Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Juni 2011

RANCANG BANGUN ALAT PENGONTROLAN DAUR ULANG SOLAR BEKAS


DENGAN MIKROKONTROLER AT89C51”.

Heliawaty Hamrul1, Agus Waluyo2, Mildayani Busyran3


Universitas Cokroaminoto Palopo1, STMIK Dipanegara Makassar2,3
Email : wati-hamrul@yahoo.com

Abstrak
Solar merupakan jenis bahan bakar yang digunakan pada mesin pembangkit listrik tenaga diesel
(PLTD) pada PT. PLN (persero), namun kondisi sekarang ini dimana bahan bakar solar sangat
langka dan harganyapun semakin mahal untuk industri. Untuk itu perlu pengiritan dalam
penggunaanya, dan kita ketahui bahwa solar yang telah dipakai untuk membersihkan komponen
mesin tidak dapat digunakan kembali karena telah tercampur oleh kotoran bahkan dapat
mengakibatkan terjadinya pencemaran tanah jika dibuang begitu saja. Hal ini diakibatkan karena
pada saat penggunaan solar sebagai pencuci komponen mesin, solar tersebut tercampur dengan
material lain. Alat daur ulang solar bekas pada PT. PLN (persero) cabang pinrang masih
digunakan secara manual yang memerlukan banyak waktu dan tenaga untuk mengoperasikannya,
dimana alat ini dapat digunakan jika operator yang bekerja tetap menekan tungkai penggerak naik
turun (piston penekan) yang dilakukan secara berulang ulang sampai solar bekas yang ingin
dibersihkan habis dalam penampung, hal ini sangat melelahkan karna membutuhkan banyak
tenaga dan waktu untuk pengoperasiannya dan juga operator tidak dapat melakukan pekerjaan lain
sebelum proses daur ulang selesai. Untuk itu diperlukan adanya alat daur ulang solar bekas dapat
digunakan secara otomatis sehingga dapat membantu memudahkan penyelesaian dalam segi
tenaga, waktu, dan keselamatan dengan menggunakan sistem pengontrolan yang menggunakan
tombol on/off.
Kata kunci : Mikrokontroller AT89C51

I. PENDAHULUAN 1. Akademik, sebagai salah satu acuan


untuk mengembangkan sistem
1.1.Tujuan kontrol khususnya yang berhubungan
Tujuan penelitian dibagi menjadi dua dengan mikrokontroler.
bagian, yaitu tujuan penelitian yang mengacu 2. Memberikan manfaat terhadap dunia
pada perangkat keras maupun perangkat pendidikan, sebagai bahan untuk
lunak atau program yang digunakan, mengkaji ilmu pengetahuan
diantaranya : komputer khususnya pada sistem
1. Untuk mempermudah operator dalam pengontrolan alat yang menggunakan
pengoperasian alat. mikrokontroler.
2. Untuk membuat suatu alat daur ulang
solar bekas dengan II. LANDASAN TEORI
mempertimbangkan mutu, ekonomis, 2.1 Sistem Kontrol
dan memberikan kemudahan pada Sistem Kontrol adalah sistem yang
pemakai. mempunyai kemampuan untuk melakukan
3. Dengan adanya alat daur ulang solar start, mengatur dan memberhentikan suatu
bekas ini, kiranya dapat mengurangi proses untuk mendapatkan output sesuai
pencemaran yang diakibatkan oleh dengan yang diinginkan. Dan secara umum
ceceran minyak serta hasil daur sistem kontrol adalah suatu kumpulan
ulang dapat digunakan kembali. peralatan elektronik, peralatan mekanik, atau
peralatan listrik lainnya yang digunakan
1.2 Manfaat Penelitian untuk menjamin akurasi sebuah proses.
Hasil perancangan ini diharapkan
mempunyai manfaat antara lain :

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 15


Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Juni 2011

2.2 Konsep Dasar Sistem Pengaturan 9. Ada kemampuan Idle mode dan Down
Dengan Mikrokontroler mode
Mikrokontroler AT89C51
1. Mikrokontroler memiliki pin berjumlah 40 dan
Menurut Nanang Sulistiyanto umumnya dikemas dalam DIP (dual
(Pemrograman Mikrokontroler R8C/13, online package) masing-masing pin
2008:1), Mikrokontroler adalah salah satu mikrokontroler AT89C51 mempunyai
alat atau komponen pengontrol atau kegunaan sebagai berikut :
pengendali yang berukuran kecil (mikro) a. Port I
dapat juga dipandang sebagai suatu sistem Merupakan salah satu Port yang
yang terdiri dari input, program dan output. berfungsi sebagai general purpose I/O
Sebelum mikrokontroler ada, telah terlebih dengan lebar 8 bit. Sedangkan fungsi
dahulu muncul apa yang disebut lainnya port I tidak memiliki
mikroprosesor. Atau mikrokontroler adalah b. Port 2
sebuah prosesor yang digunakan khusus Merupakan salah satu port yang
untuk keperluan kontrol. Biasanya di sebut berfungsi sebagai general purpose I/O
MCS51. Mikrokontroler MCS51 buatan dengan lebar 8 bit. Fungsi lainnya
ATMEL terdiri dari dua versi yaitu versi 20 sebagai high byte address bus ( pada
kaki dan (programmable Erasable Read Only penggunaan memory eksternal)
Memory) sebagai media memori program dan c. XTAL I dan XTAL 2
versi 40 kaki. Semua mikrokontroler ini Merupakan pin inputan untuk Kristal
dilengkap dengan flash PEROM susunan isolator
kaki ic-ic tersebut sama pada tiap versinya. d. GND
Berikut adalah gambar dari IC AT89C51. Pada kaki berfungsi sebagai pertahanan
(ground)
e. PSEN
PSEN(program store enable) adalah
fulsa pengaktif untuk membaca program
memory luar
f. Vcc digunakan sebagai catu daya
g. ALE/PROG digunakan untuk menahan
alamat memory eksternal selama
pelaksanaan instruksi.
Gambar 1. IC AT89C51 h. RST(reset) pada kondisi high akan aktif
selama dua siklus.
Versi 40 kaki dari mikrokontroler MCS51 i. Jika EA / Vpp pada kondisi low maka
adalah mikrokontroler AT89C51, yang mikrokontroler menjalankan instruksi-
memiliki fitur sebagai berikut: instruksi yang ada pada memory
1. Memilki 4K (89C51) dan 2K internal.
(89C2051) Adapun rangkaian yang digunakan yaitu :
2. Tegangan oporasi dinamis dari 2.7 1. Rangkaian Driver Motor 4
1kΏ

Volt hingga 6 Volt 3


2n222

TIP 122
IN MIKRO

3. Operasi clock dari 0 hingga 24 MHz Dinamo/Motor 5 1

2
M

4. 128 byte memory RAM 4


RELAY 1
Vcc 12V

Vcc 12V

5. 32 jalur input-output (4 buah port RELAY 2


3
330 Ώ
330 Ώ

10kΏ
10kΏ

parallel I/O) 5 1

2
IRFZ44N
TIP 122
2n222
10kΏ
IN MIKRO

6. 2 timer/counter 16 bit TIP 122


2n222
1kΏ
IN MIKRO

7. 6 interrupt (2 time, 2 counter, 1 serial,


Gambar 2. Driver Motor
1 reset)
8. Memiliki serial port, untuk komunikasi
serial

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 16


Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Juni 2011

2. Intruksi Pada Mikrokontroler R5 ke


a. Insturksi pengalamatan akumulator
Data atau operan bisa berada MOV Salin isi
ditempat yang berbeda sehingga dikenal A, memori data
beberapa cara untuk mengakses data/operan @A+DP yang ada pada
tersebut yang dinamakan sebagai mode TR DPTR (data
pengalamatan (addressing mode) antara lain pointer) yang
yaitu (sumber : Usman,92) telah ditambah
1. Mode pengalamatan segera. dengan nilai
Pengalamatan segera pada sebuah akumulator
operasi dilakukan dengan sebelumnya ke
memberikan data secara langsung akumulator
tanpa perantara dari alamat tertentu. MOVC MOVC Salin isi
2. Mode pengalamatan langsung. A, memori
Pengalamatan langsung pada sebuah @A+PC program yang
operasi dilakukan dengan ada pada pc
memberikan data secara langsung ke (program
sebuah alamat register. counter) yang
3. Mode pengalamatan tidak langsung. telah ditambah
Pada pengalamatan tak langsung dengan nilai
instruksi menunjuk pada sebuah akumulator
register yang berisi alamat memori sebelum nya
yang akan dituju. ke akumulator
4. Mode pengalamatan register. Metode MOVX MOVX Salin data
ini berarti bahwa data dalam register A,@A+ eksternal yang
serbaguna R0 di salin ke R0 ada pada R0
Akumulator. Instruksi ini menjadikan yang telah
instruksi serbaguna R0 sampai R7 ditambah
sebagai tempat penyimpanan data dengan nilai
yang praktis dan kerjanya sangat akumulator
cepat . sebelumnya ke
5. Mode pengalamatan kode tidak akumulator
langsung. Pengalamatan kode ini Sumber : Setiawan. Rahmad, 2006 : 59
proses pengalamatannya ditunjukkan
tidak langsung pada kode. b. Instruksi logika
Kelompok instruksi ini dipakai untuk
Tabel 1. contuh instruksi pengalamatan melakukan operasi logika,yaitu operasi AND
Instruksi Contoh Keterangan (instruksi ANL, operasi OR (instruksi ORL),
MOV MOV Salin data operasi exclusive-OR (instruksi XRL),
A,#2EH heksadesimal operasi clear (instruksi CLR), instruksi
2E ke negasi atau Komplement (instruksi CPL),
akumulator operasi penggeseran kanan atau kiri
MOV Salin isi (instruksi RR, RRC, RL dan RLC) serta
A, 2EH alamat memori operasi penukaran data (instruksi SWAP).
2EH ke Data yang dipakai dalam operasi ini biasa
akumulator berupa data yang berada dalam akumulator
MOV Salin data atau data yang berada dalam memori-data,
A,R5 register hal ini sedikit berlainan dengan operasi
serbaguna R5 aritmatik yang harus melibatkan akumulator
ke akumulator secara aktif. Hasil operasi ditampung pada
MOV Salin isi lokasi sumber data yang pertama.
A, @R5 yang ditunjuk

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 17


Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Juni 2011

1. Operasi logika AND banyak dipakai Bilangan biner 8 bit dalam akumulator A
untuk me-nol-kan beberapa bit dikalikan dengan bilangan biner 8 bit
tertentu dan sebuah bilangan biner 8 dalam register B. hasil perkalian bilangan
bit, biner 16 bit, 8 it bilangan biner yang
2. Operasi logika OR banyak dipakai bagian atas (high byte) disimpan di
untuk men-satu-kan beberapa bit register B, sedangkan 8 bit lainnya
tertentu dari sebuah bilangan biner 8 disimpan di Akumulator A.
bit, 3. Instruksi SUB dan SUBB
3. Operasi logika exsclusif-OR banyak Isi akumulator A dikurangi dengan
dipakai untuk membalik nilai bilangan 1 byte ( beserta nilai bit carry,
(complement) beberapa bit tertentu untuk instruksi SUBB) dan hasil
dari sebuah bilangan biner 8 bit, pengurangan akan ditampung kembali
dalam akumulator.
Tabel 2. Instruksi operasi logika 4. Instruksi DIV AB
Instruksi Contoh Keterangan Bilangan biner dalam Akumulator A
ANL ANL Meng-AND- dibagi dengan bilangan biner 8 bit dalam
P1,#0111111 kan data pada register B. Hasil pembagian berupa
10B port 1 dengan bilangan biner 8 bit ditampung di
data biner Akumulator, sedangkan sisa pembagian
01111110 berupa bilangan biner 8 bit di tampung di
ORL ORL Meng-OR-kan register B.
A,#0111111 data pada 5. Instruksi INC DPTR
0B akumulator Instruksi ini adalah satu-satunya instruksi
dengan data penaikan yang bekerja pada data 16-bit
biner 01111110 yaitu DPTR. Yaitu menaikkan petunjuk
XRL XRL Meng-XOR- data sebesar 1.
A<#0111111 kan data pada
0B akkumulator Tabel 3. Contoh instruksi aritmatika
dengan data Instruksi Contoh Keterangan
pada biner ADD ADD Menjumlahkan isi
01111110 A,#23h akumulator dengan
CPL CPL P1.0 Meng- data 23h dan
komplemen-kan hasilnya disimpan ke
bit pada port akumulator
1,0 ADDC ADDC Menjumlahkan isi
Sumber : Setiawan. Rahmad, 2006 : 47 A,p1 akumulator dengan
data pada port 1
c. Instruksi Aritmatika sekaligus dengan bit
Instruksi-instruksi dalam kelompok carry pada register
Aritmatik ini selalu melibatkan Akumulator, PSW dan hasilnya
hanya beberapa yang juga melibatkan disimpan ke
register lainnya (DPTR dan lain-lain). akumulator
Berikut akan dibahas mengenai instruksi SUB SUB A Mengurangkan isi
yang termasuk dalam kelompok ini. @R1 akumulator dengan
1. Instuksi ADD dan ADDC isi alamat yang
Kedua instruksi ini selalu melibatkan ditunjuk oleh register
Akumulator, isi Akumulator A R1 dan hasilnya
ditambah dengan suatu bilangan disimpan ke
(dalam ukuran 1 byte), maka hasil akumulator
penjumlahannya akan ditampung Sumber : Setiawan. Rahmad, 2006 : 44
kembali dalam Akumulator.
2. Instruksi MULAB

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 18


Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Juni 2011

Tabel 3. Contoh instruksi aritmatika Instruksi PUSH akan menaikkan isi


Instruksi Contoh Keterangan stok pointer (SP) kemudian menyalin
MUL MULAB Mengallikan isi databyte yang terkait kedalam lokasi yang
akumulator dengan ditunjuk SP. Instruksi POP sebaliknya hanya
isi register B dan akan menyalin data dari lokasi memori yang
hasil high bytenya ditunjuk oleh SP.
disimpan ke
register B Tabel 4. contoh instruksi bit/byte
sedangkan low Instruksi Contoh Keterangan
byte-nya disimpan RR RR A Memutar 1 bit ke
ke akumulator kanan data pada
DIV DIV AB Membagi isi akumulator
akumulator dengan RL RL A Memutar 1 bit data
isi register B dan ke kiri data pada
hasil pembagian akumulator
disimpan ke PUSH PUSH Menyimpan data
akumulator ked an A akumulator ke
sisa pembagian alamat memory yang
disimpan ke ditunjuk oleh
register B register stack pointer
INC INC A Menambah 1 bit POP POP A Mengambil data
pada isi akumulator akumulator ke
DEC DEC R0 Mengurangkan 1 alamat memori yang
bit pada isi R0 ditunjuk oleh
Sumber : Setiawan. Rahmad, 2006 : 44 register stack pointer
SETB SETB Member nilai ‘1’
d. Instruksi DEC dan INC C pada bit carry
Instruksi DEC digunakan untuk CLR CLR A Me- nol-kan isi dari
menurunkan satu nilai (1 byte), yang akumulator
tersimpan dalam salah satu dari empat Sumber : Setiawan. Rahmad, 2006 : 66
macam : akumulator, register, nilai langsung
atau tida langsung melalui register, sebesar 1. f. Instruksi Lompatan Tak Bersyarat
Tidak ada flag yang terpegaruh. Sedangan Mikrokontroler menjalankan
INC digunakan untuk menaikkan nilai (1 instruksi demi instruksi, selesai menjalankan
byte) sebesar 1. Jika instruksi ini digunakan satu instruksi mikrokontroler langsung
untuk mengubah keluaran suatu port, maka menjalankan instruksi berikutnya, hal ini
nilai awal dari port yang bersagkutan berasal dilakukan dengan cara menaikkan isi
dari pengancing data keluaran, bukan pin-pin program counter, dengan demikian pada
masukan. saaat instruksi bersangkutan dijalankan
e. Instruksi Operasi Bit/ Byte program counter selalu menyimpan lokasi
Instruksi putar atau rotate (RL, dari memori program yang menyimpan, pada
A,RLCA dan lain-lain) akan menggeser isi saat mikrokontroler menjalankan kelompok
akumulator 1 bit ke kiri atau ke kanan. Untuk instruksi JUMP, nilai program counter yang
putar ke kiri, bit MSB menggeser ke kiri runtun sesuai dengan alur program diganti
akan berputar masuk ke posisi LSB, dengan lokasi memori-program yang baru
sedangkan pada putar ke kanan, bit LSB-lah yang dikehendaki program sedangnkan isi
yang berputar ke posisi MSB.untuk lokasi berikutnya disimpan terlebih dahulu ke
keperluan pemberian nilai data di sediakan 2 stack (PUSH) secara tak langsung.
instruksi, yakni SETB (set bit) dipakai untuk Terdapat 3 macam instruksi JUMP
memberi nilai ‘1’ pada data bit 1 dan CLR diantaranya :
(clear bit) diakai member nilai ‘0’ pada data
1 bit.

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 19


Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Juni 2011

1. Instruksi LJMP (long jump) 4. Instruksi DJNZ


Instruksi ini melakukan lompatan ke Instruksi DJNZ (decrement and jump if
subrutin yang ditunjuk sejauh not zero), merupakan instruksi yang
maksimum 16 bit pdari alamat yang akan mengurangi 1 nilai register
ditentukan serbaguna(R0….R7) atau memori-data
2. Instruksi AJMP (Absolute jump) dan akan lompat ke memori program
Instruksi ini melakkukan lompatan ke yang dituju jika ternyata setelah
subrutin yang ditunjuk sejauh pengurangan 1 tersebut hasilnya tidak
maksimum 11 bit dari alamat yang nol. Akan tetapi jika hasilnya sama
ditentukan, dengan nol maka program akan
3. Instruksi SJMP (short jump) menjalankan instruksi dibawahnya.
Instruksi ini melakukan lompatan ke 5. Instruksi CJNE
subrutin yang ditunjuk sejauh Instruksi CJNE (compare and jump if
maksimum 128 byte dari alamat yang not equal), membandingkan antar data
ditunjukkan. sumber dan data tujuan. Bila datanya
g. Instruksi Lompatan Bersyarat sama maka lanjutkan ke instruksi di
Instruksi jump bersyrat merupakan bawahnya, bila data tidak sama maka
instruksi inti bagi mikrokontroler, instruksi- jump ke alamat yang dituju.h
instruksi ini selain melibatkan program h. Instruksi Sub Rutin
counter juga melibatkan kondisi-kondisi Instruksi-instruksi yang melibatkan
tertentu yang biasanya dicatat dalam bit-bit penggunaan sub-rutin program, selain
khusus yang terhimpun dalam register melibatkan program counter, juga melibatkan
tertentu. stack yang diatur oleh penunjuk register
Lokasi memori-memori baru yang stack.
harus dituju tidak dinyatakan dengan lokasi Sub rutin merupakan sekumpulan
memori-program yang sesungguhny, tapi instruksi yang karena berbagai pertimbangan
dinyatakan dengan ‘penggeseran relatif’ dipisahkan dari program utama. Bagian-
terhadap nilai program counter saat instrksi bagian di program utama akan memanggil
ini dilaksanakan. (CALL) sub-rutin , artinya mikrokontroler
1. Instruksi JZ/JNZ sementara meninggalkan alur program utama
Instruksi JZ (jump if zero) dan instruksi untuk mengerjakan instruksi-instruksi dalam
JNZ (jump if not zero) adalah instruksi sub rutin, selesai mengerjakan sub-rutin
jump bersyrat yang memantau nilai mikrokontroler kembali ke alur program
Akumulator A, artinya JNZ, jump utama.
apabila nilai A=0, sedangkan instruksi
JZ nol selalu dikerjakan karena 2.3 Pengertian dan Fungsi Komponen
syaratnya selalu dipenuhi. Seperti halnya berbagai proyek
2. Instruksi JC/JNC elektronika, maka dalam pembangunan
Instruksi JC (jump on carry), nstruksi sistem inipun tidak terlepas dari pemilihan
JNC (jump on not carry), adalah dan pemakaian komponen-komponen
instruksi jump bersyarat yang memantau elektronika pada suatu papan sirkuit
nilai bit carry didalam program status Berikut beberapa komponen elektronika
word (PSW). yang digunakan dalam membangun
3. Instruksi JB/JNB/ JBC rangkaian.
Instruksi JB(jump on bit set), instruksi
JNB (jump on not bit set), instrukai JBC 1. Transistor
(jump on bit set then clear bit) Transistor yang digunakan yaitu
merupakan instruksi jump bersyarat transistor silicon dimana transistor ini
yang memantau nilai-nilai bit tertentu, sebagai penguat yang memiliki tegangan
bit-bit tertentu bisa merupakan bit-bit maksimum 20 volt, arus maksimum 100 mA,
dalam register status manapun kaki total daya 100 mW dan frekuensi minimum
masukan mikrokonttroler MCS51. sebesar 100 MHz.

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 20


Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Juni 2011

Transistor memiliki 3 kaki yaitu basis, 1. Potensiometer


kolektor dan emitter. Basis berfungsi untuk Potensiometer adalah tahanan tidak tetap
mengatur elektron dari emitter ke kolektor. / variabel yang nilai tahananya dapat diatur
Kolektor berfungsi untuk mengumpulkan dan sesuai dengan kebutuhan . potensiometer
menyalurkan electron. Emitter berfungsi yang terbuat dari bahan kawat adalah jenis
untuk menimbulkan electron pada transistor. potensiometer lama yang diciptakan pada
Transistor termasuk komponen yang sangat generasi pertama pada waktu rangkaian
peka tehadap tegangan listrik maupun listrik elektronika masih menggunakan tabung
statis yang ada di tubuh manusia, hal ini hampa/vacum tube. Sedangkan untuk jenis
dapat menyebabkan transistor mengalami yyang menggunakan sakelar pada umumnya
kerusakan. (Dedy Rusmadi, 2007:31) dipergunakan sebagai pengatur volume juga
berfungsi sebagai sakelar untuk
menghidupkan atau mematikan arus listrik
yang dipakai. Dalam prakteknya
potensiometer dipergunakan :
a. Sebagai pembagi arus dan tegangan
istrik
b. Pengatur volume dalam peralatan
Gambar 3. Transistor sound system
c. Sebagai penggatur Tone Control
2. Resistor yaitu mengatur tinggi rendahnya bass
Resistor merupakan komponen pasif. dan trable.
Hampir semua rangkaian elektronika
menggunakan komponen resistor. Resistor 2. Trimpot
disebut juga tahanan atau hambatan listrik, Trimpot adalah singkatan dari Tri
ada juga yang menyebut resistansi. Potensiometer berkaki tiga, penggunaan
potensiometer dalam suatu rangkaian
elektronika, memerlukan tempat yang luas
sehingga kita harus mengambil alternatif lain
yaitu mengganti dengan potensiometer yang
Gambar 4. Resistor bentuknya kecil.
Fungsi dari resistor dalam suatu 3. Saklar Push Button
rangkaian adalah Fungsi saklar didalam suatu rangkaian
a. sebagai penghambat arus listrik elektronika adalah untuk memutuskan atau
b. mengatur besarnya arus lisrtik yang menghubungkan arus listrik yang berasal dari
mengalir sumber arus bolak balik (AC) maupun arus
c. membagi arus listrik dalam suatu searah (DC). Sesuai dengan namanya Saklar
rangkaian. push button fungsinya adalah untuk
Dalam rangkaian ini menggunakan memutuskan atau menghubungkan aliran
resistor tetap, dimana resistor tetap adalah listrik dengan cara ditekan bagian tombolnya.
resistor penghambat gerak arus yang nilainya Saklar ini termasuk jenis saklar kontak tukar
tidak dapat berubah atau tetap. Pada yang dalam operasinya disesuaikan dengan
umumnya bentuk fisik dari resistor jenis ini penggunaannya.
berbentuk bulat panjang dan ada juga yang
berbentuk empat persegi panjang. Resistor
memiliki nilai tahanan yang nilainya
dicantumkan langsung pada badannya,
karena bentuk fisiknya kecil maka dituliskan
dalam bentuk kode warna yang melingkar
Gambar 5 saklar push button
pada badan resistor. Dalam prakteknya
dikenal bermacam-macam resistor tidak tetap
yang digunakan diantaranya :
Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 21
Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Juni 2011

 Normally Open (NO), saklar berfungsi


sebagai normal buka dan berfungsi
untuk menghubungkan arus menuju
suatu beban.
Gambar 7. Motor DC
 Normally Clossed (NC), saklar
berfungsi sebagai normal tutup dan 6. Kapasitor
berfungsi untuk memutuskan arus Kapasitor adalah suatu komponen
kebeban. (Dedy Rusmadi,2007:30) elektronika yang dapat menyimpan dan
melepaskan muatan listrik atau energi listrik.
4. Limit Switch Kemampuan untuk menyimpan muatan
Untuk mengatur arah putaran motor listrik pada kapasitor disebut dengan
baik itu putaran kiri atau putaran kanan kapasitansi atau kapasitas. Seperti halnya
digunakan limit switch. Bekerja berdasarkan hambatan, kapasitor dapat dibagi menjadi :
perubahan posisi dari aktuator (Bagian yang
bersentuhan dengan objek yang dideteksi) a. Kapasitor Tetap
yang menggerakkan kontak blok yang berada Kapasitor tetap merupakan kapasitor
di dalam limit switch tersebut. Pemilihan dari yang mempunyai nilai kapasitas yang tetap.
jenis actuator ini disesuaikan dengan aplikasi, Kapasitor dapat dibedakan dari bahan yang
ukuran, jenis dan bentuk obyek yang akan digunakan sebagai lapisan diantara lempeng-
dideteksi. lempeng logam yang disebut dielektrikum.
Dielektrikum tersebut dapat berupa keramik,
mika, mylar, kertas, polyster ataupan film.
Pada umumnya kapasitor yang terbuat dari
bahan diatas nilainya kurang dari 1
mikrofarad (1mF). Satuan kapasitor adalah
farad, dimana 1 farad = 103 mF = 106 nF =
1012 pF.
Gambar 6. limit switch

5. Motor DC
Motor DC merupakan bagian utama
yang berfungsi sebagai penggerak untuk
menekan piston. Motor dihubungkan dengan
batang penerus yang berfungsi merubah
gerak putar motor menjadi gerak naik turun
piston penekan. Motor DC terdapat dalam
berbagai ukuran dan kekuatan, masing- Gambar 8. Kapasitor tetap
masing didesain untuk keperluan yang
berbeda-beda namun secara umum memiliki b. Kapasitor Tidak Tetap
fungsi dasar yang sama yaitu mengubah Kapasitor tidak tetap adalah kapasitor
energi elektrik menjadi energi mekanik. yang memiliki nilai kapasitansi atau
Sebuah motor DC sederhana dibangun kapasitas yang dapat diubah-ubah. Dikenal
dengan menempatkan kawat yang dialiri arus dua macam kapasitor tidak tetap yaitu :
di dalam medan magnet kawat yang variable condensator dan kapasitor Trimmer.
membentuk loop ditempatkan sedemikian
rupa diantara dua buah magnet permanen. 7. Dioda
Bila arus mengalir pada kawat, arus akan Dioda merupakan suatu semikonduktor
menghasilkan medan magnet sendiri yang yang hanya dapat menghantar arus listrik dan
arahnya berubah-ubah terhadap arah medan tegangan pada satu arah saja. Bahan pokok
magnet permanen sehingga menimbulkan untuk pembuatan dioda adalah Germanium
putaran. (Ge) dan Silikon/Silsilum (Si). Doida
termasuk komponen yang apabila dialiri

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 22


Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Juni 2011

aliran listrik akan menghasilkan suatu tenaga


dalam bentuk penguatan arus listrik yang
melaluinya, dalam praktek dioda
dipergunakan sebagai:
1. Penyearah arus teganggang listrik
2. Pengamanan arus dan tegangang Gambar 11. Simbol dan LED
listrik
3. Memblokir arus dan tegangan listrik 8. Relay
Dikenal beberapa macam dioda diantaranya: Relay adalah saklar (switch) elektrik
yang bekerja berdasarkan medan magnet.
a. Dioda Kontak Titik Relay terdiri dari suatu lilitan dan switch
Dioda ini dipergunakan untuk mengubah mekanik. Switch mekanik akan bergerak jika
frekuensi tinggi menjadi frekuensi rendah. ada arus listrik yang mengalir melalui lilitan.
Contoh tipe dari dioda ini misalnya; OA 70, Susunan kontak pada relay adalah:
OA 90 dan 1N 60. Normally Open : Relay akan menutup bila
dialiri arus listrik.
Normally Close : Relay akan membuka bila
Gambar 9. Simbol Dioda Kontak dialiri arus listrik.
Titik Changeover : Relay ini memiliki kontak
b. Dioda Hubungan tengah yang akan melepaskan diri dan
Dioda ini dapat mengalirkan arus atau membuat kontak lainnya berhubungan.
tegangan yang besar hanya satu arah. Dioda Simbol Relay :
ini biasa digunakan untuk menyearahkan arus
dan tegangan. Dioda ini memiliki tegangan
maksimal dan arus maksimal, misalnya
Dioda tipe 1N4001 ada 2 jenis yaitu yang
berkapasitas 1A/50V dan 1A/100V.

c. Dioda Zener Gambar 12. Simbol dan Relay


Dioda Zener adalah dioda yang bekerja
pada daerah breakdown atau pada daerah 9. Osilator Kristal
kerja reverse bias. Dioda ini banyak Kristal osilator digunakan untuk
digunakan untuk pembatas tegangan. Tipe menghasilkan isyarat dengan tingkat
dari dioda zener dibedakan oleh tegangan kestabilan frekuensi yang sangat tinggi.
pembatasnya. Misalnya 12 V, ini berarti Kristal pada osilator ini terbuat dari quartz
dioda zener dapat membatasi tegangan yang atau Rochelle salt dengan kualitas yang baik.
lebih besar dari 12 V atau menjadi 12 V. Material ini memiliki kemampuan mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik berupa
getaran atau sebaliknya. Kemampuan ini
lebih dikenal dengan piezoelectric effect.
Kristal untuk osilator ini dilekatkan di
antara dua pelat logam. Kontak dibuat pada
Gambar 10. Simbol dan masing-masing permukaan kristal oleh pelat
Dioda Zener logam ini kemudian diletakkan pada suatu
wadah. Kedua pelat dihubungkan ke
d. Dioda Pemancar Cahaya (LED) rangkaian melalui soket.
LED adalah kepanjangan dari Light Pada osilator ini, kristal berperilaku
Emitting Diode (Dioda Pemancar Cahaya). sebagai rangkaian resonansi seri. Kristal
Dioda ini akan mengeluarkan cahaya bila seolah-olah memiliki induktansi (L),
diberi tegangan sebesar 1,8 V dengan arus kapasitansi (C) dan resistansi (R). Harga L
1,5 mA. LED banyak digunakan sebagai ditentukan oleh massa kristal, harga C
lampu indikator dan peraga (display). ditentukan oleh kemampuannya berubah

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 23


Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Juni 2011

secara mekanik dan R berhubungan dengan 3.3 Langkah – Langkah Pembuatan Alat
gesekan mekanik. Adapun langkah - langkah
pembuatan alat adalah sebagai berikut :
III. PEMBANGUNAN SISTEM 1. Menyiapkan alat dan bahan yang
3.1 Rangkaian Perangkat Keras akan digunakan, seperti pipa PVC,
Untuk mendukung rancangan alat agar lem, gergaji potong,tang,danlain-
dapat berfungsi secara maksimal, maka lain.
diperlukan teknologi yang dapat mendukung 2. Memotong pipa PVC yang
pengontrolan secara maksimal dan memadai. berdiameter 9cm dengan panjang 40
Dalam implementasi perancangan, alat serta cm sebanyak 3 buah untuk tabung
bahan yang digunakan adalah: penampung solar kotor, tabung press
Alat yang dibutuhkan adalah sebagai atau tabung penekan dan tabung
berikut: untuk menampung solar yang telah
a. Tang tersaring.
b. Solder 3. Memotong pipa PVC yang
c. obeng berdiameter 2" dengan panjang 15
d. multimeter cm untuk tabung pemisah antara air
e. gergaji dan solar.
Bahan yang digunakan adalah sebagai 4. Membuat saluran yang
berikut : menghubungkan keempat tabung
a. Solar Bekas tersebut dengan menggunakan pipa
b. Pipa PVC PVC 3/4" dan merekatkan ditiap
c. Baut dan Mur masing-masing bagian.Membuat
d. Klep rangka untuk keempat tabung dengan
e. Motor DC dengan cara mengelas besi dan
Komponen yang dibutuhkan pada rangkaian membentuk besiplat.
mikrokontroller antara lain : 5. Membuat piston penekan, dimana
a. Papan PCB piston ini terbuat dari kayu yang
b. IC Mikrokontroller AT 89C51 dilapisi oleh karet busa.
c. Resistor 6. Membuat filter atau penyaring. Filter
d. Socket 40 pin ini terdiri dari busa dan 2 plat
e. XTal 11,0592 berlubang, dimana busa diletakkan
f. Transistor diantara plat berlubang tersebut
g. Kapasitor 7. Membuat saluran keluaran atau
h. Saklar push button output solar dan juga membuat
i. saluran keluaran untuk sisa air.
3.2 Perancangan Perangkat Lunak 8. Membuat mekanis alat.
Spesifikasi perangkat lunak : 9. Membuat rangkaian elektronika atau
a. Sistem operasi yang digunakan hardware.
pada saat merancang program 10. Membuat program.
adalah Windows XP
b. Bahasa pemrograman yang V. KESIMPULAN DAN SARAN
digunakan pada perancangan 4.1 Kesimpulan
sistem adalah Assembler Berdasarkan hasil analisis dan
Pemilihan assembler dalam perancangan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai
sistem ini karena kemudahan pengaksesan berikut.
port secara langsung dan merupakan salah 1. Hasil daur ulang solar bekas dapat
satu bahasa pemrograman tingkat rendah digunakan untuk membersihkan atau
yang terstruktur, banyak fungsi-fungsi pada mencuci komponen mesin. Sehingga
assembly yang memberi kemudahan. dapat meminimalisir terjadinya
pencemaran tanah dari pembuangan solar
bekas.

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 24


Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Juni 2011

2. Hasil solar yang tersaring dapat dipisahkan komponen-komponen yang berkualitas


dari campuran air tapi tak dapat dan juga terjamin.
digunakan sebagai bahan bakar pada 2. Menggunakan motor penggerak yang
umumnya yang digunakan pada memiliki torsi yang kuat dengan
kendaraan atau mesin diesel. konsumsi daya yang rendah serta dapat
3. Solar yang dapat didaur ulang berkisar bergerak secara prosisi.
antara 1 sampai dengan 2 liter solar, 3. Memperkenalkan kepada masyarakat
tergantung dari rancangan alat. tentang pentingnya sistem kontrol dan
robotika sebagai pembantu manusia
4.2 Saran dalam melakukan aktifitasnya.
Dalam pembuatan suatu sistem tidak 4. Pengadaan dana (biaya) yang sesuai.
terlepas dari adanya kekurangan dan Karena dengan jumlah dana yang
kelemahan pada sistem tersebut. Berdasarkan dikeluarkan, hasil sistem yang didapat
hasil analisis dan pembahasan yang harus sebanding dengan dana yang telah
dilakukan maka penulis dapat memberikan dikeluarkan.
saran sebagai berikut: 5. Untuk pengembangan alat, perlu pelajaran
1. Untuk mendapatkan hasil perancangan tambahan yaitu kimia agar mengetahui
yang memuaskan, sebaiknya memilih unsur yang terdapat dalam solar

DAFTAR PUSTAKA

Dewobroto Wiryanto. 2003. Aplikasi Sain dan Teknik dengan Visual Basic 6.0,.
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
Malvino. 1996. Prinsip-prinsip Elektronika Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Mardalis. 1995. Metode Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara
Own Bishop. 2004. Dasar-dasar Elektronika. Jakarta : Erlangga.
Peacock Craig. 2004. Interfacing Standard Parallel Por.
http://www.beyondlogic.org/spp/parallel.htm
Peacock Craig. 2004. Interfacing Enhanced Parallel Port.
http://www.doc.ic.ac.uk/~ik/doc/par/
Prasetia Retna, Widodo Catur Edi. 2004. Teori dan Praktek Interfacing Port Paralel dan Port Serial
Komputer dengan Visual Basic 6.0. Yogyakarta : Andi.
Putra Rahmat. 2005. The Best Source Code Visual Basic. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
S. Pakpahan. 1993. Kontrol Otomatis dan Penerapan. Jakarta : Erlangga.
S. Pressman Roger. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi ( Buku
Satu). Yogyakarta : Andi and MC.Grow - Hill

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 25

Anda mungkin juga menyukai