Anda di halaman 1dari 29

PSAK 73 - SEWA

KELOMPOK ….. KELAS B1


1.Silvi Yanti (231621004)
2.Anita Hasna (231621008)
3.Sri Setyorini (231621014)

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI


SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS WIDYATAMA
PSAK 73- SEWA

 Adopsi IFRS 16 Leases


 Menggantikan PSAK 30 tentang Sewa, ISAK 23 tentang Sewa Operasi, dan ISAK 25
tentang Hak atas Tanah.
 Berlaku efektif per 1 Januari 2020, dengan opsi penerapan dini diperkenankan
untuk entitas yang juga telah menerapkan PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak
dengan Pelanggan
Ruang
mengatur seluruh sewa termasuk sewa aset hak-guna
Lingkup
dalam subsewa masuk kedalam lingkup PSAK 73
sendiri, kecuali : PSAK 73
• Sewa dalam rangka eksplorasi atau penambangan mineral, minyak, gas
alam, dan sumber daya serupa yang tidak dapat diperbaharui, (PSAK
64)
• Sewa aset biologis (PSAK 69)
• Perjanjian konsesi jasa (ISAK 16)
• Lisensi kekayaan intelektual (PSAK 72)
• Hak yang dimiliki oleh penyewa dalam perjanjian lisensi (PSAK 19)
untuk item seperti contoh film, rekaman video, hak paten, dan hak
cipta
Pengecualian Pengakuan

Penyewa dapat memilih untuk tidak Entitas biasanya akan mempertimbangkan


menerapkan persyaratan dalam paragraf 29 sebagai sewa baru jika
s.d. 49 untuk :
a. modifikasi sewa ataupun
a. Sewa jangka pendek b. jika adanya perubahan dalam masa
b. Sewa yang asset pendasarnya sewa
bernilai rendah dengan (kurang dari
atau sama dengan 5000 USD):

Jika menerapkan opsi pengecualian,


maka
beban sewa diakui sebagai beban baik
dengan straight-line method ataupun
dengan metode-metode yang lainnya
selama itu merepresentasikan pola
manfaat penyewa.
Klasifikasi Sewa

Sewa operasi / operating lease Sewa pembiayaan / financial lease

1.Sewa jangka pendek 1. Merupakan bentuk pendanaan jangka panjang


2.Alat dapat digunakan oleh penyewa 2. Dapat mengalihkan kepemilikan aset kepada
namun aset tetap dimiliki oleh pihak pihak lessee pada akhir masa sewa
yang menyewakan (tidak terjadi 3. lessee memiliki opsi untuk membeli asset
pengalihan kepemilikan aset di akhir 4. asset sewaan bersifat khusus dan hanya lessee
yang dapat menggunakannya tanpa perlu
masa sewa)
modifikasi secara material
3.Asset tidak boleh diubah 5. Pengakuan :
(dimodifikasi) a) Pencatatan aset dan amortisasi oleh lessee
4.Penyajian dalam laporan b)Pencatatan utang dan beban
keuangan : bunga atas kontrak pembayaran
a) Diakui dan disajikan sebagai beban jangka Panjang
sewa dalam laporan laba c)Lessor tidak lagi mengakui asset
rugi komprehensif. d)Piutang dan pendapatan bunga
akan diakui oleh Lessor
b) Tidak ada pencatatan aset, utang dan
beban depresiasi (off balance sheet)
sehingga dapat meningkatkan beberapa
risiko keuangan (efisiensi dan leverage)
Identifikasi Sewa
Suatu kontrak merupakan, atau mengandung, sewa jika kontrak tersebut memberikan hak untuk
mengendalikan penggunaan aset identifikasian selama suatu jangka waktu untuk dipertukarkan
dengan imbalan (PP09-PP31).
Masa Sewa

Entitas menentukan masa sewa sebagai Sewa tidak lagi dapat dipaksakan ketika
periode sewa yang tidak dapat dibatalkan, penyewa dan pesewa masing-masing
dan juga: memiliki hak untuk menghentikan sewa
tanpa izin dari pihak lain dengan denda
a. periode yang dicakup oleh opsi untuk yang tidak signifikan.
memperpanjang sewa jika penyewa
cukup pasti untuk mengeksekusi opsi a. Jika hanya penyewa yang memiliki hak
tersebut; dan untuk menghentikan sewa, maka hak
b. periode yang dicakup oleh opsi untuk tersebut dipertimbangkan sebagai opsi untuk
menghentikan sewa jika penyewa menghentikan sewa yang tersedia untuk
cukup pasti untuk tidak mengeksekusi dipertimbangkan ketika menentukan masa
opsi tersebut. sewa.
b.Jika hanya pesewa yang
memiliki hak untuk
menghentikan sewa, maka
periode sewa meliputi
periode yang tercakup oleh
opsi untuk menghentikan
sewa tersebut.
Penyewa

Pengakuan

Pengukuran

Penyajian

Pengungkapan
Penyewa
Pengukuran Awal

Pengukuran Awal Aset Hak Guna Pengukuran Awal Aset Hak Guna
a) pembayaran tetap
a) Jumlah pengukuran awal liabilitas sewa. b) pembayaran sewa variabel yang bergantung
b) Pebayaran sewa yang dilakukan pada atau pada indeks atau suku bunga yang pada
sebelum tanggal permulaan, dikurangi dengan awalnya diukur dengan menggunakan indeks
insentif sewa yang diterima atau suku bunga pada tanggal permulaan.
c) jumlah yang diperkirakan akan dibayarkan oleh
c) Biaya langsung awal yang dikeluarkan oleh
penyewa dalam jaminan nilai residual;
penyewa
d) harga eksekusi opsi beli jika penyewa cukup
d) Estimasi biaya yang akan dikeluarkan oleh pasti untuk mengeksekusi opsi tersebut
penyewa dalam membongkar dan e) pembayaran penalti karena penghentian sewa,
memindahkan aset pendasar, merestorasi jika masa sewa merefleksikan penyewa
tempat dimana aset berada atau merestorasi mengeksekusi opsi untuk menghentikan sewa.
aset pendasar ke kondisi yang disyaratkan
oleh syarat dan ketentuan sewa, kecuali
biaya- biaya tersebut dikeluarkan untuk
menghasilkan persediaan
Penyewa
Pengukuran Selanjutnya

Pengukuran Selanjutnya Aset Hak Guna

a) Model Biaya Model Pengukuran Lain


1) Penyewa mengukur aset hak-guna 1) Jika penyewa menerapkan model
pada biaya perolehan: nilai wajar sesuai PSAK 13: untuk
2) Penyewa menerapkan persyaratan aset properti investasinya, maka
penyusutan dalam PSAK 16 dalam penyewa juga menerapkan model
menyusutkan aset hak-guna, dengan nilai wajar untuk aset hak-guna yang
mempertimbangkan beberapa memenuhi definisi properti investasi
persyaratan dalam PSAK 13: Properti Investasi.
3) Penyewa menerapkan PSAK 48 2) Jika aset hak-guna terkait dengan
untuk menentukan apakah aset hak- kelas aset tetap, maka penyewa dapat
guna mengalami penurunan nilai dan memilih untuk menerapkan model
mencatat kerugian penurunan nilai. revaluasi tersebut untuk seluruh aset
hak-guna yang terkait dengan kelas
aset tetap tersebut.
Penyewa
Pengukuran Selanjutnya

Pengukuran Selanjutnya Liabilitas Sewa Penilaian Kembali Liabilitas Sewa

1. Penyewa menentukan tingkat diskonto revisian


a) Setelah tanggal permulaan, penyewa mengukur sebagai suku bunga implisit dalam sewa untuk
liabilitas sewa sisa masa sewa
b) Bunga atas liabilitas sewa pada masing-masing 2. Penyewa mengukur kembali liabilitas sewa
periode adalah jumlah yang menghasilkan suku dengan mendiskontokan pembayaran sewa
bunga periodik yang konstan atas sisa saldo revisian,
liabilitas sewa. 3. Penyewa menggunakan tingkat diskonto yang
tidak berubah, kecuali perubahan pembayaran
c) Setelah tangga perolehan Penyewa mengakui sewa berasal dari perubahan dalam suku bunga
dalam laba rugi, kecuali biaya tersebut sudah mengambang. Dalam hal tersebut, penyewa
termasuk dalam jumlah tercatat aset lain dengan menggunakan tingkat diskonto revisian yang
menerapkan Pernyataan lain yang relevan: merefleksikan perubahan dalam suku bunga.
Penyewa
Penilaian Kembali Liabilitas Sewa

1. Penyewa menentukan tingkat diskonto revisian sebagai suku bunga implisit dalam sewa untuk sisa masa sewa, jika tingkat
diskonto revisian tersebut dapat ditentukan; atau suku bunga pinjaman inkremental penyewa pada tanggal penilaian kembali,
jika suku bunga implisit dalam sewa tidak dapat ditentukan.
2. Penyewa mengukur kembali liabilitas sewa dengan mendiskontokan pembayaran sewa revisian, jika:
3. Penyewa menggunakan tingkat diskonto yang tidak berubah, kecuali perubahan pembayaran sewa berasal dari perubahan dalam
suku bunga mengambang. Dalam hal tersebut, penyewa menggunakan tingkat diskonto revisian yang merefleksikan perubahan
dalam suku bunga.
Penyewa
Modifikasi Sewa

1. Penyewa mencatat modifikasi sewa sebagai sewa


2. Untuk modifikasi sewa yang tidak dicatat sebagai sewa terpisah, pada tanggal efektif modifikasi sewa,
3. Untuk modifikasi sewa yang tidak dicatat sebagai sewa terpisah, penyewa mencatat pengukuran kembali liabilitas
sewa
Penyajian
Penyewa menyajikan dalam laporan posisi Dalam laporan laba rugi dan penghasilan
keuangannya komprehensif lain, penyewa menyajikan
beban bunga atas liabilitas sewa secara
1. aset hak-guna secara terpisah dari aset lainnya. terpisah dari beban depresiasi untk aset
hak guna
2. Jika penyewa tidak menyajikan aset hak-guna
secara terpisah dalam laporan posisi keuangan, Dalam laporan laba rugi dan
maka penyewa penghasilan komprehensif lain,
penyewa menyajikan beban bunga
3, Liabilitas sewa secara terpisah
dari liabilitas lain.
atas liabilitas sewa secara
terpisah dari beban depresiasi
4, Jika penyewa tidak menyajikan untuk aset hak guna
liabilitas sewa secara terpisah dalam 1. pembayaran kas untuk bagian pokok liabilitas sewa
laporan posisi keuangan, maka dalam aktivitas pendanaan;
penyewa mengungkapkan pos mana
2. pembayaran kas untuk bagian bunga liabilitas sewa
dalam laporan posisi keuangan yang
dengan menerapkan persyaratan dalam PSAK 2:
mencakup liabilitas tersebut. Laporan Arus Kas untuk pembayaran bunga; dan
Persyaratan penyajian aset hak guna terpisah tidak
diterapkan pada aset hakguna yang memenuhi definisi 2. pembayaran sewa jangka-pendek, pembayaran sewa aset
properti investasi, yang disajikan dalam laporan posisi bernilai rendah, dan pembayaran sewa variabel yang tidak
keuangan sebagai properti investasi. termasuk dalam pengukuran liabilitas sewa dalam aktivitas
operasi.
Pengungkapan
Penyewa menyajikan dalam laporan posisi • Jika penyewa mengukur aset hak-guna pada jumlah revaluasian
keuangannya dengan menerapkan PSAK 16: Aset Tetap, maka penyewa
mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh PSAK 16:
• Penyewa mengungkapkan jumlah berikut ini
untuk periode pelaporan: Aset Tetap paragraf 77 untuk aset hak-guna tersebut.

• Penyewa memberikan pengungkapan dalam • Penyewa mengungkapkan analisis jatuh tempo atas liabilitas
format tabel, kecuali format lain lebih tepat.
sewa dengan menerapkan PSAK 60: Instrumen Keuangan:
Jumlah yang diungkapkan meliputi biaya
yang telah penyewa masukkan dalam jumlah Pengungkapan paragraph 39 dan PP11 secara terpisah dari
tercatat aset lain selama periode pelaporan.
analisis jatuh tempo liabilitas keuangan lain.
• Penyewa mengungkapan jumlah komitmen
• Sebagai tambahan, penyewa mengungkapkan informasi
sewa untuk sewa jangka-pendek yang dicatat
dengan menerapkan paragraf 06 pada PSAK kualitatif dan kuantitatif tambahan tentang aktivitas sewanya,
73
Informasi tambahan ini dapat meliputi, namun tidak terbatas
• Jika aset hak-guna memenuhi definisi
properti investasi, maka penyewa pada informasi yang dapat membantu pengguna laporan
menerapkan persyaratan pengungkapan
keuangan untuk menilai:
dalam PSAK 13. Dalam hal tersebut,
penyewa tidak disyaratkan untuk memberikan • Penyewa yang mencatat sewa jangka-pendek atau sewa aset
pengungkapan dalam hurup a (1), (6), (8),
atau (10) untuk aset hak- guna tersebut. bernilai-rendah dengan menerapkan paragraf 06
mengungkapkan fakta tersebut.
Pesewa (lessor)
Pada lessor klasifikasi sewa didasarkan pada apakah telah terjadi
transfer risiko dan manfaat dari aset yang di sewakan.

Klasifikasi sewa terdiri dari :


• Sewa pembiayaan terjadi pengalihkan secara substansial seluruh
risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset dasar.

• Sewa Operasi tidak terjadi


pengalihkan secara substansial seluruh risiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset dasar.
Perlakuan akuntansi dari sisi Pesewa (lessor)
Untuk sewa pembiayaan
Contoh situasi yang secara individual atau gabungan yang pada umumnya akan menyebabkan sewa diklasifikasikan
sebagai sewa pembiayaan adalah:

• Sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada penyewa (lessee) pada akhir masa sewa

• Penyewa memiliki opsi untuk membeli asset pendasar dengan perkiraan harga cukup rendah dari nilai wajar pada
tanggal opsi tersebut mulai di eksekusi.

• Masa sewa adalah sebagian besar dari umur ekonomis aset bahkan jika hak kepemilikan tidak dialihkan.

• Pada tanggal insepsi, nilai kini dari pembayaran sewa minimum setidaknya mencakup secara subtansial seluruh
nilai wajar dari aset sewaan

• Aset sewaan secara bersifat khusus sehingga hanya penyewa yang dapat menggunaknnya tanpa perlu melakukan
modifikasi signifikan.
Perlakuan akuntansi dari sisi Pesewa (less
or)
Untuk sewa pembiayaan
Indikator lain dari sewa pembiayaan adalah :
• Jika penyewa dapat membatalkan sewa, maka kerugian pesewa yang
terkait pembatalan tersebut ditanggung oleh penyewa.
• Keuntungan atau kerugian dari fluktuasi nilai wajar residual terutang
pada penyewa
• Penyewa memiliki kemampuan untuk melanjutkan sewa untuk
periode kedua pada harga sewa yang secara subtansial lebih rendah
daripada harga
Perlakuan akuntansi dari oleh Pesewa (lessor)
Untuk sewa pembiayaan

• Pada saat aset tersebut mulai di sewa maka lessor mengakui aset yang dimiliki dalam sewa
pembiayaan sebagai piutang dengan jumlah yang sama dengan investasi bersih dalam sewa.

• Biaya langsung awal (selain dari yang ditimbulkan oleh pesewa pabrikan atau dealer) dimasukkan
dalam pengukuran awal investasi neto sewa dan mengurangi jumlah penghasilan yang diakui
sepanjang masa sewa.

• Suku bunga implisit dalam sewa didefinisikan sedemikian rupa sehingga biaya langsung awal secara
otomatis termasuk dalam investasi neto sewa

• Selanjutnya lessor mengakui pendapatan keuangan selama masa sewa pembiayaan berdasarkan
tingkat pengembalian periodik konstan atas investasi bersih pesewa.
Perlakuan akuntansi dari oleh Pesewa (lessor)
Untuk sewa pembiayaan

Pengukuran awal Pembayaran sewa yang termasuk dalam pengukuran investasi neto sewa meliputi :

• Pembayaran tetap di kurangi dengan insentif sewa terutang.

• Pembayaran sewa variabel yang tergantung pada indeks /suku bunga

• Jaminan nilai residual yang diberikan kepada pesewa oleh penyewa, pihak yang terkait dengan
penyewa, atau pihak ketiga yang tidak terkait dengan pesewa yang secara finansial mampu
melaksanakan kewajibannya dalam jaminan tersebut

• Harga eksekusi opsi beli jika penyewa ingin melakukan opsi tersebut.

• Pembayaran penalti karena menghentikan sewa sebelum masa perjanjian sewa berakhir.
Perlakuan akuntansi dari oleh Pesewa (lessor)
Untuk sewa pembiayaan sublease

adalah sewa dimana penyewa (lessee) menyewakan kembali sebagian atau semua
aset dasar (leased asets) kepada pihak ketiga dimana penyewa utama tetap
mempertahankan beberapa haknya pada perjajnjian sewa utama.

Dalam PSAK 73 di wajibkan untuk memperlakukan sewa terpisah antara


perjanjian sewa utama dan perjanjian subsewa.
Perlakuan akuntansi dari oleh Pesewa (lessor)
Untuk sewa pembiayaan pabrikan atau dealer
• Pendapatan yang merupakan nilai wajar sewaan (nilai kini) dimana pembayaran sewa
yang terutang pada pesewa didiskontokan dengan menggunakan suku bunga pasar

• Harga pokok penjualan sebesar biaya perolehan (julah tercatat) dari aset pendasar di
kurangi nilai kini dari nilai sisa yang tidak dijamin

• Keuntungan atau kerugian penjualan merupakan selish harga jual dengan harga
pokok penjualan (selisih antara pendapatan dan biaya penjualan). (PSAK 72:
Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan)
Perlakuan akuntansi dari sisi Pesewa (less
or)
Untuk sewa Operasi
sewa operasi tergantung pada subtansi transaksi daripada bentuk
kontraknya.

Sebagai contoh, hal ini dapat terjadi jika kepemilikan aset pendasar
beralih pada akhir sewa untuk pembayaran variabel yang sama
dengan nilai wajarnya, atau jika terdapat pembayaran sewa variabel,
yang mengakibatkan pesewa tidak mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat.
Perlakuan akuntansi dari oleh Pesewa (lessor)
Untuk sewa Operasi

• Lessor mengakui pembayaran sewa operasi sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa atau
menerapkan dasar sistematik lain jika dasar tersebut lebih merepresentasikan pola manfaat dari penggunaan aset
pendasar mengalami penurunan.
• Pesewa (lessor) megakui biaya termasuk penyusutan yang timbul dalam mendapatkan penghasilan sewa sebagai beban.

• Pesewa menambahkan biaya langsung awal yang timbul dalam mendapatkan sewa operasi pada jumlah tercatat aset
pendasar dan mengakui biaya tersebut sebagai beban sepanjang masa sewa atas dasar yang sama dengan penghasilan
sewa
• Kebijakan penyusutan atas aset pendasar yang dapat disusutkan untuk sewa operasi konsisten dengan kebijakan
penyusutan normal pesewa untuk aset serupa.( PSAK 16:Aset Tetap dan PSAK 19: Aset Takberwujud)
• Pesewa menerapkan penurunan nilai aset untuk menentukan apakah asset pendasar yang di sewakan mengalami
penurunan nilai dan mencatat kerugian penurunan nilai yang telah di identifikasikan (PSAK 48)
Sales dan Lease Back

Sale and lease back adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk


penjualan suatu barang oleh debitur kepada perusahaan
pembiayaan yang disertai dengan menyewapembiayaankan
kembali barang tersebut kepada debitur yang sama

Untuk menentukan apakah transfer suatu aset dicatat sebagai


penjualan, entitas menerapkan PSAK 72: Pendapatan dari
Kontrak dengan Pelanggan
PSAK 72 mengatur mengenai lima
tahapan pengakuan pendapatan :
1. Mengidentifikasi kontrak dengan pelanggan
2. Mengindentifikasi kewajiban pelaksanaan
3. Menentukan harga transaksi
4. Mengalokasikan harga transaksi terhadap kewajiban
pelaksanaan
5. Mengakui pendapatan ketika (atau selama) entitas telah
menyelesaikan kewajiban pelaksanaan
Jika nilai wajar imbalan untuk penjualan aset ≠ nilai wajar aset
atau
Jika pembayaran untuk sewa ≠ harga pasar

maka entitas melakukan penyesuaian di bawah ini untuk


mengukur hasil penjualan pada nilai wajar :
1.Jika di bawah harga pasar, maka dicatat sebagai pembayaran
sewa dibayar di muka
2.Jika di atas harga pasar, maka dicatat sebagai tambahan
pembiayaan yang diberikan oleh pembeli-pesewa kepada
penjual-penyewa
Jika transfer aset tidak memenuhi pengakuan untuk penjualan
berdasarkan PSAK 72 maka:

1.Seller-lesse akan tetap mengakui aset dan mengakui liabilitas


keuangan sebesar jumlah yang diterima

2.Buyer-lessor tidak mengakui aset yang diterima melainkan


mengakui aset keuangan sebesar jumlah yang dibayarkan
- TERIMA KASIH -

Anda mungkin juga menyukai