Anda di halaman 1dari 6

KHASWATUL TRI UNZILA

1810070140044

SOAL UJIAN SP TR 2 THN 2021

1. Seorang pria umur 23 tahun datang ke radiologi di antar oleh perwaat IGD
dengan keluhan mengalami KLL dan benturan pada daerah kepala , terasa
pusing dan mengalami muntah. Setelah di lakuka anamnesa, benturan di daerah
kepala dan oleh radiografer akan di lakukan pemeriksaan rutin kepala. Uraikan
teknik kepala rutin yang di maksud.

2. Seorang anak laki laki usia 11 thn , jatuh dari sepeda, hidung nya mengalami
benturan dan di curigai mengalami faktur.Jelaskan teknik pemotretan utk
hidung.

3. Seorang nenek berusia 65 tahun, mengalami jatuh di kamar mandi, kemudian di


bawa oleh anak nya ke IGD karena mengalami luka pada daerah rahang bawah.
Dari Ugd kemudian di bawa ke radiologi untuk di lakuakn X ray foto.Jelaskan
teknik pemotretan untuk rahang bawah.

4. Seorang anak perempuan berusia 15 tahun mengalami jatuh dan ada benturan pada
daerah belakang telinga. Telinga mengeluarkan darah.anak tersebut di bawa ke
IGD, dan kemudian segera di bawa ke radiologi untuk di lakukan foto ronsen.
Jelaskan teknik pemotretan untuk daerah tulang penyusun pendengaran ( telinga )
Jawaban

1. Proyeksi Antero Posterior (AP) dan proyeksi Lateral:


 AP
Posisi pasien,pasien tidur pada posisi supine di atas meja
pemeriksaan,dengan MSP tubuh tepat pada Mid Line meja
pemeriksaan.
Posisi objek kepala diposisikan AP,dengan menepatkan:
-MSP kepala tengak lurus pada bidang film
-Orbito Meatal Line (OML) tengak lurus dengan bidang film.
-pastikan tidak terjadi perputaran pada objek kepala
-fiksasi bagian kepala dengan menggunakan spon dan sand bag
agar tidak terjadi pergerakan objek.
Pengaturan sinar
-Central ray : tegak lurus bidang film tepat dipertengahan film
-Centra point : Glabella
-FFD 100 cm
-Kaset yang digunakan 24 x 30 cm + grid
Kiteria gambar
a. Os frontalis
b. Sinus frontalis
c. Os sphenoid
d. Pettrosum
e. Os zigomatikum
f. Septum nasi
g. Angulus mandibula
h. Protuberantia mentale
i. Os temproral
j. Sutura sagitalis
k. Sinus maxilaris

 Lateral
Posisi pasien tidur pada semi prone di atas meja pemeriksaan,
dengan MSP tubuh tepat pada Mid Line meja pemeriksaan.
Posisi obyek kepala lateral, dengan menempatkan:
-msp kepala sejajar pada bidang film.
-Infra orbito meatal line (IOML) sejajar dengan film.
-intre pupilary line (IPL) tegak lurus dengan bidang film.
-letakan marker sesuai R atau L.
-lakukan fiksasi bagian kepala dengan menggunakan spon dan sand
bag agar tidak terjadi pergerakan objek.
Pengaturan sinar
- Central ray : tegak lurus bidang film tepat dipertengahan film
- Central point : sella tursica
- FFD 100 cm
- Kaset yang digunakan ukuran 24 x 30 cm + grid
Kiteria gambar
a. MAE TMJ
b. Sinus Frontalis Sinus Maxillaris
c. Mandibula Ramus Mandibula
d. Sphenoid Mastoid air cells
e. Sella tursica Oss Temporal
f. Oss Frontal Oss Parietal.
g. Oss Occipital Oss Nasal
h. Oss Maxilla Suture Coronalis
i. Suture Lambdoidea Vertebra Cervical.

2. Proyeksi lateral soft tisue


Posisi pasien semiprone dengan MSP sejajar dengan meja
pemeriksaan, atau berdiri menyamping tabung sinar x sehingga MSP
sejajar dengan kaset
Posisi obyek
- MSP dan IOML parallel/ sejajar dengan kaset.
- IPL tegak lurus kaset.
- Nasal bone di atur di pertengahan film.
Pengaturan sinar
- FFD : 100 cm
- Central point : tegak lurus kaset
- Central point : 1 inchi inferior nasion
- Ukuran kaset yang digunakan 18 x 24 cm

Kiteria gambar
a. Nasofrontal suture
b. Nasal bones
c. Anterior nasal spine
3. Proyeksi PA ,PA Axial
 PA
Posisi pasien
- prone atau duduk
- tempatkan lengan pada posisi yang nyaman dan atur bahu,
sehingga berada pada bidang tranversal yang sama.
Posisi obyek
- Letakan kepala dimana dahi dan hidung pasien menempel pada
bidang film,pusatkan ujung hidung berada pada pertengahan
bidang film.
- MSP kepala tegak lurus pada bidang film
- Pastikan tidak terjadi pergerakkan/peputaran pada obyek kepala
- Instruksikan ke pasien,saat ekpose di suruh buka mulut
Pengatur sinar
- FFD 100 cm
- CR tegak lurus bidang film
- CP di pertengahan antara kedua bibir (condylus mandibula)
- Ukuran kaset 24 x 30 cm + grid

 Untuk PA AXIAL
- CR diarahkan 20-25 derajat cranially
- CP menembus ujung hidung (ramus mandibulla)
 Axiolateral metode EISLER
Posisi pasien prone semi oblique
Posisi pasien
- Kepala diatur true lateral,bagian pipi pasien di tempatkan pada
bagian tengah kaset (melintang).
- Atur agar bagian obyek 1,2cm anterior dan 2,5 cm inferior dari
MAE diletakkan dipertengahan kaset.
- Leher ekstensi dan atur agar ramus mandibula sejajar bidang
film.
Pengaturan sinar
- Central Ray di sudutkan 25 derajat cranially
- CP menembus angulus mandibula yang jauh dari film
- FFD 100 cm
- Ukuran kaset 18 x 24 cm

4. Proyeksi axiolateral oblique metode shuller dan axiolateral oblique metode


stenvers
 Proyeksi axiolateral oblique metode shuller
Posisi pasien prone berikan tanda letak mastoid yang akan
diperiksa pada 2,5 cm posterior dan MAE sebagai CP
Posisi obyek
- kepala lateral dengan menepatkan
- MSP kepala sejajar dengan bidang film
- IPL tegak lurus dengan bidang film
- IOML sejajar dengan bidang film
- Pastikan tidak terjadi pergerakan kepala dengan melakukan
fiksasi
Pengatur sinar
- CP dipertengahan film pada daerah MAE/ mastoid yang dekat
dengan film
- CR 25 caudally
- FFD 100 cm
- Ukuran kaset 18 x 24 cm + grid
 Proyeksi axiolateral oblique metode stenvers
Posisi pasien prone berikan tanda letak mastoid yang akan
diperiksa pada 2,5 cm posterior dan MAE sebagai CP
Posisi obyek
- Kepala diposisikan ke arah objek yang diperiksa sehingga MSP
membentuk sudut 45 terhadap kaset
- Dahi,hidung dan pipi menempel pada area bidang film
- IOML tegak lurus dengan bidang film
Pengatur sinar
- CP outer canthus dengan MAE pada 2,5 cm anterior objek yang
menempel film
- CR 12 cranially ke pertengahan film
- FFD 100cm
- Ukuran kaset 24 x 30 cm + grid

Anda mungkin juga menyukai