Anda di halaman 1dari 1

Kode Dok : I-TRT-002

Revisi :1

INSTRUKSI KERJA
TATA CARA PENGELOLAAN BARANG RUSAK

1. Pengelolaan Barang Rusak


1.1. Barang/alat rusak yang akan disimpan adalah barang yang berdasarkan laporan
operator/pengguna atau pemeriksaan dari mekanik/teknisi tidak dapat dan
tidak boleh digunakan, baik sebagian maupun seluruh barang/alat.
1.2. Pemaksaan penggunaan barang/alat dimaksud diatas dapat mengakibatkan
kerusakan baik pada alat tersebut, barang yang dihasilkan maupun kecelakaan
pada penggunanya.
1.3. Barang/alat yang akan disimpan terdiri atas barang yang rusak total dan
barang/alat yang akan diperbaiki

2. Langkah Kerja
2.1 Siapkan label penyimpanan barang/alat
2.2 Periksa kelengkapan barang/alat
2.3 Periksa dokumen laporan kerusakan yang ada, bila belum ada laporan
kerusakkan, segera catatkan pada laporan kerusakan.
2.4 Pisahkan antara barang-barang yang akan disimpan untuk diperbaiki dan barang
yang sudah tidak dapat diperbaiki.
2.5 Untuk barang/alat yang akan diperbaiki dan disimpan lebih dari lebih dari satu
minggu, buat kotak penyimpanan khusus untuk masing-masing barang/alat.
2.6 Untuk barang/alat yang tidak akan diperbaiki dapat menggunakan satu kotak
penyimpanan untuk berapa barang/alat
2.7 Cabut baterai dan alat-alat penyuplai listrik atau penghasil listrik statis, magnet,
non aktifkan pegas dan komponen lain yang mempunyai gaya potensial baik
mekanik maupun listrik.
2.8 Barang/alat dimasukkan ke dalam kotak penyimpanan, beserta salinan laporan
kerusakkan.
2.9 Tambahkan Silica Gel dan Kamper sebelum menutup kotak.
2.10 Tempelkan label Tanda Barang Rusak pada kotak
2.11 Tempatkan di rak yang sesuai dengan mempertimbangkan ukuran, berat,
waktu perbaikan dan lain sebagainya

3. Alat/Barang dan dokumen


3.1 Rak Penyimpanan
3.2 Kotak Penyimpanan (Dus/Kayu)
3.3 Silica Gel
3.4 Kamper
3.5 Laporan Kerusakan Barang
3.6 Label Tanda Barang Rusak

Anda mungkin juga menyukai