Anda di halaman 1dari 8

NOTULENSI SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

(TAHAP PENCATATAN DAN PENGGOLONGAN)

Disusun Oleh :
2105311034 Najmah Nur Zharifah
2105311045 Ghaliyah Syadhira Puti
2105311046 Aprila Widya Astuti
2105311048 Salma Widya Kinasih
2105311058 Aisyah Putri Anandhita

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2021/2022
Kata Pengantar
Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan ini yang berjudul Persamaan Dasar
Akuntansi pada tepat waktu. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada mata kuliah dasar akuntansi. Selain itu, penulisan ini juga bertujuan untuk melatih dan
menambah wawasan para pembaca dan juga penulis. Kami mengucapkan terima kasih
kepada bapak Dr. M. Ikhsan, M,Si selaku dosen pengajar mata kuliah dasar akuntansi yang
telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat melatih penulisan serta menambah wawasan
mengenai Persamaan Dasar Akuntansi. Kami menyadari bahwa laporan yang kami buat
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan.

Depok, 27 September 2021


PEMBAGIAN TUGAS PRESENTASI “SIKLUS AKUNTANS PERUSAHAAN JASA
(TAHAP PENCATATAN DAN PENGGOLONGAN)”

Hari/tanggal : Senin, 27 September 2021


Presenter :
- Najmah Nur Zharifah
- Ghaliyah Syadhira
- Aprila Widya Astuti
- Salma Widya Kinasih
- Aisyah Putri Anandhita
Notulis:
- Najmah Nur Zharifah
Moderator :
- Aprila Widya Astuti
Pertanyaan dari Kelompok 5
1. Oleh : Cloudia Indah Anggraeni
Penjawab Pertanyaan : Najmah Nur Zharifah
Dalam laporan akuntansi kan penting banget buat keaslian bukti transaksi. Bagaimana
jika terjadi pemalsuan dalam bukti transaksi? Dan bagaimana kita tau kalau bukti
transaksi tersebut merupakan bukti yang dipalsukan?
Jawaban :
Dijelaskan pada UU No.12 Tahun 2006 bahwa ada sanksi pidana terhadap pemalsuan
keterangan dan dokumen kewarganegaraan Republik Indonesia dengan pidana penjara
paling singkat 1 tahun dan paling lama 4 tahun dan denda paling sedikit Rp
250.000.000 dan paling banyak Rp 1.000.000.000. Selain itu, berpengaruh juga
terhadap laporan keuangan dan pemalsuan bukti transaksi akan mempengaruhi
keseimbangan dalam persamaan dasar akuntansi, dan untuk tahap2 siklus akuntansi
berikutnya.
Selanjutnya ada 3 langkah cara untuk menganalisi bukti transaksi akuntansi secara
valid agar terhindar dari kepalsuan bukti transaksi :
1) Identifikasi Keabsahan Fisik
Langkah pertama dalam menganalisis bukti transaksi adalah melakukan
identifikasi keabsahan fisik bukti transaksi. Setiap transaksi yang terjadi pasti
memiliki bukti yang diterima oleh kedua pihak.
Untuk bentuk buktinya sendiri, saat ini bisa dalam bentuk digital atau fisik
(cetak).
Jika perlu, lakukan cek antara kedua belah pihak intern dan pihak ekstern,
karena saat ini zaman sudah canggih banyak bukti-bukti yang bisa dipalsukan
oleh siapa saja.
2) Identifikasi Prosedur Transaksi
Langkah yang kedua adalah mengidentifikasi prosedur transaksi yang sudah
ditetapkan apakah sudah sesuai atau belum.
Biasanya dalam setiap prosedur transaksi ada bukti stempel atau tanda tangan
seseorang jika sudah melewati setiap tahap.
Jika tidak memenuhi prosedur yang telah ditetapkan Anda bisa memintanya
mengulangi sampai benar sesuai dengan prosedur yang telah dibuat
sebelumnya.
3) Menentukan Kebenenaran Nilai Transaksi
Langkah yang terakhir dalam menganalisis bukti transaksi setelah melakukan
identifikasi bukti fisik dan prosedur adalah melakukan perhitungan nilai
transaksi.
Caranya dengan mengecek detail satu per satu dan melakukan penjumlahan
ulang apakah ada kesalahan dalam penjumlahan atau tidak.

Oleh : Indah Rianti


Penjawab Pertanyaan : Aprila Widya Astuti
2. Apa alasan bahwa bukti transaksi dari pihak luar lebih kuat dibandingkan yang dibuat
oleh perusahaan sendiri?
Jawaban : karna jika dari pihak perusahaan sendiri lebih mudah terjadi
kecurangan. kecurangan itu biasanya dilakukan untuk melancarkan kegiatan korupsi.

Oleh : Tiara Febriandra Rabbani


Penjawab Pertanyaan : Salma Widyani Kinasih
3. Jika suatu transaksi tidak mempunyai bukti transaksi maka sebagai gantinya dapat
menggunakan apa?
Jawaban : Bukti transaksi adalah sebuah dokumen (hardcopy), bisa berupa
invoice/faktur, kuitansi, bukti bayar, surat kontrak/perjanjian, dan sejenisnya yang
menjadi dasar dilakukannya transaksi.

Dalam transaksi keuangan yang bersifat formal, bukti transaksi “wajib hukumnya”
untuk disertakan dalam setiap transaksi.

Mencatat transaksi berdasarkan bukti transaksi menghindarkan bisnis dari mencatat


sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi alias transaksi fiktif. Ini sangat penting terutama
bagi kalian yang sudah memiliki karyawan.

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya melakukan pencatatan


keuangan tanpa disertai bukti transaksi tidak boleh dilakukan.

Oleh : Amelia Aisyah Putri


Penjawab Pertanyaan : Aisyah Putri Anandhita
4. Apa perbedaan jurnal umum,pembalik, dan penyesuaian ?
Jawaban : Perbedaannya yaitu untuk jurnal umum adalah jurnal yang digunakan
untuk melakukan proses pencatatan bagi segala jenis bukti transaksi keuangan pada
perusahaan dalam suatu periode tertentu

Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang digunakan dalam proses perubahan saldo
dalam akun sehingga nantinya saldo mencerminkan jumlah yang sebenarnya

Jurnal pembalik adalah jurnal yang digunakan untuk membalik jurnal penyesuaian
yang nantinya jurnal ini akan menimbulkan akun neraca. Tetapi Jika tidak dibalik
akan terjadi akun ganda.
Oleh : Nayla Haliza
Penjawab Pertanyaan : Ghaliyah Syadhira Puti
5. Tadi di PPT ada tabel kolom reff, yang di maksud reff itu apa ya?
Jawaban : referensi pada jurnal umum biasanya melampirkan kode akun/nomor
akun dan biasanya setiap perusahaan mempunyai kode akun/nomor akun nya sendiri.

Pertanyaan diluar Kelompok 5


Oleh : Andi Fayola Qayla (Kelompok 1)
Penjawab Pertanyaan : Aisyah Putri Anandhita
6. Dalam pembuatan jurnal umum apakah ada metode/cara lain dalam pembuatan jurnal
umum selain apa yang dipaparkan pada PPT ga ya? kalau ada, bisa tolong dijelaskan?
Jawaban : Untuk jurnal umum sendiri tidak terdapat metode khususnya tetapi
selain jurnal umum terdapat juga jurnal khusus. Untuk metode pembuatan jurnal
umum yang terpenting adalah harus terdiri atas kolom, tanggal, keterangan, kode
refrensj, serta jumlah debit dan kredit

Oleh : Ayu Nabila Ranaqia (Kelompok 4)


Penjawab Pertanyaan : Najmah Nur Zharifah
7. mengapa harus ada proses pemindahan pencatatan dari jurnal ke buku besar?
Jawaban : transaksi harus diposting ke buku besar karena untuk mengetahui
pemasukkan ke rekening yang mana. Debit dan kredit harus dimasukkan dalam
urutan-urutan sebagaimana yang muncul dalam jurnal dan secara berkala. Cara
memasukkan nya pun harus dikerjakan berurutan sesuai dengan kejadiannya.

Oleh : Agung Ramadhan (Kelompok 1)


Penjawab Pertanyaan : Ghaliyah Syadhira Puti
8. Dalam jurnal umum tadi terdapat debit kredit, bagaimana mekanisme dari debit kredit
itu.
Jawaban : secara umum debit dan kredit diartinya sebagai debit pertambahan
uang dan kredit pengeluaran uang yang terjadi ketika proses transaksi. Ketentuan nya
adalah :
1. Harta jika bertambah maka masuk kedalam debit, jika berkurang maka masuk
kedalam kredit.
2. Utang jika bertambah masuk kedalam kredit, jika berkurang masuk kedalam debit.
3. Modal jika bertambah masuk kedalam kredit, jika berkurang masuk kedalam debit.
4. Pendapatan jika bertambah masuk kedalam kredit, jika berkurang masuk kedalam
debit.
5. Beban/Biaya jika bertambah masuk kedalam debit, jika berkurang masuk kedalam
kredit.
Oleh : Siti Noerhalizah Rahmadanyah (Kelompok 4)
Penjawab Pertanyaan : Salma Widyani Kinasih
9. Bagaimana cara mengetahui laba atau rugi suatu perusahaan di jurnal penutup?
Jawaban : Jurnal penutup merupakan jurnal akhir dari semua jurnal, jurnal
penutup didefinisikan sebagai entri jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi.
Jadi aku ingatkan lagi jurnal penutup adalah jurnal paling akhir dari setiap jurnal
akuntansi
Akun yang harus ditutup dengan Jurnal Penutup adalah :
Akun pendapatan.
Akun beban.
Akun prive.
Iktisar laba rugi.
Di sini ada dua kondisi yang bisa terjadi, laba (pendapatan lebih besar dari beban)
atau rugi (pendapatan lebih kecil dari beban).
Apabila memperoleh laba, maka akun ikhtisar laba/rugi didebitkan dan akun modal
dikreditkan.
maksudnya nama akun nya ditulis iktisar masuk ke debit.. dan nama akun modal
masuk ke kredit.

Oleh : Raniah Salsabila (Kelompok 2)


Penjawab Pertanyaa : Aprila Widya Astuti
10. Jadi di buku besar akutansi itu kan ada kolom referensi (Ref) nah selain nomor kode
akun , apakah ada data lain yg dimasukkan dalam kolom referensi(Ref)
Jawaban : pada buku besar sendiri di kolom refrensi nya ditulis jenis jurnal serta
halaman jurnal. misalnya jenis jurnal nya jurnal umum dan halaman nya halaman 7,
maka jurnal umum akan menjadi JU dan halaman nya 7 maka menjadi JU 7.

Catatan oleh Pak Ikhsan : Lebih banyak ditambahkan contoh-contoh seperti yang
ada di buku akuntansi
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa (Tahap Pencatatan dan
Penggolongan), disimpulkan bahwa ada empat tahap Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa,
Diantaranya Siklus Akuntansi Tahap Pencatatan, Mencatat Transaksi ke Dalam Bukti
Transaksi, Mencatat Bukti Transaksi ke Dalam Jurnal Umum, dan Pemindahbukuan Jurnal
Umum ke Buku Besar.
Proses tersebut berjalan terus-menerus dan berulang kembali sehingga merupakan suatu arus
berputar (siklus). Tahap-tahap kegiatan mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan
penyusunan laporan keuangan sehingga siap untuk pencatatan transaksi periode berikutnya
disebut siklus akuntansi (accounting cycle).
Sebagai Akuntan, semua bukti transaksi harus dilakukan secara lengkap, jujur dan transparan
agar manager dan pemilik perusahaan dapat mengetahui bagaimana kondisi perusahaan
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai