Kel a s
XII
biologi
PEWARISAN SIFAT PADA MANUSIA
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.
1. Memahami tentang variasi sifat manusia dan peta silsilah keluarga.
2. Dapat menentukan kemungkinan jenis kelamin pada manusia.
3. Memahami tentang sistem golongan darah pada manusia.
4. Dapat menyelesaikan permasalahan terkait pewarisan sifat pada manusia.
A. Pendahuluan
Penelitian tentang hereditas pada manusia berbeda dengan penelitian tentang hereditas
pada hewan dan tumbuhan. Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa kendala berikut.
1. Manusia jarang yang bersedia untuk dijadikan objek penelitian.
2. Umur manusia cukup panjang.
3. Keturunan yang dihasilkan manusia relatif sedikit.
4. Suasana lingkungan hidup manusia sulit untuk dikontrol.
5. Pertumbuhan karakter pada manusia tidak mudah untuk diamati.
2
Berikut ini adalah contoh pedigree dari keluarga kerajaan Inggris. Pedigree ini
menggambarkan tentang pewarisan penyakit hemofilia.
GEORGE HENRY OF IRENE MENINGGAL ALEXANDRIA ALICE VICTORIA ALFONSO LEOPOLD MAURICE
V PRUSSIA PADA UMUR EUGENIE
3TH
Berdasarkan peta silsilah tersebut, tampak bahwa Ratu Victoria sebagai pembawa
sifat hemofilia menurunkan gen tersebut kepada ketiga anaknya. Satu sebagai penderita
dan dua lainnya hanya sebagai pembawa sifat. Pada dua generasi di bawahnya, juga
ditemukan keturunan yang menderita hemofilia dan pembawa sifat hemofilia.
Untuk mengatasi masalah penyakit menurun, dapat diusahakan dengan cara
eugenetika, eutenika, dan eufenika.
1. Eugenetika
Eugenetika adalah usaha perbaikan generasi mendatang dengan menggunakan
hukum hereditas. Hal ini bertujuan untuk memeroleh keturunan yang baik dan
terhindar dari penyakit genetik. Hal-hal yang perlu dilakukan antara lain adalah
sebagai berikut.
a. Menghindari perkawinan antarsaudara dekat agar terhindar dari penyakit-
penyakit resesif.
b. Memahami karakter-karakter tertentu melalui peta silsilah keluarga.
3
c. Menghindari pernikahan dengan penderita gangguan mental seperti debil,
imbisil, atau idiot.
d. Calon pasangan suami istri hendaknya melakukan pemeriksaan kesehatan
sebelum menikah.
e. Bagi pasangan suami istri yang memiliki kualitas genetik kurang baik, hendaknya
tidak merencanakan memiliki banyak anak.
2. Eutenika
Eutenika adalah usaha perbaikan generasi mendatang dengan cara meningkatkan
mutu lingkungan, seperti makanan bergizi, pendidikan yang baik, dan faktor
pendukung kehidupan yang baik. Perbaikan yang dilakukan dalam eutenika dapat
menandakan perkembangan suatu negara. Jika banyak rakyat yang sudah maju,
dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan eutenika di negara tersebut telah berjalan
dengan baik. Namun sebaliknya, jika masih banyak rakyat yang hidup di bawah
garis kemiskinan, dapat disimpulkan bahwa negara tersebut belum melaksanakan
eutenika dengan baik.
3. Eufenika
Eufenika adalah usaha perbaikan generasi mendatang dengan menyembuhkan
gejala-gejala penyakit genetik. Misalnya penyakit karena terganggunya metabolisme
tubuh seperti fenilketonuria (PKU). Jika dapat terdeteksi lebih dini, seorang anak
yang dinyatakan mengidap PKU dapat disembuhkan dengan diet fenilalanin. Selain
itu, dunia kedokteran yang sudah maju juga dapat melakukan terapi gen dengan
teknologi plasmid. Gen-gen penghasil enzim akan disisipkan agar penderita dapat
memproduksi enzim secara normal.
Contoh Soal 1
Seseorang yang akan menikah dapat menggunakan eugenetika untuk menghindari
penyakit menurun. Cara yang dapat ditempuh adalah ....
4
A. tidak menikah dengan saudara atau kerabat dekat
B. meningkatkan pendidikan diri sendiri dan calon pasangan
C. meningkatkan gaya hidup diri sendiri dan calon pasangan
D. menikah dengan jodoh yang sudah ditentukan orang tua
E. meningkatkan pergaulan agar dapat bebas memilih pasangan
JAWABAN: A
Penjelasan:
Cara eugenetika yang dapat dilakukan oleh seseorang yang akan menikah antara
lain adalah tidak menikah dengan saudara atau kerabat dekat. Hal ini bertujuan untuk
menghindari munculnya penyakit-penyakit resesif.
Contoh Soal 2
Perhatikan peta silsilah keluarga berikut ini.
= laki-laki normal
= perempuan normal
= laki-laki buta warna
= perempuan buta warna
Berdasarkan peta silsilah tersebut, genotipe kedua orang tuanya adalah ....
A. XCY dan XCXc
B. XcY dan XCXc
C. XCY dan XCXC
D. XcY dan XCXC
E. XcY dan XcXc
JAWABAN: B
Penjelasan:
Untuk menentukan genotipe kedua orang tuanya, lihatlah dahulu fenotipe anak-anaknya.
Pada peta silsilah keluarga tersebut, muncul anak perempuan buta warna (XcXc). Akan
tetapi, ada anak laki-laki yang normal (XCY). Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa
genotipe ayahnya adalah XcY (penderita) dan genotipe ibunya adalah XCXc (normal
carrier).
5
C. Penentuan Jenis Kelamin pada Manusia
Jenis kelamin pada manusia ditentukan oleh sepasang kromosom kelamin, yaitu XX
dan XY. Seorang wanita memiliki sepasang kromosom kelamin XX, sedangkan seorang
pria memiliki sepasang kromosom kelamin XY. Pada saat pembentukan gamet, wanita
menghasilkan ovum yang mengandung kromosom X, sedangkan pria menghasilkan
sperma yang mengandung kromosom X atau Y.
Jika sperma X membuahi ovum, akan dihasilkan anak perempuan karena terbentuk
pasangan kromosom XX. Namun, jika sperma Y yang membuahi ovum, akan dihasilkan
anak laki-laki karena terbentuk pasangan kromosom XY. Untuk lebih jelasnya, perhatikan
diagram perkawinan berikut ini.
X Y
XX XY
X
= wanita = pria
( + p)
n
Keterangan:
1
;
= kemungkinan anak laki-laki = 50% =
2
1
p = kemungkinan anak perempuan = 50% = ; dan
2
n = jumlah anak yang diharapkan.
Contoh penggunaan rumus teori kemungkinan jenis kelamin ini dapat dilihat pada
contoh soal berikut.
Contoh Soal 3
Sepasang suami istri ingin memiliki 3 orang anak dengan komposisi 2 laki-laki dan 1
perempuan. Berapa persen kemungkinan terpenuhinya harapan keluarga tersebut?
6
Penjelasan:
Dengan menggunakan rumus binomium, diperoleh:
Oleh karena komposisi yang diharapkan adalah 2 laki-laki dan 1 perempuan, maka
gunakan bagian rumus 32p1. Dengan demikian, diperoleh:
2 1
1 1
3 × = 0,75 × 0,5 = 0,375 × 100% = 37,5%
2 2
Contoh Soal 4
Neneng dan Nanang ingin memiliki 4 anak yang semuanya laki-laki. Berapakah peluang
untuk mendapatkan 4 anak laki-laki tersebut?
Penjelasan:
Dengan menggunakan rumus binomium, diperoleh:
Oleh karena komposisi yang diharapkan adalah 4 laki-laki, maka gunakan bagian rumus
4. Dengan demikian, diperoleh:
4
1 1
4 = =
2 16 4
1 1
= .
Jadi, peluang untuk mendapatkan 4 anak laki-laki tersebut adalah
2 16
Contoh Soal 5
Anita dan Andi sedang merencanakan pernikahan. Mereka berencana untuk memiliki
4 orang anak yang terdiri atas 3 laki-laki dan 1 perempuan. Persentase kemungkinan
harapan pasangan tersebut adalah ....
A. 6,25%
B. 25%
C. 50%
D. 37,5%
E. 15%
JAWABAN: B
7
Penjelasan:
Besarnya kemungkinan mendapatkan anak laki-laki dan anak perempuan adalah sama,
yaitu 50%. Jika pasangan tersebut ingin mempunyai 3 anak laki-laki dan 1 anak perempuan,
besarnya kemungkinan harapan pasangan tersebut adalah sebagai berikut.
Oleh karena komposisi yang diharapkan adalah 3 laki-laki dan 1 perempuan, maka
gunakan bagian rumus 43p1. Dengan demikian, diperoleh:
3
1 1
4 × = 0 , 25 × 100% = 25%
2 2
8
Golongan darah tipe A, B, AB, dan O dikendalikan oleh alel ganda. Ada tiga macam
gen yang mengendalikan golongan darah ini, yaitu IA, IB, dan IO atau i. Urutan dominansi
gen-gen tersebut adalah IA = IB > i (I = isoaglutinogen).
a. Golongan darah A memiliki genotipe IAIA (homozigot) atau IAi (heterozigot).
b. Golongan darah B memiliki genotipe IBIB (homozigot) atau IBi (heterozigot).
c. Golongan darah AB memiliki genotipe IAIB.
d. Golongan darah O memiliki genotipe IOIO atau ii.
Contoh Soal 6
Seorang wanita bergolongan darah A menikah dengan seorang pria bergolongan darah
O. Berapa persen kemungkinan mendapatkan anak laki-laki bergolongan darah seperti
ibunya?
Penjelasan:
Perhatikan diagram persilangan berikut.
P : IAi × ii
G : I A
i
i
1
F : IAi = A =
2
1
ii = O =
2
Oleh karena kemungkinan mendapatkan anak laki-laki dan anak perempuan adalah sama,
1
yaitu , maka:
2
1 1 1
A = × = × 100% = 25%
2 2 4
Contoh Soal 7
Seorang wanita bergolongan darah A menikah dengan seorang pria bergolongan darah
B. Mereka ingin mempunyai 3 orang anak yang terdiri atas 2 anak bergolongan darah
seperti ibunya dan 1 anak bergolongan darah seperti ayahnya. Berapakah peluang untuk
mendapatkan anak-anak seperti yang mereka inginkan?
9
Penjelasan:
Perhatikan diagram persilangan berikut.
P : IAi × IBi
G : IA IB
i i
1
F : IAIB = AB =
4
1
IAi = A = = a
4
1
IBi = B = = b
4
1
ii = O =
4
Oleh karena komposisi yang diharapkan adalah 2 anak bergolongan darah seperti ibunya
(a) dan 1 anak bergolongan darah seperti ayahnya (b), maka:
2
1 1 1 1 3
3a b = 3 × = 3 ×
2 1
× =
4 4 16 4 64
3
Jadi, peluang untuk mendapatkan anak-anak seperti yang mereka inginkan adalah .
64
10
a. Keduanya memiliki rhesus yang sama, positif semua atau negatif semua.
Jika suami istri memiliki rhesus yang sama, anak-anak mereka akan lahir dengan
selamat. Hal ini terjadi karena mereka memiliki tipe rhesus yang sama dengan kedua
orang tuanya. Oleh karena tipe rhesusnya sama dengan orang tuanya, maka selama
kehamilan, embrio tidak mengalami penggumpalan.
b. Suami memiliki rhesus negatif dan istri memiliki rhesus positif.
Jika suami memiliki rhesus negatif dan istri memiliki rhesus positif, anak-anak mereka
akan memiliki rhesus positif atau negatif. Jika embrio yang dikandung ibu memiliki
rhesus negatif, darah ibu tidak akan menggumpalkan embrio tersebut, sehingga
bisa lahir dengan selamat.
c. Suami memiliki rhesus positif dan istri memiliki rhesus negatif.
Jika suami memiliki rhesus positif dan istri memiliki rhesus negatif, anak-anak
mereka akan memiliki rhesus positif atau negatif. Jika embrio yang dikandung ibu
memiliki rhesus negatif, tidak akan timbul masalah dan bayi dapat lahir dengan
selamat. Namun, jika anak yang dikandung memiliki rhesus positif, biasanya pada
kehamilan pertama anak tersebut dapat lahir dengan selamat. Akan tetapi, jika anak
kedua juga memiliki rhesus positif, antibodi ibu akan menyerang janin. Keadaan
ini disebut dengan eritroblastosis fetalis, yaitu anemia akut akibat sel-sel darah
merah mengalami hemolisis (pecah) yang hebat. Keadaan ini dapat mengancam
keselamatan jiwa bayi tersebut.
11
Golongan darah M, N, dan MN dikendalikan oleh gen-gen kodominan, yaitu gen
L dan gen LN. Golongan darah M memiliki genotipe LMLM, golongan darah N memiliki
M
Contoh Soal 8
Wanita bergolongan darah rhesus negatif, MN menikah dengan pria bergolongan darah
rhesus positif, N. Berapakah peluang:
a. mendapatkan anak bergolongan darah rhesus negatif, MN?
b. mendapatkan hanya anak pertama bergolongan darah rhesus positif, jika pasangan
tersebut memiliki 3 orang anak?
Penjelasan:
Perhatikan diagram persilangan berikut.
Untuk rhesus:
P : rhrh × Rhrh
G : rh Rh, rh
1
F : Rhrh = rhesus positif = = 50%
2
1
rhrh = rhesus negatif = = 50%
2
Untuk MN:
P : LMLN × LNLN
G : LM, LN LN
1
F : LMLN = MN = = 50%
2
1
LNLN = N = = 50%
2
12
1 1 1 1
K ( +, -, - ) = × × =
2 2 2 8
Jadi, peluang mendapatkan hanya anak pertama yang bergolongan darah rhesus positif
1
dari 3 anak adalah .
8
Contoh Soal 9
Seorang wanita bergolongan darah A, rhesus positif menikah dengan seorang pria
bergolongan darah O, rhesus negatif. Besarnya kemungkinan mendapatkan anak laki-laki
yang bergolongan darah seperti ibunya adalah ....
A. 50%
B. 6,25%
C. 12,5%
D. 37,5%
E. 25%
JAWABAN: C
Penjelasan:
Wanita bergolongan darah A, rhesus positif yang tidak diketahui genotipenya apakah
homozigot atau heterozigot, dianggap heterozigot. Dengan demikian,diagram
persilangannya adalah sebagai berikut.
13
1
F : Rhrh = rhesus positif =
2
1
rhrh = rhesus negatif =
2
1 1
Kemungkinan untuk jenis kelamin laki-laki = dan perempuan = .
2 2
1 1 1
× × × 100% = 12,5%
2 2 2
Jadi, kemungkinan mendapatkan anak laki-laki yang bergolongan darah seperti ibunya
adalah 12,5%.
14