Anda di halaman 1dari 6

CERPEN DENGAN MENERAPKAN PARAGRAF (PENDAHULUAN, ISI (KLIMAKS)

DAN AKHIRNYA PENUTUP)

DOSEN PENGAMPU:
Angelia Putriana, S.Th.,S.I.Kom.,M.Ikom

DISUSUN OLEH:

Fitati Bawamenewi(2114201035)

KELAS 1B
PRODI: S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
T.A: 2021/2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
cerpen termasuk salah satu jenis karangan narasi, narasi merupakan karangan berupa
rangkaian peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu. Selain cerpen, karangan yang
tergolong kedalam jenis naras adalah novel, roman, dan semua karya prosa imajinatif.
Karangan jenis ini bermaksud menyajikan peristiwa atau mengisahkan apa yang telah terjadi

dan bagaimana suatu peristiwa terjadi.


Selain berdasarkan fakta, kejadiannya boleh berupa suatu yang dikhayalkan oleh penulis
dan
dihidupkan dalam alam fantasi yang sama sekali jauh dari realita kehidupan.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini hanya meneliti tentang pengertian cerpen, cirri-ciri cerpen, unsur
intrinsic serta ekstrinsik cerpen, cara menulis cerpen, menentukan hal-hal yang menarik
dalam suatu cerpen, dan membandingkan dengan realitas dalam kehidupan.

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebegai berikut:
1. Mengetahui pengertian cerpen.
2. Mengetahui cirri-ciri cerpen.
3. Cara menulis cerpen.
4. Menentukan hal-hal menarikdalam suatu cerpen.
5. Membandingkan dengan realitas dalam kehidupan.
1. Cerpen Persahabatan

Berikut ini ada kisah cerita pendek dengan tema persahabatan, selamat
membaca dan semoga terhibur.

Nama saya dewi. Saya merupakan anak seorang petani yang hidup sederhana, dan
walaupun hidup sederhana tapi apa saja yang ku inginkan pasti bias, tetapi kalo
permasalahan sahabat ataupun teman saya gk bias, sebab apa? Saya tidak memiliki sahabat
ataupun teman disisiku, karena saya orangnya pendiam dan jutek.

Waktu itu saya sekolah di suatu sekolah menengah pertama(SMP). Waktu MOS saya bisa
punya sahabat tetapi cumin sebentar karena saya pendiam sulit buat berteman. Setelah 2
jam sehabis MOS saya juga menemukan kelas baru bersama anak-anak lainnya.

Waktu itu terdapat satu orang mendekati saya, dia adalah anak yang kurang mampu juga
tetapi ia banyak teman waktu MOS, ia mendekati saya sebab ia kasihan sama saya tidak
memiliki sahabat.
dan mulai dari situlah saya memiliki sahabat terdekat dan mulai bergaul dengan teman yang

lain.
2. Cerpen (mutiara kecil kehidupan)

MUTIARA KECIL KEHIDUPAN Detik demi detik yang kujalani kini kulewati dengan
sendiri. Terkadang kesepian membuatku larut dalam kesedihan.

Dulu, memang aku mengharapkan ini karna waktu itu seakan keadaan mengazabku dan
perasaan kecilkupun tak mampu menahan itu semua? Mengapa? Karna sembilan tahun
yang singkat itu mewarnai kisah hidupku dengan warna pekat dan memilukan. “rasakan
ini!!” seraya memukul dengan tongkat. “ampun mak” isakku menahan setiap pukulan
marah mama“anak celaka! Dasar anak tak tahu di untung” “ampun mak” aku terus
menangis, tersedu menahan setiap pukulan mama yang tak tanggung.
Aku sebenarnya telah biasa menghadapi hal seperti ini,bahkan sering luka bekas pukulan
mama yang membekas biru.

Aku tak habis pikir begitu besarkah kesalahanku? apa yang telah kulakukan sehingga
semua orang membenciku dan hanya mamaku ini yang merawatku sejak kecil. Orang
tuaku tak menginginkan aku.

Hingga aku dititipkan di nenek. Sampai saat ini umurku hampir sembilan tahun, pergi
main ketaman, bahkan bertemu merekapun aku tidak pernah, meskipun itu hanya dalam
mimpi. “kamu anak haram, kenapa main sama anak orang kaya itu, tak tahu diri kamu”
bentak nenek sambil menjabak rambutku. “ampun nek, ampun!” hanya itu yang bisa
kupinta “kau adalah bencana dikeluarga ini! Pergi kau anak haram ! pergi!!!” “ampun
nek, aku gak akan mengulanginya lagi! Tadi waktu aku buang sampah kedepan aku di
ajak main sama mereka” aku memelas, telah sering, ratusan kali aku diusir dari sini.
3. Cerpen tentang sekolahku

Sudah tiga tahun aku belajar di sekolah “SMA N. 2 GOMO”. Sekolahku berada di
daerah nias selatan.

Kondisi sekolahku sangat bagus. Dindingnya terbuat dari semen dan lukisan.
Sementara atapnya terbuat dari seng, Meja dan tempat duduk kami terbuat dari kayu
penuh cat yang dibuat satu kursi satu orang.

Papan tulis putih berukuran 1x2 meter menggantung di depan kelasku.Se-kolahku


berlantaikan keramik. Jumlah murid di kelasku kurang lebih 30 orang, Sedangkan
guru yang mengajar di sekolahku kurang lebih25 orang.

Dalam belajar, kami dan guru senang membaur. Seperti mengerjakan latihan
misalnya, kami sering mengerjakan dan memecahkannya bersama-sama, dan tidak
malu-malu bertanya kalau tidak paham. Kami dan guru terlihat sangat akrab sekali,
itulah kisah di masa SMA-ku

Anda mungkin juga menyukai