Anda di halaman 1dari 45

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Responden

Pada tahap idea generation dilakukan penyebaran kuesioner kepada 15

responden yang merupakan pelanggan toko Bandeng Juwana Erlina di Jalan

Pandanaran Kota Semarang. Proses idea generation dilakukan untuk mengetahui

inovasi otak – otak bandeng dari segi rasa dan bentuk yang diinginkan kosumen

potesial (responden). Oleh karena itu diperoleh gambaran umum responden sebagai

berikut:

Tabel 4. 1 Gambaran Umum Responden

No. Keterangan Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Usia:

20 – 30 Tahun 9 60%

30 – 40 Tahun 3 20%
40 – 50 Tahun 1 6,7%
>50 Tahun 2 13%

Total 15 100%

2. Jenis Kelamin:

a. Wanita 10 67%

b. Pria 5 33%

Total 15 100%

3. Menyukai olahan otak – otak


bandeng?

a. Ya

33
34

b. Tidak 15 100%
0 0%

Total 15 100%

4. Mengkonsumsi olahan otak – otak


bandeng dalam 3 bulan terakhir?
15 100%
a. Ya
0 0%
b. Tidak
Total 15 100%

5. Seberapa sering mengkonsumsi


olah otak – otak bandeng dalam 3
bulan terakhir?
10 67%
a. 1 kali
b. 2 kali 3 20%

c. >2 kali 2 13%

Total 15 100%

Sumber: Data primer yang diolah (2017)

Berdasarakan table 4.1 dapat diketahui bahwa mayoritas responden berusia

20 – 30 tahun sebanyak 9 orang (60%), diikuti dengan rentang usia 30 – 40 tahun

sebanyak 3 orang (20%), usia 40 – 50 tahun sebanyak 1 orang (6,7%), dan usia >50

tahun sebanyak 2 orang (13%). Hal ini menunjukkan bahwa responden masih

berusia muda dan berjenis kelamin wanita. Kemudian, diketahui bahwa seluruh

responden menyukai otak – otak bandeng dan mengkonsumsi otak – otak bandeng

dalam 3 bulan terakhir. Maka gambaran umum tersebut, dapat diketahui target pasar

yang berpotensial untuk mengembangkan produk inovasi otak – otak bandeng.


35

Hasil Analisis Data dan Pembahasan

Pada bagian ini akan dianalisis keempat tahap inovasi otak – otak

bandeng menurut varian rasa dan bentuk, yang meliputi lima tahap

diantaranya: idea generation, opportunity recognition, ide evaluation,

development, dan commercialization.

Tahap Idea Generation

Tahap idea generation adalah tahap yang bertujuan untuk

penggalian ide inovasi otak – otak bandeng mengenai rasa dan

bentuk dengan tujuan mendapatkan ide – ide untuk dapat

menciptakan produk inovasi otak – otak bandeng yang unggul.

Gagasan atau ide pertama muncul berdasarkan pengalaman peneliti

ketika berbelanja oleh – oleh bandeng khas Kota Semarang,

kemudian saat peneliti mengunjungi beberapa toko khas oleh – oleh

bandeng di Jalan Pandanaran Kota Semarang seperti Bandeng

Juwana Erlina, Bandeng Bonafide, dan Bandeng Arwana, peneliti

menemukan bahwa produk oleh – oleh bandeng seperti otak – otak

bandeng dengan bentuk yang relatif besar yaitu satu ekor ikan

bandeng dari segi bentuk dan rasa asin/original dari segi rasa dan

juga harga yang tidak ekonomis. Dari keterbatasan varian bentuk

dan rasa tersebut maka peneliti memiliki ide untuk menginovasi otak

– otak bandeng dari segi bentuk dan rasa. Selanjutnya penggalian

ide juga dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada 15

orang responden. Hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan oleh


36

peneliti terhadap 15 orang responden yang merupakan konsumen

otak – otak bandeng yang tiga bulan terakhir mengkonsumsi otak –

otak bandeng, berdomisili di Kota Semarang, dan pengunjung di

toko oleh – oleh Bandeng Juwana Elrina di Jalan Pandanaran Kota

Semarang, diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4. 2 Hasil Kuesioner Tahap Idea Generation


37

“Penggalian Ide Varian Rasa dan Bentuk Pada Produk Inovasi


Otak – otak Bandeng”

No Keterangan Jumlah Persentase


. (orang) (%)

1. Apakah alasan anda menyukai olahan otak – otak

bandeng?

1) Enak 8 53%

2) Bumbunya banyak 3 20%

3) Tidak ada durinya 2 13%

4) ikan baik untuk tubuh 2 13%

Total 15 100%

2. Varian rasa otak – otak yang diketahui responden?

1) Rasa asin (original) 15 100%

Total 15 100%

3. Varian bentuk otak – otak yang diketahui


responden?

a. Bentuknya 1 ekor ikan bandeng 15 100%

Total 15 100%

4. Jumlah varian rasa masih sedikit di pasar?

a. Ya 15 100%

b. Tidak 0 0%

Total 15 100%

Sumber: data primer yang diolah (2017)


38

5. Jumlah varian bentuk masih sedikit di pasar?

a. Ya
15 100%
b. Tidak
0 0%

Total 15 100%

6. Varian rasa dari inovasi otak – otak bandeng yang


dipilih?

a. Keju mozarella
8 53%
b. Balado 5 33%
c. Seledri 1 6,7%

d. Lainnya:……
1 6,7%
Tomat

Total 15 100%
39

7.
Apa alasan anda dalam memilih varian rasa

tersebut?

a. Keju mozarella
3 20%
1) Gurih

2) Belum pernah mkn keju mozarella 1 6,7%

3) Kekinian 3 6,7%

4) Gemar makan keju 1 20%

b. Balado

1) Suka pedas
3 20%
2) Pedas lebih enak
1 6,7%
3) Terbiasa makan pedas
1 6,7%
c. Seledri:

1) Suka seledri karena aromanya


1 6,7%
wangi

d. Lainnya:

1) Tomat

Karena suka rasa yang asam 1 6,7%

Total
15 100%
40

8. Varian bentuk dari inovasi otak – otak bandeng


yang dipilih:

a. Balok

Ket.: P= 10cm 3 20%

L= 2cm

T= 2 cm

b. Kubus
6 40%
Ket.: P= 5cm

L= 5cm

c. Silinder

Ket.: D= 10cm
4 26%
T= 2cm

d. Lainnya:

1) karakter 2 13%

Total 15 100%
41

9. Apa alasan anda dalam memilih varian bentuk

tersebut?

a. Balok
3 20%
1) Karena unik

b. Kubus
1) Umum 4 26%

2) Simpel 2 13%

c. Silinder
1) Karena Unik
4 26%

d. Lainnya:
Karakter
1) Lebih lucu 1 6,7%

2) Unik 1 6,7%

Total 15 100%

Berdasarkan tabel 4.2 hasil dari penyebaran kuesioner yang dilakukan

kepada 15 orang responden yang merupakan konsumen otak – otak bandeng yang

tiga bulan terakhir mengkonsumsi otak – otak bandeng, berdomisili di Kota

Semarang, dan pengunjung di toko oleh – oleh bandeng Juwana Erlina di Jalan

Pandanaran Semarang, dapat diketahui sebagian besar responden (53%) menyukai

olahan otak – otak bandeng beralasan karena rasa yang enak, bumbu yang banyak,
42

Varian rasa dan bentuk manakah yang anda


10.
inginkan dari produk inovasi otak – otak bandeng?

1) Balok – keju mozzarella


1 6,7%
2) Balok – balado
2 13%
3) Balok – seledri
0 0%
4) Balok – tomat
0 0%
5) Kubus – keju mozzarella
4 26,7%
6) Kubus – balado
1 6,7%
7) Kubus – seledri
0 0%
8) Kubus – tomat
1 6,7%
9) Silinder – keju mozzarella
3 20%
10) Silinder – balado
0 0%
11) Silinder – seledri
0 0%
12) Silinder – tomat
0 0%
13) Karakter – keju mozzarella
1 6,7%
14) Karakter – balado
2 13%
15) Karakter – seledri

16) Karakter – tomat 0 0%

0 0%

Total 15 100%

tidak ada durinya, dan ikan baik untuk tubuh. Untuk varian rasa otak – otak bandeng

yang diketahui responden yaitu rasa asin (orginal) sebesar (100%). Kemudian
43

11. Alasan memilih varian rasa dan bentuk otak –


otak bandeng tersebut?

1) Balok – keju mozzarella

a. Terlihat unik 2 13%

2) Balok – balado

a. Terlihat unik 1 6,7%

3) Balok – seledri

4) Balok – tomat

5) Kubus – keju mozzarella


1 6,7%
a. Terlihat lebih umum
1 6,7%
b. Terlihat lebih simple
1 6,7%
c. Terlihat lebih bagus
1 6,7%
d. Terlihat lebih cocok

6) Kubus – balado

a. Lebih cocok 2 13,3%


7) Kubus – seledri

a. Terlihat padat 1 6,7%

8) Kubus – tomat

9) Silinder – keju mozzarella

a. Kelihatan unik 2 13%

10) Silinder – balado


1 6,7%
a. Kelihatan bagus

11) Silinder – seledri


44

12) Silinder – tomat

Lebih cocok 1 6,7%

13) Karakter – keju mozzarella

14) Karakter – balado


2 13%
Lebih lucu,unik

15) Karakter – seledri

16) Karakter – tomat

Total 15 100%

12. Tekstur otak – otak bandeng seperti apa yang


anda sukai?

a. Tekstur yang halus – empuk 11 73%


b. Tektur yang kasar – keras 4 27%

Total 15 100%

varian bentuk otak – otak bandeng yang diketahui responden yaitu bentuk satu ekor

ikan bandeng (100%). Sebagian besar (100%) responden mengatakan jumlah varian

rasa otak – otak bandeng masih sedikit di pasar. Untuk jumlah varian bentuk

sebagian besar (100%) responden juga mengatakan masih sedikit di pasar.

Penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada 15 orang responden yang

merupakan konsumen otak – otak bandeng yang tiga bulan terakhir mengkonsumsi

otak – otak bandeng, berdomisili di Kota Semarang, dan pengunjung di toko oleh –

oleh bandeng Juwana Erlina di Jalan Pandanaran Semarang, juga didapatkan

berbagai macam ide – ide mengenai varian rasa otak – otak bandeng yaitu,

responden yang memilih varian keju mozzarella sebesar (53%), memilih varian rasa
45

balado (33%), memilih varian rasa seledri (6,7%), terakhir memilih varian rasa

tomat (6,7%). Responden yang memilih varian rasa keju mozzarella beralasan

karena keju mozzarella memiliki rasa yang gurih, kekinian, gemar makan keju,

bahkan belum pernah makan keju mozzarella. Responden yang memilih varian rasa

balado beralasan karena suka makan pedas, pedas lebih baik, dan terbiasa makan

pedas. Respoden yang memilih varian rasa seledri beralasan karena menyukai

seledri karena aromanya wangi. Terkahir, responden yang memilih varian rasa

tomat beralasan karena suka dengan rasa tomat yang asam. Kemudian, didapatkan

juga ide – ide mengenai varian bentuk otak – otak bandeng yaitu, responden yang

memilih varian bentuk balok sebesar (20%), memilih varian bentuk kubus sebesar

(40%), memilih varian bentuk silinder sebesar (26%), dan yang memilih bentuk

karakter sebesar (13%). Responden yang memilih varian bentuk balok beralasan

karena bentuk balok yang unik. Responden yang memilih varian bentuk kubus

beralasan karena bantuk kubus yang umum dan simple. Responden yang memilih

bentuk silinder beralasan karena bentuk silinder yang unik. Terakhir, responden

yang memilih varian bentuk karakter beralasan bahwa bentuk karakter lebih lucu

dan unik. Kemudian untuk varian rasa dan bentuk yang diinginkan oleh reponden

dari produk inovasi yaitu, responden yang memilih bentuk dan rasa balok – keju

mozzarella sebesar (6,7%), responden yang memilih bentuk – rasa balok – balado

(13%), responden yang memilih bentuk – rasa kubus – keju mozarella (26,7%),

responden yang memilih bentuk – rasa kubus – balado (6,7%), responden yang

memilih bentuk – rasa kubus – tomat (6,7%), responden yang memilih bentuk –

rasa silinder – keju mozarella (20%), responden yang memilih bentuk – rasa
46

karakter – keju mozarella (6,7%), dan terakhir responden yang memilih bentuk –

rasa karakter – balado (13%). Responden yang memilih varian rasa dan bentuk otak

– otak bandeng yang diinginkan dari produk inovasi beralasan karena bentuk dan

rasa balok – keju mozzarella adalah karena terlihat unik. Kemudian responden yang

memilih varian rasa dan bentuk balok – balado adalah karena kelihatan unik.

Responden yang memilih varian bentuk dan rasa kubus – mozzarella beralasan

bahwa bantuk dan rasa tersebut terlihat lebih umum, simple, bagus, dan terlihat

lebih cocok. Responden yang memilih bentuk dan rasa kubus – balado karena

bentuk dan rasa kubus – balado lebih cocok. Responden yang memilih bentuk dan

rasa kubus – selesri berpendapat bahwa bantuk dan rasa kubus – seledri terlihat

lebih padat. Untuk responden yang memlih varian bentuk dan rasa silinder – keju

mozzarella berpendapat bahwa bentuk dan rasa silinder – keju mozzarella terlihat

lebih unik dan responden yang memilih bentuk dan rasa silinder – balado

berpendapat bahwa bantuk dan rasa tersebut terlihat leboh bagus. Responden yang

memilih bentuk dan rasa silinder – tomat beralasan karena bentuk dan dan rasa

tersebut leboh cocok. Dan yang terakhir responden yang memilih bentuk dan rasa

karakter – balado beralasan karena bantuk dan rasa tersebut lebih lucu, dan unik.

Selanjutnya, untuk tekstur otak – otak bandeng yang disukai responden responden

yaitu tektstur otak – otak bandeng yang halus – empuk sebesar (73%), dan

responden yang menyukai tekstur kasar – keras sebesar (27).

Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh dua ide varian rasa dengan peringkat

tertinggi pilihan responden yaitu peringkat pertama adalah rasa keju mozzarella,

kemudian untuk peringkat kedua adalah rasa balado. Selanjutnya untuk ide varian
47

bentuk diperoleh dua ide varian bentuk dengan peringkat tertinggi pilihan

responden yaitu peringkat pertama adalah varian bentuk kubus kemudian untuk

peringkat kedua adalah bentuk silinder.

Setelah didapatkan berbagai macam ide – ide mengenai varian rasa dan

varian bentuk produk inovasi otak – otak bandeng maka akan dipilih dua ide dengan

peringkat tertinggi karena dianggap sudah mewakili jumlah suara terbanyak dari

responden yang akan dianalisa dan dikembangkan lebih lanjut ke tahap opportunity

recognition.

Penggalian ide didasarkan pilihan tunggal responden dari ide – ide

mengenai varian rasa yaitu rasa keju mozzarella, balado, seledri, dan tomat, dan

untuk varian bentuk yaitu bentuk balok, kubus, silinder, dan karakter. Kemudian

dari ide – ide segi varian rasa keju mozzarella, balado, seledri, dan tomat, otak –

otak bandeng inovasi, ide yang memiliki dua peringkat tertinggi adalah:

Tabel 4. 3 Hasil Ide Varian Rasa Otak – otak Bandeng Yang Memiliki
Peringkat Tertinggi

No. Ide rasa otak – otak bandeng inovasi Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Rasa Keju Mozzarella 10 67%

2. Rasa Balado 3 20%

Sumber: data primer yang diolah (2017)

Kedua varian rasa yaitu keju mozzarella dan balado lebih banyak dipilih

oleh responden jika dibandingkan dengan varian rasa yang lainnya karena memiliki

nilai persentase dua tertinggi. Untuk alasan responden dalam memilih ide varian

rasa keju mozzarella karena belum pernah makan keju mozzarella, rasa yang gurih,
48

kekinian, gemar makan keju, dan belum pernah makan keju mozarella. Kemudian

responden yang memilih ide rasa balado mayoritas beralasan karena menyukai rasa

pedas, dan terbiasa makan pedas.

Dapat diketahui juga bahwa varian rasa seledri dan tomat kurang disukai

oleh responden karena memiliki jumlah persentase terendah yaitu, varian rasa

seledri memilki persentase sebesar (7%) dan rasa tomat sebesar (7%), hal ini di

tunjukkan pada tabel 4.3.

Penggalian ide didasarkan pilihan tunggal responden dari ide – ide varian

bentuk yaitu varian bentuk balok, kubus, silinder dan karakter. Kemudian dari ide

– ide dari segi varian bentuk balok, kubus, silinder, dan karakter, ide yang memiliki

dua peringkat tertinggi adalah:

Tabel 4. 4 Hasil Ide Desain Bentuk Otak – otak Bandeng Yang Memiliki
Peringkat Tertinggi

No. Ide bentuk otak – otak bandeng inovasi Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Bentuk Kubus 6 40%

2. Bentuk Silinder 4 26%

Sumber: data primer yang diolah (2017)

Ide kedua varian bentuk kubus dan silinder lebih banyak dipilih oleh

responden jika dibandingkan dengan desain bentuk lainnya karena kedua desain

bentuk yang ditujukkan pada table 4.4 memiliki jumlah persentase paling tinggi

kemudian responden yang memilih bentuk tersebut beralasan bentuk kubus karena
49

lebih umum dan simpel. Kemudian, alasan responden memilih bentuk silinder

karena terlihat lebih unik.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari ide rasa dan desain bentuk

otak – otak bandeng diketahui bahwa untuk segi varian rasa responden lebih

menginginkan otak – otak bandeng dengan rasa keju mozzarella dan untuk segi

varian bentuk responden lebih menginginkan bentuk kubus.

Hasil analisis dan pembahasan tersebut, maka dari tahap idea generation

diketahui 2 ide yang memiliki ide tertinggi kategori rasa dan bentuk, dari masing –

masing kategori diambil untuk dilanjutkan ketahap selanjutnya.

Pada tahap idea generation pengalian ide – ide mengenai varian rasa dan

bentuk diperoleh dari 15 responden yang merupakan konsumen di Bandeng Juwana

Erlina, mengkonsumsi otak – otak bandeng 3 bulan terakhir dan beromisilis di Kota

Semarang, hasilnya adalah untuk varian rasa diperoleh hasil yaitu varian rasa keju

mozzarella, balado, seledri, dan tomat. Selanjutnya, untuk varian bentuk ide – ide

hasil yang diperoleh yaitu varian bentuk balok, kubus, silinder, dan karakter.

Ide – ide tersebut antara lain:

1) Otak – otak bandeng dengan bentuk kubus (40%).

2) Otak – otak bandeng dengan bentuk silinder (20%).

3) Otak – otak bandeng dengan rasa keju mozzarella (53%).

4) Otak – otak bandeng dengan rasa balado (20%).

5) Otak – otak bandeng dengan tektur halus – empuk (73%).


50

Tahap Opportunity Recognition

Pada tahap opportunity recognition ini bertujuan untuk mengenali

peluang untuk melakukan inovasi. Opportunity recognition dalam

penelitian ini adalah melihat peluang eksternal dan internal yang ada untuk

menghasilkan produk inovasi otak – otak bandeng. Cara yang digunakan

untuk mengenali peluang eksternal yaitu dengana membagikan kuesioner

kepada 15 konsumen toko Bandeng Juwana Erlina, mengkonsumsi otak –

otak bandeng dalam 3 bulan terakhir, dan berdomisili di Kota Semarang,

dengan hasil sebgai beriku

Tabel 4. 5 Hasil Pengenalan Peluang Eksternal

No. Keterangan Jumlah Persentase (%)


(orang)

1. Perlukah dilakukan inovasi otak – otak


bandeng dari segi rasa dan bentuk?

a. Ya 15 100%
b. Tidak 0 0%

Total 15 100%

2. Otak – otak bandeng dengan rasa keju


mozzarella, balado, seledri,tomat, pernah
anda temui dipasaran?

a. Ya 0 0%
b. Tidak 15 15%

Total 15 100%
51

3. Otak – otak bandeng dengan bentuk balok,


kubus, silinder, karakter, pernah anda
temui dipasaran?

a. Ya 0 0%
b. Tidak 15 100%

Total 15 100%

4. Jika inovasi otak – otak bandeng dengan


rasa keju mozarella dan balado akan
direalisasikan, mana yang lebih diminati:

a. Keju mozarella 11 73%


b. Balado 4 27%

Total 15 100%

5. Jika inovasi otak – otak bandeng dengan


bentuk bulat dan kotak akan
direalisasikan, mana yang lebih diminati:

a. Kubus 11 73%
b. Silinder 4 27%

Total 15 100%

6. Jika direalisasikan varian rasa dan bentuk


manakahah yang lebih diminati?

a. Kubus – keju mozzarella 7 46,7%

b. Kubus – balado 1 6,7%


c. Silinder – keju mozzarella 6 40%
d. Silinder – balado 1 6,7%

Total 15 100%
52

7. Jika direalisasikan tekstur oak – otak


bandeng seperti apa yang lebih anda
sukai?

a. Tekstur halus – empuk 11 73%


b. Tekstur kasar – keras
4 27%

Total 15 100%

8. Apabila produk inovasi otak – otak


bandeng tercipta apakah anda berminat
untuk membeli produk tersebut?

a. Ya 15 100%
b. Tidak
0 0%

Total 15 100%

9. Menurut anda berapa harga yang sesuai


untuk sebuah produk otak – otak bandeng?
a. Rp 10.000 – Rp 11.000 8 53%
b. Rp 12.000 – Rp 13.000 4 26%
c. >Rp 13.000
3 20%

Total 15 100%

Sumber: data primer yang diolah (2017)

Berdasarkan table 4.5 terdapat peluang eksternal yang tinggi dalam

meciptakan produk inovasi otak – otak bandeng karena mayoritas responden

sebanyak 15 orang (100%) menganggap perlu dilakukan inovasi otak – otak

bandeng dari segi rasa dan bentuk. Sebanyak 15 orang responden (100%) juga tidak

pernah menemukan produk inovasi otak – otak bandeng rasa keju, dan (100%)

responden tidak pernah menemukan bentuk balok, kubus, silinder, dan karakter di

pasaran. Mayoritas responden yaitu sebanyak 15 responden (100%) merasa tertarik


53

untuk membeli jika produk otak – otak bandeng di realisasikan. Hal ini

menunjukkan bahwa produk inovasi otak – otak bandeng dapat menjadi produk

unggul dipasaran karena belum adanya pesaing serta adanya ketertarikan responden

terhadap produk inovasi otak – otak bandeng. Ide dengan varian rasa keju mozarella

lebih memiliki peluang dipasaran karena sebanyak 12 orang (80%) memilih rasa

tersebut dapat lebih diminati oleh masyarakat karena rasa gurih, kekinian, gemar

makan keju, dan bahkan ada yang belum pernah makan keju mozzarella. Hal ini

menunjukan bahwa masyarakat cukup antusias untuk menerima varian rasa terbaru

dari produk inovasi otak – otak bandeng. Untuk varian bentuk kubus memiliki

peluang di pasaran karena sebanyak 11 orang (73%) memilih bentuk tersebut lebih

diminati masyarakat karena lebih umum dan simpel. Responden sebanyak 7

(46,7%) juga memilih varian rasa keju mozzarella dengan bentuk kubus. Kemudian

sebanyak 8 responden (53%) juga menginginkan harga Rp 10.000 – Rp 11.000

untuk produk inovasi otak – otak bandeng. Hal menunjukkan bahwa masyarakat

lebih menyukai harga yang murah untuk membeli sebuah produk otak – otak

bandeng inovasi.

Produk inovasi otak – otak bandeng secara keseluruhan memiliki peluang

eksternal (potensi pasar) yang unggul.

1. Responden menganggap perlu dilakukan inovasi pada produk

otak – otak bandeng dari segi rasa dan bentuk.

2. Produk inovasi otak – otak bandeng dari segi rasa dan bentuk

juga belum terdapat dipasaran.


54

3. Responden tertarik untuk membeli produk inovasi otak – otak

bandeng apabila direalisasikan. Hal ini menunjukkan adanya

potensi pasar untuk produk otak – otak bandeng inovasi.

4. Varian yang akan lebih diminati masyarakat adalah otak – otak

bandeng dengan bentuk kubus dengan rasa keju mozzarella.

Setelah melihat peluang eksternal, maka langkah selanjutnya adalah melihat

peluang internal yaitu dengan cara melakukan observasi ke pasar modern maupun

pasar tradisional untuk melihat harga dan ketersediaan bahan baku serta

kemampuan teknik yang dimiliki oleh produk agar dapat mempertimbangkan serta

mewujudkan ide yang telah diperoleh di tahap idea generation.

Berikut hasil observasi peluang internal:

Tabel 4. 6 Hasil Pengenalan Peluang Internal

No. Ide Ketersediaan Bahan Baku + Kemampuan Teknik


Harga

Varian Rasa

1. Keju a) Harga bahan baku keju a) Kemampuan teknik:


mozzarella mozarrella terjangkau, Peralatan memadai
yaitu Rp 25.000/250 untuk membuat otak
gram. – otak bandeng.
b) Tersedia di toko bahan
kue, supermarket dan
swalayan, di Kota
Semarang
2. Balado a) Harga cabe merah a) Kemampuan teknik:
terjangkau , yaitu Rp Peralatan memadai
30.000/1kg untuk membuat otak
b) Tersedia di supermarket – otak bandeng.
dan pasar tradsional, di
Kota Semarang.
55

Varian Bentuk

1. Kubus a) Cetakan persegi a) Cetakan aluminium


aluminium foil tersedia di foil dapat ditemukan
Ket.: P= 5cm toko bahan kue dan di toko - toko
memiliki harga murah peralatan kue di
L= 5cm
yaitu Rp120 /pcs Semarang.

2. Silinder a) Cetakan bulat aluminium a) Cetakan aluminium


foil tersedia di toko bahan foil dapat ditemukan
Ket.: D= 10cm kue dan memiliki harga di toko – toko
murah yaitu Rp 120/pcs peralatan kue di
T= 2cm Semarang.

Tekstur

1. Tekstur kasar – - a) Saringan stainless


keras digunakan untuk
memisahkan daging
dan tulang ikan
bandeng.

2. Tekstur halus – - a) Blender digunakan


empuk untuk menghaluskan
daging dan tulang
ikan bandeng.

Sumber: data primer yang diolah (2017)

Dari hasil identifikasi peluang eksternal dan internal, maka akan

mendapatkan kriteria – kriteria yang akan digunakan untuk menyaring ide di tahp

selanjutnya (idea evaluation). Kriteria yang didapatkan pada tahap opportunity

recognition adalah:
56

1. Peluang eksternal

a. Rasa yang diminati oleh masyarakat adalah otak otak

bandeng adalah varian rasa keju mozzarella.

b. Bentuk yang diminati oleh masyarakat adalah otak – otak

bandeng dengan bentuk kubus.

c. Tektstur otak – otak bandeng yang diminati oleh masyarakat

adalah tekstur halus – empuk.

2. Peluang internal

a. Bahan baku mudah didapatkan: Kriteria paling dasar dalam

peluag internal adalah harus memiliki bahan – bahan yag

mudah didapatkan di supermarket maupun pasar tradisional.

b. Memiliki harga bahan baku yang terjangkau/relatif murah:

setelah ide selarasa dengan kriteria pertama, maka bahan –

bahan yang akan ddigunakan harus memiliki harga yang

terjangkau dikarenakan 15 responden memilih harga Rp

10.000 – Rp 11.000 untuk produk inovasi otak – otak

bandeng.

c. Memiliki teknik mengolah bahan baku yang mudah: kriteria

selanjutnya yaitu tidak hanya kendala dalam mengolah

bahan baku menjadi produk inovasi otak- otak bandeng.


57

Tahap Idea Evaluation

Tahap ketiga yaitu tahap idea evaluation yaitu tahap menentukan

sebuah ide yang telah dipilih untuk direalisasikan menjadi produk nyata.

Dalam tahap ini, mengevaluasi ide – ide yang ada dengan menyelaraskan

kriteria yang telah ada didapatkan di tahap opportunity recognition. Ide

yang tidak selaras dengan kriteria maka akan dihilangkan atau tidak lolos

ke tahap selanjutnya.

Tabel 4. 7 Idea Evaluation


“Hasil Penyelarasan Ide Dengan Kriteria Eksternal dan Internal”

No. Ide Kriteria Kriteria internal Lanjut/tidak


Ekternal Lanjut

Varian rasa

Keju 1) Rasa yang 1) Bahan baku yang 1) Lanjut


Mozarel diminati mudah didapatkan karena
masyarakat 2) Harga bahan baku selaras
adalah rasa yang dengan
1. keju terjangkau/relatif kriteria
mozzarella murah ekternal dan
3) Kemampuan teknik: internal.
peralatan memadai
Balado untuk membuat otak 2) Tidak
lanjut
58

– otak bandeng karena


dengan kedua varian tidak sesuai
rasa. dengan
kriteria
eksternal,
karena
yang
diminati
masyarakat
adalah rasa
keju
mozzarella.

Varian Bentuk

1. Kubus 1) Bentuk yang 1) Bahaan baku mudah 4) Lanjut


diminati didapatkan. karena
Ket.: masyarakat 2) Harga yang selaras
adalah terjangkau/murah dengan
P= 5cm
bentuk 3) Kemampuan teknik: peluang
L= 5cm kubus. peralatan memadai eksternal dan
untuk membuat otak internal.
– otak bandeng
dengan kedua varian
rasa.

Silinder 5) Tidak lanjut


karena tidak
Ket.: selaras
dengan
D= 10cm peluang
eksternal.
T= 2cm
Karena
bentuk yang
diminati
masyarakat
adalah
bentuk
kubus.

Tekstur
59

1. Tekstur 1) Tekstur otak Kemampuan teknik: Lanjut karena


halus – – otak Blender digunakan memenuhi
empuk. bandeng untuk menghaluskan kriteria eksternal
yang lebih daging dan tulang dan internal
diminati oleh ikan bandeng.
masyarakat
adalah
tekstur yang
halus dan
empuk.
Tekstur Kemampuan teknik: Tidak lanjut
kasar – saringan stainless karena tidak
keras digunakan untuk memenuhi
memisahkan daging kriteria
dan tulang ikan. eksternal.
Karena masyakat
teksur halus –
empuk lebih
diminati
masyarakat.

Sumber: data primer yang diolah (2017)


Berdasarkan table 4.7 ide yang dipilih adalah ide rasa keju mozzarella dan

ide bentuk kubus untuk dilanjutkan ketahap selanjutnya, ide varian rasa keju

mozzarella dan bentuk kubus selaras dengan kriteria kapabilitas eksternal dan

internal.

Berdasarkan dua ide tertinggi yang diperoleh pada tahap oportunity

recognition varian bentuk pilihan responden yaitu bentuk kubus dan silinder, ide

bentuk yang lolos kriteria internal dan eksternal ide otak – otak bandeng dengan

bentuk kubus, varian bentuk kubus yang selaras dengan keirteria akan dilanjutkan

pada tahap selanjutya:

Ket.: P= 5cm
L= 5cm
60

Berdasarkan dua ide tertinggi yang diperoleh pada tahap oportunity

recognition varian rasa pilihan responden yaitu rasa keju mozzarella dan balado,

ide rasa yang lolos kriteria internal dan eksternal ide otak – otak bandeng dengan

rasa keju mozarella, varian rasa keju mozarella yang selaras dengan keirteria akan

dilanjutkan pada tahap selanjutya. Kemudian tekstur otak – otak bandeng yang bisa

dilanjutkan adalah tekstur yang lembut dan empuk. Dengan demikian, ide yang

lanjut tersebut akan dikembangkan menjadi sebuah produk jadi ditahap

development. Adapun ide – ide yang tidak lolos adalah ide varian otak – otak rasa

balado, otak – otak bentuk silinder, dan otak – otak dengan tekstur keras – kasar ,

ide – ide tersebut tidak lolos karena tidak selaras dengan kriterian internal dan

eksternal.

Tahap Development

Pada tahap development atau tahap pengembangan produk inovasi

otak – otak bandeng. Ide yang berhasil lolos sampai dengan tahap

development atau tahap pengembangan ini adalah otak – otak bandeng

dengan varian rasa keju mozzarella, bentuk kubus, dan tekstur yang lembut

– empuk, langkah – langkahnya adalah sebagai berikut:

Desain awal

Langkah awal dalam tahap development yaitu dengan

melakukan desain awal terlebih dahulu. Pembuatan desain awal ini

beradasarkan dari kriteria tahap sebelumnya. Kriteria yang didapatkan

yaitu:
61

1. Rasa dari produk inovasi otak – otak bandeng adalah rasa

keju mozzarella.

2. Bentuk dari produk inovasi otak otak bandeng adalah

bentuk kubus.

3. Tekstur dari produk inovasi otak – otak bandeng adalah

tekstur halus – lembut.

4. Pada kemasan produk akan dilengkapi dengan

pemberian logo produk.

Berikut merupakan desain awal dan logo produk inovasi otak – otak

bandeng:

P=5

Ket.: Panjang = 5cm L=5cm


Lebar = 5cm
Keju mozarella

Gambar 4. 1 Desain Awal produk Inovasi Otak –otak Bandeng


62

Gambar 4. 2 Desain logo pada produk


Prototype

Langkah selanjutnya adalah dengan pembuatan prototype berdasarkan dari

desain awal. Berikut merupakan pembuatan prototype produk inovasi otak – otak

bandeng.

Tabel 4. 8 Bahan baku yang digunakan untuk membuat otak – otak bandeng
inovasi

Bahan Baku Takaran

Keju Mozarella 50 gram

Ikan Bandeng 1 kilo

Telur Ayam 3 buah

Bawang merah +/- 20 siung

Bawang putih 1 siung

Bumbu dapur 1 bungkus

Santan kelapa instant 65ml

Ketumbar 2 bungkus

Lada 1 bungkus

Sumber: Data primer yang diolah (2017)


63

Berikut merupakan cara pengolahan untuk produk inovasi Otak – otak


Bandeng.
1. Cuci bersih ikan bandeng, kemudian pisahkan daging dari tulang ikan.

Gambar 4. 3 Ikan bandeng cuci bersih


2. Daging ikan diproses dengan cara diblender agar daging ikan dan tulang
halus (proses ini dilakukan untuk mendapatkan teksur daging ikan otak –
otak yang diinginkan)

Gambar 4. 4 Daging ikan di blender


64

Gambar 4. 5 siapkan bumbu

Gambar 4. 6 Haluskan bumbu menggunakan blender


65

Gambar 4. 7 tumis bumbu sampai matang (agak kering)


3. Tumis bumbu dengan sedikit minyak goreng sampai harum (proses ini
dilakukan agar otak – otak bandeng tidak cepat rusak/basi), kemudian
diginkan.

Gambar 4. 8 semua bahan dicampur


4. Campurkan semua bahan seperti telur ayam, santan kelapa, dan bumbu
yang sudah ditumis kedalam adonan daging ikan, kemudian aduk hingga
merata.

Gambar 4. 9 cetak adonan otak – otak


66

Masukan adonan dan keju mozarella dalam cetakan

Gambar 4. 10 kukus adonan selama 5 menit


5. Adonan otak – otak dikukus kurang lenih 5 menit (panci kukusan sudah
dipanaskan sebelumnya)

Gambar 4. 11 otak – otak yang suda matang


Otak – otak keju mozzarella siap dihidangkan
67

Uji Prototype Produk

Setelah pembutaan prototype, maka langkah selanjutnya adalah uji

prototype produk untuk dapat mengetahui reaksi pasar terhadap produk inovasi otak

– otak bandeng apakah dapat diterima di masyarakat atau tidak. Proses uji prototype

produk ini dilakukan dengan memabgikan kuesioner kepada 15 orang responden

yang sama yaitu konsumen otak – otak bandeng yang tiga bulan terakhir

mengkonsumsi otak – otak bandeng, berdomisili di Kota Semarang, dan merupakan

pengunjung di toko oleh – oleh Bandeng Juwana Elrina (Jalan Pandanaran), dengan

hasil sebagai berikut:

Tabel 4. 9 Hasil Kuesioner Tahap Development (Uji Prototype Produk)

No. Keterangan Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Apakah bentuk otak – otak


bandeng ini sudah menarik?

a. Ya 13 86%

b. Tidak 2 24%

Total 15 100%

2. Apakah bentuk otak – otak


bandeng ini sudah simpel dan
umum?

a. Ya 13 86%
b. Tidak 2 24%

Total 15 100%
68

3. Apakah rasa otak – otak


bandeng ini sudah sesuai
keinginan anda?

a. Ya 13 86%
b. Tidak 2 24%

Total 15 100%

4. Apakah tekstur otak – otak


bandneg ini sudah sesuai
keinginan anda?

a. Ya 11 73%
b. Tidak
4 27%

Total 15 100%

5. Menurut anda apakah varian


rasa keju mozzarella sudah
cocok dengan bentuk kubus
produk inovasi otak otak
bandeng?

a. Ya 13 13
b. Tidak
2 2

Total 15 100%

6. Apa yang masih kurang pada


produk inovasi otak – otak
bandeng ini?

1) Kejunya kurang banyak 4 26,7%


2) Tidak ada yang kurang 11 73%

Total 15 100%
69

7. Keunikan apa yang anda peroleh


dari inovasi otak – otak bandeng
ini?

a. Rasa 7 46,7%
b. Bentuk 4 26,7%
c. Tekstur 2 13%
d. Lainnya…
1) Ukurannya kecil dan
unik 2 13%

Total 15 100%

8. Apakah produk inovasi otak –


otak bandeng ini sesuai dengan
harapan anda?
a. Ya 13 86%
b. Tidak
2 24%

Total 15 100%

Sumber: data primer yang diolah (2017)


Dalam melakukan uji prototype produk, maka dapat diketahui reaksi

responden terhadap produk inovasi otak – otak bandeng. Dari segi rasa, mayoritas

responden sejumlah 15 responden (100%) menyukai inovasi rasa otak – otak

bandeng. Responden juga berpendapat bahwa rasa otak – otak bandeng inovasi

unik, gurih dan tidak ada dipasaran.

Dilihat dari segi bentuk, bentuk sebagian besar responden sejumlah 13

responden (86%) berpendapat bahwa produk inovasi otak – otak bandeng sudah

memiliki bentuk menarik. Sebanyak 13 responden (86,7%) berpendapat bahwa otak


70

– otak bandeng rasa keju mozzarella lebih cocok dengan bentuk kubus karena

terlihat lebih umum dan simpel. Responden juga berpendapat bahwa bentuk

tersebut menarik karena seperti bantuk dan ukuran yang kecil dan unik, serta tidak

ada dipasaran.

Sementara dari segi tekstur halus – empuk otak – otak bandeng, sebanyak

11 responden (73%) berpendapat bahwa tekstur halus – empuk sangat cocok untuk

orang yang tidak suka makan ikan.

Secara keseluruhan, produk inovasi otak- otak bandeng ini sudah mendapatkan

reaksi yang sangat baik dari masyarakat. Sejumlah 9 orang responden (60%)

responden berpendapat bahwa tidak ada yang kurang pada produk inovasi otak –

otak bandeng ini. Tetapi, juga terdapat beberapa responden yang berpendapat

kekurangan pada produk inovasi otak – otak bandeng ini adalah keju mozzarella

kurang banyak (60%), ukuran kecil (26%), dan rasa yang agak asin (14%). Juga

sebanyak 13 responden (86%) berpendapat bahwa produk inovasi otak – otak

bandeng sudah sesuai dengan harapan karena rasa enak, gurih, dan unik.

Redesign

Produk inovasi otak – otak bandeng secara keseluruhan telah

mendapatkan reaksi yang positif dan baik dari responden. Hampir seluruh

responden menyukai produk inovasi otak- otak bandeng dan berpendapat

bahwa tidak ada kekurangan pada produk inovasi otak – otak bandeng

sehingga tidak diperlukan perbaikan produk atau redesign.


71

Produk Akhir

Karena tidak ada perbaikan produk maka produk akhir dalam

penelitian ini tidak mengalami perubahan yaitu produk otak – otak bandeng

dengan rasa keju mozzarella dengan bentuk kubus dan tektur halus – empuk.

Gambar 4. 12 Uji Protype Produk


72

Gambar 4. 13 Produk Akhir


Setelah mendapatkan produk akhir, langkah selanjutnya adalah menghitung

Harga Pokok Produksi (HPP) untuk mengetahui berapa Harga Pokok dari prosuk

inovasi otak – otak bandeng sehingga dapat menjadi sebuah pertimbagan dalam

menetukan harga jual atau laba yang diperoleh. Berikut perhitungan HPP dari

produk inovasi otak – otak bandeng:

Tabel 4. 10 Biaya Bahan Baku (per produksi 17 buah)

No. Nama bahan Jumlah bahan Harga

1 Bandeng 1 kilogram Rp 20.000,00

2 Keju mozarella 100 gram Rp 10.000,00

3 Telor ayam 3 buah Rp 6.000,00

4 Bawang merah&putih -/+ 2 ons Rp 4.000,00

5 Bumbu dapur: Rp 2000,00


Kunyit 3 cm
Kencur 1 cm
73

Daun jeruk 2 lembar


Sereh 3 cm
Laos 3 cm

6 Santan kelapa 65ml Rp 2.500,00

7 Ketumbar -/+ 10 gram Rp 1.000,00

8 Lada putih -/+ 5 gram Rp 2.000,00

Total Rp 43.500,00/17 buah

Sumber: data primer yang diolah (2017)

Tabel 4. 11 Biaya Overhead (per produksi)

Keterangan Rincian perhitungan Total

Gas elpiji 3 kg per produksi Rp 4.500,00

Packing untuk 2 buah Rp 1.500,00 permika x 2 Rp 3.000,00


produk otak – otak.

(mika ukuran 8x12)

Total Rp 7.500,00

Sumber: data primer yang diolah (2017)

Tabel 4. 12 Perhitungan HPP Biaya Tenaga Kerja Langsung

Jumlah orang Gaji/bula (26 hari) Gaji/hari

1 (satu) Rp 800.000,00 Rp 30.000,00

Sumber: data primer yang diolah (2017)

HPP 17 buah produk otak – otak Rp 81.000


bandeng:

Biaya bahan baku+biaya


overhead+biaya TKL

HPP per produk otak – otak bandeng Rp. 4.765,00


74

Sumber: data primer yang dioalah (2017)

Keterangan:

Jumlah HPP = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya
Overhead

Jumlah HPP = Rp 43.500,00 + Rp 30.000 + Rp 7.500,00

= Rp 81.000,00

HPP per produk otak – otak bandeng = Jumlah HPP : Jumlah produk otak - otak
bandeng per produksi.

= Rp 81.000,00 : 17

= Rp 4.765,00 = Rp 5.000,00

Harga jual produk Rp 10.000 ,00

(profit Rp 5.000,00 atau profit 50%)

Berdasarkan data diatas, total pengeluaran untuk biaya bahan baku yaitu

sebesar Rp 81.000,00 per produksi dengan hasil 17 buah produk otak – otak

bandeng. Seluruh bahan baku di beli dipasar tradisional terdekat karena harga bahan

baku dipasar tradisional cenderung lebih murah. Pada produksi otak – otak bandeng

inovasi ini menggunakan tenaga karyawan sebanyak satu orang. Untuk produksi

dilakukan selama 26 hari kerja dan 4 hari libur. Untuk gaji karyawan sebanyak 1

orang yaitu sebesar Rp 800.000,00 gaji/bulan(26 hari kerja) dengan rincian gaji

sebesar Rp 30.000,00 per hari. Untuk biaya bahan baku sekali proses produksi yaitu

Rp 43.500,00 dan biaya overhead sebesar Rp 7.500,00. Maka setelah itu diperoleh

harga pokok produksi sebesar Rp 81.000,00 dengan diperoleh 17 produk otak –

otak bandeng. Selanjutnya diperoleh harga pokok prosuksi per produk otak – otak

bandeng sebesar Rp 4.765,00 atau dibulatkan menjadi Rp 5.000,00. Untuk packing


75

otak – otak bandeng ini menggunakan mika plastik dengan tutup yang transparan

alasannya karena konsumen dapat melihat langsung produknya dan harga mika

plastik yang murah yaitu Rp.1.500,00 permika.


76

Tahap Commercialization

Pada tahap commercialization, produk akhir siap dipasarkan kepada

masyarakat. Pada tahap ini akan dilakukan pembagian kuesioner kepada 15

orang responden yang sama ditahap sebelumnya yaitu konsumen otak – otak

bandeng yang tiga bulan terakhir mengkonsumsi otak – otak bandeng,

berdomisili di Kota Semarang, dan merupakan pengunjung di toko oleh –

oleh Bandeng Juwana Elrina (Jalan Pandanaran), untuk dapat memberikan

pendapat media pemasaran seperti apakah yang memudahkan responden

untuk mengetahui produk inovasi otak – otak bandeng. Berikut merupakan

hasil dari kuesioner commercialization:

Tabel 4. 13 Hasil Kuesioner Tahap Commercialization

No. Keterangan Jumlah Persentase (%)

1. Pilihlah dua media apa yang tepat untuk

memasarkan produk inovasi otak – otak

bandeng ini?

a. Instagram 11 73%

b. Facebook 9 60%

c. Tokopedia 8 53%

d. Lainnya….

1. Shopee
1 6,7%

Sumber: data primer yang diolah (2017)


77

2. Brosur 1 6,7%

Total 30 100%

Berdasarkan tabel 4.13 maka media pilihan responden yang tepat digunakan

untuk memasarkan produk inovasi otak – otak bandeng ini akan dipasarakan

melalui instagram dan facebook hal ini ditunjukkan dengan hasil survey responden

yaitu sebanyak 11 responden (40%) dan 9 (60%) memilih dua media tersebut.

Anda mungkin juga menyukai