Anda di halaman 1dari 2

MELAYANI TUHAN: Harus Ada

Pengorbanan
Baca:  2 Timotius 4:1-8

"Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik


waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan
nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran."  2
Timotius 4:2

Ciri utama pelayanan adalah pengorbanan.  Jika belum ada


pengorbanan, sesungguhnya kita masih belum melayani Tuhan
dengan sungguh.  Mengapa?  Karena tidak ada yang
dikorbankan bagi Tuhan.  Umumnya kita hanya mau melayani
saat keadaan sedang baik atau normal.  Padahal sebenarnya
pengorbanan itulah yang sangat diperhitungkan oleh Tuhan. 
Jadi kita dapat dikatakan sedang melayani Tuhan jika kita telah
berkorban bagi Tuhan, apa pun keadaannya  (di segala situasi). 
Karena itu belajarlah setia melayani Tuhan, baik atau tidak baik
keadaannya, krisis atau diberkati, suka atau duka..  Apa pun
yang telah kita korbankan bagi Tuhan tidak pernah sia-sia, pasti
diperhitungkan-Nya.

     Dalam melayani Tuhan jangan pernah memiliki ambisi ingin


dihormati dan dihargai, namun kejarlah karakter seorang hamba
yaitu rendah hati, tekun, setia dan taat.  Pada saatnya, promosi
dari Tuhan pasti akan datang dengan sendirinya,  "Sebab bukan
dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun
datangnya peninggian itu, tetapi Allah adalah Hakim:
direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain." 
(Mazmur 75:7).  Jangan sekali-kali kita mengharapkan upah
manusia, tapi berharaplah hanya kepada Tuhan.  "Kamu tahu,
bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang
ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu
hamba-Nya."  (Kolose 3:24).  Manusia seringkali melihat hasil,
tetapi Tuhan lebih menghargai suatu proses;  manusia lebih
memperhatikan penampilan jasmaniah, tetapi Tuhan melihat hati
atau motivasi saat kita melakukan segala sesuatu.

     Selagi ada waktu dan kesempatan layanilah Tuhan sepenuh


hati dan berilah yang terbaik bagi Dia.  Percayalah Ia tidak
pernah kekurangan cara untuk memberkati orang-orang yang
setia melayani-Nya.  Setiap jerih lelah, pengorbanan dan harga
yang telah kita bayar untuk melayani Tuhan tak satu pun yang
terlewatkan dan tak dicatat oleh Tuhan.  Pelayanan itu bukanlah
beban, melainkan suatu kehormatan yang tak ternilai harganya.

Kristus rela mengorbankan nyawa-Nya bagi kita, masakan


kita tidak mau berkorban bagi Dia?

Anda mungkin juga menyukai