Anda di halaman 1dari 5

TELAAH MASYARAKAT JEPANG KOTEMPORER

Anggota Kelompok:
1. Rifqi Musyaffa Arsyad 183112200650022
2. Ariq Gatama indirawan 183112200650071
3. Ahmad Miftahul Hadi 192006516013

Latar Belakang (Pendahuluan)


budaya kontemporer adalah serangkaian manifestasi, pemikiran, cita-cita, dan kebiasaan
sehari-hari yang dimiliki oleh sekelompok individu yang ditransmisikan melalui komunikasi,
yang pada saat yang sama membentuk masyarakat di mana manifestasi ini berkembang,
serta menjadi tradisi, kegiatan dan tujuan yang dilestarikan dari generasi ke generasi.

di perkotaan memiliki ketersediaan pemuas kebutuhan yang lebih bagi individu serta
pemikiran atas peluang yang diberikan kawasan perkotaan terhadap kemakmuran
seseorang lebih tinggi dibanding dari masyarakat non-perkotaan. Maka dari itu masyarakat
jepang kontemporer lebih memilih untuk tinggal di perkotaan daripada lainnya. Ditambah
lagi di perkotaan memiliki ketersediaan pemuas kebutuhan yang lebih bagi individu serta
Tidak hanya sebagian besar orang Jepang yang tinggal di lingkungan perkotaan dengan
jumlah yang besar, tetapi budaya perkotaan ditransmisikan ke seluruh negeri oleh media
massa yang sebagian besar terkonsentrasi di kawasan Metropolitan Tokyo dan sekitarnya.
Khususnya, kaum muda urban Jepang telah terkenal karena konsumsi mereka yang
mencolok dan kegemaran mereka terhadap tren dan mode yang dengan cepat masuk dan
keluar dari toko mode dengan pakaian-pakaian yang mencolok dan terlihat mewah sebagai
sesuatu yang dianggap trendy dan cocok bagi orang-orang urban.

Adat istiadat yang diambil dari generasi lain, memunculkan campuran manifestasi yang
kemudian membentuk budaya kontemporer.

Masyarakat dalam aktualitasnya berkembang seiring jaman, menerapkan pedoman dan


gaya hidup baru, melalui pengetahuan yang diperoleh sebelumnya.

Pedoman dan gaya hidup ini dikenal sebagai arus budaya dan stereotip sosial, yang
bervariasi sesuai dengan pengaruh kelompok orang yang membentuknya.

Paparan Analisis
Dapat diketahui bahwa budaya kontemporer dalam masyarakat jepang kurang lbih
sebagai berikut:

Globalisasi
TELAAH MASYARAKAT JEPANG KOTEMPORER

Globalisasi berkaitan dengan manifestasi budaya dan perluasannya, yang berbasis budaya
kontemporer.

Melalui Internet kelompok sosial, komunitas dan lembaga telah membentuk hubungan
untuk melanjutkan transformasi budaya.

Transpormasi budaya melalui komunikasi dan interaktivitas dalam jaringan global baik
pemerintah, pendidikan atau keluarga.

Tujuan globalisasi adalah untuk membuka cara-cara baru untuk memahami kehidupan sosial
dan pedoman baru yang terkait dengan humanisme.

Generasi Baby Boom

Adalah orang-orang yang lahir antara 1945 dan 1964 setelah Perang Dunia Kedua.

Pada saat itu, yang menjadi prioritas adalah pekerjaan, produktivitas, status ekonomi dan
keuangan.

Budaya populer didasarkan pada pembentukan model keluarga tradisional.

Generasi dibagi dalam hal gaya hidup, mode, adat dan cara mengglobal.

Generasi X

Generasi yang dibentuk oleh orang-orang yang lahir antara tahun 1965 dan 1981, sudah
secara langsung dipengaruhi dengan internet sebagai bagian dari kehidupan sehari-harinya.
Mereka yang di masa muda mereka menghargai perubahan kehidupan analog dengan era
digital.

Pada tahun 2000 muncul era millennium baru. Budaya popular lebih terlihat dalam hal
musik, fashion dan gaya,

Generasi Y atau Milenium

Generasi ini lebih kontemporer, terdiri dari mereka yang lahir antara tahun 1982 dan 1994,
yang dikenal sebagai Milenium karena mereka adalah massa yang tidak memahami dunia
tanpa ada teknologi. Prioritasnya adalah kualitas hidup dan hiburan.

Budayanya didasarkan pada komunikasi melalui Internet, pesan, jejaring sosial, serta musik,
melalui pemutar CD, MP3, MP4, DVD, atau format sepenuhnya digital.

Mereka adalah mereka yang memungkinkan pertumbuhan globalisasi melalui media digital
TELAAH MASYARAKAT JEPANG KOTEMPORER

Generasi Z = generasi yang menjadi generator konsumerisme

Generasi yang lahir dari tahun 1995 hingga saat ini memiliki pengaruh yang lebih besar,
generasi sangat kontemporer yang eksklusif di era digital. Sehingga disebut "digital natives".

Dari sisi usia generasi ini belum dewasa, juga bukan bagian dari dunia kerja dan keuangan,
tetapi mereka telah menjadi generator konsumerisme.

Ponsel, tablet, dan Internet adalah bagian dari kehidupan sehari-harinya. Ketergantungan
mereka kepada teknologi sangat penting dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Media yang paling banyak digunakan adalah jaringan sosial, memperdalam lingkungan
virtual, melalui digital mengarah ke globalisasi, menghasilkan arah baru humanisme dan
masyarakat.

Dampak Positif dan Negative


Dampak positif

1. Masyarakat menjadi lebih mudah terhubung dengan dunia

2. Menigkatnya perkembangan teknologi

3. mempelajari hal-hal baru yang sebelumnya belum pernah dipelajari di daerahnya

4. masuknya budaya luar

Dampak Negatif

1. terjadinya peristiwa tidak bisa mengikuti perkembangan jaman

2. masuknya pemikiran pemikiran negatif (open minded)

3. perubahan sifat masyarakat

4. meningkatnya fenomena bunuh diri karena faktor tertentu

Solusi

Ciri pertama yang pasti kamu lihat adalah seseorang akan betah berlama-lama di dalam
rumah. Biasanya mereka cenderung menghabiskan semua waktunya di kamar. Mereka tidak
mau keluar rumah walaupun untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Orang yang mengalami fenomena ini akan terlihat seperti pertapa yang memutus hubungan
dengan lainnya. Sehingga tidak ada interaksi sama sekali.
TELAAH MASYARAKAT JEPANG KOTEMPORER

Ciri yang kedua adalah cenderung menghindari pergaulan sosial. Orang yang seperti ini
memiliki berbagai alasan untuk menolak dengan tegas ketika menerima ajakan bergaul.
Mereka akan berusaha untuk tidak keluar rumah dengan cara apapun.

Orang-orang ini hanya akan terbuka kepada tetangga dekat, kerabat, orang tua, dan saudara
yang ada di rumah. Untuk lebih jauhnya mereka benar-benar menutup diri. Maka dari itu
perlu mengetahui cara mengatasi hikikomori agar mereka bisa bergaul dengan orang
banyak.

Perlu diketahui bahwa keluarga adalah salah satu pendukung paling berpengaruh bagi
individu seseorang. Mengingat adanya tindakan mengurung diri pasti akan mendapatkan
perhatian khusus dari keluarga. Jangan sampai keluarga hanya berdiam diri tanpa
memperhatikan sang anak.

Apalagi jika sudah ada tanda-tanda penarikan diri segera beri waktu dan kesempatan untuk
berbincang. Usahakan untuk tidak main hakim. Cari tahu secara perlahan penyebab mereka
mengisolasi diri.

Dari sinilah akan muncul chemistry seorang keluarga yang berdampak positif bagi mereka.
Lama kelamaan akan mulai terbuka dengan lingkungan sekitar. Peran keluarga adalah
memberikan dorongan kepada mereka agar mau berkonsultasi dengan ahli.

Kesimpulan

Latar belakang kemunculan masyarakat Jepang kontemporer memang rumit. Hal ini karena
pemikiran dan nilai-nilai Jepang dalam hal bagaimana menjalani hidup mendasari penyebab
ini. Tujuan hidup bukan lagi untuk mengejar kesuksesan dalam pekerjaan, sebagian orang
hanya menikmati hidup sendiri atau menghabiskan hidup mereka tanpa tujuan apapun
setelah kesuksesan materi telah memberikan segalanya.

Beberapa orang kehilangan antusiasme, ambisi, dan motivasi dalam hidup mereka. Yang
terpenting adalah memberi mereka arah dan makna baru dalam hidup. Misalnya, apa yang
Anda cari dalam hidup Anda? Kemana kamu pergi? Masyarakat Jepang harus mengajukan
nilai-nilai baru di era digital bagi mereka yang dibesarkan dengan permainan komputer,
anime, manga, internet, dan ponsel; tanpa mengkhawatirkan kebutuhan dasar hidup.
TELAAH MASYARAKAT JEPANG KOTEMPORER

Referensi
https://www.risamedia.com/masyarakat-jepang-kontemporer/ (Diakses pada tanggal 13
November)
ISU MASYARAKAT JEPANG KONTEMPORER - ppt download (slideplayer.info) (diakses pada tanggal 13
November)
PPT Masyarakat Kontemporer ibu Tetet Sulastri
Budaya Kontemporer Jepang - LIVE JAPAN (Jepang perjalanan dan pariwisata pemandu) (diakses
pada tanggal 13 November)

Anda mungkin juga menyukai