Anda di halaman 1dari 4

1.

Pengertian paragraf

Paragraf adalah suatu bentuk pengungkapan gagasan yang terjalin dalam rangkaian beberapa kalimat.
Semi (2007:86) dan Arifin (2008:115) menyatakan paragraf adalah seperangkat kalimat yang mengacu
pada satu topik. kalimat-kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran yang mempunyai
keterkaitan dengan satu topik. Setiap paragraf boleh saja terdiri atas 1 kalimat, 2 kalimat 3 kalimat,
bahkan lebih dari 5 kalimat pun diperbolehkan, asalkan kalimat-kalimat dalam satu paragraf tersebut
tidak berbicara masalah atau topik yang lain. Semua kalimat dalam satu paragraf harus
memperbincangkan satu masalah yang bertalian erat dengan topik atau masalah yang sedang
dibicarakan. Yang perlu Anda ingat adalah paragraf hanya ada ada dalam ragam bahasa tulis. Ragam
bahasa lisan tidak pernah mengenal istilah paragraf. Istilah lain paragraf adalah alinea.

Contoh sebuah paragraf.

Suatu hari libur, aku turut berburu dengan seorang pamanku. dia agak kurus badannya, tapi dari raut
wajahnya ada sesuatu kekerasan watak yang suka bersinar dan mudah ditangkap. Wataknya memang
keras dan seisi rumah takut padanya. Segala perintahnya diikuti dan dikerjakan dengan patuh.

(Riyono Pratikto, "Setia Seekor Anjing")

Kutipan di atas, diambil dari cerpen "setia seekor anjing" karya Riono pratikto. Contoh paragraf yang
kami petik ini terdiri atas 4 kalimat titik semua kalimat membicarakan satu persoalan, yaitu tentang
pamanku. Oleh karena itu, paragraf itu mempunyai satu topik tentang "pamanku" yang memiliki
kesukaan berburu pada hari libur badannya kurus, wataknya keras, seisi rumah takut padanya, dan
segala perintahnya pun diikuti dan dipatuhinya.

2. Fungsi paragraf

Menurut Djago Tarigan (2009:5-6) fungsi paragraf adalah sebagai berikut.

a. Penampung dari sebagian kecil jalan pikiran atau ide pokok keseluruhan karangan.

b. Memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide pokok pengarang.

c. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis.

d. Pedoman bagi pembaca untuk mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang.

e. Penyampaian pikiran atau ide pokok pengarang kepada pembaca.

f. Penanda bahwa pikiran baru dimulai.

g. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berfungsi sebagai pengantar, transisi, dan
penutup karangan.
Jenis-jenis paragraf

Sebuah paragraf baik yang utuh dalam sebuah karangan maupun terlepas dari sebuah karangan jenis-
jenis paragraf itu dapat dibedakan berdasarkan: (1) letak atau posisi paragraf dalam suatu karangan, dan
(2) letak atau posisi kalimat topiknya, (3) teknik pemaparan paragraf, dan (4) pengembangan paragraf.

A. Posisi paragraf dalam karangan

Dilihat dari letak atau posisi paragraf dalam suatu karangan, paragraf dibedakan atas: (1) paragraf
pengantar atau pembuka , (2) paragraf pengembang atau paragraf penghubung, dan (3) paragraf
penutup.

1. Paragraf pengantar atau pembuka

Paragraf pengantar berfungsi mengantarkan pembaca pada pokok persoalan yang akan dikemukakan.
Sebagai pengantar masalah tertentu yang hendak dibicarakan, sebuah paragraf pengantar atau
pembuka ini haruslah menarik minat dan perhatian pembaca. Agar menarik minat dan perhatian
pembaca tentu memanfaatkan pilihan kata, susunan kalimat, dan tidak berkepanjangan menjadi pilihan
utama. Selain sebagai pengantar kepada masalah yang hendak dibicarakan, paragraf pengantar juga
berfungsi untuk menjelaskan tujuan yang hendak dicapai.

Contoh:

Tailing adalah jenis limbah yang dihasilkan oleh kegiatan tambang, selain limbah batuan keras (over-
burden), limbah minyak pelumas, limbah kemasan bahan kimia, dan limbah domestik titik tailing dalam
dunia pertambangan selalu menjadi masalah serius. Oleh karena itu, penanganan tailing perlu dilakukan
secara serius, bersistem, dan berkelanjutan.

(Koran Tempo, Kamis, 22 Juli 2004: B12)

2. Paragraf pengembang atau paragraf penghubung

Paragraf pengembang adalah paragraf yang menyampaikan pokok pikiran penulis. Sebab, masalah yang
akan diuraikan lebih lanjut oleh penulis terdapat dalam paragraf pengembang. Paragraf pengembang
berisi pokok persoalan yang akan dikemukakan oleh penulis. Secara kuantitatif paragraf pengembang
adalah paragraf yang paling banyak jumlahnya, Dan dapat juga paling panjang kalimat-kalimat
penjelaanya. namun, setiap paragraf dengan paragraf lainnya harus tetap saling berhubungan secara
logis topik pembicaraannya.

Contoh:

Tailing itu merupakan limbah yang menyerupai lumpur kental, pekat, asam, dan mengandung logam
logam-logam berat. Oleh karena itu, paling berbahaya bagi keselamatan makhluk hidup. apalagi jumlah
tailing yang dibuang oleh setiap perusahaan tambang mencapai ribuan ton perhari. Limbah tailing
berasal dari batu-batuan dalam tanah yang telah dihancurkan sehingga menyerupai bubur kental oleh
pabrik pemisah mineral, seperti emas, perak, dan tembaga dari bebatuan. Proses itu dikenal dengan
sebutan proses penggerusan.

(Koran Tempo, Kamis, 22 Juli 2004: B12)

3. Paragraf penutup

Paragraf penutup berisi simpulan dari apa yang telah dibicarakan atau diuraikan sebelumnya. Sebagai
penutup, paragraf ini dimaksudkan untuk dapat mengakhiri sebuah karangan. Selain sebagai simpulan,
paragraf penutup juga dapat berisi penegasan kembali mengenai hal-hal yang telah dibicarakan di muka.
Oleh karena itu, paragraf penutup harus dapat memberi gambaran secara singkat, padat dan jelas
tentang apa yang telah dibicarakan oleh penulis dalam karangan tersebut.

Contoh:

Melalui sistem pembuangan tailing ke dasar laut (submarine tailing despisal). Newmont Minahasa raya
setiap harinya disebutkan membuang 2000 ton tailing ke teluk buyut. Tailing dibuang lewat pipa yang
digelar dari lubang messel ke pantai. Lalu, dari pantai diangkut sejauh 8000 meter sampai kedalaman 82
meter dibawah permukaan laut, jadi, semua itu karena tailing.

("Semua Karena Tailing". Koran Tempo, Kamis, 22 Juli 2004: B12)

Kesimpulan

Paragraf adalah suatu bentuk pengungkapan gagasan yang terjalin dalam rangkaian beberapa kalimat
atau seperangkat kalimat yang mengacu pada satu topik. Kalimat-kalimat dalam paragraf
memperlihatkan kesatuan pikiran yang mempunyai keterkaitan dengan satu topik.

Ada 7 fungsi paragraf, yaitu (1) sebagai penampung dari sebagian kecil dalam pikiran atau ide pokok
keseluruhan karangan, (2) memudahkan pemahaman jalan pikiran and-1 ide pokok pengarang, (3) alat
bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis, (4) Pedoman bagi pembaca
untuk mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang, (5) Penyampaian pikiran atau ide pokok
pengarang kepada pembaca, (6) Penanda bahwa pikiran baru dimulai, (7) Dalam rangka keseluruhan
karangan, paragraf dapat berfungsi sebagai pengantar, transisi, dan penutup karangan.

Sebuah paragraf dapat ditandai dengan memulai kalimat pertama agak menjorok ke dalam, kira-kira 5
ketukan mesin ketik atau satu tab (indentation) mesin komputer, dan dapat juga dengan memberi jarak
yang agak renggang dari paragraf sebelumnya ke paragraf sesudahnya.

Struktur paragraf dibangun setidak-tidaknya atas dua unsur utama, yaitu: kalimat topik dan kalimat
penjelas. Selain itu, ada juga paragraf yang didukung oleh unsur transisi dan unsur kalimat penegas.
Unsur utama yang tidak dapat ditinggalkan dalam sebuah paragraf adalah kalimat topik dan kalimat
penjelas. Bahkan, ada paragraf yang hanya terdiri atas kalimat topik semuanya.

Sebuah paragraf yang baik mempunyai tiga syarat, yaitu (1) kesatuan, (2) kepanduan, (3) kelengkapan.
Kesatuan paragraf hanya mengandung satu gagasan utama yang diikuti oleh beberapa kalimat penjelas.
Kepaduan paragraf terjalinnya rangkaian kalimat secara baik, logis, bersistem, teratur, dan saling
berkaitan. Kelengkapan paragraf ditandai dengan kalimat-kalimat mat penjelas yang cukup untuk
menunjang kejelasan kalimat topik.

Rangkuman

Sebuah karangan yang utuh terdiri atas beberapa paragraf. Dalam sebuah karangan yang utuh itu tidak
hanya ada 1 jenis paragraf, tetapi dapat saja terdiri atas beberapa paragraf. Dari paragraf pembuka
sampai ke paragraf penutup.

Jenis-jenis paragraf dalam sebuah karangan dapat dibedakan berdasarkan: (1) letak atau posisi paragraf
dalam suatu karangan. (2) letak atau posisi kalimat topiknya, (3) teknik pemaparan paragraf, dan (4)
pengembangan paragraf.

Berdasarkan letak atau posisi paragraf dalam suatu karangan, jenis paragraf dapat dibedakan menjadi:
(1) paragraf pengantar atau pembuka yang berfungsi mengantarkan pembaca pada pokok persoalan
yang akan dikemukakan penulis, (2) paragraf pengembang atau penghubung yang berfungsi
menyampaikan kan pikiran penulis, dan (3) paragraf penutup yang berisi simpulan dari apa yang telah
dibicarakan sebelumnya.

Berdasarkan letak atau posisi kalimat topiknya, jenis paragraf dapat dibedakan menjadi: (1) paragraf
deduktif kalimat topik terletak di awal paragraf, (2) paragraf induktif, kalimat topik terletak di akhir
paragraf, (3) paragraf deduktif-induktif atau paragraf campuran, kalimat topik terletak diawal dan
diakhir paragraf dan (4) paragraf penuh kalimat topik, semua kalimat terdiri atas kalimat topik.

Berdasarkan teknik pemaparan pengembangan paragraf jenis paragraf dibedakan menjadi: (1) paragraf
argumentatif, berisi pembuktian untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain agar mereka itu
percaya dan akhirnya bertindak sesuai keinginan pembicara, (2) paragraf deskriptif, berisi perincian
perincian secara detail dari objek yang ditulisnya, (3) paragraf naratif, berisi kisahan atau cerita tentang
kejadian atau peristiwa yang dialami oleh tokoh, (4) paragraf ekspositoris, berisi uraian pokok pikiran
yang dapat memperluas pengetahuan seseorang, dan (5) paragraf persuasif berisi bujukan atau
himbauan agar seseorang yakin, tergiur, dan tertarik untuk mengikuti kemauan penulis.

Berdasarkan pengembangan paragraf, jenis paragraf dapat dibedakan menjadi : (1) paragraf
perbandingan, berisi perbandingan dua hal atau lebih (2) paragraf pertanyaan, kalimat topik dijelaskan
lebih lanjut dengan kalimat tanya (3) paragraf sebab akibat berisi keterangan suatu kejadian atau
peristiwa yang menimbulkan akibat tertentu dari sebab yang ada, (4) paragraf contoh, berisi penjelasan
sesuatu secara luas dengan disertai contoh-contoh nyata, (5) paragraf perulangan, kalimat topik dapat
dikembangkan lebih lanjut dengan pengulangan kata, pengulangan kelompok kata, atau pengulangan
bagian-bagian kalimat yang dianggap penting, (6) paragraf definisi, berisi keterangan tentang konsep
dan kriteria untuk menjelaskan suatu pengertian, (7) paragraf proses, berisi uraian tentang proses es
atau urutan tindakan yang menghasilkan sesuatu, dan (8) paragraf klasifikasi, berisi pengelompokan hal-
hal atau masalah yang mempunyai persamaan atau perbedaan.

Anda mungkin juga menyukai