Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL BOOK RIVIE W

PERENCANAAN & PEMODELAN TRANSPORTASI (BUKU : 1) MANAJEMEN


TRANSPORTASI DALAM KAJIAN DAN TEORI (BUKU : 2)

Disusun untuk memenuhi tugas Geografi Transport dan Pemukiman

Dosen Pengampu : 

Drs. Mbina Pinem, M.Si


Oleh: 
Tiur Debora Br Ginting

(3193331013)

KELAS D'2019

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021

ii | Critical BookRiview 


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada ,TuhanYangMaha


Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugasmata kuliah
Geografi Transport dan Permukiman Critical Book Review.Selama

 penyusunan makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan dan hambatan.

 Namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa baik isi maupun teknik penyajian tulisanmasih jauh dari sempurna,
maka dari itu penulis mengharapkan kepada para
 pembaca untuk memberi tanggapan berupa kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk
meningkatkan mutu penulisan selanjutnya. Akhir kata semoga tugas makalah ini bermanfaat
untuk kalangan umum maupun pendidikan.

Medan, September 2021

Penulis

ii | Critical BookRiview 


ii | Critical BookRiview 
DFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................iii

BAB 1 : PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Informasi Bibliografi .................................................................................... 1

BAB 2 : PEMABAHASAN CRITICAL BOOK REVIEW ..................................... 2

2.1 Latar Belakang .............................................................................................. 2

2.2 Permasalahan yang akan Dikaji ....................................................................3

2.3 Kajian Teori .................................................................................................. 3

2.4 Metode yang Digunakan ...............................................................................3

BAB 3 : PEMBAHASAN BUKU ........................................................................... 4

3.1 Sinopsis Buku ............................................................................................... 4

3.2 Kelebihan dan Kekurangan Buku ................................................................. 9

3.3 Analisis Critical Book Review ..................................................................... 10

BAB 4 : PENUTUP ..................................................................................................11

4.1 Kesimpulan ................................................................................................... 11

4.2 Saran ............................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 13 LAMPIRAN

iii | Critical BookRiview 


iii | Critical BookRiview 
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Informasi Bibliografi 

1.   BukuUtama

Judul : PERENCANAAN &


PEMODELAANTRANSPORTASI
Penulis : Ofyar Z.Tamia

ISBN :979-9299-10-1

Penerbit :ITB

TahunTerbit :2013

UrutanCetakan :Kedua
DimensiBuku :-

TebalBuku : 21a + 615halaman

2.   BukuPembanding

Judul : MANAJEMEN TRANSPORTASI


DALAM KAJIAN DANTEORI
Penulis :Andriansyah

ISBN :978-602-9006-12-4

Penerbit : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Universitas Prof. Dr.Moestopo

Beragama

TahunTerbit : 2015
UrutanCetakan : Pertama
DimensiBuku :-
TebalBuku : xi + 153halaman

1 |CriticalBookRiview 
BAB 2

PEMBAHASAN CRITICAL BOOK RIVIEW

2.1  LatarBelakang 

Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dengan

menggunakan wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan
untuk memudahkan manusia untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Banyak ahli telah
merumuskan dan mengemukakan pengertian transportasi. Paraahli memiliki pandangannya
masing-masing yang mempunyai perbedaan dan
 persamaan antara yang satu dengan lainnya.

Kata transportasi berasal dari bahasa latin yaitu transportare yang mana trans berarti
mengangkat atau membawa. Jadi transortasi adalahmembawa

sesuatu dari satu tempat ke tempat yang lain. Menurut Salim (2000) transportasi
adalahkegiatanpemindahanbarang(muatan)danpenumpangdarisuatutempat

ke tempat lain. Dalam transportasi ada dua unsur yang terpenting yaitu

 pemindahan/pergerakan (movement) dan secara fisik mengubah tempatdari

 barang (comoditi) dan penumpang ke tempat lain.

Permasalahan transportasi dan teknik perencanaannya mengalami revolusi yang pesat


sejak tahun 1980-an. Pada saat ini kita masih merasakan banyak
 permasalahan transportasi yang sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 1960-an dan 1970-
an,misalnyakemacetan,polusisuaradanudara,kecelakaan,dantundaan.

Permasalahan transportasi yang sudah ada sejak dulu bisa saja masihdijumpai
 pada masa sekarang, tetapi dengan tingkat kualitas yang jauh lebih parah dan kuantitas yang
jauh lebih besar; mungkin saja mempunyai bentuk lain yang jauh lebih kompleks karena
semakin banyaknya pihak yang terkait sehingga lebih sukardiatasi.
Pada akhir tahun 1980-an,Negara maju memasuki tahapan yang jauhlebih maju
dibandingkan dengan 20 tahun yang lalu di sektor perencanaan dan
 pemodelan transportasi. Hal ini disebabkan antara lain oleh pesatnya

 perkembangan pengetahuan mengenai elektronika dan peralatan komputer yang memungkinkan


berkembangnya beberapa konsep baru mengenai sistem prasarana

2 |CriticalBookRiview 
transportasi, sistem pergerakan, dan peramalan kebutuhan akan transportasi yangtidak pernah
terpikirkan pada masa lalu.
Di Indonesia, permasalahan transportasi sudah sedemikian parahnya,

khususnya di beberapa kota besar seperti DKI-Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung. Kota
yang berpenduduk lebih dari 1−2 juta jiwa dapat dipastikan

mempunyai permasalahan transportasi. Pada akhir tahun 2000, diperkirakanhampir semua


ibukota propinsi dan beberapa ibukota kabupaten akan
 berpenduduk di atas 1−2 juta jiwa sehingga permasalahan transportasi tidak bisa dihindarkan.
Hal ini merupakan lampu merah bagi para pembina daerah perkotaan di Indonesia karena
mereka akan dihadapkan pada permasalahan baru yangmemerlukan pemecahan yang baru
pula, yaitu permasalahan transportasi
 perkotaan.

2.2  Permasalahan yang akanDikaji

Permasalahan yang akan dikaji adalah permasalahan mengenai isi dari kedua buku
yang akan di riview, baik itu isinya maupun penggunaan kata yang
terdapatpadakeduabukutersebut.Permasalahanitukemudiandibentukkedalam
 pembahasan secara umum isi buku.

2.3  KajianTeori

dalam pembuatan CBR ini periview tidak menggunakan kajian teori,

dikarenakan dalam menganalisis sebuah buku tidak diperlukan sebuah


teorikhususdidalamnya.

2.4  Metode yangDigunakan

Metode yang digunakan dalam meriview buku ini adalah dengan cara membaca
kedua buku yang akan di riview samapai habis dan kemudian akan dilakukan pengamatan
terhadap kelebihan dan kekurangan buku yang dibaca untuk dipertahankan ataupun untuk
diperbaiki olehpenulis.
BAB 3
PEMBAHASAN BUKU

3.1  Sinopsis Buku 1. 

BukuUtama

Permasalahan transportasi dan teknik perencanaannya mengalami revolusi yang pesat


sejak tahun 1980-an. Pada saat ini kita masih merasakan banyak
 permasalahan transportasi yang sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 1960-an dan 1970-an,
misalnya kemacetan, polusi suara dan udara, kecelakaan, dan tundaan. Permasalahan
transportasi yang sudah ada sejak dulu bisa saja masihdijumpai
 pada masa sekarang, tetapi dengan tingkat kualitas yang jauh lebih parah dan
kuantitasyangjauhlebihbesar;mungkinsajamempunyaibentuklainyangjauh

lebih kompleks karena semakin banyaknya pihak yang terkait sehingga lebih sukardiatasi

Tujuan dasar para perencana transportasi adalah memperkirakan jumlah


sertalokasikebutuhanakantransportasi(misalnyamenentukantotalpergerakan,
 baikuntukangkutanumummaupunangkutanpribadi)padamasamendatangatau

 pada tahun rencana yang akan digunakan untuk berbagai kebijakan investasi

 perencanaan transportasi. Agar lebih terarah dan jelas, penjelasan berikut akan diarahkan pada
perencanaan transportasi di daerah perkotaan.
Padapenjelasansebelumnyatelahdijelaskankaitanantarasistemtataguna

lahan (kegiatan), sistem prasarana transportasi (jaringan), dan sistem arus lalulintas
(pergerakan) dengan panjang lebar (kualitatif). Selain itu,pendekatan

kuantitatif juga dibutuhkan untuk mendapatkan penjelasan atau gambaran yang lebih jelas
serta terukur mengenai kaitan tersebut. Dalam pendekatan secara ‘sistem’, cara tersebut
dikenal dengan pemodelan sistem. Model adalah alat bantu atau media yang dapat digunakan
untuk mencerminkan dan menyederhanakan suatu realita (dunia sebenarnya) secara terukur;
beberapa di antaranyaadalah:
  model fisik (model arsitek, model teknik, wayang golek, dan lain-lain);

  model peta dan diagram;


  model statistik dan matematik (fungsi atau persamaan) yang dapat menerangkan secara
terukur beberapa aspek fisik, sosial ekonomi, atau model transportasi.

Tujuan dasar tahap bangkitan pergerakan adalah menghasilkan model hubungan yang
mengaitkan parameter tata guna lahan dengan jumlah pergerakan

yang menuju ke suatu zona atau jumlah pergerakan yang meninggalkan suatu zona. Zona asal
dan tujuan pergerakan biasanya juga menggunakan istilah trip end.
Pola pergerakan dalam sistem transportasi sering dijelaskan dalam bentuk arus
pergerakan (kendaraan, penumpang, dan barang) yang bergerak dari zona asal ke zona tujuan
di dalam daerah tertentu dan selama periode waktu tertentu.
MatriksPergerakanatauMatriksAsal−Tujuan(MAT)seringdigunakanoleh

 perencana transportasi untuk menggambarkan pola pergerakan tersebut.


Model pemilihan moda bertujuan untuk mengetahui proporsi orang yang akan
menggunakan setiap moda. Proses ini dilakukan dengan maksud untuk
mengkalibrasimodelpemilihanmodapadatahundasardenganmengetahui
 peubah bebas (atribut) yang mempengaruhi pemilihan moda tersebut. Setelah dilakukan
proses kalibrasi, model dapat digunakan untuk meramalkan pemilihan moda dengan
menggunakan nilai peubah bebas (atribut) untuk masa mendatang.
Sisi kebutuhan akan transportasi terdiri dari indikator sejumlah pergerakan
(bisadalambentukMAT)modatransportasitertentuyangdilakukanuntuktingkat

 pelayanan tertentu. Kebutuhan akan transportasi merupakan kebutuhan turunan


akibatadanyaprosesusahapemenuhankebutuhan.Salahsatuunsurutamayang

menyatakantingkatpelayananadalahwaktutempuh,biayaperjalanan(tarifdan

 bahan bakar), dan juga hal lain seperti kenyamanan dan keamananpenumpang.

Kemacetan dan tundaan di daerah perkotaan merupakan masalah yang sangat kritis
yang dihadapi banyak kota besar di negara sedang berkembang, misalnya Indonesia.
Permasalahan ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti urbanisasi, pertumbuhan penduduk
yang pesat, laju pertumbuhan ekonomi,dan
 pertumbuhan lalulintas yang tinggi. Di Indonesia, masalah kemacetan ini timbul
di beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, dan akan diikuti oleh
beberapa kota lainnya pada akhir tahun2000.
Seperti di negara sedang berkembang lainnya, berbagai kota besar di

Indonesia berada dalam tahap pertumbuhan urbanisasi yang tinggi akibat laju
 pertumbuhan ekonomi yang pesat sehingga kebutuhan penduduk untuk
melakukanpergerakanpunmenjadisemakinmeningkat.Mobilsebagaikendaraan
 pribadi sangat menguntungkan, terutama dalam hal mobilitas pergerakannya. Jumlah
penduduk yang tinggal di daerah perkotaan di Indonesia diperkirakan meningkat dari tahun ke
tahun akibat tingginya tingkat urbanisasi ini.
Untukmengimbangidanmenekanlajupeningkatanpenggunaanangkutan

 pribadi, harus dilakukan perbaikan sistem angkutan umum berdasarkan


kemampuan angkut yang besar, kecepatan yang tinggi, keamanan dan

kenyamanan perjalanan yang memadai dan, karena digunakan secara massa, haruslah dengan
biaya perjalanan yang terjangkau. Jadi, harus ada sistem

transportasi baru yang tidak terikat oleh jalan raya yang memenuhi semua

 persyaratan itu.

2.  BukuPembanding

Menurut Miro (2005) transportasi dapat diartikan usaha memindahkan, mengerakkan,


mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke
tempatlain,dimanaditempatlaininiobjektersebutlebihbermanfaatataudapat

 berguna untuk tujuan-tujuan tertentu. Sedangkan menurut Nasution (2008) adalah


sebagaipemindahanbarangdanmanusiadaritempatasalketempattujuan.Jadi

 pengertian tranportasi berarti sebuah proses, yakni proses pemindahan, proses

 pergerakan, proses mengangkut, dan mengalihkan di mana proses ini tidak


bisadilepaskandarikeperluanakanalatpendukunguntukmenjaminlancarnyaproses
 perpindahan sesuai dengan waktu yang diinginkan.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiki lebih dari 17.000

 pulau dengan total wilayah 735.355 mil persegi. Indonesia menempati peringkat
keempatdari10negaraberpopulasiterbesardidunia(sekitar220jutajiwa).Bisa

dibayangkan, tanpa sarana transportasi yang memadai maka akan sulit untuk
menghubungkan seluruh daerah di kepulauan ini. Kebutuhan transportasi merupakan kebutuhan
turunan (derived demand) akibat aktivitas ekonomi, sosial,
 budaya, dan sebagainya.

Dalam kerangka makro-ekonomi, transportasi merupakan tulang


 punggung perekonomian nasional, regional, dan lokal, baik di perkotaan maupun di pedesaan.
Harus diingat bahwa sistem transportasi memiliki sifat sistem
 jaringan di mana kinerja pelayanan transportasi sangat dipengaruhi oleh integrasi dan
keterpaduan jaringan. Sarana transportasi yang ada di darat, laut, maupun udara memegang
peranan vital dalam aspek sosial ekonomi melalui fungsi distribusi antara daerah satu dengan
daerah lain. Distribusi barang, manusia, dan lain-
lainakanmenjadilebihmudahdancepatbilasaranatransportasiyangada
 berfungsi sebagaimana mestinya sehingga transportasi dapat menjadi salahsatu

sarana untuk mengintegrasikan berbagai wilayah di Indonesia.


Sejak dahulu kala trasportasi telah digunakan dalam kehidupan masyarakat. Hanya
saja alat angkut yang digunakan bukan seperti sekarang ini. Sebelum tahun 1800 alat yang
digunakan adalah secara manual atau tenaga
manusia,hewandansumbertenagadarialam.Pengangkutanbarang-barangdalam
 jumlah kecil dan membutuhkan waktu cukup lama. Antara tahun 1800-1860 transportasi telah
mulai berkembang dengan dimanfaatkannya sumber tenaga mekanis seperti kapal uap dan
kereta api yang banyak digunakan dalamdunia
 perdagangan.

Pada tahun 1860-1920 telah ditemukan kendaraan bermotor,


pesawatterbangdalammasainiangkutankeretaapidanjalanrayamemegangperanan

yang sangat penting. Dalam tahun 1920 trasportasi mencapai tingkat

 perkembangannya (mature) dengan sistem transportasi multi modal (multi modal system).
Transportasi sebagai dasar untuk pembangunan ekonomi dan
 perkembangan masyarakat serta pertumbuhan industralisasi. Dengan adanya transportasi
menyebabkan adanya spesialisasi atau pembagian pekerjaan sesuai dengan bidang keahlian
yang dimiliki.
Sepertiyangsudahdijelaskansebelumnya,tansportasi merupakan proses
 perpindahan barang, manusia, maupun jasa. Dalam proses perpindahantersebut
terdapat suatu proses di mana seseorang akan melakukan aktivitas ekonomi. Salah satu contoh
yang paling sederhana adalah ketika seorang mahasiswa berangkat menuju kampus
menggunakan sarana transportasi umum berupa bus. Ketika

mahasiswa menumpang bus tersebut telah terjadi aktivitas ekonomi pada saat mahasiswa
membayar ongkos kepada kernet. Dalam perjalanan biasanya

 pedagang asongan akan turut menumpang bus dengan menawarkan barang daganganya.
Ketika itu kembali lagi terjadi aktivitas ekonomi pada saat mahasiswa tersebut membeli
barang dagangan pedagangtersebut.
Melalui contoh sederhana tersebut dapat dimaknai bahwa transportasi merupakan
sarana penunjang bagi aktivitas ekonomi. Dalam era otonomi daerahsaat ini, transportasi
memegang peranan penting bagi kelancaran pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.
Perubahan system dari sentralisasi menjadi didesentralisasi

Membawa angina segar bagi daerah agar sebisa mungkin dapat mendaya gunakan kemampuan
dan potes daerahnya untuk kelangsungan pembangunan. Distribusi

 barang dan jasa yang baik dan lancar menuntut keberadaan sarana dan prasarana transportasi
yang memadai agar distribusi mampu mengcover seluruh lingkup daerah tersebut.
Dalam tulisan panjang yang disebut makalah Buku Putih yang berjudul Penelitian,
Pengembangan, dan Penerapan Iptek dan Manajemen Transportasi yang disusun oleh
Kementerian Negara Riset dan Teknologi, dijelaskan dengan gamblang tentang ilmu
pengetahuan dan teknologi bidangtransportasi.

Didalam makalah yang diterbitkan tahun 2006 tersebut,disebutkan bahwa makalah


disusuni daksajadimaksudkan sebagai wacana evaluasi baik terhadap

 Pelaksanaan program-program maupun kinerja penelitian dan pengembanganilmu

 pengetahuan dan teknologi bidang transportasi, namun juga sebagaibentuk

 pertanggungjawaban Tim Penyusun Buku Putih terhadap masyarakat dan komunitas yang
bergerak dalam bidang teknologi dan manajementransportasi.
Sistem Transportasi Nasional yang keberadaannya memiliki posisi dan

 peranan yang sangat penting dan strategis dalam cakupan upaya pencapaian tujuan
pembangunan nasional maupun dalam kaitannya dengan hubungan

internasionalyangterdiridaritransportasidarat,lautdanudara.Olehkarenaitu,
 pentingnya pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan-kebijakan nasional dalam masalah
pengangkutan di indonesia.
Transportasi udara merupakan salah satu alat transportasi yang cepat

dibandingkan alat transportasi lainnya dalam memperlancar roda perekonomian


nasionaldaninternasional,membukaakseskedaerahpedalamanatauterpencil,

membina dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa menegakkan kedaulatan negara,
menjamin dan menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
mempengaruhi aspek kehidupan masyarakat.
Pentingnya sistem transportasi tercermin dengan semakin meningkatnya kebutuhan
jasa angkutan bagi mobilitas orang dan barang di dalam negeri dari dalam dan luar negeri
serta berperan sebagai pendorong dan penggerak bagi
 pertumbuhan daerah dan pengembangan wilayah. Menyadari pentingnya posisi

dan peranan sistem transportasi tersebut, khususnya penyelenggaraan


 penerbangan harus di tata dalam satu kesatuan sistem transportasi nasional secara terpadu dan
mampu mewujudkan penyediaan jasa transportasi yang seimbang dengan tingkat kebutuhan,
keselamatan, keamanan, keefektifan dankeefisienan.

3.2  Kelebihan dan KekuranganBuku

1.   Buku utama ditulis oleh Ofyar Z. Tamiayang berasal dari kalangan mahasiswa ITB
sedangkan buku kedua disusun oleh Adriansyah yang merupakan dosen dari
Universitas Prof. Dr. MoestopoBeragama

2.   Buku utama terlihat lebih memperlihatkan bahwa buku tersebut cocok

untukkalanaganterpelajar(mahasiswa)dankalanganpemerintahanyang

terkait dengan isi buku tersebut. Sedangkan buku kedua dikhususkan untuk
mahasiswa dan buku ini sesui sasaran dari penulisbuku.
3.  Padabukuutamaterdapatsoal-soalyangrelevandenganisinyadandapat

mengasah pengetahuan pembaca. Sedangkan buku kedua tidak terdapat hal serupa
dengan bukuutama.
4.  Keduabukuinimenjelaskanisididalamnyasangatdetaildanmudah

dipahami oleh pembaca ditambah lagi berbagai macam gambar yang dapat mempermudah
pembaca dalam mempraktikannya.
5.   Gagasan-gagasan yang terdapat pada kedua buku tersebut sangatlah sesuai dengan
kenyataan, hal ini dikarenakan pembahasan buku ini bukan mengenai teori melainkan
mengenai ilmu pasti.

6.   Gagasan yang terdapat pada kedua buku tersebut dijelaskan olehpenyusun

 buku secara analisis mulai dari awal hingga akhir.

7.   Buktu-bukti pendukung yang ada pada kkedua buku tersebutsangatlah

 jelas dan sangat kuat, hal ini dikarenakan penulis menterterakan bukti-

 bukti tersebut pada buku yang mereka tulis.

8.   Kedua buku ini sama-sama membahas mengenai transportasi, namun buku


utamalebihmendalamdanlebihlengkappenjelasannyadibandingkan
 buku kedua.

9.  Kesimpulanpadakeduabukutersebutdapatterlihatapatujuanyangakan

disajikan oleh penulis terhadap pembaca.


10.  Masih terdapat kekurangan pada kedua buku tersebut yang berupa tidak
dicantumkannya ukuran dimensi kedua buku tersebut yang merupakan sebagai
pelengkap suatubuku.
11.  Tidak terdapat saran pada kedua buku tersebut bagi pemaba untuk lebih lanjutnya
mengenai pembahasan bukutersebut.
12.  Kedua buku tersebut sama-sama mencantumkan daftar pustaka sebagai sumber
informasi lainnya bagipemaba.
13. 

3.3  Analisis Critical BookReview

Tujuan dari penulisan buku utama adalah sebagai bahan bacaan bagi

kalangan umu dana kalangan mahasiswa yang berkecimpung dibidang geografi dan
transportasi, sedangkan buku kedua ditulis untuk bertujuan sebagai bahan
 bacaan kalngan umum dan kalngan mahasiswa juga.

Terdapat berbagai macam pembahasan pada buku utama mulai dari teori
hinggapadahasilyangnyatadapatditampilkanpadabukutersebut.Sedangkan
 buku kedua tidak beda jauh dengan isi buku utama, namun hanya saja klengkapan
isibukukeduatidaklebihbaikdaribukuutama.Secarakeseluruhankeduabuku

tersebut layak dan cocok untuk dibaca dan dijadikan sebagai pedoman.

10 | Critical BookRiview 


BAB 4
PENUTUP

4.1  Kesimpulan 

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai

 berikut:

Untukmengimbangidanmenekanlajupeningkatanpenggunaanangkutan

 pribadi, harus dilakukan perbaikan sistem angkutan umum berdasarkan kemampuan angkut
yang besar, kecepatan yang tinggi, keamanan dan kenyamanan perjalanan yang memadai
dan, karena digunakan secara massa, haruslah dengan biaya perjalanan yang terjangkau. Jadi,
harus ada sistem transportasi baru yang tidak terikat oleh jalan raya yang memenuhi semua

 persyaratan itu.
Hal ini hanya dapat diberikan oleh sistem angkutan terpandu atau jalan rel yang
kecepatannya diatur sesuai dengan kebutuhan, dan, karena frekuensinya bisa diatur, daya
angkut per satuan waktu dapat dijamin besarnya. Karena fungsinya yang demikian itulah
sistem angkutan umum ini dikenal sebagai Sistem Angkutan Umum Massa (SAUM).
Yangtidakkalahpentingnyaadalahsistemtransportasipengumpan.Pada

 beberapa daerah di pusat kota terlihat bahwa pengoperasian bus kecil dan bus sedang pada
ruas jalan terpadat mencapai frekuensi yang sangat tinggi(waktu

antara kendaraan sekitar 6 detik). Kondisi pengoperasian yang demikian menghambat arus
lalulintas dan selanjutnya mempengaruhi pelayanan sistem

angkutan umum. Terlihat juga bahwa pengoperasian bus sedang dan bus kecil mendominasi
sistem angkutan umum di daerah perkotaan bila dibandingkandengan jumlah armada bus
besar. Akan tetapi, bila ditinjau dari sisi kapasitas yang tersedia dengan pengoperasian armada
angkutan umum seperti itu, maka bus sedang dan bus kecil menyediakan kapasitas yang kira-
kira sama dengankapasitas
 bus besar.
Secara umum penanganan sistem pengelolaan transportasi perkotaan di daerah tingkat II atau
kotamadya belum dilaksanakan secara intensif dan tuntas, kecuali untuk wilayah DKI-Jakarta.
Hal ini disebabkan karena hal berikut.

Organisasi belum terbentuk secara sempurna. Contohnya, hanya DKIJakarta yang


dinilai mempunyai organisasi yang paling siap dan lengkap

dalam melaksanakan aspek transportasi yang dilimpahkan berdasarkan PP Nomor 22 Tahun


1990. Jadi, diperlukan usaha yang nyata untuk mempercepatproses
 pembentukan DLLAJ Tingkat II, misalnya melalui Instruksi Gubernur.

Pelimpahan tugas yang tidak begitu jelas. Hal ini dapat ditunjukkan dengan tumpang-
tindihnya aspek transportasi yang dilimpahkan
sehinggamenyebabkantidakjelasnyasistempengelolaantransportasiyangakandilakukan.

4.2  Saran

Diharapkan bagi pembaca artikel ini agar dapat memberikan saran dan masukan yang
dapat membangun dan dapat memotivasi penulis agar lebih baguslagi dalam menghasilkan
karya lainnya. Semoga tulisan ini bermanfaatbagi
 penulis dan bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Tamin, Ofyar Z. 2013. PERENCANAAN DAN PEMODELAN

TRANSPORTASI. Bandung: ITB

Andriansyah. 2015. Manajemen transportasi dalam kajian dan teori. Jakarta: Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama

Anda mungkin juga menyukai