Anda di halaman 1dari 14

Forecasting Demand in Blood Supply Chain

(Case Study on Blood Transfusion Unit)

Dosen Pengampu:
Dr. RZ. Abdul Aziz, ST.,MT.

Kelas 1MM- Operations Management


Publication date 2017

Journal Conference: World Congress on Engineering 2017

Volume II

Issue Juli 2017

Pages 353-361

Publisher Transactions on Engineering Technologies

DOI 10.1007/978-981-13-0746-1_27
• Ada masalah dalam pengelolaan donor darah. Mereka
menyimpulkan bahwa komponen darah memiliki
viabilitas yang rendah bila disimpan lama.

• Hal itu menjadi tantangan bagi manajemenUnit Transfusi


Darah karena terjadi kehabisan stok atau kekurangan
produk karena kadaluwarsa pada komponen darah.

• Implikasi dari kondisi ini menyebabkan terjadi


ketidakseimbangan antara jumlah kebutuhan stok darah
dengan ketersediaan darah.

• Metode peramalan mampu mencegah


ketidakseimbangan antara supply dan demand. Sehingga
dapat memprediksi permintaan produk dan
memudahkan manajer dalam proses pengambilan
keputusan.
• Pengumpulan data ini menggunakan penelitian
kualitatif berupa observasi, wawancara dan
dokumentasi.

• Data dalam penelitian ini menggunakan


permintaan komponen darah diUnit Transfusi
Darah pada bulan Januari - Desember 2015.
• Analisis peramalan komponen darah dilakukan dengan menggunakan software POM-QM.
Selanjutnya, data actual dikumpulkan di unit transfusi darah yang diambil dari periode januari –
desember 2015.
• Metode peramalan dalam penelitian ini menggunakan time horizon berupa bulanan.
• Data yang diolah menggunakan software pom-qm terungkap ada dua pola hasil peramalan
komponen darah.
• Pola pertama menyimpulkan bahwa komponen darahdarah lengkap, sel darah merah yang dikemas,
eritrosit yang dicuci, plasma beku segar dan aferesis dikategorikan menjadi perlengkapan tulis pola.
• Data hasil peramalan yang diperoleh berfluktuasi di sekitar nilai rata-rata yang terjadi secara
konstan.
• Komponen darah konsentrat trombosit dan kriopresipitatdikategorikan ke dala pola trend yang
memiliki kecenderungan naik atau turun secara terus menerus.
Conclusion
• Penelitian ini membuktikan bahwa kasus komponen
darah perlu mengadopsi metode peramalan untuk
mengantisipasi kekurangan darah dalam rantai suplai
darah.
• Penelitian ini menunjukkan bahwa tren data yang
diwakili oleh permintaan komponen darah dapat
diprediksi dengan menggunakan peramalan. Dengan
demikian, pengelolaanunit transfusi darah mampu
mengambil keputusan untuk memenuhi kebutuhan
darah.
• Hasil penelitian ini memberikan informasi bagi
pengambil keputusan berupa kebutuhan darah
prediktif dengan: unit transfusi darah.
Critical Review
 Peneliti hendak menjelaskan masalah dalam pengelolaan donor darah.
 Sebagai gambaran awal permasalahan, peneliti mengangkat fenomena
permasalahan yang menunjukkan adanya out of stock komponen darah yang
disebabkan oleh komponen darah tersebut memiliki viabilitas yang rendah bila
disimpan lama.
 Tujuan peneliti adalah untuk meramalkan kebutuhan komponen darah untuk proses
pengambilan keputusan dalam mendukung kegiatan Unit Transfusi Darah.
 Dalam latar belakang yang telah dijabarkan oleh peneliti sudah memuat gambaran
umum hingga penjelasan khusus mengenai fenomena yang akan diteliti. Sugiyono
(2016) menjelaskan bahwa, latar belakang masalah harus menjelaskan secar konkrit
suatu penelitian.
 Teori yang digunakan sudah mendukung permasalahan yang akan diteliti
dengan teori Forecasting dengan empat metode forecasting yang meliputi
moving average, weighted moving average, exponential smoothing, exponential
smoothing dengan trend yang dianalisis menggunakan software POM-QM.

 Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk mempertimbangkan safety stock


untuk menghitung persediaan minimal di Unit Transfusi Darah. Perhitungan ini
dapat dilanjutkan untuk menentukan pemesanan menggunakan metode Re-
Order Point (ROP) untuk memenuhi permintaan.
 Metode yang digunakan sesuai dngan tujuan penelitian yaitu
dengan kualitatif berupa observasi, wawancara dan
dokumentasi.
 Pengamatan dilakukan dengan melihat proses transfuse darah
dan penyimpanannya. Selanjutnya wawancara dilakukan dalam
bentuk wawancara terbuka dengan penanggung jawab di Unit
Transfusi Darah dan relawan pendonor darah. Wawancara
dilakukan untuk memperoleh data sekunder yang dibutuhkan
penelitian. Sedangkan dokumentasi dilakukan untuk
mengumpulkan beberapa dokumen pendukung baik kondisi
historis maupun saat ini.
 Perhitungan ini dapat dilanjutkan untuk menentukan pemesanan
menggunakan metode Re-Order Point (ROP) untuk memenuhi
permintaan.
 Data historis dianalisis dengan menghitung permintaan
kebutuhan darah selama 12 periode untuk masing-masing
komponen oleh peneliti.
 Rekapitulasi peramalan untuk seluruh komponen darah disajikan
dalam bentuk tabel.
 Peramalan komponen darah berupa seluruh darah menggunakan
perangkat lunak POM-QM.
 Peneliti menarik kesimpulan berdasarkan data yang telah diolah
pada pembahasan penelitian.
 Meski demikian, manajemen masih membutuhkan persiapan
buffer stock yang berfungsi untuk mengantisipasi ketidakpastian
permintaan.

Anda mungkin juga menyukai