Merupakan pidana diluar had dan qishash atau diyat dan hukuman itu dilaksanakan oleh
penguasa dalam negara.
 Dalam syariat Islam perbuatan yang belum terdapat ketentuan hukum tersebut menjadi
ijtihad para ulama yang akan menghasilkan ketentuan hukum terhadap permasalahan
yang dihadapi dengan menterjemahkan zina tidak hanya coitus seperti yang disebutkan
dalam Abu Hurairah:
 Artinya: Sesungguhnya Allah telah mencatat atas anak Adam nasibnya dari perzinaan
dan dia pasti mengalaminya. Kedua mata zinanya melihat, kedua telinga zinanya
mendengar, lidah zinanya bicara, tangan zinanya memaksa (memegang dengan keras)
kaki zinanya melangkah (berjalan) dan hati yang berhasrat dan berharap. Semua itu
dibenarkan (direalisir) oleh kelamin atau digagalkannya. (HR.Al-Bukhari dan Muslim).
Bagi pezina muhsan (laki-laki dan perempuan yang telah menikah)
berzina, maka hukumannya adalah dicambuk seratus kali dan dirajam.
Sedangkan bagi pezina yang ghairu muhsan (laki-laki dan perempuan yang
belum menikah) maka hukumannya adalah dicambuk seratus kali dan
diasingkan selama satu tahun.
Allah SWT berfirman dalam surat An-Nur ayat 2 dan 3 :

Perempuan yang berzina dan laki-laki


yang berzina, Maka deralah tiap-tiap Laki-laki yang berzina tidak
seorang dari keduanya seratus kali dera, mengawini melainkan perempuan
dan janganlah belas kasihan kepada yang berzina, atau perempuan yang
keduanya mencegah kamu untuk musyrik; dan perempuan yang berzina
(menjalankan) agama Allah, jika kamu tidak dikawini melainkan oleh laki-
beriman kepada Allah, dan hari akhirat, laki yang berzina atau laki-laki
dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman musyrik, dan yang demikian itu
mereka disaksikan oleh sekumpulan diharamkan atas oran-orang yang
orang-orang yang beriman. mukmin (Q.S. An-nur/24: 2 dan 3)
Selain hukuman yang telah disebutkan dalam Al-qur'an di atas Al-
Thabary memberi di dalam kitabnya Jâmi’u al-Bayan fi ayi Al-Qurân, sebagai
berikut:
Artinya: Yaitu orang-orang yang telah melakukan tindakan kepada orang yang
bukan seharusnya ia melakukannya. Adakalanya dengan melakukan perbuatan
yang melukai (jarîmah) ke pihak tertentu sehingga terjadilah perbuatan dosa di
antara dia dan korbannya dan di hadapan Allah SWT atas apa yang dilakukannya.
Allah SWT memerintahkan meninggalkan mereka karena kemaksiatan yang
dilakukannya dan membiarkannya pada perbuatan dosa yang dilakukan sehingga
mereka berhak menerima siksa dari Allah SWT.” (Ibn Jarir al-Thabary, Jâmi’u al-
Bayân li Ayi al-Qur’ân, Beirut: Dari al-Ma’rifah, tt.: Juz 13, halaman: 474)
Berdasarkan penafsiran ini, maka tindakan
menjauhi untuk pelaku yang melakukan pelecehan
seksual merupakan tindakan yang paling
maksimal. Pengucilan/pengisoliran ini dalam
konteks sekarang bisa dilakukan melalui
pemenjaraan. Namun, seluruhnya harus didasarkan
pada pertimbangan dari hakim berdasarkan tingkat
kesalahan yang dilakukannya.
KESIMPULAN
- Dalam agama Islam perbuatan pelecehan seksual sangat tidak terpuji.
- Agama dan hukum Islam sudah mencakup keseluruhan aspek kehidupan manusia dari yang
paling besar dan paling kecil. Salah satunya adalah menyangkut dengan etika, moral, dan
akhlak dan interaksi atau pergaulan antar manusia, sehingga permasalahan–permasalahan yang
sering timbul dari pergaulan sosial masyarakat seperti pelecehan seksual yang dapat dihindari
- Tunjukkan bahwa anda kuat dan berdaya, tidak patut untuk dilecehkan
TERIMA KASIH
Jazakumullah Khairan Kastiron

Anda mungkin juga menyukai