Anda di halaman 1dari 49

BAB II

PROFIL SEKOLAH

A. Profil Sekolah Asal SMAN 1 Megamendung


1. Sejarah Berdirinya Sekolah
Tahun 1997 kecamatan Megamendung berdiri menjadi
Kecamatan baru hasil pemekaran yang sebelumnya bagian dari wilayah
Kecamatan Cisarua. Dengan target disetiap kecamatan terdapat Sekolah
Menengah Atas, maka Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas
Pendidikan membentuk panitia pembangunan SMA baru yang bernama
SMA Negeri 1 Megamendung pada tahun 2000, tepatnya tangga 17 Juli
tahun 2002 melalui SK pendirian Sekolah unit baru yang di tandatangi
oleh Bupati Bogor, maka SMA Negeri 1 Megamendung didirikan, yang
pada saat itu masih bersetatus sekolah filial atau kelas jauh dari SMAN 1
Cibinong Kabupaten Bogor. Pada tahun pelajaran 2002/2003 mulailah
menerima siswa baru, dengan menempati gedung SMPN 2
Megamendung yang beralamat diKampung Situ Pasir Muncang
Kecamatan Megamendung dengan jumlah siswa 97 orang, dengan
rombongan belajar hanya dua kelas.

Gambar 2.1
Sekolah Asal SMAN 1 Megamendung

6
7

Pada tanggal 15 April 2003. Kegiatan Belajar Mengajar berpindah


tempat diunit gedung baru, yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten
Bogor, terletak di Jl. Pasir Kaliki Desa Sukamaju Kecamatan
Megamendung Kabupaten Bogor. Dengan luas lahan ± 10.000 M2
dengan kondisi fisik bangunan yang masih kurang lengkap dan tidak
memenuhi standar, diantaranya hanya memiliki 1 ruang kepala sekolah, 1
ruang guru, 1 ruang TU, 1 Lab. Kimia, 5 ruang kelas, 4 toilet siswa, 1
mesjid, dan 1 ruang keterampilan untuk kegiatan siswa.
Lambat laun seiring berjalannya waktu sampai dengan saat ini
pengadaan dan pembangunan sarana fisik sekolah selalu dilakukan, baik
itu berupa bantuan dari pemerintah pusat, daerah melaui dana alokasi
khusus, maupun dari warga masyarakat yang peduli terhadap kemajuan
sekolah, dalam hal ini yaitu orang tua siswa.

2. Letak Geografis
Posisi SMA Negeri 1 Megamendung terletak di Jl. Cikopo
selatan Kp. Pasirkliki Desa Sukamaju Kecamatan Megamendung
Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat, berada di lingkungan yang
kondusif, jauh dari keramaian dan aman dari lalu lalang jalan raya.
Eksistensinya terletak dalam sisi luar pemukiman penduduk pedesaan
dengan budaya yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai agama.
Keberadaan SMA Negeri 1 Megamendung Kabupaten Bogor sangat
berpotensi dikembangkan secara nyata dan optimal pada masa
mendatang. Dimana daerah ini berada di kawasan wisata puncak yang
merupakan jalur utama wisata bagi wisatawan dari Jabodetabek. Seiring
dengan denyut nadi irama perkembangan lingkungan yang menjadi
penopangnya. Prospek berkembang pesat pada masa depan ditandai
dengan beberapa gejala dinamika yang terjadi pada lingkungan sekitar
sekolah, baik secara mikro maupun makro.
Melihat dari gejala prospek tersebut, sangat memungkinkan
bahwa bidang ekonomi pun niscaya akan berkembang pula mengiringi
8

dan seirama dengan segala perkembangan tersebut. Permukiman


penduduk yang baru pun telah dan akan bermunculan sehingga akan
semakin padat penduduk di sekitar sekolah yang akan cepat atau
lambat mengakses SMA Negeri 1 Megamendung Kabupaten Bogor
untuk menyekolahkan anak-anaknya. Dengan demikian keberadaan
SMA Negeri 1 Megamendung Kabupaten Bogor makain dibutuhkan
oleh mereka. Di samping itu, beriringan dengan perkembangan semakin
bertambahnya hunian baru tersebut dengan semakin bertambah padatnya
penduduk akan berkembang pula pasar, toko-toko, layanan kesehatan
serta lalulintas. Yang semua itu menjadi fasilitas yang sangat
dibutuhkan oleh penduduk sekitar dalam menentukan dan mencari
penghasilan atau berinvestasi untuk masa depan demi kelangsungan
hidup keluarga dan kebutuhan pendidikan anak-anaknya. Dengan
kata lain bahwa perubahan dan perkembangan lingkungan yang
dinamis tersebut akan membawa dampak besar dalam perputaran
roda perekonomian.
Perkembangan penduduk di lingkungan SMA Negeri 1
Megamendung Kabupaten Bogor yang semakin padat akan
memunculkan berbagai ragam interaksi antara mereka. Dari
hubungan sosial tersebut secara perlahan-lahan namun pasti akan
timbul rasa kompetisi yang sehat antara mereka sehingga secara
dimensi sosial akan makin meningkatkan geliat kualitas SMA Negeri
1 Megamendung Kabupaten Bogor pada masa mendatang.
Dan dari para orang tua yang berilmu pengetahuan dan
berteknologi yang cukup akan peduli dan melahirkan anak-anak sekolah
yang ”melek” iptek sehingga terjadi simbiosis mutualisme antara
sekolah dan masyarakat dalam hal iptek. Yang pada akhirnya SMA
Negeri 1 Megamendung Kabupaten Bogor memiliki mobilitas tinggi
dalam iptek. Kemajemukan latar belakang budaya penduduk sekitar
sekolah dan para orang tua serta calon siswa akan berpadu dengan
budaya yang telah terbina di SMA Negegri 1 Megamendung
9

Kabupaten Bogor. Hal ini tidak mustahil akan melahirkan budaya-


budaya baru yang telah teruji secara proses interaksi antar
komponen tersebut sehingga budaya baru yang terbentuk akan
semakin baik karena hasil dari perpaduan yang beraneka ragam tersebut.
Namun demikian, tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan
budaya negatif yang memerlukan penyeleksian secara cermat dan
hati-hati. Itu semua merupakan tantangan ke depan SMA Negeri 1
Megamendung Kabupaten Bogor dalam membentuk budaya yang sehat
dalam pembinaan anak-anak bangsa ke depan. Mengingat hal tersebut
SMA Negeri 1 Megamendung Kabupaten Bogor perlu membina diri
dengan memupuk daya tarik terhadap masyarakat yang akan
menyekolahkan anak-anaknya merasakan kebermanfaatan lembaga
pendidikan ini sehingga mereka tidak merasa terkendala antara letak
tempat tinggal dengan letak sekolah. Sebagaimana hukum alam,
dimana pun adanya jika butuh akan dihampiri dan dipercayai.

3. Visi Misi

VISI : “Terwujudnya Insan Religius Dan Berkarakter, Unggul


Dalam Prestasi Dan Inovatif Dalam Iptek, Serta Peduli
Lingkungan”

MISI :
a. Meningkatkan prestasi akademik melalui proses pembelajaran
yang efektif, kreatif, inovatif,dan menyenangkan.
b. Meningkatkan prestasi non-akademik melalui pembinaan dan
pengembangan kreatifitas seni budaya, olahraga,realigi, dan
organisasi.
c. Meningkatkan nilai-nilai keterampilan khusus, seperti informasi
teknologi,vokasi, dan berbahasa asing.
d. Mengembangkan potensi/bakat yang dimiliki peserta didik dalam
berbagai bidang.
10

e. Meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan


Y.M.E. melalui amaliah keagamaan dalam segala aspek
kehidupan.
f. Meningkatkan budi pekerti, rasa persaudaraan, & toleransi dalam
suatu komunitas multikultur)
g. Meningkatkan rasa cinta terhadap lingkungan, hidup sehat, tertib,
dan nyaman.
h. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh
warga sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan
sekolah (stakeholder).
i. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang efektif dalam
mengoptimalkan potensi siswa.
j. Menciptakan sekolah yang asri, kondusif, konstruktif, dan
berperilaku hidup sehat serta peduli terhadap lingkungan.
k. Menggalakkan program 3 R (Reduce, Reuse, & Recycle)
l. Menumbuhkan penghayatan ajaran agama dan budaya bangsa
sebagai kearifan dalam berperilaku
m. Mengembangkan partisipasi aktif warga sekolah dan komite
sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.

4. Tujuan
a. 90 % siswa mampu melaksanakan ibadah yang benar sesuai
dengan agama yang dianut.
b. 100 % guru dapat menyelesaikan tugas mengajarnya dengan baik
meliputi tugas administrasi persiapan, kehadiran dalam
pelaksanaan maupun evaluasi PBM.
c. 70 % siswa peserta lomba bidang non akademik mendapatkan
nomor kejuaraan tingkat kabupaten
d. 30 % siswa peserta olimpiade sains tingkat propinsi menjadi
kelompok 10 besar terbaik
e. Penurunan 20 % pelanggaran tata tertib siswa pertahun
11

f. Team Work yang kompak dan cerdas dalam setiap pelaksanaan


kegiatan program sekolah tercapai 100 %
g. Peningkatan 10 % hubungan kerja sama dengan stekeholders
dalam kegiatan sekolah dari tahun ke tahun.
h. Memiliki fasilitas multimeda yang memadai untuk proses belajar
mengajar
i. 50% Pelayanan administrasi berbasis ICT
j. Meningkatkan kemampuan berbahasa asing 15 % tiap tahun
k. Penambahan ruang belajar untuk fasilitas pendidikan
l. 20 % diterima di perguruan tinggi negeri
m. Meningkatkan prestasi kerja guru dengan menciptakan suasana
kerja yang nyaman dan kondusif
n. Mewujudkan sekolah yang unggul dalam prestasi akademik dan
non akademik

5. Moto Sekolah : “SMANIM JUARA” (Jujur Unggul, Agamis dan


Ramah Anak)

6. Data Sekolah

Tabel 2.1
Profil Sekolah

Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SMAN 1 MEGAMENDUNG
2 NPSN : 20232380
3 Jenjang Pendidikan : SMA
4 Status Sekolah : Negeri
JL. CIKOPO SELATAN PASIR
5 Alamat Sekolah : KALIKI, DS. SUKAMAJU
RT / RW : 1 / 1
Kode Pos : 16770
12

Kelurahan : Sukamaju
Kecamatan : Kec. Megamendung
Kabupaten/Kota : Kab. Bogor
Provinsi : Prov. Jawa Barat
Negara : Indonesia
6 Posisi Geografis : -6,678 Lintang
106,8878 Bujur

Data Pelengkap
7 SK Pendirian Sekolah : 421./342/KPTS/HUK/2005
8 Tanggal SK Pendirian :
9 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
10 SK Izin Operasional : -
11 Tgl SK Izin Operasional :
12 Kebutuhan Khusus Dilayani :
13 Nomor Rekening : 0483208000875
14 Nama Bank : BJB
15 Cabang KCP/Unit : CIBINONG
16 Rekening Atas Nama : SMAN 1 MEGAMENDUNG
17 MBS : Ya
18 Luas Tanah Milik (m2) : 10000
19 Luas Tanah Bukan Milik (m2) : 0
20 Nama Wajib Pajak : SMAN 1 MEGAMENDUNG
21 NPWP : 003430188434000
Kontak Sekolah
20 Nomor Telepon : 8295770
21 Nomor Fax : 8295770
22 Email : sman1_megamendung@yahoo.co.id
23 Website : http://www.sman1megamendung.sch.id
Data Periodik
24 Waktu Penyelenggaraan : Sehari Penuh/5 hari
25 Bersedia Menerima Bos? : Ya
26 Sertifikasi ISO : Proses Sertifikasi
13

27 Sumber Listrik : PLN


28 Daya Listrik (watt) : 1200
29 Akses Internet : Telkom Speedy
30 Akses Internet Alternatif : Lainnya (Serat Optik)
Sanitasi
31 Kecukupan Air : Cukup
32 Sekolah Memproses Air : Ya
Sendiri
33 Air Minum Untuk Siswa : Tidak Disediakan
34 Mayoritas Siswa Membawa : Ya
Air Minum
35 Jumlah Toilet Berkebutuhan : 0
Khusus
36 Sumber Air Sanitasi : Sumur terlindungi
37 Ketersediaan Air di : Ada Sumber Air
Lingkungan Sekolah
38 Tipe Jamban : Leher angsa (toilet duduk/jongkok)
39 Jumlah Tempat Cuci : 17
Tangan
40 Apakah Sabun dan Air : Ya
Mengalir pada Tempat Cuci
Tangan
41 Jumlah Jamban Dapat : Laki-laki Perempuan Bersama
Digunakan 7 10 0
42 Jumlah Jamban Tidak Dapat : Laki-laki Perempuan Bersama
Digunakan 0 0 0
14

Tabel 2.2
Jumlah Guru Berdasarkan Kualifikasi & Satatus

Non
Kualifikasi PNS Jumlah Persen
PNS
Doktor (S-3) - - - -
Magister (S-2) 7 - 7 15,6 %
Sarjana (S-1) 19 19 38 84,4 %
Total 26 19 45 100

Tabel 2.3
Data Keadaan Guru PNS Tahun Pelajaran 2020/2021

Nama NIP
N J Mata TMT
o K Pelajaran Kerja
Tempat & Tanggal Lahir Pangkat / Golongan

Drs. AENUDIN, MM. 196111061992121001 Kepala 1992-


1 L
Bogor, 06 Novemver 1961 Pembina Tk. 1 / IV/b Sekolah 12-01

AGUS SUPARMAN, S.Pd. 196608101989031013 1990-


2 L Ekonomi
12-01
Bogor, 10 Agustus 1966 Pembina / IV/a

RATNA DEWI, M.Pd. 196812251992032005 Bahasa 1994-


3 P
Bogor, 25 Desenmber 1968 Pembina Tk. 1 / IV/b Indonesia 01-01

Dra. TRI RAMINTEN, M.Pd. 196310191996012001 1998-


4 P Ekonomi
01-01
Ngawi, 19 Oktober 1963 Pembina / IV/a

ASEP SAEPULLOH, S.Ag. 197010291997021001 Pendidikan


1998-
5 L Agama
Bogor, 29 Oktober 1970 Pembina Tk. 1 / IV/b 10-01
Islam
Dra. EUIS IRMAWATI
196906131997022001 Bahasa 1998-
6 WULAN, M.Pd. P
Inggris 10-01
Kuningan, 13 Juni 1969 Pembina / IV/a
RUSMAWATI DAMANIK,
197105091999032002
M.Pd. 2000-
7 P Matematika
Pemantang Siantar, 09 Mei 11-01
Pembina / IV/a
1971
15

LUKI ADAM BAHTIAR,


197904282003121006
S. Pd. 2005-
8 L PJOK
05-02
Bogor, 28 April 1979 Pembina / IV/a
DADANG KUSTIAWAN,
197407072003121005
S. Pd. 2005-
9 L Biologi
05-02
Bandung, 07 Juli 1974 Pembina / IV/a

ALI ROBANA, S. Pd. 197205312003121001 2005-


10 L Geografi
05-02
Bandung, 31 Mei 1972 Penata Tingkat 1 / III/d

MAULANA, S.Ag, M.Si. 197112112003121001 Pendidikan


2005-
11 L Agama
Jakarta, 11 Desember 1971 Penata Tingkat 1 / III/d 05-02
Islam

YOSPHIN KARUNIA, M.Pd. 197801172003122008 2005-


12 P Fisika
03-01
Pandolo, 17 Januari 1978 Penata Tingkat 1 / III/d

ANI SETIANINGSIH, S.Pd. 197205312005012006 2006-


13 P Kimia
Madiun, 31 Mei 1972 Penata Tingkat 1 / III/d 05-01

IIS HOLIS SURYANI, S.Pd. 197909092006042011 2007-


14 P Geografi
09-01
Bogor, 09 September 1979 Penata Tingkat 1 / III/d

SITI HANDAYANI, S.Pd. 197407072003121001 Bahasa 02/05/2


15 P
Bogor, 24 Juni 1977 Penata Tingkat 1 / III/d Indonesia 005

SRI LESTARI ENDAHYANI,


197702182008012003 02/05/2
16 S.Pd. P Pkn
005
Jakarta, 18 Februari 1977 Penata Tingkat 1 / III/d

ABDUSH SHOBUR, S.Pd. 197502022009021001 2010-


17 L PJOK
Bogor, 02 Februari 1975 Penata Tingkat 1 / III/d 09-01

ERNI SUKMAYANTI, M.Pd. 197505142009022001 2010-


18 P Sosiologi
09-01
Cianjur, 14 Mei 1975 Penata / III/c

NURMAH, S.Pd. 197703052010012005 Bahasa 2012-


19 P
Jakarta, 05 Maret 1977 Penata / III/c Jerman 08-01

INDRA SENJAYA, S.Kom. 198208022011011001 2012-


20 L TIK
08-01
Jakarta, 02 September 1982 Penata / III/c
SRI AYU PUJIARTI
198909082015012001
LESTARI, S.Pd. 2015-
21 P BK
Penata Muda Tingkat 1 01-01
Berebes, 08 September 1989
/III/b
Bahasa 2015-
22 SUTANTA, S.Pd. L 196609082014051001
Inggris 12-01
16

Penata Muda Tingkat 1


Sukoharjo, 08 September 1966
/III/b
SITI MASITOH, S.Pd. 198304072014062001
Bahasa 2015-
23 P Penata Muda Tingkat 1
Bogor, 07 April 1983 Indonesia 12-01
/III/b
RADEN DEDEN GALIH
198410082014071002
PRIATNA, S.Pd. Bahasa 2015-
24 L
Penata Muda Tingkat 1 Inggris 12-01
Bogor, 08 Oktober 1984
/III/b
DEWI SYAHRINI PUTRI
198412262019032005
EKASARI, S.Pd. 2019-
25 P Matematika
03-01
Bogor, 26 Desember 1984 Penata Muda /III/a

IIN HERVIANA, S.Pd. 2002-


26 P Seni Budaya
07-18
Jakarta, 07 September 1981 PPPK

Tabel 2.4
Data Keadaan Guru Non PNS Tahun Pelajaran 2020/2021

Nama
Mata
No JK NUPTK TMT
Tempat & Tanggal Lahir Pelajaran
Kerja
H.A. SAEFURRAHMAN, Pendidikan
S.Pd.I Agama Islam 2003-
1 L 2536748650200052
dan Budi 07-29
Bogor, 1970-02-04
Pekerti, Sejarah
IHYANI MARYAMA, S.Pd. Ekonomi, 2003-
2 P 5557756658300063
Bogor, 1978-12-25 Bahasa Sunda 07-29
LIA SRI MULYANI Biologi, 2006-
3 MAKSUM, S.Pd. P 9949753655300042 Matematika 07-24
Bandung, 1975-06-17 (Umum)
ANGGUN WIDYANINGSIH, Bimbingan dan
S.Pd. 2011-
4 P 2760756657300082 Konseling/Kon
07-24
Jakarta, 1978-04-28 selor (BP/BK)
VERA SYAHFITRI, S.Pd. Matematika 2011-
5 P 6836765666230242
Bogor, 1987-05-04 (Umum) 01-10
ASRI RESTU GUMANTI, Sosiologi, 2012-
6 S.Pd. P 2038764665300073 Prakarya dan 06-12
Bogor, 1986-07-06 Kewirausahaan
NENDEN KUSUMAWATI, 2013-
S.Pd. PKn, Sejarah
7 P - 12-18
Indonesia
Bogor, 1967-05-21
17

ASEP RAHMAT Sejarah 2013-


8 SULAEMAN, S.Sos. L 0258762663200013 Indonesia, Seni 10-01
Bogor, 1984-09-26 Budaya
NISA NURMILA, S.Pd. Matematika
2009-
(Umum),
9 P 1536769670300003 07-01
Bogor, 1991-12-04 Matematika
(Peminatan)
MUHAMMAD FALAH, S.Pd. 2015-
10 L 2037763666200003 Sejarah
Bogor, 1985-07-05 07-01

NURUL FATIMAH, S.Pd. Bimbingan dan 2017-


11 P 8439772673230112 Konseling/Kon 07-17
Bogor, 1994-01-07 selor (BP/BK)
M. MUHSIN SIROJUL 2018-
12 MUNIR, S.Pd. L 2061763665110033 Bahasa Sunda 07-02
Bandung, 1985-07-29
MUSTAFA AFANDI
2018-
NASUTION, S.Pd. PJOK
13 L - 07-02
Deli Serdang, 02 Desember
1995
KHILVA AINI HUMAEDI, 2018-
14 S.Pd P - Sejarah 07-01
Bogor, 12 Agustus 1996
ARTI SENJA UTAMI, S.Si 2019-
15 P - Fisika
Bogor, 15 Oktober 1995 07-01

ARIS SETIAWAN, S.Pd Prakarya dan 2019-


16 L -
Bogor, 27 Januari 1985 Kewirausahaan 07-01
RIKA ANGGIT I, S.Si 2019-
17 P - Kimia
Bogor, 18 Juli 1994 07-01
M. RIEVALDI, S.Pd 2020-
18 L - PJOK
Bogor 13 januari 1996 07-01
ANGGAS IGA SAPUTRA,
S.Pd. 2021-
19 L - Sejarah
07-01
Bogor, 22 Agustus 1997

Tabel 2.5
Jumlah Tenaga Non-Guru Berdasarkan Kualifikasi

Non
Kualifikasi PNS Jumlah Persen
PNS
Sarjana (S-1) 2 1 3 17,6 %
Sarjana Muda (D-III) - - - -
18

Diploma II (D-II) - - - -
Diploma I (D-I) - - - -
SLTA - 7 7 41,2 %
SLTP - 4 4 23,5 %
SD - 3 3 17,6 %
Total 2 15 17 100

Tabel 2.6
Daftar Tenaga Non-Guru Non – PNS

NIP/
No Nama JK Tugas PTK TMT Kerja
Pangkat/gol/NUPTK

Siti Sopiah, S.Pd. 198109102014062001 Tenaga


1 Bogor, 10 September P Administrasi 2015-12-01
1981 Sekolah
Retno Susanto 198306072014061001 Tenaga
2 L Administrasi 2015-12-01
Jakarta, 07 Juni 1983 Sekolah
Siti Nurjanah Tenaga
3 Bogor, 04 Agustus 7136769670230183 P Administrasi 2013-10-01
1991 Sekolah
Inggit Gina Desita,
Tenaga
SE
4 0545772673230103 P Administrasi 2014-11-19
Cirebon, 13
Sekolah
Desember 1994
Muhammad Fadly Tenaga
5 Bogor, 12 Desember 4544773674130093 L Administrasi 2015-03-02
1995 Sekolah
Muhammad Syakir
6 7936776677130002 L Operator 2016-07-25
Bogor, 04 Juni 1998
Jayadi Tenaga
7 7045775676130013 L Administrasi 2017-12-15
Bogor, 17 Juli 1997 Sekolah
Siti Maulida Isnaeni
8 - P Pustakawan 2018

Mulyana Pesuruh/Tukang
9 - L 2005-06-27
Bogor, 13 April 1989 Kebun
Hasanudin
10 - L Teknisi 2009-07-01
Bogor, 03 September
19

1988
Ayub Penjaga
11 - L 2011-07-01
Bogor, 01 April 1953 Sekolah/Satpam
Hermansyah Penjaga
12 - L 2013-10-01
Bogor, 03 Mei 1983 Sekolah/Satpam
Tatang
Pesuruh/Tukang
13 Bogor, 17 Agustus - L 2015-07-10
Kebun
1968
Hoeriyah
14 - P Juru Masak 2015

Ridwan Saputera Penjaga


15 - L 2020
Bogor, 07 juni 2001 Sekolah/Satpam
Saepudin
Penjaga
16 Bogor 05 November - L 2020
Sekolah/Satpam
1970
R. Inggi Gusti Pesuruh/Tukang
17 - L 2020
Bogor, 16 juli 1992 Kebun

Tabel 2.7
Jumlah Tenaga Non-Guru Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Jenis Pekerjaan Jumlah

Tata Usaha atau Administratif 7

Pustakawan 1

Laboran -

Teknisi 1

Kebersihan/Taman 4

Keamanan 3

Lainnya/Juru Masak 1

Total 17
20

Tabel 2.8
Data Jumlah Siswa Tahun Pelajaran 2020/2021

MIPA IPS JUMLAH


KELAS
L P JM L P JM L P JM

X 89 85 173 148 90 238 236 175 411

XI 66 106 172 171 106 277 237 212 449

XII 42 87 129 178 121 299 220 208 428


197 287 474 317 497 814 693 595 1288

Tabel 2.9
Jumlah Rombongan Belajar

Kelas Jumlah RB
X – MIPA 5
X – IPS 5
X – TKB Pasir Muncang 2
XI – MIPA 5
XI – IPS 5
XI – TKB Pasir Muncang/Pasir Angin 4
XII – MIPA 4
XII – IPS 5

XII – TKB Pasir Muncang/Pasir Angin 4

Total 39
21

7. Pemetaan 8 Standar Nasional Pendidikan


a. Standar Kompetensi Lulusan
Dalam Standar Kompetensi Lulusan, SMA Negeri 1
Megamendung pada tahun pelajaran 2020/2021 telah meluluskan 100 %
sebanyak 428 peserta didik dengan rata-rata sebagai berikut : Untuk
Jurusan MIPA rata-rata nilai mata pelajaran : Bahasa Indonesia 79,41,
Bahasa Inggris 81,13, Matematika 65,73, Fisika 69,21, Kimia 68,58,
Biologi 69,34. Untuk Jurusan IPS rata-rata nilai mata pelajaran : Bahasa
Indonesia 72,18, Bahasa Inggris 70,56, Matematika 55,22, Ekonomi 70,45,
Sosiologi 72,71, Geografi 72,46
Pada dimensi Kompetensi Sikap, sekolah memotivasi dan
memfasilitasi agar lulusan memiliki perilaku dan sikap beriman melalui
pembiasaan (budaya sekolah) dan keteladanan dalam menghayati dan
mengamalkan sesuai dengan ajaran agama yang dianut. Pengembangan
sikap peserta didik di sekolah belum di integrasikan secara keseluruhan di
setiap mata pelajaran saat kegiatan pembelajaran berlangsung, sehingga
peserta didik memiliki rata-rata perilaku sikap beriman dan bertawa
kepada tuhan yg maha Esa 75 %, Peserta didik memiliki sikap berkarakter,
disiplin, santun, jujur, peduli, percaya diri dan tanggung jawab 60 %.
Peserta didik memiliki prilaku pembelajar sejati, serta sehat jasmani dan
rohani 60 %
Sekolah memiliki wujud nyata dalam meningkatkan kualitas dan
kuantitas kelompok/ individu peserta didik, untuk mengukur tingkat
pengetahuan yang dimiliki Peserta didik sebagai hasil pengalaman
pembelajaran dan kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah berupa
pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, metakognitif. Rata-rata
pencapaian KKM semua mapel dengan nilai 66, Untuk lomba OSN dan
Mapel tingkat kabupaten belum masuk peringkat sepuluh besar
Kompetensi keterampilan berpikir dan bertindak kreatif belum
diintegrasikan dengan baik dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
Kompetensi keterampilan produktif belum diintegrasikan dengan baik
22

dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Dan Pengelolaan sekolah terkait


fasilitasi pengembangan keterampilan siswa belum terfokus dan
terencanakan dengan optimal. Kompetensi keterampilan berpikir dan
bertindak kritis belum diintegrasikan dengan baik dalam kegiatan
pembelajaran di sekolah.
Bidang non akademik: Kegiatan ekstrakurikuler 95 % SMAN 1
Megamendung belum mampu menjuarai beberapa lomba yang
diselenggarakan ditingkat kabupaten/ wilayah. Lain halnya di bidang
olahraga SMA Negeri 1 Megamendung telah membuktikan prestasinya
baik ditingkat kabupaten, provinsi maupun Nasional diantaranya medali
pada kejuaraan taekwondo, Judo, Silat, Karate tingkat provinsi dan
nasional. Di bidang seni juga SMA Negeri 1 Megamendung mampu
membuktikan prestasinya dengan menjuarai beberapa lomba seni tari dan
seni vocal baik tingkat kabupaten maupun tingkat provinsi.
Jumlah lulusan yang melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi
hanya 5 % lulusannya masuk PTN favorit pilihan peserta didik, salah
satunya IPB, UPI Bandung, Universitas Udayana, IAIN baik melalui jalur
SNMPTN, SBMPTN, dan Politeknik

b. Standar Isi
Di SMAN 1 Megamendung perangkat pembelajaran sesuai
rumusan kompetensi lulusan memuat karakteristik kompetensi sikap.
Perangkat pembelajaran disusun guru belum mengintegrasikan semua
kompetensi sikap spiritual dan sosial yaitu menghayati dan mengamalkan:
ajaran agama yang dianutnya, perilaku jujur, perilaku disiplin, perilaku
santun, perilaku peduli, perilaku bertanggung jawab, perilaku percaya
diri, perilaku sehat jasmani dan rohani, perilaku pembelajar sepanjang
hayat. Rancangan dan hasil penilaian sikap berupa jurnal penilaian,
dokumen observasi, penilaian diri, dan penilaian antar teman. Terdapat
program kegiatan ekstrakurikuler berupa kegiatan kagamaan, kegiatan
kepramukaan.
23

Pada kompetensi pengetahuan terdapat program kegiatan


ekstrakurikuler berupa Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan
penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, kelompok
pencinta teknologi informasi dan komunikasi.
Pada kompetensi keterampilan. Rancangan dan hasil penilaian
keterampilan kinerja, proyek dan portofolio. Terdapat pengalaman
pembelajaran dalam bentuk praktik di laboratorium. penelitian sederhana,
studi wisata, seminar atau workshop, peragaan atau pameran, pementasan
karya seni dan lainnya.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sudah dikembangkan
sesuai prosedur dengan melibatkan pemangku kepentingan, sekolah
memiliki tim (TPMPS) yang bertugas mengembangkan kurikulum
sekolah. Sekolah memiliki pedoman pengembangan kurikulum yang
diketahui tim pengembang kurikulum sekolah sebagai dasar
pengembangan. KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah,
potensi atau karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan
peserta didik, dengan melewati tahapan operasional pengembangan
sebagai berikut : (1) Tahapan Analisis, mencakup: Analisis ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai kurikulum, Analisis kebutuhan
siswa, sekolah, dan lingkungan (analisis konteks), Analisis ketersediaan
sumber daya pendidikan. (2) Tahapan Penyusunan, mencakup: Perumusan
visi, misi, dan tujuan sekolah, Pengorganisasian muatan kurikuler
sekolah, Pengaturan beban belajar siswa dan beban kerja guru pada
tingkat kelas, Penyusunan kalender pendidikan sekolah, Penyusunan
silabus muatan atau mata pelajaran muatan lokal, Penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran setiap muatan pembelajaran. (3) Tahapan
penetapan yang dilakukan kepala sekolah berdasarkan hasil rapat.
Sekolah memiliki perangkat kurikulum atau pedoman tersimpan
dengan baik meliputi: Pedoman kurikulum, Pedoman muatan lokal,
Pedoman kegiatan ektrakurikuler, Pedoman pembelajaran, Pedoman
penilaian hasil belajar oleh pendidik, Pedoman sistem kredit semester,
24

Pedoman bimbingan dan konseling, Pedoman evaluasi kurikulum,


Pedoman pendampingan pelaksanaan kurikulum, Pedoman pendidikan
kepramukaan. Dan warga sekolah mendapatkan akses untuk mengetahui
perangkat KTSP yang dikembangkan sekolah.
Sekolah sudah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan. Sekolah
menyediakan alokasi waktu pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang
berlaku, durasi setiap satu jam pembelajaran 45 menit. Beban belajar per
minggu dialokasikan: Kelas X 42 jam pelajaran, Kelas XI dan XII 44 jam
pelajaran. Beban Belajar per semester dialokasikan sebanyak : Kelas X
dan XI 18-20 minggu. Kelas XII 18-20 minggu (semester ganjil); 14-16
minggu (semester genap).
Sekolah mengatur beban belajar bedasarkan bentuk pendalaman
materi. Adapaun bentuk pendalaman materi yang diatur berupa kegiatan
pengarahan materi, penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur. Terdapat kegiatan penugasan terstruktur berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh Peserta didik yang dirancang oleh pendidik dan
waktu penyelesaian ditentukan oleh pendidik. Terdapat kegiatan mandiri
tidak terstruktur berupa pendalaman materi pembelajaran oleh Peserta
Didik yang dirancang oleh pendidik dan waktu penyelesaiannya diatur
sendiri oleh Peserta Didik. Beban belajar penugasan terstruktur dan
kegiatan mandiri di SMAN 1 Megamendung, maksimal 60% dari waktu
kegiatan tatap muka mata pelajaran.
Sekolah telah menyelenggarakan aspek kurikulum pada muatan
lokal yaitu : mata pelajaran seni budaya, prakarya, dan kewirausahaan.
Peserta Didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap
semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap semester. Sekolah
melaksanakan kegiatan pengembangan diri Peserta didik diantaranya
layanan ekstrakurikuler wajb yaitu Pendidikan Kepramukaan, layanan
ekstrakurikuler pilihan meliputi: Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Palang
Merah Remaja (PMR), Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), olah raga
25

(Futsal, Basket, Silat, Karate, Judo, Tae-kwo do, Bulu tangkis), kesenian,
pembinaan kegiatan keagamaan, dan menyediakan bimbingan karier.

c. Standar Proses
Dalam penyusunan perangkat pembelajaran semua sudah sesuai
dengan kurikulum 2013. Hampir semua guru sudah memahami cara
penyusunan silabus, pengembangan RPP, Itu terlihat dari RPP yang dibuat
guru-guru sudah memuat 4 unsur yaitu berfikir kritis, penguatan
pendidikan karakter, literasi dan HOTS. Itu juga bias optimal karena di
SMA Negeri 1 Megamendung setiap tahun selalu diselenggarakan In
House Training (IHT) untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru-
guru terkait dengan perkembangan kurikulum yang berlaku dan
perkembangan proses pembelajaran terkini.
Guru-guru di SMA Negeri 1 Megamendung sudah menguasai
penggunaan TIK pada proses pembelajaran, terbukti dengan beragam
metode pembelajaran yang digunakan dan banyak guru yang sudah
memanfaatkan IT pada proses pembelajaran, dan ada beberapa guru yang
sudah menggunakan aplikasi berbasis android sehingga lebih mudah
diakses peserta didik dan menekankan pada peserta didik bahwa
handphone tidak hanya bisa digunakan untuk bermain game atau
bersenang-sengan saja tapi yang utama menjadi salah satu alat untuk
mengakses sumber belajar.
Di SMAN 1 Megamendung Proses pembelajaran dilaksanakan
dengan tepat, yaitu membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa
sesuai ketentuan rasio siswa per rombel 36. Guru Sudah mengelola kelas
sebelum memulai pembelajaran. Pada tiap awal semester, guru
menjelaskan kepada Peserta didik silabus mata pelajarannya, Guru
memulai proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.
Menyiapkan Peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran; Memberi motivasi belajar Peserta didik secara kontekstual
sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari,
26

dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan


internasional, serta disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang Peserta
didik; guru selalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari; Menjelaskan
tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus.
Dalam pembelajaran guru mendorong Peserta didik untuk mencari
tahu, dengan pembelajaran perpusat pada Peserta didik. Pembelajaran
yang mengembangkan rasa keingintahuan dan pemahaman baru
bedasarkan pertanyaan Peserta didik sendiri. Menerapkan modus belajar
berbasis penyingkapan/penelitian. Kegiatan belum diatur seperti
siklus/spiral dimana setiap pertanyaan mengarah pada ide baru dan
pertanyaan lain. Memulai dengan bertanya, menganalisis, memberi solusi
atau jawaban yang tepat, berdiskusi dan merefleksikan terkait hasil serta
mengulangi bertanya kembali.
Pembelajaran belum menuju penguatan penggunaan pendekatan
ilmiah sebagian Pendidik tidak mendorong Peserta didik untuk melakukan
pengamatan. Pendidik tidak mendorong Peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan yang dapat dijawab dengan pendekatan ilmiah. Sebagian
Pendidik tidak mendorong Peserta didik mengumpulkan informasi untuk
menjawab pertanyaan yang dikemukakan.
Di sekolah ini Pembelajaran Berbasis Kompetensi yang berfokus
pada hasil pembelajaran yang mampu ditunjukkan oleh Peserta didik.
Guru memfasilitasi Peserta didik yang mampu menunjukkan penguasaan
hasil pembelajaran terkait KD yang diharapkan untuk mencapai KD
selanjutnya. Guru telah menyediakan akses materi pembelajaran kepada
Peserta didik untuk dapat mengembangkan kompetensi mereka secara
mandiri. Guru telah melakukan penilaian sumatif secara berkala untuk
mengidentifikasi hasil pembelajaran Peserta didik. Guru berperan sebagai
fasilitator, guru mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang
27

budaya Peserta didik. Guru memberikan penguatan dan umpan balik


terhadap respon dan hasil belajar Peserta didik selama proses pembelajaran
berlangsung. Guru sudah menyesuaikan materi pelajaran dengan
kecepatan dan kemampuan belajar Peserta didik, guru sudah menerapkan
metode pembelajaran sesuai karakteristik Peserta didik, antara lain :
ceramah, demonstrasi, diskusi, belajar mandiri, simulasi, curah pendapat,
studi kasus, seminar, tutorial, deduktif, dan induktif.
Guru-guru memanfaatkan media pembelajaran dalam
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Kegiatan inti
dilaksanakan guru dengan menggunakan media pembelajaran yang
disesuaikan dengan karakteristik Peserta didik dan KD setiap mata
pelajaran. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran bisa
berupa hasil karya inovasi guru maupun yang sudah tersedia. Pada masa
pandemic covid 19 penerapan standar proses pembelajaran dilaksanakan
pembelajaran jarak jauh dengan program Belajar Dari Rumah. Perangkat
pembelajaran disusun sesuai dengan kondisi pandemik. Masing-masing
guru mata pelajaran melalui MGMP satuan Pendidikan berkolaborasi
menyusun perangkat pembelajaran mulai dari program tahunan, program
semester, Rencana Pelaksanaan pembelajaran sesuai kondisi pandemik
covid 19. Proses pembelajaran dilakukan melalui moda daring
menggunakan aplikasi pembelajaran antara lain: Google Classroom.
Quizziz, Youtube Channel, Zoom Meeting, Webex, Google Meet.
Pembelajaran moda daring menuntut seluruh stake holder Pendidikan
ambil bagian pada proses pembelajaran dari rumah. Orang tua dituntut
mengawasi dan menjadi motivator handal ditengah pandemic global. Guru
diharapkan mampu mentransfer ilmu sekaligus menjadi pendidik meski
tidak dapat bertatap muka.
Di SMAN 1 Megamendung Pengawasan dan penilaian otentik
dalam proses pembelajaran belum dilakukan secara komprehensif,
diantaranya Menilai kesiapan Peserta didik, proses, dan hasil belajar tidak
secara utuh. Guru dalam proses pembelajaran belum melakukan penilaian
28

otentik secara komprehensif, baik di kelas, dan laboratorium, dengan


menggunakan: angket, observasi, catatan anekdot, dan refleksi. Dalam
memanfaatkan hasil penilaian otentik guru-guru belum memanfaatkan
hasil penilaian otentik untuk merencanakan program remedial, pengayaan,
atau pelayanan konseling. Hasil penilaian otentik belum dimanfaatkan
sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai Standar
Penilaian Pendidikan. Kepala sekolah dan Pengawas dalam melakukan
pemantauan proses pembelajaran belum secara berkala dan berkelanjutan.
Kepala sekolah melakukan pengawasan dalam bentuk supervisi
proses pembelajaran terhadap guru setiap tahun tapi belum secara
keseluruhan masih ada guru yang belum disupervisi. Bukti pemeriksaan
dokumen pelaksanaan supervisi proses pembelajaran yang dilakukan oleh
kepala sekolah atau guru senior yang diberi wewenang oleh kepala sekolah
tidak tersimpan dengan rapi. Dalam menindaklanjuti hasil pengawasan
proses pembelajaran hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi
proses pembelajaran tidak disusun dalam bentuk laporan untuk
kepentingan tindak lanjut pengembangan keprofesian pendidik secara
berkelanjutan. Sekolah belum melakukan penguatan dan penghargaan
kepada guru yang menunjukkan kinerja yang memenuhi atau melampaui
standar. Sekolah belum memberikan kesempatan kepada guru untuk
mengikuti program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
sesuai dengan siatuasi dan kondisi keuangan sekolah.

d. Standar Penilaian Pendidikan


Aspek penilaian di SMAN 1 Megamendung dilakukan sesuai ranah
kompetensi Penilaian Mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Penilaian sikap dilakukan oleh pendidik untuk memperoleh
informasi deskriptif mengenai perilaku Peserta didik. Penilaian
pengetahuan dilakukan untuk mengukur penguasaan pengetahuan Peserta
didik. Penilaian keterampilan dilakukan untuk mengukur kemampuan
Peserta didik menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu.
29

Bentuk pelaporan penilaian sesuai dengan ranah yang dinilai,


tersimpan rapi dan lengkap. Hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan
keterampilan Peserta didik disampaikan dalam bentuk angka dan/atau
deskripsi. Penilaian aspek sikap dilakukan dengan mendeskripsikan
perilaku Peserta didik. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan dengan
melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan
deskripsi. Penilaian aspek keterampilan dilakukan dengan melaporkan
hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.
Di SMAN 1 Megamendung teknik penilaian yang digunakan
obyektif dan akuntabel. Penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria
yang jelas dan tidak dipengaruhi subjektivitas penilai. Prosedur penilaian,
kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh
pihak yang berkepentingan. Penilaian dapat dipertanggungjawabkan baik
dari segi mekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya. Perangkat
penilaian dipertanggungjawabkan dalam bentuk laporan.
Kelengkapan perangkat teknik penilaian cukup lengkap. Instrumen
penilaian yang digunakan oleh pendidik dalam bentuk penilaian berupa
tes, pengamatan, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain
yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan
Peserta didik. Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan
dalam bentuk penilaian akhir dan/atau ujian sekolah memenuhi
persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti
validitas empirik. Memiliki prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan
dasar pengambilan keputusan yang dapat diketahui oleh pihak yang
berkepentingan.
Di SMAN 1 Megamendung Penilaian pendidikan belum
ditindaklanjuti dengan baik padahal tujuannya untuk (1) memperbaiki
proses pembelajaran. (2) melakukan perbaikan dan/atau penjaminan mutu
pendidikan pada tingkat satuan pendidikan. (3) menetapkan kriteria
ketuntasan minimal serta kriteria dan/atau kenaikan kelas Peserta didik. (4)
Program penilaian hasil belajar ditinjau secara periodik berdasarkan data
30

kegagalan/kendala pelaksanaan program termasuk temuan penguji


eksternal. (5) Semua guru mengembalikan hasil kerja Peserta didik yang
telah dinilai.
Sekolah Melakukan pelaporan penilaian secara periodik yang
tujuannya kemajuan yang dicapai oleh peserta didik dapat dipantau,
didokumentasikan secara sistematis. Adapun caranya sebagai berikut : (1)
Sekolah melaporkan hasil belajar kepada orang tua peserta didik, komite
sekolah , dan institusi di atasnya. (2) Pelaporan proses belajar dan hasil
belajar oleh pendidik dilakukan oleh wali kelas atau guru kelas; (3)
Pelaporan penilaian dilakukan oleh pendidik disampaikan kepada peserta
didik dan orang tua dalam bentuk rapor dan/atau paspor keterampilan yang
berisi tentang skor disertai dengan deskripsi capaian kompetensi. (4)
Pendidik memiliki dokumen laporan hasil penilaian pada setiap akhir
semester atau tahun dalam bentuk laporan prestasi belajar siswa. (5)
Laporan hasil penilaian pendidikan pada akhir semester dan akhir tahun
ditetapkan dalam rapat dewan pendidik berdasar hasil penilaian oleh
Satuan Pendidikan dan hasil penilaian oleh Pendidik.
Instrumen penilaian di SMAN 1 Megamendung disesuaikan
dengan Instrumen penilaian (1) aspek sikap yang dilakukan melalui
observasi/pengamatan dan teknik penilaian lain yang relevan. (2) aspek
pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai
dengan kompetensi yang dinilai; (3) aspek keterampilan yang dilakukan
melalui praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik lain sesuai
dengan kompetensi yang dinilai.
Di SMAN 1 Megamendung Penilaian dilakukan mengikuti
prosedur berdasarkan penyelenggara penilaian melalui : penilaian hasil
belajar oleh pendidik yaitu dengan cara menetapkan tujuan penilaian
melalui telaah/analisis KI/KD, pendidik menyusun kisi-kisi penilaian,
pendidik merancang instrumen dan pedoman penilaian, pendidik
melakukan analisis kualitas instrumen berkaitan dengan persebaran,
tingkat kesulitan, materi, bahasa. Pendidik melakukan penilaian pada
31

aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan, pendidik melakukan


pengolahan dan analisis dan mengintepretasikan hasil, pendidik
melaporkan hasil penilaian dan pendidik memanfaatkan hasil.
Penilaian penilaian hasil belajar oleh sekolah dengan cara : Sekolah
menetapkan KKM, sekolah menyusun kisi-kisi penilaian, sekolah
merancang instrumen dan pedoman penskoran, sekolah melakukan analisis
kualitas instrumen berkaitan dengan perseba-ran, tingkat kesulitan, materi,
bahasa, sekolah melakukan penilaian pada aspek sikap, pengetahuan dan
keterampilan, sekolah melakukan pengolahan dan analisis dan
mengintepretasikan hasil, satuan pendidik melaporkan hasil penilaian,
sekolah memanfaatkan laporan penilaian sebagai evaluasi pendidikan. Dan
terakhir penilaian hasil belajar oleh pemerintah.
Prosedur penilaian dilakukan berdasarkan ranah yang akan dinilai
(1) Penilaian aspek sikap dilakukan melalui tahapan: mengamati perilaku
siswa selama pembelajaran; mencatat perilaku siswa dengan menggunakan
lembar observasi/pengamatan; menindaklanjuti hasil pengamatan; dan
mendeskripsikan perilaku siswa. (2) Penilaian aspek pengetahuan
dilakukan melalui tahapan: menyusun perencanaan penilaian;
mengembangkan instrumen penilaian; melaksanakan penilaian;
memanfaatkan hasil penilaian; dan melaporkan hasil penilaian dalam
bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi. (3) Penilaian aspek
keterampilan dilakukan melalui tahapan: menyusun perencanaan
penilaian; mengembangkan instrumen penilaian; melaksanakan penilaian;
memanfaatkan hasil penilaian; dan melaporkan hasil penilaian dalam
bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi
Di SMAN 1 Megamendung Kelulusan siswa berdasarkan
pertimbangan yang sesuai, kenaikan kelas dan kelulusan Peserta didik dari
satuan pendidikan ditetapkan melalui rapat dewan pendidik. Pertimbangan
penentuan kelulusan Peserta didik: (1) menyelesaikan seluruh program
pembelajaran. (2) Ujian sekolah. (3) Ujian sekolah berstandar nasional. (4)
Penilaian sikap. (5) Penilaian pengetahuan. (6) Penilaian keterampilan,
32

semuanya tertuang dalam buku dokumen 1 KTSP yang dijadikan acuan


sekolah.

e. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Di SMAN 1 Megamendung guru memiliki kualifikasi akademik
pendidikan diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) sejumlah 38 orang dan
(S2) sejumlah 7 orang, Kendala Masih ada guru kurang termotivasi untuk
meningkatkan kualifikasi akademik untuk melanjutkan ke jenjang lebih
tinggi. Ketersediaan dan kompetensi guru belum sesuai ketentuan, Rasio
guru kelas terhadap rombongan belajar belum seimbang, tidak tersedia
untuk tiap mata pelajaran, sehingga sebagian masih ada guru yang
mengajar tidak linier dengan mata pelajaran yang diampu, ini dikarenakan
kurangnya komitmen penyelenggara pendidikan dalam mewujudkan rasio
guru terhadap rombongan belajar, pendidik dalam mengajar tidak sesuai
dengan rasio minimal jumlah siswa adalah 20:1. Sebanyak 40 % guru
sudah bersertifikat pendidik, sebagian sudah memiliki kompetensi
pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial kriteria baik. Dilihat dari
hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) dan Penilaian Kinerja Guru (PKG).
Pendidik terkendala dalam mendapat tunjangan sertifikasi, dikarenakan
pencairan yang tidak menentu waktunya.
Di SMAN 1 Megamendung Ketersediaan dan kompetensi kepala
sekolah sudah sesuai ketentuan, dengan memiliki kualifikasi akademik
sarjana (S1) dan (S-2) di perguruan tinggi yang terakreditasi, diangkat
menjadi kepala sekolah pada usia 48 tahun, memiliki pengalaman
mengajar lebih dari 5 tahun dengan masa kerja 25 tahun, memiliki pangkat
IV/b, memiliki sertifikasi pendidik yang dikeluarkan oleh lembaga
pendidik dan tenaga kependidikan, memiliki sertifikat kepala sekolah yang
diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan Pemerintah (LP2KS), berakhlak
mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan menjadi
teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah, memiliki integritas
kepribadian sebagai pemimpin, memiliki keinginan yang kuat dalam
33

pengembangan diri sebagai kepala sekolahm bersikap terbuka dalam


melaksanakan tugas pokok dan fungsi, mengendalikan diri dalam
menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah, memiliki
bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan. Selalu menyusun
perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan,
mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan, memimpin
sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah secara
optimal, menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah,
bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi
pembelajar yang efektif, merencanakan program supervisi akademik dalam
rangka peningkatan profesionalisme guru, melaksanakan supervisi
akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik
supervisi yang tepat, menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap
guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru, dan bekerja sama
dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah.
Pelayanan administrasi pendidikan dari tenaga kependidikan /Tata
Usaha terhadap Peserta didik, guru dan kepala sekolah masih belum
optimal dikarenakan ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi
sesuai tidak ketentuan. Di SMAN 1 Megamendung tidak memiliki Kepala
Tenaga Administrasi sehingga tidak ada koordinasi antar tenaga dalam
melayani kegiatan pendidikan disekolah, kompetensi teknis Tenaga
Pelaksana Urusan Administrasi masih rendah, kompetensi manajerial
Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi masih rendah, kompetensi
kepribadian, sosial perlu ditingkatkan, dan rata-rata tenaga kependidikan /
TU hanya memiliki ijazah SMA, tidak sesuai dengan kualifikasi atau
belum memiliki sertifikat keahlian teknis administrasi dari lembaga yang
ditetapkan pemerintah.
Ketersediaan dan kompetensi laboran di SMAN 1 Megamendung
tidak sesuai ketentuan, dikarenakan memang tidak mempunyai laboran dan
teknisi yang sesuai dengan kulifikasi dan jurusannya dalam
mengoptimalkan layanan laboratorium IPA disekolah, yang ada hanyalah
34

guru MIPA yang diberi tugas untuk mengelola laboratorium. Sehingga


perencanaan kegiatan dan pengembangan laboratorium sekolah kurang
strategis, pengelolaan kegiatan laboratorium sekolah kurang optimal,
pembagian tugas teknisi dan laboran laboratorium sekolah kurang
proposional, pemantauan sarana dan prasarana laboratorium sekolah
kurang optimal, evaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan
laboratorium sekolah tidak menyeluruh. kegiatan laboratorium sekolah
kurang sesuai gagasan, teori dan prinsip, peralatan, bahan dan ruang
laboratorium sekolah kurang terawat dengan baik, kegiatan praktikum
kurang terlayani, kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium sekolah
kurang terjaga, penyimpanan bahan, peralatan, perkakas, dan suku cadang
laboratorium sekolah kurang teratur, dan bahan dan peralatan laboratorium
sekolah tidak dikelola dengan baik
Ketersediaan dan kompetensi pustakawan di SMAN 1
Megamendung tidak sesuai ketentuan dikarenakan pustakawan tidak
mempunyai kualifikasi lulusan dari jurusan perpustakaan, sehingga,
Informasi kurang terkelola dengan baik, layanan jasa dan sumber
informasi kurang, penerapan teknologi informasi dan komunikasi kurang
berkembang, bimbingan literasi informasi kurang, kebijakan program
perpustakaan tidak terlaksana dengan baik, koleksi perpustakaan kurang
terawat, Anggaran dan keuangan perpustakaan tidak terkelola dengan baik,
sehingga minat baca siswa di perpustakaan sangat rendah.

f. Standar Sarana dan Prasarana


Kapasitas daya tampung di SMAN 1 Megamendung tidak
memadai, bangunan gedung tidak memenuhi ketentuan rasio minimum
luas lantai terhadap peserta didik. Sudah tidak ada lagi lahan untuk
perluasan bangunan/gedung, kecuali bangunan bertingkat.
SMAN 1 Megamendung memiliki sarana dan prasarana
pembelajaran yang lengkap dan layak diantaranya : Memiliki 29 Ruang
Kelas Sesuai Standar dilangkapi dengan mebeuleir sesuai dengan jumlah
35

rombel pada tahun pelajaran 2020/2021. Memiliki ruang perpustakaan


sesuai standar dengan luas 120 m2 dilengkapi dengan prabot mebeuler,
jumlah buku yang lengkap dan alat IT untuk pengadministrasian. Memiliki
tempat bermain/lapangan sesuai standar dengan luas 969 m 2 bisa
dugunakan untuk kegiatan olahraga futsal, basket, bola voli dan langan
upacara. Memiliki laboratorium biologi sesuai standar dengan luas 120 m2
dengan dilengkapi mebeuleir dan peralatan praktek. Memiliki
laboratorium fisika sesuai standar dengan luas 120 m2 dengan dilengkapi
mebeuleir dan peralatan praktek. Memiliki laboratorium kimia sesuai
standar dengan luas 120 m2 dengan dilengkapi mebeuleir dan peralatan
praktek. Memiliki 2 laboratorium komputer sesuai standar dengan luas
120 m2 dengan dilengkapi mebeuleir dan peralatan praktek komputer,
jaringan LAN dan internet dengan kapasitas listrik 10.000 watt. Dan belum
memiliki laboratorium bahasa sesuai standar.
SMAN 1 Megamendung memiliki sarana dan prasarana
pendukung yang lengkap dan layak diantaranya Memiliki Ruang Pimpinan
dengan Luas 60 m2. Memiliki ruang guru dengan luas 120 m 2. Memiliki
ruang UKS dengan luas 48 m2. Memiliki Tempat Ibadah (mesjid) dengan
luas 169 m2 dua tingkat cukup menampung 700 siswa dan guru. Memiliki
Jamban bersih dengan jumlah : siswa =14 toilet, siswi = 15 toilet, gurua
laki-laki = 3 toilet dan guru perempuan = 3 toilet. Memiliki Gudang 2
gudang dengan luas hanya 6 m2. Memiliki Ruang Sirkulasi sesuai dengan
rancangan estetika yang mengarah pada keselamatan penggunanya.
Memiliki Ruang Tata Usaha dengan luas 60 m 2. Memiliki ruang konseling
tidak sesuai dengan standar luas 15 m 2. Memiliki ruang organisasi
kesiswaaan dengan luas 24 m2 . Memiliki kantin yang layak dengan luas
bangunan 120 m2. Memiliki tempat parkir yang memadai untuk kendaran
roda empat dan roda dua guru maupun peserta didik.
36

g. Standar Pengelolaan
Sekolah telah melakukan perencanaan pengelolaan dengan baik,
Sekolah memiliki visi, misi, dan tujuan sekolah, Visi sekolah mampu
memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah dan
segenap pihak yang berkepentingan. Misi sekolah dijadikan dasar program
pokok sekolah dengan menekankan pada kualitas layanan peserta didik
dan mutu lulusan yang diharapkan oleh sekolah. Masukan pemangku
kepentingan sudah dijadikan dasar rumusan visi sehingga selaras dengan
visi institusi di atasnya serta visi pendidikan. Dalam menentukan visi dan
misi kepala sekolah selalu melibatkan dewan guru dan komite demi
kemajuan sekolah serta meningkatkan kinerja guru dan dan capaian
prestasi peserta didik. Kepala sekolah bersama tim TPMPS
mengidentifikasi raport mutu sekolah dan melakukan evaluasi diri sekolah
(EDS) yang selanjutnya sebagai bahan rekomendasi untuk membuat
perangkat dokumen pedoman pelaksanaan rencana kerja/kegiatan seperti
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) atau Rencana Kerja Tahunan
(RKT), dan Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS).
Dokumen RKJM, RKT dan RKAS 95% (Sangat baik), Dokumen
PPDB: 80% (Baik) , Dokumen Pedoman pembinaan kesiswaan: 80%
(Baik), Dokumen tata tertib sekolah: 90% (Sangat Baik), Dokumen kode
etik sekolah: 80% (Baik) , Dokumen penugasan guru: 90% (Sangat Baik),
Dokumen administrasi sekolah lainnya: 90% (Sangat Baik).
Struktur organisasi dan mekanisme kerja: Struktur organisasi: 90%
lengkap, Dokumen pembagian tugas/kewenangan/tupoksi: 90% lengkap,
Dokumen mekanisme fungsi/tugas organisasi: 80% lengkap.
Supervisi, monitoring, evaluasi, dan akreditasi sekolah. Dilakukan
oleh kepala sekolah meliputi pengawasan, pemantauan, supervisi
akademik, evaluasi, dan pelaporan. Kepala Sekolah dan Pengawas
melakukan supervisi 1 kali dalam setahun, dokumen supervisi lengkap
dengan laporan dan catatan tindak lanjut lengkap. Evaluasi proses
pembelajaran, dilakukan 1 kali per tahun, pada akhir semester akademik.
37

Dalam meningkatkan dayaguna pendidik dan tenaga kependidikan,


sekolah sudah melakukan pendayagunaan pendidik dan tenaga
kependidikan dengan baik, Sekolah sudah melaksanakan pengelolaan
bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran dengan baik, Sekolah
melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah. Sekolah menjalin
kemitraan dengan lembaga lain yang relevan, berkaitan dengan input,
proses, output, dan pemanfaatan lulusan baik itu dilakukan dengan
lembaga pemerintah atau non-pemerintah. Sekolah menetapkan petunjuk
pelaksanaan operasional yang mengatur mekanisme penyampaian
ketidakpuasan siswa dan penyelesaiannya mengenai penilaian hasil
belajar.
Kepala Sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas
kepemimpinannya, selalu membantu, membina, dan mempertahankan
lingkungan sekolah dan program pembelajaran yang kondusif bagi proses
belajar peserta didik dan pertumbuhan profesional para guru dan tenaga
kependidikan; yang tujuannya untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Kepala sekolah selalu mengambil keputusan berbasis data, menjamin
manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya sekolah untuk
menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, efisien, dan efektif
Sekolah memfasilitasi pengembangan, penyebarluasan, dan pelaksanaan
visi pembelajaran yang dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh
komunitas sekolah
Sekolah belum mengelola sistem informasi manajemen (SIM) yang
memadai untuk mendukung administrasi pendidikan yang efektif, efisien
dan akuntabel. Sekolah belum menyediakan fasilitas informasi yang
efisien, efektif dan mudah diakses Kepala Sekolah belum menugaskan
seorang guru atau tenaga kependidikan untuk melayani permintaan
informasi maupun pemberian informasi atau pengaduan dari masyarakat
berkaitan dengan pengelolaan sekolah baik secara lisan maupun tertulis
dan semuanya direkam dan didokumentasikan.
38

h. Standar Pembiayaan
Penyusunan RKT dan RAKS SMA Negeri 1 Megamendung,
selalu melibatkan Kepala Sekolah, dewan guru, bendahara, dan komite.
Bendahara mengeluarkan uang disesuaikan dengan RKAS yang sudah di
programkan. Adapun pembiayaan sekolah ini berasal dari dana pemerintah
BOS Pusat (APBN), BOPD Provinsi Jawa Barat dan sumbangan dari
orang tua peserta didik.
Sekolah memiliki data siswa tidak mampu. Sistem informasi
manajemen yang dikelola sekolah dipelihara dengan baik. Kinerja tenaga
kependidikan urusan administrasi sudah optimal. Tingginya kesadaran
dan kepedulian sekolah terhadap permasalahan ekonomi keluarga siswa.
Biaya personal siswa menjadi prioritas sekolah dalam pengelolaan
pendanaan Pendidikan.
Sekolah memiliki standar biaya yang diperlukan untuk membiayai
kegiatan operasional nonpersonalia selama 1 (satu) tahun. Terdapat standar
biaya operasional persekolah, perombongan belajar, dan persiswa, serta
besaran presentase minimum biaya alat tulis sekolah (ATS) dan bahan dan
alat habis pakai (BAHP). Pengambilan keputusan dalam penetapan
besarnya dana yang digali dari masyarakat sebagai biaya operasional
dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak terkait (kepala sekolah
melibatkan komite sekolah, perwakilan guru, perwakilan tenaga
kependidikan, perwakilan siswa
Sekolah telah menyusun pedoman pengelolaan biaya investasi dan
operasional. Sekolah memiliki pedoman pengelolaan keuangan terkait
sumbangan pendidikan atau dana dari masyarakat. Pengelolaan dana dari
masyarakat sebagai biaya personal dilakukan secara transparan, dan
akuntabel yang ditunjukkan dalam RKAS. Memiliki pembukuan biaya
operasional berupa buku kas umum yang berisikan seluruh transaksi
dengan didukung catatan dari buku pembantu. Terdapat laporan
pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dimana antara pedoman
pengelolaan keuangan dengan rincian komponen biaya operasional yang
39

telah dibelanjakan selama satu tahun sesuai dengan disertai bukti


pelaporan.

B. Profil Sekolah Magang SMAN 1 Ciawi


1. Sejarah Berdirinya Sekolah
SMAN 1 Ciawi kabupaten Bogor beralamat di Jalan Veteran III
Desa Banjarwaru Kecamatan Ciawi kabupaten Bogor. Didirikan pada tahun
1980 dengan nomor SK Pendirian Sekolah dan Ijin Operasional
0207/O/1980 diatas lahan 5.920 m2 dengan luas bangunan .3030 m2, saat
ini SMAN 1 Ciawi Kabuapaten bogor telah terakreditasi A , dengan jumlah
murid sebanyak 1.118 siswa yang terbagi menjadi 30 rombongan belajar
yang terdiri dari Reguler Kelas X = 355 siswa, kelas XI = 342 siswa, kelas
XII = 340 siswa, dan SMATER kelas XI = 60 siswa, kelas XII = 21 siswa.

Gambar 2.2
Sekolah Magang SMAN 1 Ciawi

Tenaga pendidik sebanyak 54 orang yang terdiri dari 34 orang PNS


dan 20 Non PNS, sedangkan dan tenaga kependidikan sebanyak 14 orang
yang terdiri atas 3 orang PNS dan 4 orang non PNS. Kegiatan manajerial
sekolah didukung pula oleh 1 orang Kepala perpustakaan, 1 orang kepala
40

laboratorium IPA, 4 orang caraka, 1 orang kepala rumah tangga sekolah, 2


orang satuan pengamanan sekolah.
Adapun bila dilihat dari kondisi sosial ekonomi masyarakat di
SMA Negeri 1 Ciawi Kabupaten Bogor umumnya bekerja sebagai hampir
63% menengah ke bawah, sisanya 37%% wiraswasta sehingga dapat
dikatakan bahwa kondisi perekonomian sebagian masyarakatnya
berpenghasilan menengah ke bawah.
Pencapaian kinerja berdasarkan 8 standar nasional pendidikan
(SNP) yaitu standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar
penilaian, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana
prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
Tolak ukur efektivitas implementasi kebijakan tersebut dilihat dari
ketercapaian indikator-indikator mutu penyelenggaraan pendidikan yang
telah ditetapkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dalam
delapan (8) Standar Nasional Pendidikan (SNP). Tidak dipungkiri bahwa
upaya strategis jangka panjang untuk mewujudkannya menuntut satu
“Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan” yang dapat membangun kerja
sama dan kolaborasi di antara berbagai institusi terkait dalam satu
keterpaduan jaringan kerja nasional. Dengan kata lain, diperlukan
pengembangan sistem penjaminan mutu pendidikan. Tata kerja yang
dibangun mengisyaratkan adanya serangkaian proses dan prosedur untuk
mengumpulkan, menganalisis, dan melaporkan data mengenai kinerja dan
mutu tenaga pendidik dan kependidikan, program, dan lembaga beserta
rekomendasinya.

2. Profil SMAN 1 Ciawi Berdasarkan Dapodik

Tabel 2.10 Indentitas Sekolah

Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SMAN 1 CIAWI BOGOR
2 NPSN : 20200685
41

3 Jenjang Pendidikan : SMA


4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : JL. Veteran Kp. Banjarwaru
RT / RW : 1 / 6
Kode Pos : 16720
Kelurahan : Banjar Waru
Kecamatan : Kec. Ciawi
Kabupaten/Kota : Kab. Bogor
Provinsi : Prov. Jawa Barat
Negara : Indonesia
6 Posisi Geografis : -6,6762 Lintang
106,8612 Bujur
Data Pelengkap
7 SK Pendirian Sekolah : 0207/O/1980
8 Tanggal SK Pendirian : 1980-07-30
9 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
10 SK Izin Operasional : 0207/O/1980
11 Tgl SK Izin Operasional : 1980-07-30
Kebutuhan Khusus
12 :
Dilayani
13 Nomor Rekening : 0076526796001
14 Nama Bank : BPD JABAR BANTEN...
BPD JABAR BANTEN CABANG
15 Cabang KCP/Unit :
CIAWI...
16 Rekening Atas Nama : SMAN1CIAWI...
17 MBS : Ya
18 Memungut Iuran : Tidak
19 Nominal/siswa : 0
20 Nama Wajib Pajak : SMA NEGERI 1 CIAWI
21 NPWP : 000488502434000
Kontak Sekolah
20 Nomor Telepon : 8240444
21 Nomor Fax : 8240444
22 Email : sman1ciawi_bogor@yahoo.com
23 Website : http://sman1ciawibgr.sch.id
Data Periodik
24 Waktu Penyelenggaraan : Sehari Penuh/5 hari
42

25 Bersedia Menerima Bos? : Ya


26 Sertifikasi ISO : Belum Bersertifikat
27 Sumber Listrik : PLN
28 Daya Listrik (watt) : 47500
29 Akses Internet : Lainnya (Serat Optik)
30 Akses Internet Alternatif : Tidak Ada
Sanitasi
Sustainable Development
Goals (SDG)
31 Sumber air : Ledeng/PAM
32 Sumber air minum : Disediakan oleh sekolah
33 Kecukupan air bersih : Cukup sepanjang waktu
Sekolah menyediakan
jamban yang dilengkapi
dengan fasilitas
34 : Tidak
pendukung untuk
digunakan oleh siswa
berkebutuhan khusus
35 Tipe jamban : Leher angsa (toilet duduk/jongkok)
Sekolah menyediakan Menyediakan dengan cara
36 :
pembalut cadangan memberikan secara gratis
Jumlah hari dalam
seminggu siswa mengikuti
37 : 2 hari
kegiatan cuci tangan
berkelompok
38 Jumlah tempat cuci tangan : 11
Jumlah tempat cuci tangan
39 : 0
rusak
Apakah sabun dan air
40 mengalir pada tempat cuci : Ya
tangan
Sekolah memiiki saluran
Ada saluran pembuangan air limbah
41 pembuangan air limbah :
ke tangki septik atau IPAL
dari jamban
Sekolah pernah menguras
tangki septik dalam 3
42 hingga 5 tahun terakhir : Ya
dengan truk/motor sedot
tinja
Stratifikasi UKS :
Sekolah memiliki selokan
43 : Ya
untuk menghindari
43

genangan air

Sekolah menyediakan
tempat sampah di setiap
44 ruang kelas (Sesuai : Ya
permendikbud tentang
standar sarpras)
Sekolah menyediakan
tempat sampah tertutup di
45 : Ya
setiap unit jamban
perempuan
Sekolah menyediakan
46 cermin di setiap unit : Ya
jamban perempuan
Sekolah memiliki tempat
pembuangan sampah
47 : Ya
sementara (TPS) yang
tertutup
Sampah dari tempat
pembuangan sampah
48 : Ya
sementara diangkut secara
rutin
Ada perencanaan dan
penganggaran untuk
49 : Ya
kegiatan pemeliharaan dan
perawatan sanitasi sekolah
Ada kegiatan rutin untuk
melibatkan siswa untuk
50 : Ya
memelihara dan merawat
fasilitas sanitasi di sekolah
: Ada, dengan pemerintah

daerah
Ada kemitraan dengan Ada, dengan perusahaan
51 pihak luar untuk sanitasi swasta
sekolah ✓ Ada, dengan puskesmas
Ada, dengan lembaga non-
pemerintah
Jumlah jamban dapat Jamban laki-
52 :
digunakan laki Jamban perempuan
14 8
Jumlah jamban tidak dapat Jamban laki-
53 :
digunakan laki Jamban perempuan
2 0
Sekolah memiliki kegiatan dan media komunikasi, informasi dan
edukasi (KIE) tentang sanitasi sekolah
44

Kegiatan dan Media Komunikasi,


Informasi dan Edukasi (KIE)
Variabel
Ruang
Guru Kelas Toilet
53 Cuci tangan pakai sabun
54 Kebersihan dan kesehatan
Pemeliharaan dan perawatan
55 toilet
56 Keamanan pangan
57 Ayo minum air

Tabel 2.11
Peserta Didik berdasarkan DAPODIK
Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan Total


495 614 1109

Tabel 2.12
Jumlah peserta Didik Berdasarkan Usia

Usia L P Total
< 6 tahun 0 0 0
6 - 12 tahun 0 0 0
13 - 15 tahun 31 53 84
16 - 20 tahun 458 559 1017
> 20 tahun 6 2 8
Total 495 614 1109

Tabel 2.13
Jumlah Siswa Berdasarkan Agama

Agama L P Total
Islam 490 602 1092
Kristen 4 11 15
Katholik 0 0 0
Hindu 1 1 2
Budha 0 0 0
45

Konghucu 0 0 0
Lainnya 0 0 0
Total 495 614 1109

Tabel 2.14
Jumlah Siswa Berdasarkan Penghasilan Orang Tua/Wali

Penghasilan L P Total

Tidak di isi 44 46 90
Kurang dari Rp. 500,000 34 32 66
Rp. 500,000 - Rp. 999,999 93 90 183
Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999 120 175 295
Rp. 2,000,000 - Rp. 4,999,999 159 215 374
Rp. 5,000,000 - Rp. 20,000,000 45 56 101
Lebih dari Rp. 20,000,000 0 0 0
Total 495 614 1109

Tabel 2.15
Jumlah Siswa Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan L P Total

Tingkat 11 182 218 400


Tingkat 12 166 200 366
Tingkat 10 147 196 343
Total 495 614 1109

Tabel 2.16
Guru dan Tenaga Kependidikan Pengajar SMAN 1 Ciawi

Pangkat
No Nama Jabatan JK
Golongan

1 ASEP ANWAR,S.Pd.MM. Kepala Sekolah P IV/b


Wakasek Urs.
2 RD. NIA ELISA YULIANTI,M.Pd P IV/b
Kurikulum
3 H. HERI SUHERMAN, S.Pd Guru L IV/b

4 DRA. HJ.LAELA SUMILAH Guru P IV/a


46

Pangkat
No Nama Jabatan JK
Golongan
Wakasek Ur.
5 AHMAD NURYAMIN L IV/a
kesiswaan
6 HJ. LISTYORINI, S..PD Guru P IV/a

7 DRS. ARTI DHAMANI Guru L IV/a

8 LUKMAN HIDAYAT, S.PD Guru L IV/a

9 DRA. HJ. ICEU KARTIKA Guru P IV/a

10 AI AISYAH, S.PD Guru P IV/a


Wakasek Urs.
11 WAWAN KARYAWAN, S.PD L IV/a
Sarpras
12 DRA. HJ. SITI AMINAH Guru P IV/a

13 DRA. HJ. HERLIN APRIYUANA Guru P IV/a

14 HJ. PARDIYEM, S.PD Guru P IV/a

15 IYAN SOPIAN,S.PD Guru L IV/a

16 IDA FITRIYAH,S.PD Guru P IV/a

17 ADE NIAR DIANA RITA,S.PD Wakasek urs. Humas P IV/a


RR ATRINA IRMAYA
18 Guru P IV/a
DEWY,S.PD
19 SULAEMAN,S.PD Guru L IV/a

20 SUBUR SUPRIADI,S.PD Guru L III/d

21 SITI ZAENAB,M.PD Guru P III/d

22 JATI NURHAYATI,S.PD Guru P III/d


RENI PRAMINASARI
23 Guru P III/c
SUKALNA,S.PD
24 SRI SUGIHARTI,S.SOS Guru P III/c

25 DADANG KOHAR,S.PDI Guru L III/c

26 EDYAR RAHAYU MALIK,M.PD Guru L III/c

27 WIWIK SUTIANI,S.PD Guru P III/b

28 WIDA WIDYA,M.PD Guru P III/b

29 SENNY SEPTIANI,S.P. Guru P III/b

30 NIA SUKMAWATI,S.PD Guru P III/b

31 HERNI HARYANI,S.PD Guru P III/b

32 HJ. ATIPAH SUHARTINA,M.PDI Guru P III/b


47

Pangkat
No Nama Jabatan JK
Golongan

33 TATA SASMITA,S.PD Guru L III/a

34 SUGANDI,S.AG Guru L III/a

35 DEDEN HENDRIANA,M.SI Guru L

36 RUSANA MARFIANI PUTRI,M.PD Guru P

37 NIA SUMYATI,S.PD Guru P

38 MOHAMMAD IHSAN,S.AG Guru L

39 SATTRIANI,M.PD Guru P

40 BUDI RAHMAT ALIFIAN,S.PD Guru L

41 DETI NOVIANTI CAHYATI,S.PD Guru P


RATU PRATIWI
42 Guru P
RAMADIANI,S.PD
ULFAH DUROTUL
43 Guru P
FATIMAH,S.PD
44 ESTI NOVIANA,S.PD Guru P

45 FANNY NADIA HARDJO,M.PD Guru P

46 RANDY SUWANDI YUSUF,S.PD Guru L


GUNAWAN HADI PRASTIYONO,
47 Guru L
S.PD
YUYUN RATNA
48 Guru P
YUNUNGSIH,S.MAT
49 NAUFAL FALAH, S.PD Guru L

50 NURFADHILAH, S.PD Guru P

51 YUSTISIA KHARISMA, S.PD Guru P

52 ABDUL HAMID, S.PD Guru L

53 IAN RASDIAN SARWANI, S.PD Guru L


54 Wulan Rahma Galuh Perwita, S.Pd Guru P

Tabel 2.17
Tenaga Kependidikan SMAN 1 Ciawi

No Nama JK Jabatan Status


1 Hj. Henny Hanifah, S.Pd P Kasubbag TU PNS
2 Wahyu Udi Wibowo L Staf TU PNS
3 Alan Sutarlan L Staf TU PNS
48

4 Aan Damamini L Staf TU Honor


5 Helmi Nopiani P Staf TU Honor
6 Fajar Ginanjar L Staf TU Honor
7 Evi Sulistiawati P Staf TU Honor
8 Muhamad Mauludi L Staf TU Honor
10 Irfan Abdulloh L Staf TU Honor
11 Siti Aisyah Rahmania P Staf TU Honor
12 Ace Suherman L Caraka Honor
13 Sana Karsana L Caraka Honor
14 Sapri L Caraka Honor
15 Yusuf Hidayat L Caraka Honor
16 Ahmad L Satpam Honor
17 Euis Suryani P Kepala Rumah Honor
18 Syarif Hidayat L Satpam Honor
Tangga Sekolah

3. Visi dan Misi SMAN 1 Ciawi


Visi SMAN 1 Ciawi
Visi SMAN 1 Ciawi Kabupaten Bogor adalah : “Beriman dan Taqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Berkarakter, Berakar pada budaya
bangsa, Unggul dalam prestasi, serta berwawasan lingkungan”

Indikator Visi Sekolah :


a. Terbentuk sikap dan perilaku yang baik antar warga Sekolah
b. Terlaksananya interaksi sosial antar warga sekolah dan masyarakat
sekitar
c. Terlaksananya pengembangan Standar Isi/Kurikulum
d. Terpenuhinya standar pendidik dan tenaga kependidikan yang
memiliki kualitas sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP)
e. Terlaksananya standar proses pembelajaran secara optimal dan
professional
f. Tersedianya fasilitas pendidikan yang memadai sesuai standar
pelayanan minimal (SPM)
g. Menciptakan generasi muda yang mampu bersaing dalam bidang
akademik maupun non akademik.
49

Misi SMAN 1 Ciawi


Untuk mencapai visi tersebut SMAN 1 Ciawi Kabupaten Bogor
menetapkan misi sebagai berikut :
a. Meningkatkan akhlak mulia dan perilaku religius
b. Meningkatkan pelayanan pembelajaran yang berkarakter
c. Menumbuhkan dan melestarikan budaya lokal pembelajaran yang
Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira dan
Berbobot.
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang efektif dan kompetitif
e. Meningkatkan layanan pembelajaran pada kegiatan SMA Terbuka
f. Meningkatkan Peserta didik yang terampil, kreatif dan inovatif
g. Memupuk kemampuan peserta didik untuk meningkatkan bakat dan
minat
h. Meningkatkan keterlaksanaan pendidikan yang berwawasan
lingkungan.

4. Tujuan Strategis SMA Negeri 1 Ciawi Kabupaten Bogor


Dalam rangka pencapaian visi dan misi SMA Negeri 1 Ciawi Kabupaten
Bogor memiliki tujuan strategis sebagai berikut:
a. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama
yang dianut serta budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan
dalam bertindak
b. Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan berkarakter.
c. Tercapainya kompetensi siswa dalam penguasaan budaya lokal
d. Tercapainya peningkatan lulusan yang diterima di Perguruan Tinggi
Negeri
e. Tersedia dan terjangkaunya pembelajaran yang bermutu dan relevan
dengan kebutuhan era global baik untuk SMA Reguler maupun SMA
Terbuka.
f. Tercapainya prestasi OSN di tingkat provinsi.
50

g. Meningkatkan kualitas semua Sumber Daya Manusia baik tenaga


pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik melalui berbagai
kegiatan dan pembiasaan
h. Terlaksanya pelayanan pembelajaran berbasis TIK.
i. Terjaminnya pendidikan berwawasan lingkungan Khususnya dalam
Pengelolaan Lingkungan, Sampah, Air, dan Energi

5. Pemetaan 8 Standar Nasional Pendidikan


Dalam proses peningkatan kualitas SMAN 1 Ciawi, baik dari sisi
akademik maupun non akademik, sekolah telah menunjuk Tim Penjamin
Mutu Pendidikan Sekolah (TPMPS) sebagai wadah yang terdiri dari
perwakilan semua komponen yang ada di sekolah, untuk selalu melakukan
analisis permasalahan terhadap semua kegiatan sekolah berdasarkan 8
Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang telah dijabarkan dalam Raport
Mutu SMAN 1 Ciawi tahun 2020. Berdasarkan hasil analisis raport mutu
sekolah, yang dijabarkan dalam pemetaan mutu sekolah, tim TPMPS dapat
menentukan kesimpulan permasalahan sehingga dihasilkan identifikasi
permasalahan antara lain :
a. Standar Kompetensi Lulusan :
1) Rendahnya kedisiplinan siswa dalam mengerjakan tugas yang
diberikan
2) Rendahnya kejujuran siswa dalam pembelajaran
3) Rendahnya minat membaca/menulis buku dan bacaan lainnya
4) Belum memahami cara membuat karya tulis
5) Kurangnya motivasi siswa untuk berkunjung ke perpustakaan.
6) Siswa tidak memiliki kompetensi pengetahuan yang ditetapkan
7) Rendahnya kreatifitas siswa dalam menghasilkan karya
8) Kurangnya motivasi siswa dalam menciptakan kreasi sendiri
9) Rendahnya kompetensi siswa dalam menganalisis bacaan menjadi
sebuah kesimpulan
51

10) Rendahnya kompetensi siswa dalam menelaah dan menganalisa hasil


pekerjaan
11) Proses Pembelajaran baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler
tidak mengarah pada pencapaian kompetensi keterampilan berpikir
dan bertindak kolaboratif

b. Standar Isi
1) Siswa tidak bisa mengembangkan bakat dan minat sesuai
keingintahuannya.
2) Lingkup pembelajaran yang diterima siswa tidak berkembang antar
jenjang
3) Beban tugas siswa menumpuk
4) Tidak ada kompetensi lulusan yang dicapai siswa saat mendalami
mata pelajaran tersebut

c. Standar Proses
1) RPP tidak terevaluasi tepat waktu.
2) Pengawasan proses pembelajaran tidak berjalan dengan optimal
3) Siswa mengalami kendala dalam menangkap konten pembelajaran
4) Motivasi Belajar Siswa
5) Tingkat pemahaman Guru terkait standar penialaian belum seragam
6) Siswa kurang memiliki kemampuan dalam mencapai aspek
pengetahuan dan keterampilan secara maksimal dan dorongan
lingkungan tidak mendukung serta kemapuan
7) Guru tidak melaksanakan penilaian otentik

d. Standar Penilaian
1) Kurangnya pemahaman guru tentang perangkat penilaian
2) Sebagian besar guru masih belum mempunyai jurnal penilaian sikap
3) waktu pembagian laporan penilaian tidak sesuai dengan waktu orang
tua (ada orang tua yang pekerjaannya tidak bisa ditinggal)
52

4) Sebagian besar guru masih belum mempunyai jurnal penilaian sikap

e. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


1) Kemampuan tata keleola, pengorganisaian, pengembangan dan
pembinaan staf tidak terkelola dengan baik
2) peralatan, bahan dan ruang Lab kurang terawat, kegiatan praktikum
kurang terlayani dan kesehatan/keselamatan kerja di Lab Kurang
terjaga
3) Penyimpanan bahan, peralatan, perkakas dan suku cadang
laoratorium sekolah kurang teratur
4) Penyimpanan bahan, peralatan, perkakas dan suku cadang
laoratorium sekolah kurang teratur
5) Bahan praktikum tidak diinventarisir dan kegiatan praktikum banyak
yang tidak Tercatat

f. Standar Sarana dan Prasarana


1) Proses pengawasan dan pengelolaan sekolah di luar kurang
terkendali
dengan jumlah rombongan belajar di luar kapasitas
2) Kesehatan warga sekolah kurang terjaga.
3) Perabot minimal yang tersedia dalam rasio minimal jumlah per
peserta didik sesuai deskripsi kondisinya
4) Peralatan Pendidikan terdiri dari alat Peraga serta alat dan bahan
perco- baan minimal yang tersedia dalam rasio minimal jumlah per
peserta didik sesuai deskripsi kondisinya
5) Bahan Habis Pakai minimal yang tersedia dalam jumlah minimal
sesuai deskripsi kondisinya.
6) Perabot minimal yang tersedia dalam rasio minimal jumlah per
peserta didik sesuai deskripsi kondisinya
53

7) Peralatan Pendidikan terdiri dari alat Peraga serta alat dan bahan
percobaan minimal yang tersedia dalam rasio minimal jumlah per
peserta didik sesuai deskripsi kondisinya
8) Bahan Habis Pakai minimal yang tersedia dalam jumlah minimal
sesuai deskripsi kondisinya.
9) Perabot minimal yang tersedia dalam rasio minimal jumlah per
peserta didik sesuai deskripsi kondisinya
10) Peralatan Pendidikan terdiri dari alat Peraga serta alat dan bahan
perco- baan minimal yang tersedia dalam rasio minimal jumlah per
peserta didik sesuai deskripsi kondisinya
11) Bahan Habis Pakai minimal yang tersedia dalam jumlah minimal
sesuai deskripsi kondisinya.
12) Sarana Pendukung Tempat Ibadah Kurang Memadai
13) Peralatan pembelajaran di luar kelas, peralatan sekolah yang
tidak/belum berfungsi, dan arsip sekolah yang telah berusia lebih
dari 5 tahun kurang ter- jaga.
14) Ruang dalam bangunan sekolah tidak terhubung
15) Kegiatan bermain dan interaksi sosial siswa di luar jam pelajaran
jarang terjadi terutama pada saat hujan ketika tidak memungkinkan
kegiatan-kegiatan ter- sebut berlangsung di halaman sekolah.
16) Layanan konseling dari konselor berkaitan dengan pengembangan
pribadi,
sosial, belajar, dan karir kurang optimal.

g. Standar Pengelolaan
1) Komite sekolah, pengawas, dan semua guru belum terlibat
memberikan masukan dalam merumuskan visi dan misi sekolah
2) Sistem informasi manajemen sekolah tidak terkelola dengan baik
3) Pelaksanaan pembelajaran dan pengelolaan sekolah tersendat
4) Pelaksanaan pembelajaran dan pengelolaan sekolah rentan kurang
selaras dengan visi, misi, tujuan dan rencana kerja sekolah.
54

h. Standar Pembiayaan
1) Pengambilan keputusan dalam penetapan besarnya dana yang digali
dari masyarakat sebagai biaya operasional dilakukan belum
melibatkan semua pihak terkait diantaranya perwakilan guru,
perwakilan tenaga kependidikan, perwakilan siswa.
2) Sumber pendanaan belum maksimal karena belum mendapat
dukungan pembiayaan dari dunia usaha/industri dan alumni
3) Memiliki Laporan tapi belum dapat diakses oleh pemangku
kepentingan melalui: Media internet seperti website atau email,
Majalah sekolah, Surat edar

Anda mungkin juga menyukai