Instruksi Kerja
MESIN CHAIN SAW
Halaman Persetujuan
Daftar Isi
Daftar Distribusi Dokumen
Riwayat Perubahan Dokumen
Instruksi Kerja
1. Tujuan
2. Ruang Lingkup
3. Referensi
4. Definisi
5. Flowchart
6. Uraian Prosedur
7. Lampiran
1. TUJUAN
2. RUANG LINGKUP
3. REFERENSI
3.1. SMK3
3.2. Pedoman K3
4. DEFINISI
Chain Saw adalah gergaji mesin yang menggunakan rantai potong/belah dengan
mesin berbahan bakar premium.
Mulai
TIdak
Baik?
Ya
Bawa ke lapangan dan mulai
pekerjaan
TIdak
Pekerjaan
Selesai?
Ya
Selesai
II. Pengoperasian.
1. Sebelum memulai pekerjaan, perhatikan apakah mesin CHAIN SAW dalam keadaan baik.
2. Periksa keping rantai dan rantai apakah ada yang longgar.
3. Gigi roda rantai harus dijaga supaya tetap dalam keadaan baik (tidak longgar). Jika giginya sudah aus
maka perlu diganti dengan roda rantai yang baru supaya kecepatan perputaran rantai dan tenaga
gergaji tetap baik
4. Periksa kecukupan bahan bakar, pergunakan bensin campur dengan perbandingan satu bagian bahan
pelumas (SAE 30) dan 25 bagian bensin (Premium)
5. Periksa pelumas rantai. Rantai gergaji harus diberi pelumas agar tidak cepat rusak. Pelumas rantai
digunakan minyak pelumas SAE 30, tidak diperbolehkan mempergunakan minyak bekas.
6. Hidupkan mesin chain saw, Cara menghidupkan mesin adalah tali starter ditarik perlahan - lahan 3-5
kali agar masuk campuran bahan bakar dan udara, kemudian ditarik sekaligus sampai mesin hidup
7. Perhatikan cara kerja chain saw. Untuk mencegah kopling tidak selip hendaknya diusahakan supaya
rantai sudah berjalan sebelum pemotongan. Selama pemotongan sebaiknya dipergunakan kecepatan
penuh.
8. Ketika chain saw sedang bekerja, pastikan pompa olie untuk pendingin rantai bekerja. Sistem
pelumasan rantai ada yang otomatis di mana minyak pelumasnya mengalir sendiri dan ada yang harus
dibantu dengan pompa yang digerakkan dengan ibu jari.
9. Sesudah benda yang di potong terputus, matikan mesin gergaji
10. Setelah selesai penggergajian bersihkan chain saw dari serbuk kayu hasil penggergajian yang
berserakan.
III. Pemeliharaan
1. Setelah selesai dipergunakan, bersihkan Keping rantai Alur dan lubang minyak pelumas pada keping rantai
2. Bersihkan Serbuk gergaji yang melekat pada keping rantai dengan kuas dan bensin.
3. Untuk mendapatkan keausan yang merata, posisi pemakaian keping rantai harus digilir.
4. Untuk kelancaran pekerjaan perlu disediakan dua buah rantai untuk setiap gergaji.
5. Selama rantai yang satu dipakai, rantai yang lain direndam dalam minyak pelumas. Rantai dikatakan baik
apabila semua giginya mempunyai panjang, ketajaman, sudut dan tinggi yang sama.
6. Rantai yang tumpul perlu ditajamkan dengan kikir bundar yang sesuai dengan ukuran gigi rantai. Pada
akhir pengikiran diameter kikir harus berada di atas gigi pengerat. Setiap gigi cukup ditajamkan dengan 2-3
kali gesekan ke muka (satu arah).
7. Yang perlu diperhatikan pada waktu penajaman ialah:
a. Panjang gigi pengerat harus sama. Untuk menyamakan panjang gigi tersebut, yang dijadikan patokan
adalah gigi terpendek
b. Panjang gigi pengerat bagian luar dan dalam berbeda 2 mm.
c. Semua gigi memiliki sudut tajam sebesar 35 o
d. Semua gigi memiliki sudut dada sebesar 90 o
e. Perbedaan tinggi gigi pengatur dengan puncak gigi pengerat adalak 0,7 mm untuk pemotongan kayu
keras dan untuk pemotongan kayu lunak1,0 mm
8. Saringan udara harus sering dibersihkan setiap hari dengan mempergunakan kwas
9. Untuk mendapatkan suara motor yang bersih dan rata maka sekrup pengatur disetel serendah mungkin
sehingga kopling tidak selip dan rantai tidak berputar
10. Kotoran sisa pembakaran yang melekat pada busi perlu dibersihkan dengan menggunakan sikat dan
bensin. Kerenggangan elektroda harus dipertahankan pada 0,5 mm dan diukur dengan alat feeler
11. Tali starter jangan ditarik sampai habis untuk menjaga supaya tali dan per tidak putus
12. Saringan bahan bakar yang ada dalam tangki bahan bakar harus sering dibersihkan