Anda di halaman 1dari 20

BENCANA ALAM ANGIN

TOPAN
Kelompok 3
Alfret Airo
Dafa Rizky Prayoga Mata Kuliah:Geografi
Hafizzah Fatuhrahmi Bencana dan Mitigasi
Havica Cahyani
Meido Brillianina Surbakti

KELAS D
Dosen Pengampu : Drs.Nahor M.Simanungkalit M.Si
GEOGRAFI
2019
A.Pengertian Angin Topan
Angin topan merupakan angin yang berhembus dengan kekuatan kencang atau sangat
kuat. Angin topan terjadi di daerah yang mempunyai iklim tropis, terutama di daerah
yang dekat dengan garis balik utara dan garis balik selatan (kecuali yang sangat dekat
dengan garis lintang nol derajat atau garis khatulistiwa). Angin topan berwujud
pusaran angin yang kencang dengan kecepatan angin sekitar 120 km/ jam atau
lebih.Angin topan ini banyak ditemui di daerah pembagian musim yang  berikilim tropis
yang berada di antara garis balik selatan dan utara. Namun angin topan ini tidak
melanda pada daerah yang berdekata dengan garis khatulistiwa. Oleh karena itulah
angin topan sangat jarang terjadi di Indonesia karena Indonesia berada persis di garis
khatulistiwa.
Angin topan terbentuk di atas samudera tropis
yang hangat. ketika matahari musim panas
menghangatkan air di samudera, uapnya akan
naik dan membentuk awan Cumulonimbus. Awan
yang kaya akan uap air dan energi dari samudera
dapat bergabung hingga membentuk suatu
pusaran tekanan rendah yang luas. Pusaran yang
terbentuk pada awan Cumulonimbus merupakan
pertanda lahirnya suatu angin topan. Perubahan
kecil dalam aliran angin yang umumnya
merupakan angin timur, menyebabkan awan
tersebut berputar melawan arah jarum jam di
bagian belahan bumi utara dan searah jarum jam Gambar 1. Proses Terjadinya Angin Topan (Sumber:
di belahan bumi bagian selatan. Depresi tropis Ahli Artikel)
semacam itu biasanya bergerak ke arah barat,
dengan menghimpun energi dan uap air dalam
perjalanannya. Arus-arus udara yang bertabrakan
di jalur pertemuan khatulistiwa utara melahirkan
angina topan di samudera Pasifik barat.
B.Topan, Siklon, Tornado dan
Badai
Topan, siklon, dan badai sebenarnya adalah tiga istilah yang
merujuk pada satu fenomena yang sama yaitu siklon tropis.
Siklon tropis sendiri didefinisikan sebagai angin kencang yang
berputar dengan ciri memiliki pusat bertekanan rendah dan
biasanya disertai hujan deras.
Badai (hurricane) adalah sebutan jika siklon tropis tersebut
terjadi di Samudera Atlantik Utara dan Pasifik Timur Laut. Jika
terjadi di Pasifik Barat Laut, sebutannya adalah topan atau taifun
(typhoon). Sementara, di Pasifik Selatan dan Samudera Hindia,
fenomena itu disebut siklon tropis atau siklon saja. Karena
Indonesia terletak di sebelah barat Samudera Pasifik, biasanya Gambar 2. Angin Tornado
kita menyebutnya angin topan. Sebutan lain yang umum adalah (Sumber: tagar.id)
angin ribut atau angin puyuh.
Sedangkan angin tornado atau sering disebut angin putting beliung merupakan fenomena
yang berbeda dengan angina topan. Dikutip dari lama NASA, perbedaan paling utama dari
keduanya adalah ukurannya. Tornado dan angin topan memang sama-sama merupakan pusaran
angin yang berputar kencang.

Menurut dampak yang ditimbulkan, angin topan lebih berbahaya. Kerusakan yang
disebabkan angin topan sangat besar dan berdampak luas. Tidak hanya karena angin
kencangnya, tetapi juga hujan dan ombak besar yang menyertainya. Namun, jika ditinjau dari
kecepatan anginnya, tornado dapat disebut lebih mematikan. Meski tidak terlalu luas dan
biasanya berlangsung sebentar, kecepatan angin tornado mampu mencapai 480 km/jam,
sedangkan kecepatan angin topan paling dahsyat hanya sekitar setengahnya. Dapat dikatakan
bahwa tornado dan topan sama berbahayanya.
C.Gejala Terjadinya Angin Topan

Beberapa gejala datangnya angin topan antara


lain sebagai berikut:
1. Suhu Meningkat Secara Drastis
Gejala pertama yang terjadi ketika akan
terjadi angin topan adalah meningkatnya suhu di
sekitar dengan sangat drastis. Hal ini dapat
dirasakan karena peningkatan suhu akan
membuat tubuh menjadi panas dan juga terasa
gerah. Oleh karena itu, peningkatan suhu drastis
dan terjadi secara tiba-tiba patut untuk di
waspadai
2. Burung dan Hewan Lain Menjauh Dari Laut
Gejala berikutnya adalah perilaku hewan-hewan tertentu. Sudah menjadi hal
yang wajar apabila menjelang terjadinya bencana alam, kita menyaksikan
perilaku yang ganjil dari beberapa hewan. Hal ini disebabkan hewan jauh
lebih peka daripada manusia mengenai panca indera mereka. Maka
merupakan hal yang wajar apabila hewan mengetahui lebih dulu tentang akan
terjadinya peristiwa alam daripada manusia. Oleh karena itu, manusia perlu
juga untuk mengamati perilaku hewan.
3. Adanya Angin yang Sangat Cepat 4. Muncul Awan Tertentu dengan Tiba

Gejala selanjutnya menjelang terjadinya Gejala yang lainnya menjelang terjadinya


angin topan adalah munculnya suatu angin topan adalah munculnya beberapa
angin yang memiliki kecepatan tinggi. jenis awan tertentu dengan tiba-tiba.
Angin-angin tersebut tidak hanya Awan- awan tersebut datang dengan tiba-
berkekuatan tinggi, namun juga tiba, misalnya adalah awan Cumulus
memiliki sifat panas dan juga kering, maupun awan yang berwarna keperak-
sehingga ketika tubuh diterpa olehnya perakan yang bergerombol sangat tebal di
maka akan timbul rasa yang tidak langit. Waktu atau durasi yang dibutuhkan
nyaman sama sekali. untuk membentuk pusaran angin adalah
sekitar 1 jam lamanya dan disertai dengan
angin kencang, sehingga pepohonan juga
akan ikut bergoyang.
E.Dampak Terjadinya Angin Topan
Beberapa kerugian atau dampak dari angin topan antara lain sebagai berikut.
1. Perhubungan
Dampak dari angin topan yang pertama di bidang perhubungan. Karena angin
topan kebanyakan terjadi di tengah lautan, maka sangat erat hubungannya dengan
kegiatan perhubungan yang merupakan penghubung antara wilayah satu negara
dengan negara lainnya. Angin topan tidak hanya memengaruhi bidang transportasi
laut saja, namun juga bidang transportasi darat maupun udara.Untuk transportasi
darat, angin topan jelas mempengaruhi kelancaran transportasi darat karena dapat
membuat kondisi darat menjadi porak poranda serta dapat menumbangkan pohon-
pohon yang ada di daratan. Sementara untuk transportasi laut, keberadaan angin
topan sudah tidak diragukan lagi dapat mempengaruhi kelancaran transportasi.
Kapal-kapal yang melintas tersebut jelas dapat tergulung oleh ombak yang mampu
mencapai ketinggian hingga bermeter-meter.
2. Telekomunikasi
Dampak angin topan berikutnya memengaruhi bidang telekomunikasi.
Telekomunikasi dapat berjalan lancar dengan bantuan satelit. Apabila
keberadaan satelit menjadi terganggu maka sistem komunikasi juga akan
terganggu. Adanya tekanan udara yang berbeda dan angin kencang juga bisa
mempengaruhi atmosfer bumi, terutama di lapisan ionosfer dimana terjadinya
perpindahan gelombang elektronik dari berbagai alat komunikasi, televisi
serta radio. Oleh sebab itu, jika terjadi hujan deras disertai dengan petir serta
kilat, kita dihimbau untuk tidak menyalakan televisi agar tidak terjadi sesuatu
hal yang tidak diinginkan.
3. Pariwisata
Dampak angin topan berikutnya memengaruhi bidang pariwisata. Dampak dari angin topan ini paling
banyak mempengaruhi di bidang pariwisata. Bidang pariwisata mengandalkan keindahan alam yang
dapat dinikmati oleh wisatawan. Namun ketika angin topan menyerang, maka akan menimbulkan
berbagai kerusakan yang membuat lingkungan menjadi tidak indah lagi. Selain mengurangi
keindahan, dapat menimbulkan berbagai macam bahaya bagi wisatawan. Sektor pariwisata yang
terkena dampaknya bukan hanya pariwisata laut saja, namun juga pariwisata darat.

4.Pertanian

Dampak angin topan selanjutnya memengaruhi di bidang pertanian. Rata-rata pertanian terdapat di
kawasan daratan, meskipun ada beberapa pertanian yang terdapat di kawasan lautan seperti pertanian
rumput laut, dan tumbuh-tumbuhan laut yang lainnya.Wajar apabila terjadinya angin topan dapat
mengganggu kelangsungan bidang pertanian. Kecepatan angin yang ideal rata-rata adalah 19 hingga
35 km per jamnya. Dengan kecepatan yang demikian maka akan terjadi penyerbukan yang sempurna.
Sementara itu angin topan mempunyai kecepatan yang sangat kencang dan juga kekuatan yang sangat
besar. Hal ini jelas akan mengganggu penyerbukan dan membuat pertanian menjadi gagal panen.
Selain membuat pertanian gagal panen, angin topan juga akan merusak lahan pertanian sehingga
menjadi sulit untuk digunakan atau ditanami.
F. Contoh Bencana Angin Topan

1. Topan Masyak di Korea Selatan 2020


Dikutip dari laman VOA Indonesia, topan kuat melanda pantai selatan dan timur Korea Selatan
pada Kamis (3/9). Angin kencang dan hujan lebat menyebabkan listrik padam pada ribuan
rumah dan menewaskan satu orang. Menurut badan cuaca Korea Selatan, dengan kecepatan
angin maksimum 140 kilometer per jam, Topan Maysak, Kamis (3/9) pagi mencapai tepian
pantai bagian timur kota Gangneung dan menuju Korea Utara, demikian menurut badan
cuaca Korea Selatan.Lebih dari 2.200 warga Korea Selatan mengungsi dari rumah mereka
akibat badai yang menumbangkan puluhan pohon, tiang listrik dan tiang lampu, mengoyak
papan reklame serta merusak atau membanjiri puluhan rumah dan kendaraan.
)
2. Topan Conson di Filipina 2021
Dikutip dari laman VOA Indonesia, badai kuat, Selasa (7/9), menghantam Filipina
timur, membawa angin kencang yang menyebabkan pemadaman listrik di
beberapa provinsi.Topan Conson yang membawa angin berkecepatan 120
kilometer per jam dengan hembusan hingga 150 kilometer per jam, pertama kali
mendarat di kota pesisir Hernani di provinsi Samar Timur, sebelum menghantam
provinsi Samar di dekatnya Selasa pagi, menurut dinas layanan cuaca negara itu.
Hingga Selasa pagi, mata angin topan itu berada di sekitar kota Dimasalang,
provinsi Masbate.Pengelola listrik negara, National Grid Corporation of the
Philippines (NGCP), mengatakan beberapa jalur transmisi listrik terdampak
topan itu. Pemadaman listrik dilaporkan terjadi di provinsi Samar Timur, Samar
dan Leyte. Sejumlah pejabat setempat melaporkan banjir terjadi di Kota
Tacloban.
3. Siklon Tropis Seroja di NTT 2021
Dikutip dari laman detik, siklon tropis seroja adalah sebuah siklon tropis yang mulai terbentuk
di selatan Nusa Tenggara Timur, Indonesia, pada 3 April 2021. Siklon ini menyebabkan banjir
dan angin ribut di beberapa wilayah Nusa Tenggara, Indonesia dan Timor Leste.Selain itu,
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini gelombang setinggi 4-6 meter yang berpeluang
terjadi di perairan barat Lampung, Selat Sunda, bagian selatan Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Pulau Sawu, Kupang, dan Pulau Rote. Daerah pesisir Aceh, Mentawai, Bengkulu, Jawa Tengah,
Pulau Sumba, Selat Bali, Selat Lombok, dan Selat Alas juga berpotensi mendapat gelombang
setinggi 2,5 hingga 4 meter.Siklon tropis seroja merupakan siklon ketujuh dalam musim siklon
wilayah Australia 2020-2021 dan satu-satunya yang hingga kini menyebabkan korban jiwa.
4. Siklon Tropis Cempaka di Yogyakarta 2017
Dikutip dari laman Media Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
sebelumnya mendeteksi bibit siklon tropis yang tumbuh sangat dekat dengan pesisir selatan Pulau
Jawa.Potensi itu ditemukan pada Senin, 27 November 2017 pukul 19.00 WIB. Bibit siklon berada
tepatnya di perairan selatan Jawa Tengah, sekitar 100 kilometer sebelah selatan tenggara Cilacap,
pada titik 8,6 Lintang Selatan dan 110,8 Bujur Timur. Siklon bergerak ke arah timur laut dengan
kecepatan 5 knot (9 km/jam) dengan tekanan terendah 999 Mb. Kekuatannya mencapai 65 kilometer
per jam (35 knot). Pada Senin pula, BMKG mengonfirmasi bibit siklon tersebut telah lahir menjadi
siklon tropis yang kemudian diberi nama Cempaka.Keistimewaan siklon tropis Cempaka yaitu
tempat lahirnya yang berjarak paling dekat dengan daratan bila dibandingkan dengan siklon tropis
lainnya. Daerah di DI Yogyakarta, Wonogiri, Pacitan, dan Ponorogo adalah daerah yang paling
terdampak karena berjarak paling dekat dengan siklon tropis Cempaka. Kepala Pusat Data,
Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan dampak bencana banjir dan
longsor tersebut menyebabkan 19 orang meninggal dunia. Ribuan rumah, ribuan hektare lahan
pertanian, dan fasilitas publik rusak dan terendam banjir.
3. Mitigasi dan Upaya Pengurangan Risiko Bencana Angin Topan
Berikut hal–hal yang perlu dilakukan dalam mitigasi bencana angin topan.
1. Tindakan Siap Siaga Bencana Angin Topan
Untuk masyarakat yang tinggal di daerah wilayah pesisir, bencana angin topan pasti
akan sangat mungkin terjadi di sini. Sehingga hal yang perlu dipersiapkan sebelum
menghadapi bencana angin topan yaitu:
a) Mengetahui risiko dan membuat rencana pengungsian.
b) Melakukan latihan dengan melakukan penelusuran jalur evakuasi agar proses
evakuasi dapat berjalan lebih cepat jika bencana terjadi.
c) Menyusun rencana berupa tindakan kapan harus bertindak ketika bencana angin
topan terjadi.
d) Mempersiapkan seluruh kebutuhan yang diperlukan saat bencana angin topan
terjadi.
2. Ketika Terjadi Bencana Angin Topan
Saat terjadi bencana angin topan, ada baiknya untuk berada di dalam rumah kecuali
jika disarankan untuk mengungsi. Meskipun tidak ada anjuran, sebaiknya
masyarakat tetap harus bersiap untuk mengungsi. Namun jika memilih untuk
tinggal di dalam rumah, hal yang perlu dilakukan yaitu:
a) Semua barang kebutuhan harus siap sedia.
b) Tutup pintu dan jendela rumah.
c) Berlindung di dalam suatu ruangan yang paling aman di rumah atau jika memiliki
ruang bawah tanah, masuk ke dalam lebih baik.
d) Ada baiknya untuk mematikan segala bentuk aliran listrik, sumber api dan
peralatan elektronik lainnya.
e) Selalu siaga untuk mengetahui perkembangan informasi terbaru saat bencana angin
topan.
4. Setelah Terjadi Bencana Angin Topan
a) Jangan memasuki wilayah yang terkena bencana angin topan sampai dinyatakan
telah aman atau siaga 4.
b) Jangan menyalakan aliran listrik sampai dinyatakan aman dari bahaya.
c) Jika terlihat ada aliran listrik yang belum mati, segera matikan aliran listrik dari
sekring atau tercium bau gas untuk segera memutus aliran gas. Perlu
diperhatikan jika dalam melakukan hal tersebut hanya boleh dilakukan oleh
orang yang paham dengan listrik dan gas.
d) Untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai bencana angin topan, selalu
dengarkan radio yang menggunakan sumber energi batu baterai.
Berikut ini merupakan beberapa upaya untuk meminimalisir risiko terjadinya
angin topan.

1. Membuat Bangunan dengan Pondasi yang Dalam dan Kuat

2.Pelatihan Mitigasi

3.Tidak Mendirikan Bangunan di Kawasan Rawan Angin Topan

4.Memasang Alat Pendeteksi Angin Topan

Anda mungkin juga menyukai