Dosen Pengampu :
(3193331013)
KELAS D'2019
Namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa baik isi maupun teknik penyajian tulisanmasih jauh dari sempurna,
maka dari itu penulis mengharapkan kepada para
pembaca untuk memberi tanggapan berupa kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk
meningkatkan mutu penulisan selanjutnya. Akhir kata semoga tugas makalah ini bermanfaat
untuk kalangan umum maupun pendidikan.
Penulis
4.1 Kesimpulan ................................................................................................... 11
4.2 Saran ............................................................................................................. 11
1. BukuUtama
ISBN :979-9299-10-1
Penerbit :ITB
TahunTerbit :2013
UrutanCetakan :Kedua
DimensiBuku :-
2. BukuPembanding
ISBN :978-602-9006-12-4
Beragama
TahunTerbit : 2015
UrutanCetakan : Pertama
DimensiBuku :-
TebalBuku : xi + 153halaman
1 |CriticalBookRiview
BAB 2
2.1 LatarBelakang
menggunakan wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan
untuk memudahkan manusia untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Banyak ahli telah
merumuskan dan mengemukakan pengertian transportasi. Paraahli memiliki pandangannya
masing-masing yang mempunyai perbedaan dan
persamaan antara yang satu dengan lainnya.
Kata transportasi berasal dari bahasa latin yaitu transportare yang mana trans berarti
mengangkat atau membawa. Jadi transortasi adalahmembawa
sesuatu dari satu tempat ke tempat yang lain. Menurut Salim (2000) transportasi
adalahkegiatanpemindahanbarang(muatan)danpenumpangdarisuatutempat
ke tempat lain. Dalam transportasi ada dua unsur yang terpenting yaitu
Permasalahan transportasi yang sudah ada sejak dulu bisa saja masihdijumpai
pada masa sekarang, tetapi dengan tingkat kualitas yang jauh lebih parah dan kuantitas yang
jauh lebih besar; mungkin saja mempunyai bentuk lain yang jauh lebih kompleks karena
semakin banyaknya pihak yang terkait sehingga lebih sukardiatasi.
Pada akhir tahun 1980-an,Negara maju memasuki tahapan yang jauhlebih maju
dibandingkan dengan 20 tahun yang lalu di sektor perencanaan dan
pemodelan transportasi. Hal ini disebabkan antara lain oleh pesatnya
2 |CriticalBookRiview
transportasi, sistem pergerakan, dan peramalan kebutuhan akan transportasi yangtidak pernah
terpikirkan pada masa lalu.
Di Indonesia, permasalahan transportasi sudah sedemikian parahnya,
khususnya di beberapa kota besar seperti DKI-Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung. Kota
yang berpenduduk lebih dari 1−2 juta jiwa dapat dipastikan
Permasalahan yang akan dikaji adalah permasalahan mengenai isi dari kedua buku
yang akan di riview, baik itu isinya maupun penggunaan kata yang
terdapatpadakeduabukutersebut.Permasalahanitukemudiandibentukkedalam
pembahasan secara umum isi buku.
2.3 KajianTeori
Metode yang digunakan dalam meriview buku ini adalah dengan cara membaca
kedua buku yang akan di riview samapai habis dan kemudian akan dilakukan pengamatan
terhadap kelebihan dan kekurangan buku yang dibaca untuk dipertahankan ataupun untuk
diperbaiki olehpenulis.
BAB 3
PEMBAHASAN BUKU
BukuUtama
lebih kompleks karena semakin banyaknya pihak yang terkait sehingga lebih sukardiatasi
pada tahun rencana yang akan digunakan untuk berbagai kebijakan investasi
perencanaan transportasi. Agar lebih terarah dan jelas, penjelasan berikut akan diarahkan pada
perencanaan transportasi di daerah perkotaan.
Padapenjelasansebelumnyatelahdijelaskankaitanantarasistemtataguna
lahan (kegiatan), sistem prasarana transportasi (jaringan), dan sistem arus lalulintas
(pergerakan) dengan panjang lebar (kualitatif). Selain itu,pendekatan
kuantitatif juga dibutuhkan untuk mendapatkan penjelasan atau gambaran yang lebih jelas
serta terukur mengenai kaitan tersebut. Dalam pendekatan secara ‘sistem’, cara tersebut
dikenal dengan pemodelan sistem. Model adalah alat bantu atau media yang dapat digunakan
untuk mencerminkan dan menyederhanakan suatu realita (dunia sebenarnya) secara terukur;
beberapa di antaranyaadalah:
model fisik (model arsitek, model teknik, wayang golek, dan lain-lain);
Tujuan dasar tahap bangkitan pergerakan adalah menghasilkan model hubungan yang
mengaitkan parameter tata guna lahan dengan jumlah pergerakan
yang menuju ke suatu zona atau jumlah pergerakan yang meninggalkan suatu zona. Zona asal
dan tujuan pergerakan biasanya juga menggunakan istilah trip end.
Pola pergerakan dalam sistem transportasi sering dijelaskan dalam bentuk arus
pergerakan (kendaraan, penumpang, dan barang) yang bergerak dari zona asal ke zona tujuan
di dalam daerah tertentu dan selama periode waktu tertentu.
MatriksPergerakanatauMatriksAsal−Tujuan(MAT)seringdigunakanoleh
menyatakantingkatpelayananadalahwaktutempuh,biayaperjalanan(tarifdan
bahan bakar), dan juga hal lain seperti kenyamanan dan keamananpenumpang.
Kemacetan dan tundaan di daerah perkotaan merupakan masalah yang sangat kritis
yang dihadapi banyak kota besar di negara sedang berkembang, misalnya Indonesia.
Permasalahan ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti urbanisasi, pertumbuhan penduduk
yang pesat, laju pertumbuhan ekonomi,dan
pertumbuhan lalulintas yang tinggi. Di Indonesia, masalah kemacetan ini timbul
di beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, dan akan diikuti oleh
beberapa kota lainnya pada akhir tahun2000.
Seperti di negara sedang berkembang lainnya, berbagai kota besar di
Indonesia berada dalam tahap pertumbuhan urbanisasi yang tinggi akibat laju
pertumbuhan ekonomi yang pesat sehingga kebutuhan penduduk untuk
melakukanpergerakanpunmenjadisemakinmeningkat.Mobilsebagaikendaraan
pribadi sangat menguntungkan, terutama dalam hal mobilitas pergerakannya. Jumlah
penduduk yang tinggal di daerah perkotaan di Indonesia diperkirakan meningkat dari tahun ke
tahun akibat tingginya tingkat urbanisasi ini.
Untukmengimbangidanmenekanlajupeningkatanpenggunaanangkutan
kenyamanan perjalanan yang memadai dan, karena digunakan secara massa, haruslah dengan
biaya perjalanan yang terjangkau. Jadi, harus ada sistem
transportasi baru yang tidak terikat oleh jalan raya yang memenuhi semua
persyaratan itu.
2. BukuPembanding
pulau dengan total wilayah 735.355 mil persegi. Indonesia menempati peringkat
keempatdari10negaraberpopulasiterbesardidunia(sekitar220jutajiwa).Bisa
dibayangkan, tanpa sarana transportasi yang memadai maka akan sulit untuk
menghubungkan seluruh daerah di kepulauan ini. Kebutuhan transportasi merupakan kebutuhan
turunan (derived demand) akibat aktivitas ekonomi, sosial,
budaya, dan sebagainya.
perkembangannya (mature) dengan sistem transportasi multi modal (multi modal system).
Transportasi sebagai dasar untuk pembangunan ekonomi dan
perkembangan masyarakat serta pertumbuhan industralisasi. Dengan adanya transportasi
menyebabkan adanya spesialisasi atau pembagian pekerjaan sesuai dengan bidang keahlian
yang dimiliki.
Sepertiyangsudahdijelaskansebelumnya,tansportasi merupakan proses
perpindahan barang, manusia, maupun jasa. Dalam proses perpindahantersebut
terdapat suatu proses di mana seseorang akan melakukan aktivitas ekonomi. Salah satu contoh
yang paling sederhana adalah ketika seorang mahasiswa berangkat menuju kampus
menggunakan sarana transportasi umum berupa bus. Ketika
mahasiswa menumpang bus tersebut telah terjadi aktivitas ekonomi pada saat mahasiswa
membayar ongkos kepada kernet. Dalam perjalanan biasanya
pedagang asongan akan turut menumpang bus dengan menawarkan barang daganganya.
Ketika itu kembali lagi terjadi aktivitas ekonomi pada saat mahasiswa tersebut membeli
barang dagangan pedagangtersebut.
Melalui contoh sederhana tersebut dapat dimaknai bahwa transportasi merupakan
sarana penunjang bagi aktivitas ekonomi. Dalam era otonomi daerahsaat ini, transportasi
memegang peranan penting bagi kelancaran pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.
Perubahan system dari sentralisasi menjadi didesentralisasi
Membawa angina segar bagi daerah agar sebisa mungkin dapat mendaya gunakan kemampuan
dan potes daerahnya untuk kelangsungan pembangunan. Distribusi
barang dan jasa yang baik dan lancar menuntut keberadaan sarana dan prasarana transportasi
yang memadai agar distribusi mampu mengcover seluruh lingkup daerah tersebut.
Dalam tulisan panjang yang disebut makalah Buku Putih yang berjudul Penelitian,
Pengembangan, dan Penerapan Iptek dan Manajemen Transportasi yang disusun oleh
Kementerian Negara Riset dan Teknologi, dijelaskan dengan gamblang tentang ilmu
pengetahuan dan teknologi bidangtransportasi.
pertanggungjawaban Tim Penyusun Buku Putih terhadap masyarakat dan komunitas yang
bergerak dalam bidang teknologi dan manajementransportasi.
Sistem Transportasi Nasional yang keberadaannya memiliki posisi dan
peranan yang sangat penting dan strategis dalam cakupan upaya pencapaian tujuan
pembangunan nasional maupun dalam kaitannya dengan hubungan
internasionalyangterdiridaritransportasidarat,lautdanudara.Olehkarenaitu,
pentingnya pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan-kebijakan nasional dalam masalah
pengangkutan di indonesia.
Transportasi udara merupakan salah satu alat transportasi yang cepat
membina dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa menegakkan kedaulatan negara,
menjamin dan menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
mempengaruhi aspek kehidupan masyarakat.
Pentingnya sistem transportasi tercermin dengan semakin meningkatnya kebutuhan
jasa angkutan bagi mobilitas orang dan barang di dalam negeri dari dalam dan luar negeri
serta berperan sebagai pendorong dan penggerak bagi
pertumbuhan daerah dan pengembangan wilayah. Menyadari pentingnya posisi
1. Buku utama ditulis oleh Ofyar Z. Tamiayang berasal dari kalangan mahasiswa ITB
sedangkan buku kedua disusun oleh Adriansyah yang merupakan dosen dari
Universitas Prof. Dr. MoestopoBeragama
untukkalanaganterpelajar(mahasiswa)dankalanganpemerintahanyang
terkait dengan isi buku tersebut. Sedangkan buku kedua dikhususkan untuk
mahasiswa dan buku ini sesui sasaran dari penulisbuku.
3. Padabukuutamaterdapatsoal-soalyangrelevandenganisinyadandapat
mengasah pengetahuan pembaca. Sedangkan buku kedua tidak terdapat hal serupa
dengan bukuutama.
4. Keduabukuinimenjelaskanisididalamnyasangatdetaildanmudah
dipahami oleh pembaca ditambah lagi berbagai macam gambar yang dapat mempermudah
pembaca dalam mempraktikannya.
5. Gagasan-gagasan yang terdapat pada kedua buku tersebut sangatlah sesuai dengan
kenyataan, hal ini dikarenakan pembahasan buku ini bukan mengenai teori melainkan
mengenai ilmu pasti.
jelas dan sangat kuat, hal ini dikarenakan penulis menterterakan bukti-
9. Kesimpulanpadakeduabukutersebutdapatterlihatapatujuanyangakan
Tujuan dari penulisan buku utama adalah sebagai bahan bacaan bagi
kalangan umu dana kalangan mahasiswa yang berkecimpung dibidang geografi dan
transportasi, sedangkan buku kedua ditulis untuk bertujuan sebagai bahan
bacaan kalngan umum dan kalngan mahasiswa juga.
Terdapat berbagai macam pembahasan pada buku utama mulai dari teori
hinggapadahasilyangnyatadapatditampilkanpadabukutersebut.Sedangkan
buku kedua tidak beda jauh dengan isi buku utama, namun hanya saja klengkapan
isibukukeduatidaklebihbaikdaribukuutama.Secarakeseluruhankeduabuku
tersebut layak dan cocok untuk dibaca dan dijadikan sebagai pedoman.
4.1 Kesimpulan
berikut:
Untukmengimbangidanmenekanlajupeningkatanpenggunaanangkutan
pribadi, harus dilakukan perbaikan sistem angkutan umum berdasarkan kemampuan angkut
yang besar, kecepatan yang tinggi, keamanan dan kenyamanan perjalanan yang memadai
dan, karena digunakan secara massa, haruslah dengan biaya perjalanan yang terjangkau. Jadi,
harus ada sistem transportasi baru yang tidak terikat oleh jalan raya yang memenuhi semua
persyaratan itu.
Hal ini hanya dapat diberikan oleh sistem angkutan terpandu atau jalan rel yang
kecepatannya diatur sesuai dengan kebutuhan, dan, karena frekuensinya bisa diatur, daya
angkut per satuan waktu dapat dijamin besarnya. Karena fungsinya yang demikian itulah
sistem angkutan umum ini dikenal sebagai Sistem Angkutan Umum Massa (SAUM).
Yangtidakkalahpentingnyaadalahsistemtransportasipengumpan.Pada
beberapa daerah di pusat kota terlihat bahwa pengoperasian bus kecil dan bus sedang pada
ruas jalan terpadat mencapai frekuensi yang sangat tinggi(waktu
antara kendaraan sekitar 6 detik). Kondisi pengoperasian yang demikian menghambat arus
lalulintas dan selanjutnya mempengaruhi pelayanan sistem
angkutan umum. Terlihat juga bahwa pengoperasian bus sedang dan bus kecil mendominasi
sistem angkutan umum di daerah perkotaan bila dibandingkandengan jumlah armada bus
besar. Akan tetapi, bila ditinjau dari sisi kapasitas yang tersedia dengan pengoperasian armada
angkutan umum seperti itu, maka bus sedang dan bus kecil menyediakan kapasitas yang kira-
kira sama dengankapasitas
bus besar.
Secara umum penanganan sistem pengelolaan transportasi perkotaan di daerah tingkat II atau
kotamadya belum dilaksanakan secara intensif dan tuntas, kecuali untuk wilayah DKI-Jakarta.
Hal ini disebabkan karena hal berikut.
Pelimpahan tugas yang tidak begitu jelas. Hal ini dapat ditunjukkan dengan tumpang-
tindihnya aspek transportasi yang dilimpahkan
sehinggamenyebabkantidakjelasnyasistempengelolaantransportasiyangakandilakukan.
4.2 Saran
Diharapkan bagi pembaca artikel ini agar dapat memberikan saran dan masukan yang
dapat membangun dan dapat memotivasi penulis agar lebih baguslagi dalam menghasilkan
karya lainnya. Semoga tulisan ini bermanfaatbagi
penulis dan bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Andriansyah. 2015. Manajemen transportasi dalam kajian dan teori. Jakarta: Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama