Anda di halaman 1dari 8

1.

PENGENALAN ALAT

1. Tempat tidur 20. Timbangan BB


2. Brandkart 21. TensiMeter
3. Meja ginekologis 22. Stetoskop
4. Alat tenun 23. Termometer
 Sprei 24. Pen Light
 Sarung bantal  25. Karet Pelindung vena (tornikuet)
 Steik laken  26. Alat Kompres Hangat
 Perlak  27. Pengukur TB & Meteran
 Selimut 28. Alas Bokong
 Jam dengan detik 29. Pot/ Pispot/Steekpan

5. Sarung tangan 30. Irigator & Selang


 Steril 31. Spuit Glyserin
 Tidak steril 32. Botol Cebok
6. Trolly 33. Alat Cukur
7. Alat pelindung diri 34. Kapas lidi steril
8. Washlap 35. Sptel Swab
9. Sampiran/Scherm 36. Jeli
10. Standar Infus 37. Plester
11. Lampu Sorot 38. Sterilisator
12. Tromol 39. Pengukur lila
13. Bak instrument steril 40. Kateter
14. Bengkok/Nier Biken 41. Urine Bag
15. Baskom&Kom 42. Selang NGT Steril
16. Kasa/Perban 43. Infus set
17. Kapas 44. Blood Transfusion Set
18. Tempat sampah (medis & non medis) 45. Tabung Darah
19. Timbangan BB 46. Spuit
47. TensiMeter 71. IV Kateter
48. Korentang 72. Doppler & Funandoskop/Laenec
49. Pinset 73. Mesin Penghisap Lendir (Slym Zuiger)
50. Klem 74. Penghisap Lendir Bayi
51. Tampon Tang 75. Hb sahli
52. Uterus Sonde 76. Vacum Ekstraktor Set
53. Tenakulum 77. Trokar Implant
54. Gunting Verban & Benang 78. Oksigenasi
 Kateter Nasal
 Nasal Kanul
 Masker Oksigen
55. Gunting Plester
56. Gunting Episiptpmi
57. Gunting Tali Pusat
58. Setengah Kocher
59. Nalpuder/Pemegang Jarum
60. Aligator
61. Vorceps
62. Spatel/Sudip Lidah
63. Spekulum
 Cocor Bebek
 Spekulum sym
64. Jangka Panggul
65. Reflek Hammer
66. Jarum
67. Sendok Kuret
68. Benang
69. Kertas Lakmus
70. Oksigenasi : kateter nasal, nasal kanul dan masker oksigen
PERALATAN TIDAK STERIL Terdiri dari :
Tensimeter Infuset
Timbangan BB Standarn infus
Meteran Tempat sampah
Termometer Tempat Plasenta
Oksigen Pispot
Ambubag Bengkok
Reflek Hammer Sabun
Hb Sahli Kertas Lakmus
Sarung Tanga Masker Vacum Ekstraktor
Celemek Spuit Glyserin
Kacamata Gunting Verban
Alas kaki Spatel Lidah

PERALATAN STERIL Terdiri dari :


Klem Tampontang
½ Kocher Naldpuder
Korentang Penghisap Lendir
Gunting Tali Pusat Sarung Tangan
Gunting Benang Benang Catgut
Pengikat Tali Pusat Duk Steril
=

2. PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

Pencegahan Infeksi sering diartikan sebagai tindakan pemutusan rantai penyakit dan bertujuan
untuk mencegah terjadinya infeksi pasca tindakan prosedur klinik menggunakan instrumen atau
untuk menghindari terjadinya penyakit infeksi berbahaya contohnya HIV.
Untuk menghindari terjadinya penularan, kita harus melakukan standar kewaspadaan seperti :
 Mencuci tangan
 Memakai sarung Tangan
 Gaun operasi
 Kain linen
 Peralatan perawatan pasien
 Pakai masker, kacamata & Pelindung wajah
 Membersihkan lingkungan
 Benda-benda tajam
 Resusitasi pasien
 Penempatan pasien
Adapun istilah-istilah dalam proses pencegahan antara lain :
1. Mikroorganisme 5. Penyucian
2. Tindakan asepsi 6. Desinfeksi tingkat tinggi(DTT)
3. Tindakan antiseptic 7. Sterilisasi
4. Dekontaminasi
Peralatan yang diproses dengan DTT harus disimpan dalam wadah DTT yang kering dan
mempunyai sekat atau tutupan kuat untuk mencegah kontaminasi.
3. PENCEGAHAN INFEKSI

Pencegahan infeksi bertujuan untuk mencegah infeksi silang dalam prosedur KB terutama pada
AKDR, suntik, susuk dan KONTAP dan juga untuk menurunka risiko transmisi penyakit
menular seperti Hepatis B dan AIDS.
Ada beberapa cara mengurangi risiko trasmisi penyakit yang pertama diantara Klien-petugas
dengan mencuci tangan & gunakan barrier protektif, kedua budaya aman di tempat kerja seperti
membengkokan jarum suntik bekas pakai & hati-hati dalam menggunakan benda tajam.
Eradikasi Mikroorganisme di peralatan bekas pakai melalui berbagai tingkatan proses
yaitu :
o Dekontaminasi
o Cuci dan Bilas
o Desinfeksi Tingkat Tinggi
o Sterilisasi
Menyiapkan kulit atau mukosa untuk prosedur pembedahan contohnya jangan
menggunakan pisau cukur pada area pembedahan dan tanyakan riwayat alergi antiseptic
pada klien.
Mengamankan atau membuang intrumen tajam seperti masukan kedalam wadah khusus
yang tahan bocor atau tusukan.
Mengelolah limbah, untuk mencegah infeksi atau cidera berbahaya akibaat benda tajam
pada petugas pengelolah limbah dan menghindarkan penularan penyakit ke masyarakat
sekitar.
4. PENANGANAN SAMPAH

Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas manusia
maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah manusia adalah istilah terhadap
hasil pencernaan, seperti fases dan urine sedangkan sampah konsumsi merupakan sampah yang
dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang.
Sampah mempunyai tiga macam yaitu :
1. Sampah basah/sampah organik (berasal dari makhluk hidup, sampah yang dapat
membusuk seperti daun-daunan
2. Sampah kering/sampah anorganik (dari bahan-bahan non hayati baik berupa produk
maupun hasil proses teknologi pengelolahan bhan tambang)
3. Sampah tajam (sampah yang meiliki sudut tajam misalnya alat medis, pecahan gelas dll
Prinsip-prinsip pengelolahan sampah dikenal dengan 4R, yaitu :
o Reduce (mengurangi)
o Reuse (menggunakan kembali)
o Recyle (MEndaur ulang)
o Replace (mengganti)
5. ASUHAN MENGHADAPI KEHILANGAN & KEMATIAN

Berduka merupakan respon emosi yang di ekspresikana terhadap kehilangan yang


dimanifestasikan adanya perasaan sedih, gelisah, cemas, sesak nafas, susah tidur dll.
Berduka mempunyai beberapa jenis yaitu :
1. Berduka normal contoh sedih, marah, menangis, kesepian
2. Berduka antisipatif contoh ketika menerima diagnosis suatu penyakit seseorang mulai proses
menyesuaikan berbagai urusan dunia sebelum ajal tiba
3. Berduka yang rumit~> seseorang yang sulit maju ke tahap kedukaan normal
4. Berduka tertutup~> akibat kehilangan yang tidak dapat di akui secara terbuka, contoh
kehilangan pasangan karena AIDS dan Ibu kehilangan anak di kandungan.
Teori Proses Berduka Engels
o Shock & tidak percaya
o Berkembangnya kesadaran
o Restitusi
o Perasaan negative atau bersalah
o Kesadaran
Teori Proses Berduka Kubler-Ross
o Penyangkalan
o Kemarahan
o Penawaran
o Depresi
o Penerimaan
Teori Martocchio
Durasi kesedihan bergantung pada factor yang mempengaruhi respon kesedihan. Reaksi
terus menerus dari kesedihan, biasanya reda dalam 6-12 bulan & berduka yang mendalam
berlanjut 3-5 tahun.
Teori Rando
o Penghindaran
o Konfrontasi
o Akomodasi
Respon berduka antara lain : Tahap pengingkaran, tahap marah, tahap tawar-menawar, tahap
depresi dan tahap penerimaan.
Menurut Lambert & Lambert, 1995 kehilangn adalah suatu individu yang berpisah dengan suatu
yg sebelumnya ada baik terjadi sebagian atau keseluruhan.
Faktor- Faktor yang mempengaruhi kehilangan yaitu :
Keluarga, factor social ekonimi, pengaruh kultural, agama dan penyebab kematian.
Kebutuhan keluarga yang berduka membutuhkana harapan, berpartisipasi, support dan kebitihan
sprituala.
Tipe kehilangan ada dua yaitu actual/nyata dan persepsi.
Jenis-jenis kehilangan antatra lain ;
1. Kehilangan seseorang yg dicintai 4. Kehilangan lingkungan yang dikenal
2. Kehilangan yang ada pada diri sendiri 5. Kehilangan kehidupan.
3. Kehilangan objek ekternal
Rentang respon kehilangan ;
Fase Danial, fase anger/marah, fase bargainer/tawar-menawar, fase depresi dan fase acceptance.
Dampak kehilangan yaitu pada masa anak-anak, masa remaja/dewasa muda dan masa dewasa
tua.

Anda mungkin juga menyukai