Anda di halaman 1dari 7

CRITICAL JOURNAL REVIEW

“KAJIAN MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR DI KABUPATEN


BANJARNEGARA”

Disusun Oleh:

Hera Irama

3192431007

KELAS : D Geografi 2019

M.k : Mitigasi dan Bencana

Dosen pengampu : Dr.Nahor M anahat Simanungkalit, M.Si

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan RahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Geografi Bencana
dan Mitigasi ini yang berjudul “Critical Journal Review”. Penulis berterima kasih kepada
bapak dosen yang bersangkutan yang sudah memberikan bimbingannya.

Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu
penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik
dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, Oktober 2021

Penulis.
A. BIBLIOGRAFI JURNAL

Jurnal Utama Jurnal Pembanding


Judul artikel KAJIAN MITIGASI BENCANA ANALISIS KERENTANAN
TANAH LONGSOR DI TANAH LONGSOR SEBAGAI
KABUPATEN BANJARNEGARA DASAR MITIGASI DI
KABUPATEN BANJARNEGARA
Jurnal JURNAL MANAJEMEN DAN Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah
KEBIJAKAN PUBLIK Aliran Sungai
Donwload http://ejournal- http://download.portalgaruda.org/arti
cle.php
s1.undip.ac.id/index.php/jose
Volume dan Volume 1, Nomor 1, Tahun 2015, Vol. 1 No. 1 April 2017 : 49-59
Halaman Halaman 1 – 14
Tahun 2015 2017

Penulis Amni Zarkasyi Rahman Pranatasari Dyah Susanti, Arina


Miardini, dan Beny Harjadi
ISSN 2460-9714 2579-5511
Reviewer Fahrizal Adi Kurniawan Fahrizal Adi Kurniawan

B. HASIL dan PEMBAHASAN

JURNAL UTAMA JURNAL PEMBANDING


Tujuan Untuk mendiskripsikan upaya untuk mengetahui tingkat
Penelitian mitigasi dan upaya kerentanan tanah
peningkatan mitigasi bencana Tanah longsor di Kabupaten
Longsor di Kabupaten Banjarnegara. Banjarnegara.
Subjek Wilayah Kabupaten Banjarnegara Wilayah Kabupaten
Banjarnegara
Penelitian
Assesment Data Menggunakan cara, yaitu: Menggunakan cara, yaitu:
1. Observasi lapangan, dan 1. Observasi lapangan
2. Wawancara
Metode Metode penelitian yang digunakan Metode penelitian yang
Penelitian adalah penelitian deskriptif, dengan dilakukan adalah survey dan
menggunakan pendekatan Kualitatif deskriptif kuantitatif dengan
dalam menjabarkan mitigasi bencana menggunakan metode kerentanan
tanah longsor pada Pemerintah longsor dengan parameter:
Kabupaten Banjarnegara. Penelitian faktor alami dan manajemen.
ini juga menggunakan teknik Analisis yang digunakan adalah
purposive sampling yaitu peneliti telah overlay dari parameter yang
menentukan tempat atau informan telah ditentukan dan
yang dituju, dalam penelitian ini pembobotan.
adalah Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten
Banjarnegara (BPBD Kabupaten
Banjarnegara) dan tokoh-tokoh
masyarakat di sekitar lokasi rawan/
terdampak bencana longsor di
Kabupaten Banjarnegara.
Langkah Diawali dengan penentuan informan dan Diawali dengan pengumpulan
Penelitian tempat yang akan dituju. Dalam penelitian alat dan bahan penelitian, berupa:
ini, yaitu Kabupaten Banjarnegara, peta RBI Skala 1:25.000, Data
sedangkan subjek atau informan dalam
Curah Hujan harian kumulatif 3
penelitian ini yaitu individu dan instansi
hari berurutan (mm/3 hari)
yang terkait seperti BPBD dan masyarakat
selama 10 tahun terakhir pada 12
sekitar kejadian bencana. Selanjutnya,
stasiun penakar curah hujan.
peneliti akan mengolah data dan
melakukan telaah guna untuk dapat
Notebook ASUS Core i3

melakukan mitigasi bencana di daerah kapasitas RAM 6 GB dan


tersebut. harddisk 500 GB, Software Arc
GIS 10.1 dan Software Ms.Word
dan Ms. Excel. Lalu mulai
lakukan analisis terhadap data
yang telah didapat menggunakan
metode survey dan deskriptif
kuantitatif dengan menggunakan
metode kerentanan longsor
dengan parameter
Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menghasilkan Hasil penelitian menunjukkan
pemahaman bahwa sasaran pembangunan bahwa wilayah dengan
tidak akan tercapai tanpa pertimbangan kelas kerentanan: 1) tidak rentan
risiko bencana dan bahwa pembangunan
seluas 44,88 ha (0,04%), 2)
berkelanjutan tidak dapat dicapai kalau
pengurangan risiko bencana tidak diarus sedikit rentan 7.800,84 ha
utamakan kedalam kebijakan, (7,29%), 3) agak rentan
perencanaan dan pelaksanaan 88.505,80 ha (82,74%), 4) rentan
pembangunan. Jelasnya, perspektif
10.423,32 ha (9,74%), dan 5)
pengurangan risiko bencana harus
sangat rentan 196,16 ha (0,18%).
dipadukan kedalam perencanaan
Parameter yang dominan untuk
pembangunan setiap negara dan dalam
tanah longsor di Banjarnegara
strategi pelaksanaannya yang terkait.
Pada pelaksaannya, hal ini sudah
adalah hujan, geologi dan

didukung perangkat teknologi yang sudah kedalaman regolith. Upaya


ada dalam kemampuan untuk mengambil mitigasi yang dapat diterapkan
tindakan proaktif untuk mengurangi risiko pada wilayah yang dikategorikan
kerugian akibat bencana sebelum terjadi. rentan longsor ini adalah berbasis
kemandirian
masyarakat melalui pembentukan
desa tangguh bencana, yaitu desa
yang tanggap dan dapat
meminimalkan risiko bencana
melalui adaptasi atau
penyesuaian diri terhadap
lingkungan yang rentan terhadap
bencana tanah longsor. Beberapa
hal yang harus dilakukan secara
mandiri oleh masyarakat adalah
peningkatan kewaspadaan saat
musim hujan dan
tindakan penutupan rekahan di
permukaan tanah, serta
konservasi tanah (stabilisasi dan
perlindungan lereng)
Kekuatan Kelebihan dari jurnal ini ialah pada Kelebibihan dari jurnal ini adalah
Penelitian pengumpulan data. Penulis bahwa penulis memasukkan data
mengobservasi secara langsung data selengkap – lengkapnya, disertai
yang diperoleh serta mewawancarai dengan sumber data tersebut,
pihak yang berwenang dalam sehingga lebih menyakinkan para
memberikan informasi. Data tersebut pembaca.
berupa fakta yang ada di lapangan. Penulis juga menyertakan peta
Jurnal ini mempunyai saran terhadap rawan bencana serta tabel data
pihak terkait untuk memberikan saran longsor di daerah Banjarnegara
terhadap hasil penelitian.
Kelemahan Kelemahan dari jurnal ini, data yang Pada jurnal ini, terdapat beberapa
kata asing yang tidak diberi
Penelitian dituliskan kurang lengkap. Misalnya
penjelasan, sehingga menyulitkan
pada pemasangan alat peringatan dini, para pembaca. Contohnya
polygon thiessen.
peneliti tidak mencantumkan jumlah
pasti dari alat yang sudah diberikan di
daerah tersebut. Peneliti juga terlalu
banyak mengambil referensi tanpa
perubahan yang saya temui pada jurnal
lainnya. Contohnya saja pada
masyarakat tangguh bencana. Selain
itu, sangat banyak dijumpai kesalahan
– kesalahan penulisan. Referensi
jurnal ini juga kurang banyak sehingga
kurang meyakinkan pembaca akan
kebenaran hasil penelitian penulis.
Kesimpulan Mitigasi bencana tanah longsor di Kabupaten Banjarnegara
Kabupaten Banjarnegara dilakukan merupakan wilayah yang rentan
secara struktural maupun non terhadap longsor. Wilayah yang
struktural. Mitigasi structural masuk pada kelas sangat rentan
dilakukan dengan penyusunan data meliputi Kecamatan Wanayasa
base daerah potensi bahaya dan (64,41 ha), Pagedongan (43,78
pemasangan Early Warning System ha), Banjarnegara (38,84 ha),
(EWS). Mitigasi non struktural Bawang (18,65 ha), Kalibening
dilakukan dengan pemberian (1,21 ha), Karangkobar (3,58 ha),
informasi, sosialisasi serta pelatihan Pandanarum (21,34 ha), Susukan
dan simulasi bencana. (4,03 ha), dan Mandiraja (0,30
Upaya yang telah dilakukan untuk ha). Faktor alami seperti
meningkatakan efektifitas mitigasi kemiringan lereng yang tinggi,
bencana adalah dengan pembentukan curah hujan tinggi, adanya sesar,
masyarakat tangguh serta desa kondisi geologi serta kedalaman
tangguh bencana. regolith merupakan faktor yang
berpengaruh di wilayah ini.
Potensi kerentanan longsor pada
wilayah ini semakin meningkat
dengan adanya infrastruktur yaitu
bangunan akibat kepadatan
penduduk pada wilayahwilayah
yang rentan terhadap longsor.

Kesimpulan reviewer

Dari hasil review yang saya lakukan terhadap kedua jurnal ini, menurut pendapat
saya. Jurnal pembanding lebih baik dari jurnal utama. Alasan saya yaitu karena jurnal
pembanding memiliki beberapa kelebihan dibandingkan jurnal utama. Seperti pada jurnal
pembanding terdapat tabel data, yang tidak dimiliki jurnal utama. Jurnal pembanding
memiliki peta rawan bencana sedangkan jurnal utama tidak.

Jurnal pembanding juga lebih unggul dikarenakan pada jurnal pembanding banyak
memasukkan pendapat para ahli yang lebih menyakinkan pembaca. Sedangkan pada jurnal
utama, lebih unggul dalam materi mitigasi bencana tanah longsor.

Daftar Pustaka

Karnawati, D. 2004. Bencana Gerakan Massa Tanah/ Batuan di Indonesia;


Evaluasi dan Rekomendasi, Dalam Permasalahan, Kebijakan dan
Penanggulangan Bencana Tanah Longsor di Indonesia. P3-TPSLK BPPT dan
HSF.Jakarta.
Nurjannah, dkk. 2012. Manajemen Bencana. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai