Kelas Pembunuhan
Ketika makhluk misterius memotong bulan menjadi bulan sabit permanen, para
siswa kelas 3-E dari Sekolah Menengah Kunugigaoka menemukan diri mereka
dihadapkan dengan tugas yang sangat besar: membunuh makhluk yang bertanggung
jawab atas bencana sebelum Bumi mengalami nasib yang sama. Namun, monster yang
dijuluki Koro-sensei (guru yang tidak bisa dihancurkan), mampu terbang dengan
kecepatan hingga 20 Mach, yang ia tunjukkan dengan bebas, meninggalkan segala upaya
untuk menaklukkannya dalam debu luar angkasa. Lebih jauh lagi, orang-orang aneh dari
3-E segera menemukan bahwa binatang aneh yang tentakel itu lebih dari sekadar gigih—
dia adalah guru terbaik yang pernah mereka miliki! Diadaptasi dari manga hits yang lucu
oleh Yuusei Matsui, Ansatsu Kyoushitsu menceritakan kisah murid-murid SMP ini saat
mereka memoles keterampilan pembunuhan mereka dan tumbuh untuk berdiri kuat
melawan sistem sekolah yang menindas, masalah hidup mereka sendiri, dan suatu hari,
Koro-sensei.
Pemeran :
1. Koro sensei
2. Akabane Karma
3. Shiota Nagisa
4. Irina Jelavic
5. Karasuma Tadaomi sensei
6. Asano Gakushuu
7. Kayano Kaede
8. Itona Hirobe
9. Yuuma Isogai
10. Rio Nakamura
11. Ritsu
12. Ryouma Terasaka
13. Chousuke Takada
14. Kanzaki Yukiko
15. Akira Takaoka
Alur Cerita
Awal:
Cerita ini dimulai ketika 70% bagian bulan meledak secara tiba-tiba. Dimana,
kejadian ini disebabkan oleh sesosok alien aneh bertentakel seperti gurita. Alien ini
dapat berlari dengan cepat dan memiliki kekuatan yang sangat kuat. Pemerintah
mengadakan sayembara, bagi siapapun yang dapat membunuh atau menangkap alien
tersebut. Tetapi, tidak ada yang berhasil. Sehingga, alien tersebut bernegosiasi dengan
pemerintah, bahwa dia tidak keberatan untuk dibunuh selama dia mengajar di Kelas 3E
SMP Kunigigaoka. Dimana kelas 3E ini merupakan kelas yang berisikan anak-anak yang
tidak terpilih. Alien tersebut dikenal dengan nama Koro sensei.
Scene 1
(Berkumpul di Auditorium sekolah)
Kepsek: (Berdiri di depan siswa, dihadapan mimbar) “Semua siswa harus menghadapi
semester ini dengan hati-hati. Aku mengatakan ini khususnya siswa kelas 3. Kalian harus
benar-benar memikirkan bagaimana kalian harus melakukan pembelajaran kalian. Hasil
belajar kalian menentukan apa yang terjadi pada masa depan kalian. Saya tidak melebih-
lebihkan. Lakukanlah dengan sepenuh hati. Supaya kalian tidak berakhir seperti kelas 3-
E. Eehh, maaf. Saya lupa mereka ada disini. “
(semua tertawa kecuali kelas 3-E)
Kepsek: Siswa kelas 3-E setidaknya harus berusaha untuk tidak mengganggu siswa dari
gedung utama. Siswa-siswa selain kelas 3-E adalah anak-anak terpilih, siswa elit. Hadapi
tahun ini dengan mengingat hal itu.
Sc ene 2
Narasi Nagisa : (Bagaimana kami berakhir dalam kekacauan ini?, semuanya di mulai
ketika di awal tahun ketiga kami. Ya. Kami adalah kelas rendahan yang gagal
memenuhi tingginya tingkat elit SMP Kunugigaoka. Juga dikenal sebagai “E untuk
kelas akhir”. Kelas kami berupa bangunan tua yang tersebunyi di puncak gunung. Dan
kami selalu jadi bahan tertawaan kelas lain. Dan apa yang tiba-tiba muncul dihadapan
kami adalah...)
Koro sensei : “ aku adalah orang yang menghancurkan sebagian bulan kalian. Dan aku
berencana melakukan hal yang sama untuk menghancurkan bumi pada bulan Maret
tahun depan. Tapi sampai saat itu tiba, aku akan menjadi guru kelas kalian. Salam kenal
semuanya”
Kayano : “ apa maksudmu? “
Karasuma sensei : “minggir!” “ perkenalkan saya Karasuma Tadaomi dari departemen
pertahanan. Mungkin kalian tidak mengerti apa yang dia katakan, karena itu aku akan
menjelaskannya. Harap mengerti bahwa hal ini merupakan informasi rahasia. Langsung
saja, aku ingin kalian membunuh makhluk ini”
Asano: “ aku masih tidak mengerti apa yang kau katakan”
Karasuma sensei : “Dia mengatakan yang sebenarnya, makhluk ini yang menghancurkan
bulan, juga akan menghancurkan bumi pada bulan Maret tahun depan. Hanya para
pemimpin dunia yang tahu tentang hal ini. Kami meminta Kalian semua untuk diam-
diam bekerja sama sebelum ada kepanikan global. Dengan kata lain: membunuh. Tapi
ini masalahnya, kecepatannya tak tertandingi. Seperti yang kalian lihat, ketika kalian
mencoba untuk membunuhnya, dia malah mendandani rambutmu dengan Rapi. Itu
karena kecepatannya di Mach 20. Jadi, jika dia serius ingi melarikan diri sebelum
menghancurkan bumi, kita tidak akan mampu melakukan apapun untuk
menghentikannya.”
Koro sensei : “karena itu membosankan, aku menawarkan perjanjian pada pemerintah
kalian. Aku tidak keberatan dibunuh selama aku menjadi guru di SMP Kunigigaoka
Kelas 3-E.
Karasuma: “Begitulah situasi sekarang. Kalian butuh peluru BB danpisau khusus yang
dibuat Departmen Pertahanan untuk membunuhnya. Peluru dan pisau ini bukan senjata
berbahaya bagi siswa SMP seperti kalia. Karena itulah karni memilih senjata-senjata ini.
Ini tidak berbahaya bagi semua manusia. Tapi senjata ini memiliki efek mematikan
terhadap dirinya. “
Koro sensei: Aku akan beregenerasi dalam beberapa detik. “
Karasuma: Dia berjanji pada pemerintah untuk tidak melukai kalian. Kami tidak tahu
alasannya, tapi kami menyetujui tawarannya. Dengan kata lain, kalian memiliki
kesempatan untuk membunuhnya dari jarak sangat dekat. Hadiah untuk yang berhasil
membunuhnya adalah 10 miliar yen”
Semua murid : “10 miliyar yennnnnnn”
Nagisa : (“sejak saat itu K arasuma menjadi asisten guru dikelas kami untuk melatih
kami membunuh. Selanjutnya, seseorang juga dipekerjakan untuk membantu mr.
karasuma yaitu ms irina jelavic. Aku dengar dia adalah pembunu profesional yang
sangat terampil. Sejak saat itu dia menjadi guru bahasa inggris kami”).
Scene 3
(Keesokan harinya. )
Yuuma: “ Berdiri! Bersiap! Tembak! “
(semua murid menembak. )
Koro sensei: “Aku akan mengabsen, jadi tembaklah sesuka hati kalian. Yuuma Isogai!
Yuuma: “Hadir. “
Koro sensei: “Asano Gakushuu. “
Asano: “ Hadir!”
Koro sensei: “Shiota Nagisa. “
Nagisa: “Hadir!”
Koro sensei: “Kanzaki Yukiko.“
Kanzaki: “Hadir!.”
Koro sensei: “Rio Nakamura. “
Rio: “Hadir!.”
Koro sensei: “Ryouma Terasaka.“
Ryouma: “Hadir!.”
Koro sensei: “Chousuke Takada.“
Takada: “Hadir!.”
Koro sensei: “Kayano Kaede.“
Kayano: “Hadir!.”
Koro sensei : “aku lega tidak ada yang terlambat. Tapi tidak satupun peluru kalian yang
mengenaiku. Sayang sekali. Aku harap kalian dapat membunuhku sebelum kalian lulus.”
Nagisa : (“ begitulah awal kami,kelas terakhir menjadi siswa dari kelas pembunuhan. ”)
Scene 4
(Para siswa latihan membunuh)
(Beberapa saat kemudian, di kelas)
Kayano: “ Omong-omong, apa sensei punya nama?”
Koro sensei: “Tidak. “
:” Bagaimana kalau Koro sensei? (Korosensei=Korosenai Sensei) karen dia guru yang
tidak bisa dibunuh.
Asano: “ Nama yang bagus. “
Koro Sensei: “ Aku agak terharu! Koro sensei, ya”
Scene 5
Nagisa : (“Dia diskors karena melakukan kekerasan saat kelas 2. Meskipun dia dari kelas
yang bagus, dia harus berakhir di kelas E. Karma jago berkelahi dan bermain kotor.
Mungkin diantara siswa di kelas pembunuh, dia adalah yang terhebat di kelas.”)
Scene 6
Scene 7
Waktu istirahat, beberapa murid mendekati robot.
Kanzaki: “Jadi ini teknologi terbaru-“
Rio: “ Apak yang kau lakukan?! Bahaya!”
Ritsu: “ Aku akan menunda usaha pembunuhanku untuk belajar bekerja sama dengan
semua. Dan aku tidak akan sembarangan menembakkan peluru kekelas ini. “
Kayano: Hey, karena Artileri Buatan Berpikir Mandiri terlalu panjang, bagaimana kalau
kami panggil Ritsu?”
Ritsu:”Ritsu? Baik! Mohon kerja samanya!”
Asano:” Kayano, kamu punya bakat membuat nama. Ritsu, kita berteman, ya. Untunglah
dia bukan siswa pindahan yang aneh. “
Nagisa: “ Ada apa?”
Asano: Hari ini akan ada siswa pindahan baru. “
Nagisa: “Siswa pindahan?”
( Itona dan Koro sensei ertarung. Tapi dimenangkan oleh Koro sensei)
Koro sensei:”kau kalah, Itona. “
Itona:” Aku….lebih…kuat. “
Scene 8
(Pulang sekolah)
Murid: Sampai jumpa, sensei!”
Koro sensei:”Sampai jumpa!”
Narasi Nagisa: dan, Kamp Pelatihan Pembunuhan pun dimulai. Koro sensei
menggunakan kecepatan Mach untuk mengajari kami secara terpisah pelajaran yang
tidak kami kuasai
Scene 9
Takaoka: “mulai hari ini, sebagai pengganti Karasuma sensei, aku akan mengajar
olahraga. Namaku Takaoka! Hahahaha! Baiklah, pertama-tama, mari makan!”
Asano:”itu Baumkuchen dari took Kashi no Ki!”
Takaoka:”Kemari dan makanlah! Ayo!”
Kanzaki: Ayo makan!”
Takaoka sensei: “ jangan malu-malu, makan saja! Jangan berpikir aku ingin merayu
kalian, aku hanya ingin berteman dengan kalian semua!”
Scene 10
Scene 11
Takaoka:”Bagus! 20 putaran lagi! Ayo! Masih satu jam lagi! Lakukan sejuat tenaga
untuk putaran terakhir! Bagus! Maju terus!Hey hey hey, apa kau baik-baik saja,
Kanzaki?”
Kanzaki:”aku sudah tidak kuat.”
Takaoka:”sebagai ayah, aku akan pastikan-“
Kanzaki:”Aku sudah tidak sanggup lagi. (Berdiri sambil memegang perut)aku lebih suka
kelas Karasuma sensei. “
Takaoka:” (ikut berdiri, menampar Kanzaki)”
Yuuma:” Kanzaki!”
Takada:” Apa kau baik-baik saja?”
Takaoka:”beraninya kau berbicara begitu kepada ayahmu.”
Asano:”Hentikan, sensei!”
Kayano:”Sensei!”
Takaoka:” Anak nakal!(Bersiap meninju Kanzaki)”
Kayano:” seseorang hentikan dia!”
Karasuma:”(Menahan tangan Takaoka)Kalau kau ingin main kekerasan, mainlah
denganku. “
Takaoka:”(menghempaskan Kanzaki) Hehhh, kau berani menghalangiku?”
Karasuma:”Mereka hanyalah murid SMP, bukan tentara!”
Takaoka:” Hidup mereka akan suram kalau hanya terus belajar. Karena itu aku
mendisiplinkan mereka! Bagaimana kalau kita bertarung sebagai guru? Pilih murid
terbaik yang kau latih. Aku akan melawan dengan tangan kosong dan kalau pisau
mereka bisa mengenaiku sekali saja, aku akan akui gaya mengajarmu lebih baik dan
menyingkir dari sini. Tapi, kita gunakan pisau ini. (Menunjukkan pisau asli). Targetnya
adalah aku, seorang manusia, jadi dia harus menggunakan pisau asli. “
Karasuma:” Tapi mereka belum pernah menggunakan—“
Takaoka:”tenanglah, berhenti sebelum benar-benar mengenaiku juga dihitung. Ayolah!
Pilih!(Memberikan pisau asli kepada Karasuma, menghadap para murid)Aku tangan
kosong, lho! Kalian mau keringanan macam apa lagi?“
Karasuma:” sebagai orang yang memberikan misi pembunuhan pada kalian untuk
menyelamatkan dunia, aku anggap kalian semua professional. Dan bicara sebagai
professional, aku yakin setidakna kalian pantas mendapatkan kehidupan SMP yang
normal. Jadi kalian tidak perlu mengambil pisau ini kalau tidak mau. “
Takaoka:” Janagan membuatku menunggu! Pilih satu!”
Karasuma:(berjalan menuju Nagisa) Maukah kau melakukannya, Nagisa?”
Takada:” Apa? Nagisa? “
Nagisa:”Apa?”
Yuuma:” Dia bakal kalah.”
Kayano:” Mustahil, Nagisa!”
Nagisa:”serahkan padaku.”
Karasuma:” (memberikan pisau, berbisik) Takaoka menganggap ini pertandingan ini
sebagai pertarungan sungguhan. Jadi dia akan menunjukkan kekuatannya. Tapi bagimu,
ini pembunuhan. Cukup buat satu serangan bagus.
Nagisa:” Baik.”
Takaoka:” Trik ini bahkan berhasil di JSDF, dengan tangan kosong aku akan
mengalahkan anggota baru yang tidak pernah memegang pisau sungguhan sebelumnya.
Semua orang disana melihat betapa bedanya level mereka denganku dan akhirnya
mereka menjadi pengikut setiaku. “
Nagisa:”(tersenyum, menghampiri Takaoka perlahan, menghadangkan pisau dan jatuh
ke tanah)
Takaoka:” Bocah brengsek! Beraninya kau melawan ayahmu. Aku mau pertandingan
ulang! Kali ini aku tidak akan lengah!”
Nagisa:” Benar, kalau kita bertarung lagi, aku pasti akan kalah. Dan aku berterima kasih
karena pelatihanmu membuat kami semakin kuat. Tapi, wali kelas kami adalah Koro
sensei, dan instruktur pelatihan kami adalah Karasuma sensei. Maafkan aku, pergilah
dari sini. (membungkuk)”
Takaoka:” Jangan piker aku selesai dengan kalian. “
Takada:” Nagisa, apaan itu barusan?”
Yuuma:” Kamu keren sekali!”
Scene 12
Scene 13
Koro sensei:” Aku ada pertanyaan untuk kalian. Apa kalian benar-benar ingin
membunuhku? Irina sensei, ada sesuatu yang ingin aku tanyakan padamu sebagai
pembunuh professional. “
Irina:” Aku?”
Koro sensei:” ketika kau bekerja, apa kau menyiapkan suatu rencana serangan?”
Irina:” Tidak, membuat rencana cadangan dengan rinci untuk segala kemungkinan
adalah prinsip dasar pembunuhan.
Koro sensei:” sekarang aku akan bertanya kepada Karasuma sensei. Saat bertarung
dengan pisau, apa yang penting hanya serangan pertama?”
Karasuma:” Kalau membunuh musuh yang kuat, mereka mungkin akan berhasil
menghindari serangan pertama. Jadi ketelitian yang kau dapat dalam mendaratkan
pukulan kedua dan ketiga menentukan akhir pertarungan. “
Koro sensei:” Benar sekali, pembunuh yang percaya diri selalu memiliki rencana
cadangan yang bis amereka andalkan. Tapi kalian bilang, ‘kami akan mebunuhmu dan
itu sudah cukup dan kalian piker tidak ada gunanya belajar. Bagaimana kalau aku kabur
dari kelas ini? Bagaimana kalau pembunuh lain berhasil membunuhku? Kalau kalian
pertaruhkan segalanya pada pembunuhan tanpa hasil in, kalian hanyalah kelas E yang
rendah diri. Mereka yang tidak bisa memegang pedang kedua, tidak pantas menjadi
pembunuh. Kalau kalian tidak mempunyai itu, aku akan tahu bahwa tidak ada diantara
kalian yang pantas membunuhku. Dan aku akan menghilang begitu saja. Seberapa
ampuhpun racun yang kau buat bagian penting dalam pembunuhan adalah memiliki
bakat menipu, jadi Kanzaki harus unggul dalam berbahasa. Pembunuh hebat unggul
dalam segala hal. Karena itu kalian harus berusaha dengan baik dalam ujian akhir
semester. “
Scene 14
(di kelas)
Koro sensei:” baik, untuk UAS mendatang, aku punya tawaran sempurna untuk
membunuhku. Untuk setiap murid yang mendapat nilai paling tinggi dalam pelajaran,
kalian berhak mengahncurkan satu tentakelku. “
Kayano:” Tentakelmu?”
Koro:” benar, seperti yang kalian tahu, setiap aku kehilangan satu tentakelku,
kecepatanku juga berkurang jadi kemungkinan untuk membunuhku brtambah besar. “
Karma:” Kau baru saja memberi kami motivasi untuk belajar. “
Kayano:” teman-teman, ini kesempatan kita! Ayo berjuang!”
Scene 15
Koro sensei:” berikut peraih nilai tertinggi pertama kelas E! Rio Nakamura, Akabane
Karma, Kayano! Ketiganya meraih nilai tertinggi dalam satu angkatan pada pelajaran
bahasa Inggris, Sains, dan Matematika! Kalian bisa melakukannya kalau mencoba. Dan
yang lain pun meningkat pesat. “
Terasaka:” Jadi bagaimana dnegan janjimu?”
Kayano:” janjimu, sensei!”
Koro sensei:” Kayano, kau habis potong rambut?”
Nagisa:” Ahh, dia mengubah topic pembicaraan.”
Kayano:” Aku tidak potong rambut! Janjimu!”
Semua murid:” janji! Janji! Janji! “
Koro sensei:” Baiklah. Tiga tentakel kan?”
Terasaka:” Kau salah!”
Koro sensei:” Apa?”
Koro sensei:” Bahasa Inggris, Sains-“
Terasaka:” Empat pelajaran!Matematika, Bahasa Inggris, Sains, dan PKK! “
Rio:” Tidak ada yang bilang pelajaran apa yang harus kami taklukan.”
Terasaka:” Kami berud adapat nilai sempurna dalam PKK! Dengan kata lain ditambah 3
orang sebelumnya, kita bisa menghancurkan 5 tentakel!”
Koro sensei:” lima? Kalau kehilangan sebanyak itu aku akan jad sangat lamban dan
sekarat. “
Kayano:” Mari kita buat rencana pembunuhan Koro sensei saat liburan musim panas!”
Semua murid:” Ayo!”
Scene 16
Scene 17
Scene 18
Karasuma:” Taruh kantung es di kepala mereka dan berikan antipiretik bagi yang demam
tinggi! Beri pengurang rasa sakit bagi yang skait kepala dan perut.”
Murid:” Baik!”
Asano:” aku akan ambil air”
Scene 19
Koro sensei:” Nagisa! N-Nagisa? Kau becanda, bukan? Tolong tangkap aku, Karma!”
Karma:” Baik.”
Koro sensei:” Karma, di depanmu!”
Koro sensei:” itu teknik bertahan Karasuma sensei! Meski selalu membolos latihan,,
sepertinya kau mengintip dan belajar cara menghindari pisau. Hentikan! Karma?
Rasanya sedikit… sakit.”
Karma:” Aku menyerah. Sudah kubilang, aku menyerah. Oke? Aku bukan tandinganmu.
Aku akan serahkan Koro sensei, bunuhlah sesukamu. Kau memang benar-benar kuat.
Benar, kan, Nagisa?”
Nagisa:” Ya, kau benar.”
Karma:” Becanda!”
Itona:” Serahkan dia… padaku. Aku.. lebihh kuat.. dari dia. “
Koro sensei:” Apa kalian tahu hujan akan turun?”
Karma:” Kita berhasil, Nagisa. “
Nagisa:” Ya. “
Koro sensei:” Begitu ya. Karena itu kalian memilih hari ini untuk menjalaknkan rencana
pembunuhan Karen akalian tahu akan turun hujan.
Nagisa:” Ini pedang kedua kami. “
Koro sensei:” Kalau kau memahami manusia dan tanahnya, maka kau akan memahami
langit. Jadi ini maksudnya, ya. “
Karma:” Hahahaha.”
Koro sensei:” Itona, kalau kau bergabung dengan kelas E, kau akan jadi pembunuh yang
lebih hebat. Bagaimana denganmu? Mau belajar bersama mereka?
Nagisa:” Ah, dari Ritsu. “
Takaoka:” Ohhhh, kalian kembali! Kupikir kau kabur dan meninggalkan mereka. Tapi,
waktu bermain telah berakhir, dan semua persiapan sudah lengkap. Serahkan monster
itu.aku akan memasukkannya bersama gadis ini kedalam bak. Lihat? “
Kayano:” Nagisa!”
Takaoka:” Kemudian aku akan mengubur mereka di dalam cairan semen! Koro sensei!
Satu-satunya cara melarikan diri dari anti-guru adalah kau harus meledakkan diri
bersamanya. Sayangnya guru yang baik tidak akan melakukan hal seperti itu. Kemudian
menyerah dan meleleh. Cepat serahkan dia. Kau masih belum mengerti? Yakin tidak
butuh penangkal ini? Ayo!”
Nagisa:” Koro sensei menghadapi kami, kelas E secara langsung.”
Takaoka:” Apa?”
Nagisa:” Karena itu, biarkan kami yang membunuhnya!”
Takaoka:” Hehehheheh, apa?”
Nagisa:” aku mohon”
Takaoka:” Adegan yang luar biasa. Tapi, kau tahu, ketika seseorang berlutut serendah
ini, maka inilah yang akan terjadi!”
Nagisa:” Apa yang lucu, brengsek?! Jawab aku!”
Nagisa:” Ini.”
Takaoka:” Daritadi kek, tolol! Padahal kau begitu cepat tapi sekarang tidak lebih dari
sekedar bola! Apa ini! “
Karma:” Sudah cukup hangat, kan?”
Takaoka:” Sempurna! Terima kasih banyak! Terima kasih banyak!”
Koro sensei:” Kanzaki, kerja bagus dalam membuat penawarnya. “
Kanzaki:” Kau mengajariku dengan baik, Koro sensei. “
Nagisa:” Berkat Ritsu, kami jadi mengerti situasinya.
Koro sensei:” Nagisa, sselama membuat penangkal, kau sangat waspada. Dan kau
bahkan berlutut, penampilan ynag mengagumkan.
Nagisa:” Bukan apa-apa.”
Karasuma:” Biar kami yang mengurusnya sekarang. “
Scene 20
Karasuma:” kami bahkan tidak bisa meledakkannya dengan tenaga nuklir, jadi kami
menyiapkan teknologi canggih. Dengan in, kita bisa menyelamatkan bumi. Yang kalian
lakukan selama ini melebihi para pembunuh professional. Jadi kalian berhak mendapat
penghormatan. Dia punya kata-kata terakhir untuk kalian.”
Koro sensei:” Selama pelatihan, aku yakin kalian berhasil menguasai beberapa
keterampilan dank arena kalian belajar dengan rajin, kalian jadi dapat banyak
pengetahuan. Hasilnya, sebagai pembunuh, kalian mengalami perkembngan pesat. Tidak
perlu frustasi karne seluruh pasukan militer di dunia belum pernah memojokkanku
sejauh ini. Ini bukti nyata kalian sebagai pembunuh. Tidak ada yang menyamai
kebahagiaan seorang guru saat melihat muridnya tumbuh. Aku benar-benar merasa
bahagia bisa menjadi guru kalian hingga akhir. Terima kasih, murid tahun 3, kelas E.”