Obyek BMN (i) BMN Hulu Migas, yaitu Barang yang dibeli atau Barang Milik Negara Hulu Minyak dan Gas Bumi yang diperoleh oleh Kontraktor dalam rangka selanjutnya disebut BMN Hulu Migas adalah semua pelaksanaan kegiatan usaha hulu minyak gas barang yang berasal dari pelaksanaan Kontrak Kerja bumi serta sisa operasi dan sisa produksi sebagai Sama antara Kontraktor dengan Pemerintah, termasuk pelakanaan Kontrak Kerja Sama antara Kontraktor yang berasal dari Kontrak Karya/Contract of Work (CoW) dengan Pemerintah; dan dalam pelaksanaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas (ii) BMN Hulu Migas Eks Terminasi, yaitu BMN Hulu bumi Migas yang berasal dari Kontraktor yang Kontrak Kerja Samanya telah berakhir
Sudah tidak ada pemisahan BMN Hulu Migas Eks
Terminasi Obyek Sewa A. Kapasitas tanah dan/atau harta benda modal yang Tidak ada perubahan menganggur (idle capacity) atau berlebih (excess capacity); B. Sebagian bidang tanah dan/atau harta benda modal yang sementara tidak digunakan oleh Kontraktor; dan C. Sebagian bidang tanah Right of Way (ROW) jaringan pipa hulu minyak dan gas bumi yang untuk semenetara tidak digunakan oleh Kontraktor.
Pasal 26.2 Pasal 54.1
Durasi Sewa - Paling lama 5 tahun dan dapat diperpanjang Paling lama 10 tahun dan dapat diperpanjang dengan - kecuali untuk model Kerjasama Pemanfaatan ketentuan setiap perpanjangan dilakukan untuk paling Infrastruktur, atau pemanfaatan lain yang ditentukan lama 10 tahun oleh Menteri
Pasal 26.3-26.4 Pasal 54.2 Jo. Pasal 58.1
Permohonan Calon Penyewa mengajukan permohonan sewa kepada Calon Penyewa mengajukan permohonan sewa kepada Sewa kontraktor dan ditembuskan kepada: Pengguna Barang dengan tembusan: - Unit pengendali - Kontraktor - Menteri teknis (Menteri ESDM) - Kuasa Pengguna Barang - Menteri Keuangan
Pasal 27.1 Pasal 55.2
Pengguna Barang adalah Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral (Menteri ESDM), Kuasa Pengguna Barang adalah Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA)
Pasal 7.1 Jo. Pasal Pasal 9.1
Isi a. Identitas Kontraktor dan Pihak Pemohon Sewa; a. Identitas Kontraktor dan Pihak Pemohon Sewa; Permohonan b. Rincian objek Sewa antara lain identitas barang, daftar b. Rincian objek Sewa antara lain identitas barang, Sewa dan jumlah barang, luas tanah dan/atau bangunan, daftar dan jumlah barang, luas tanah dan/atau tahun perolehan, nilai perolehan (dalam rupiah) dan bangunan, tahun perolehan, nilai perolehan lokasi barang; (dalam rupiah) dan lokasi barang; c. Peruntukan sewa c. Peruntukan sewa d. Jangka waktu sewa; dan d. Jangka waktu sewa e. Usulan besaran sewa e. Cara pembayaran uang sewa; dan f. Usulan besaran sewa
Pasal 27.3 Pasal 55.3
Isi Sekurang-kurangnya memuat: Paling sedikit memuat: persetujuan a. Rincian objek Sewa; a. Rincian objek Sewa; sewa dari b. Identitas penyewa; b. Identitas penyewa; Menteri c. Besaran uang Sewa; c. Besaran uang Sewa; Keuangan d. Jangka waktu Sewa; d. Jangka waktu Sewa; e. Kewajiban penyewa untuk membayar besaran uang e. Cara pembayaran uang Sewa; Sewa, serta melakukan pengamanan dan f. Kewajiban penyewa untuk membayar besaran pemeliharaan objek Sewa; uang Sewa, serta melakukan pengamanan dan f. Larangan kepada penyewa utnuk mengalihkan sewa pemeliharaan objek Sewa; dan BMN Hulu Migas dan mengubah peruntukan BMN g. Perintah kepada Kuasa Pengguna Barang untuk Hulu Migas selain dari yang telah ditentukan dalam melakukan pengawasan dan pengendalian persetujuan Menteri; dan pelaksanaan Sewa, baik yang dilakukan sendiri g. Perintah kepada Kuasa Pengguna Barang untuk maupun bersama-sama dengan Pengelola Barang melakukan pengawasan dan pengendalian dan Pengguna Barang. pelaksanaan Sewa, baik yang dilakukan sendiri maupun bersama-sama dengan Pengelola Barang dan Pengguna Barang.
Pasal 28.2 Pasal 56.2
Memungkinkan klausul diperbolehkannya pengalihan
sewa menjadi obyek negosiasi dalam pembuatan perjanjian sewa Pemanfaatan (1) Pihak Lain yang akan menyewa BMN Hulu Migas dapat (1) Pihak Lain yang akan menyewa BMN Hulu Migas dapat terlebih memanfaatkan BMN Hulu Migas terlebih dahulu sebelum melakukan Pemanfaatan terlebih dahulu sebelum dahulu ditetapkan persetujuan Menteri: ditetapkan persetujuan Pengelola Barang: sebelum ditetapkan a. berdasarkan surat dari pejabat di lingkungan a. berdasarkan surat dari pejabat di lingkungan persetujuan Direktorat Jenderal yang memiliki tugas dan fungsi di Direktorat Jenderal yang memiliki tugas dan Menteri bidang pengelolaan BMN Hulu Migas yang bertindak fungsi di bidang pengelolaan BMN Hulu Migas atas nama Menteri; dan yang bertindak atas nama Menteri Keuangan; dan b. membayar sejumlah uang muka yang nantinya b. membayar sejumlah uang muka Sewa yang diperhitungkan dengan uang Sewa riil yang ditetapkan nantinya diperhitungkan dengan uang Sewa riil dalam persetujuan Menteri. yang ditetapkan dalam persetujuan Pengelola Barang. (2) Besaran uang muka Sewa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b sesuai dengan usulan besaran uang Sewa (2) Permohonan persetujuan atas Pemanfaatan terlebih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3) huruf e. dahulu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diajukan oleh Pihak Lain: (3) Pihak Lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) wajib a. dikarenakan adanya kebutuhan mendesak yang membuat surat pernyataan yang memuat: memerlukan percepatan; dan a. tanggal mulai memanfaatkan BMN Hulu Migas; b. telah terdapat kesepakatan awal antara Pihak b. kesediaan untuk tidak meminta kembali uang muka Lain dan Kontraktor untuk dilakukan yang telah dibayarkan ke Kas Negara dalam hal Pihak Pemanfaatan, yang telah dikoordinasikan Lain mengundurkan diri; dan dengan Kuasa Pengguna Barang. c. kesediaan dan kesiapan untuk menerima sanksi dari Menteri, dalam hal tidak memenuhi pelunasan uang (3) Besaran uang muka Sewa sebagaimana dimaksud pada Sewa. ayat 1) huruf b sesuai dengan usulan besaran uang Sewa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (3) huruf f. (4) Dalam hal Pihak Lain memanfaatkan BMN Hulu Migas terlebih dahulu sebagaimana dimaksud pada aya t (1), jangka (4) Pihak Lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib waktu pemanfaatan tersebut diperhitungkan dalam jangka embuat surat pernyataan yang memuat: waktu Sewa yang ditetapkan dalam Perjanjian Sewa. a. tanggal mulai melakukan Pemanfaatan; b. kesediaan untuk tidak meminta kembali uang muka Sewa yang telah dibayarkan ke Kas Negara, dalam hal Pihak Lain mengundurkan diri; dan c. kesediaan dan kesiapan untuk menerima sanksi dari Pengelola Barang, dalam hal tidak memenuhi pelunasan uang Sewa.
(5) Dalam hal Pihak Lain melakukan Pemanfaatan terlebih
dahulu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), jangka waktu Pemanfaatan tersebut diperhitungkan dalam jangka waktu Sewa yang ditetapkan dalam Perjanjian Sewa. Pasal 32 Pasal 62 BMN HULU MIGAS EKS TERMINASI/BMN HULU MIGAS YANG BERADA DI PENGGUNA Obyek Sewa Harta benda modal, harta benda Inventaris dan/atau tanah Tanah dan/atau harta benda modal Jangka Tidak diatur jangka waktu maksimal sewa Paling lama 10 tahun dan dapat diperpanjang dengan waktu sewa ketentuan setiap perpanjangan paling lama 5 tahun
Pasal 67 jo. Pasal 71
Permohonan Permohonan Pemanfaatan disampaikan kepada Menteri Permohonan disampaikan kepada Pengguna Barang Sewa Keuangan melalui Unit Pengendali dan Menteri ESDM (Menteri ESDM) dan ditembuskan kepada Pengelola Barang (Menteri Keuangan)