Anda di halaman 1dari 7

10 FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Oleh :

Natasya Hertania Putri (2103955), Retno Sundari (2102565), dan Yustia Rifatul Milah
(2107454).

Kelompok 1 (1A- Administrasi Pendidikan)

Perkembangan merupakan pola gerakan atau perubahan yang terjadi secara dinamis, dimulai
dari pembuahan atau konsepsi dan terus berlanjut sepanjang siklus kehidupan manusia yang
terjadi akibat dari kematangan dan pengalaman (Hurlock, 1991; Rice, 2002). Adapun
pendapat ahli lainnnya tentang perkembangan adalah proses perubahan manusia terkait
dengan bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh sehingga menjadi lebih
kompleks yang terus berkembang sepanjang hidup atau tidak dapat kembali pada keadaan
semula (Harahap dan Sormin, 2021). Perkembangan merupakan sesuatu yang bersifat
berkesinambungan yang terus terjadi selama hidup manusia, terletak pada perubahan secara
kualitatif yang terkait dengan kondisi psikologis, tetapi beberapa tidak terlepas juga dari
pengaruh struktur biologis. Pada kajian perkembangan ada dua istilah yang sering muncul,
yang pertama perkembangan (development) dan yang kedua adalah pertumbuhan (growth).
Perkembangan berfokus pada aspek-aspek yang bersifat psikis, berkaitan dengan pematangan
fungsi organ individu. Contohnya bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, misalnya dalam perkembangan bahasa, emosi,
intelektual dan perilaku. Sedangkan pertumbuhan digunakan untuk berfokus pada
perubahan-perubahan terkait fisik. Contohnya perubahan berat badan, perubahan tinggi
badan, ukuran dimensi sel tubuh dan umur tulang yang bisa di ukur.

Setiap manusia pasti mengalami perkembangan dalam hidupnya, termasuk peserta didik.
Peserta didik ini adalah individu yang sedang berproses untuk mencapai perubahan yang
lebih baik pada dirinya. Melalui proses belajar, perkembangan pada peserta didik dapat lebih
terarah dan terukur. Hal ini menyebabkan mengapa perlakuan terhadap anak atau peserta
didik harus diatur sedekimian rupa sehingga dapat mengarah pada penyesuaian sosial dan
penyesuaian pribadi yang baik pada masa yang akan datang. Perkembangan harus berjalan ke
arah yang lebih baik, tetapi pada kenyataannya tidak semua perkembangan dapat berjalan
optimal sesuai dengan yang diharapkan. Dikarenakan ada beberapa hal yang seharusnya ada
pada masa perkembangan tetapi hal tersebut belum muncul pada seorang anak yang sedang
mengalami perkembangan. Misalnya ada seorang anak berusia 2 tahun sudah bisa berjalan,
namun di sisi lain ada seoarang anak dengan usia sama tetapi belum bisa berjalan. Hal ini
bisa terjadi sebab perkembangan pada anak atau peserta didik tidak terlepas dari faktor-faktor
yang mempengaruhinya dan perlu dipahami bahwa perkembangan setiap individu tidak sama.
Maka dari itu artikel ini akan membahas mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
perkembangan pada anak atau peserta didik.
1. Faktor Genetik atau Keturunan

Buah tidak jatuh jauh dari pohonnya, merupakan salah satu perumpamaan bahwa setiap anak
atau peserta didik kemungkinan akan menurunkan gen dari orang tuanya. Hal-hal yang
dipengaruhi oleh faktor genetik antara lain:

 Warna kulit, hal ini disebabkan oleh melanin yang dipengaruhi oleh genentik dari
nenek moyang.
 Kestabilan mental, bagi ibu hamil sangat disarankan untuk tidak mengalami stress
atau depresi yang berlebihan. Sebab jika hal ini terjadi, maka kelak anak yang
dilahirkan akan mengalami kondisi mental dua sampai tiga kali lebih buruk dari
ibunya.
 Obesitas, keadaan seperti ini disebabkan oleh disfungsinya hormon leptin, yang
mengirimkan sinyal ke otak untuk merasakan lapar. Jika kondisi disfungsi ini dialami
oleh nenek moyang kita, maka akan menurun ke generasi selanjutnya.
 Kesehatan tubuh, jika orang tua kita sedari dahulu sering berolahraga maka kondisi
tubuhnya akan bugar, dan tentunya akan berpengaruh kepada generasi selanjutnya.
Kesehatan anak atau peserta didik pun akan ikut bugar, dan tentunya itu
mempengaruhi pada kegiatan sehari-harinya. Alasannya aktivitas yang sering
diakukan berulang-ulang akan mengubah susunan materi genetik. Proses ini disebut
dengan metilasi, proses tersebut dipicu dan dikuatkan oleh metabolisme gen.
 Tinggi badan, hasil riset menunjukan sekitar 60-80 persen tinggi badan dipengaruhi
oleh faktor genetik. Jika orangtuanya memiliki badan yang tinggi, maka anaknya juga
akan memiliki badan yang hampir sama dengan orang tuanya.
 Kepintaran, kecerdasan seorang anak atau peserta didik sangat dipegaruhi oleh gen
ibunya. Ibu memiliki dua kromosom X dan ayah XY. Kandungan X yang dimiliki
perempuan lebih banyak diyakini merupakan alasan ilmiah kenapa kecerdasan
merupakan termasuk faktor genetik. Tentunya jika peserta didik memiliki gen
kecerdasan, itu akan sangat berpengaruh dan menjadi nilai tambah terhadap
akademiknya.

Itu merupakan faktor genetik yang akan memengaruhi perkembangan seorang anak atau
pserta didik. Tapi tidak semua anak atau peserta didik akan mengalami ini semua. Bahkan
ada juga yang berbeda dan sama sekali tidak mempunyai kemiripan dengan orang tuanya.

2. Jenis Kelamin

Laki-laki atau perempuan itu merupakan takdir yang tidak bisa kita ubah, karena dengan
tidak merubahnya berarti kita mensyukuri atas apa yang sudah di berikan Tuhan. Tetapi
dalam masa pertumbuhan cukup memengaruhi pada perkembangan anak atau peserta didik,
karena pada saat inilah akan timbul ke aneh-an yang dialami. Dengan perkembangan dan
perubahan yang terjadi, beberapa anak atau peserta didik akan merasa terkejut dan malu.
Karena menurutnya dia berbeda dengan yang lainnya. Tetapi seiring berjalannya waktu
seorang anak atau peserta didik akan mulai terbiasa dengan perkembangannya tersebut.
Biasanya perkembangan ini dilihat dari fisik. Dalam masa pubertas fisik laki-laki akan
mengalami perkembangan yang lebih pesat, salah satunya tumbuh tinggi dengan cepat
dibandingkan dengan perempuan, laki-laki biasanya lebih kuat dalam fisik nya. Sedangkan
pada perempuan biasanya ditandai dengan bertambah besarnya area-area tertentu seperti
payudara dan pinggul serta mengalaminya haid atau menstruasi.

3. Lingkungan

Faktor lingkungan adalah tempat dimana peserta didik tersebut dibesarkan dan bagaimana
dorongan serta dukungan dari orang-orang sekitarnya untuk mengoptimalkan perkembangan
peserta didik. Peserta didik yang hidup di lingkungan yang tidak sehat seperti penjudi dan
peminum sejak usia dini akan mengenali lingkungan seperti itu sebagai dunia normal bagi
mereka. Akan sulit baginya untuk memahami bahwa hal-hal ini dapat berdampak negatif
pada masa depannya dan menghalangi masa depannya. Peserta didik perlu bisa membedakan
antara yang baik dan yang buruk bagi orang dewasa. Mereka meniru apa yang dilakukan
orang dewasa di sekitar mereka. Jika peserta didik tidak meninggalkan lingkungan yang
buruk ini, mereka akan terus berpikir bahwa gaya hidup yang buruk adalah yang terbaik
untuk mereka. Begitupun sebaliknya jika peserta didik mempunyai lingkungan atau
pergaulan yang baik, maka akan mendorong peserta didik membentuk karakter yang baik
pula. Maka peserta didik dalam lingkungan pergaulan diumpakan seperti arah kanan dan
arah kiri, dimana kanan bersifat baik dan kiri bersifat sesat. Jika peserta didik memilih arah
kanan, maka ia akan berhasil atau memberikan manfaat. Namun jika peserta didik memilih
arah kiri, maka aia tidak akan bisa terselamatkan. Sehingga dapat dikatakan bahwa faktor
lingkungan memegang peranan penting dalam proses perkembangan peserta didik.

4. Pola Asuh

Pola asuh orang tua merupakan faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik.
Peserta didik yang dibesarkan dengan tidak benar akan mengalami berbagai jenis masalah
psikologis sejak usia dini, termasuk: Pola asuh merupakan faktor yang mempengaruhi
perkembangan mental, fisik, dan intelektual. Jika orang tua memperhatikan perkembangan
peserta didik, misalnya dengan memastikan bahwa peserta didik mengetahui dan memahami
waktu antara bermain dan belajar, dan orang tua berusaha memberikan dorongan positif.
Hurlock membedakan pola asuh orang tua menjadi 3 yaitu:

 Pola asuh otoriter, merupakan pola asuh dengan ciri-ciri seperti: menerapkan cara
yang ketat dan memaksa untuk mengikuti kemauan orang tua, karena mereka
beranggapan apapun yang orang tua terapkan itu bersifat selalu benar. Jika anak atau
peserta didik melanggar peraturan yang dibuat orang tua, maka mereka akan
mendapat sanksi berupa hukuman yang bersifat fisik maupun verbal. Pola asuh seperti
ini biasanya dilakukan oleh orang tua yang kurang berpengetahuan tentang bagaimana
cara mendidik anak atau peserta didik dengan benar.
 Pola asuh permissif, orang tua cenderung memberi kebebasan tanpa diiringi dengan
aturan atau norma yang jelas. Anak atau peserta didik dibiarkan melakukan apapun
sesuai dengan keinginannya, lebih mementingkan kebahagiaan yang dirasakan
meskipun mereka tau yang dilakukan itu salah tetapi tetap membiarkan melakukan
itu. Pola asuh ini biasanya menghasilkan anak atau peserta didik yang manja, selalu
bergantung kepada orang tua, dan peserta didik menjadi tidak bisa membedakan mana
yang baik dan mana yang salah.
 Pola asuh demokratis, adalah gabungan dari pola asuh otoriter dan permissif. Pada
pola asuh ini orang tua memberikan kesempatan pada anak atau peserta didik untuk
berpendapat sesuai dengan mereka yang rasakan. Peserta didik dibebaskan tetapi
masih diberi aturan yang sewajarnya.

Maka dari itu, orang tua harus memiliki pengetahuan pola asuh dalam mendidik anak atau
peserta didik yang benar. Pola asuh yang paling tepat digunakan adalah pola asuh demokratis,
karena dalam pola asuh ini adanya sikap terbuka antara peserta didik dan orang tua. Mereka
jadi mempunyai aturan-aturan yang sudah disepakati bersama yang dimana bersifat adil.
Dengan pola ini, peserta didik akan mampu mengembangkan kontrol terhadap dirinya sendiri
dan mampu bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.

5. Gizi

Gizi sangat mempengaruhi perkembangan peserta didik. Gizi dinilai baik jika pertumbuhan
fisik dan perkembangan mental seimbang. Gizi dinilai kurang jka terdapat kekurangan atau
kelebihan zat gizi essential. Dampaknya dapat terjadi gangguan dalam belajar dan
menurunnya kemampuan kerja. Status gizi seseorang dipengaruhi oleh dua faktor yaitu,
tingkat pendapatan, pendidikan, pekerjaan, keturunan dan asupan nutrisi. Asupan gizi adalah
syarat dominan dala, hal tumbuh kembang masyarakat, dan hal tumbuh kembang otak.
Asupan nutrisi yang memenuhi kebutuhan tubuh, adalah determine pokok terhadap tumbuh
kembang otak semenjak ada di dalam kandungan, pertumbuhan otak dimulai sejak di dalam
kandungan sampai umur 0-5 tahun. Setelah itu, proses pertumbuhan otak akan melambat.
Dianjutkan dengan berkembangnya kemampuan otak pada umur 6 tahun sampai dewasa.
Maka dari itu, sangat penting untuk memanfaatkan waktu pertumbuhan otak yang tidak lama
tersebut dengan memberi nutrisi secara baik dan benar. Status gizi dapat berpengaruh
terhadap pada level kecerdasan dan kemampuan menangkap pelajaran. Peserta didik yang
mempunyai status gizi baik cenderung mempunyai daya tangkap yang lebih baik
dibandingkan dengan peserta didik yang memiliki status gizi kurang, sehingga berdampak
pada hasil belajar yang didapat.

6. Status Sosial Ekonomi

Masih berhubungan dengan pembahasan faktor status gizi diatas, dimana ada dipengaruhi
oleh pendapatan. Setiap anak atau peserta didik yang dilahirkan mengalami perbedaan
keadaan di setiap keluarganya. Ada yang tercukupi secara ekonomi dan ada juga yang
kekurangan. Hal ini dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seorang peserta
didik. Pertumbuhan terhadap peserta didik yang tercukupi biasanya dapat mempelajari
banyak hal dan itu sangat berpengaruh terhadap perkembangan serta biasanya lebih unggul
dalam perkembangan, karena memliki fasilitas serta dorongan moril dan materil yang
seimbang. Tetapi bukan berarti peserta didik yang kekurangan secara ekonomi tidak bisa
belajar banyak hal, mereka pun bisa mempelajari hal-hal yang tidak mereka ketahui
sebelumnya, namun waktu yang diperlukan menjadi agak lama serta beda cara dalam
mempelajarinya. Setiap peserta didik pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Hanya
tinggal bagaimana cara nya saja agar bisa menjadikan kelebihan dan kekurangan itu menjadi
hal yang positif dan membawa pengaruh baik untuk perkembangan peserta didik tersebut.

7. Hobi

Memiliki kegemaran pada bidang tertentu merupakan hal yang wajar pada masa
perkembangan. Peserta didik laki-laki dan perempuan biasanya memiliki kegemaran yang
berbeda, contohnya pada laki-laki cenderung lebih menyukai hal-hal yang menantang seperti
olahraga. Sedangkan perempuan cenderung memiliki kegemaran yang bersifat lembut dan
menggemaskan, seperti boneka, masak-masakan. Tidak selalu peserta didik laki-laki dan
perempuan mempunyai kegemaran seperti itu bahkan tidak sedikit yang memiliki kegemaran
yang tertukar. Dalam melakukan kegemaran atau hobi, seseorang akan mengalami
kegembiraan dan kenyamanan dan itu akan berpengaruh pada perkembangan, contohnya
meningkatkan sensor motoric hingga kepekaan terhadap lingkungan sekitar.

8. Eksplorasi

Sudah tanggung jawab orang tua untuk memungkinkan anak atau peserta didik tumbuh secara
intelektual sehingga mereka dapat memecahkan masalah sendiri. Agar nantinya bisa menjadi
peserta didik yang mandiri dan memiliki sifat membantu orang lain daripada menghancurkan.
Dengan mengembangkan kebiasaan eksplorasi peserta didik, orang tua dapat melatihnya
sejak usia dini. Mengapa ini salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta
didik? karena kebiasaan bereksplorasi membimbing peserta didik untuk mengenali
lingkungannya. Ini memberi mereka kemampuan pendengaran tingkat tinggi dan membantu
mereka bersosialisasi dengan lebih mudah. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
ini memegang peranan penting dalam perkembangan emosi dan mental peserta didik, yang
berkorelasi dengan kemampuan membedakan yang baik dan yang buruk. Di masa depan,
kebiasaan menjelajah juga akan membantunya menghadapi masalah daripada mengeluh atau
mengandalkan orang lain.

9. Hiburan dan Rekreasi

Faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik selanjutnya adalah kebahagiaan.


Dapat diperoleh dari sesuatu yang sederhana seperti pemulihan. Bentuk rekreasi ini tidak
harus mahal. Kegiatan santai seperti mengajak anak atau peserta didik ke pedesaan di sekitar
rumah, pemandangan alam yang rimbun, pegunungan, dan hal-hal sederhana seperti
memasak dan mengunjungi taman bermain membuat mereka senang. Orang tua bisa
mengajak peserta didik ke kebun binatang dan taman bermain serta memberikan berbagai
informasi edukasi. Peserta didik yang memiliki masa kecil yang bahagia akan memiliki
harapan hidup lebih lama daripada peserta didik lainnya dan juga peserta didik yang memiliki
masa kecil yang bahagia jarang mengalami depresi. Kenangan bahagia yang bisa
mengembalikan keceriaan hidup mereka ketika masalah terjadi karena mereka memiliki
kekuatan. Oleh karena itu, rekreasi merupakan bagian dari faktor yang mempengaruhi
perkembangan peserta didik. Orang tua perlu menyadari proporsi kehadiran mereka dalam
kehidupan. Jika orang tua memberi anak atau peserta diidk apa yang mereka inginkan terlalu
sering, itu akan menjadi bumerang dan berasumsi bahwa peserta didik itu manja dan orang
tua memberi mereka apa yang mereka inginkan, jadi jangan terlalu berlebihan dalam
relaksasi.

10. Permainan dan tontonan

Ada beberapa jenis permainan dan tayangan yang mempengaruhi faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan peserta didik. Hal ini karena permainan dan tayangan dapat
mempengaruhi kecerdasan intelektual dan visual peserta didik. Saat bermain game dan
kacamata sejak usia dini, standar seperti Lego, catur, ular tangga, sempoa, keterampilan
sistem memori, visual, kecerdasan bahasa dan sebagainya. Tentu saja, itu lebih baik daripada
tidak memberikan dorongan sama sekali. Hal-hal seperti itu sering disebutkan di berbagai
majalah tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang peserta didik. Pakar
Psikologi anak juga mengatakan bahwa peserta didik yang dirangsang oleh kecerdasan,
kecerdasan mental dan emosional melalui permainan dan tayangan positif lebih berpeluang
untuk berhasil dalam hidup dan lebih baik memiliki masalah untuk menghindari depresi,
dikatakan dapat diatasi.

Proses perkembangan peserta didik akan semakin menjadi kompleks sampai dia mencapai
kemampuan untuk dapat berpikir secara simbolis, membangun jembatan ide,
menghubungkan perasaan dan mengembangkan pemahaman tentang bagaimana dunia ini
bekerja. Demikianlah faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik.
Beberapa faktor diatas dapat membantu orang tua maupun peserta didik itu sendiri agar dapat
berkembang dengan baik.
Daftar Pustaka

Gendis Hanum. (2021). "Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Peserta Didik Beserta
Penjelasannya", https://dosenpsikologi.com/faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-
peserta-didik, diakses pada 16 November 2021.

Sutriasih. Titik Sumeri. (2014). "MAKALAH FAKTOR-FAKTOR YANG


MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK", http://ppsunnes-pgsd-
2013.blogspot.com/2014/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html?m=1, diakses pada 16
November 2021.

Nisa Widia. (2019). "Wow, 8 Hal Penting Ini Ternyata Disebabkan oleh Faktor Genetik
Lho!", https://www.idntimes.com/science/discovery/nisa-widya-amanda/beberapa-hal-
penting-dalam-kita-ini-ternyata-karena-faktor-genetik/8, diakses pada 16 November 2021.

Yulia Suci. (2014), "Faktor–faktor yang Mempengaruhi Perkembangan",


https://www.kompasiana.com/yuliasucip/54f82199a333112b5e8b45b4/faktorfaktor-yang-
mempengaruhi-perkembangan, diakses pada 16 November 2021.

Afilia. (2020). "Perkembangan Peserta Didik Sangat Dipengaruhi Oleh Berbagai Factor
Gizi", https://id.scribd.com/document/470346265/Perkembangan-Peserta-Didik-sangat-
dipengaruhi-oleh-berbagai-factor-Gizi, diakses pada 16 November 2021.

Ines Indiana. (2019). "Pengaruh Pola Asuh Orangtua terhadap Perkembangan Anak Usia
Dini", https://www.kompasiana.com/inesindiana/5db46126097f363daf1f2a22/pengaruh-pola-
asuh-orang-tua-terhadap-perkembangan-anak-usia, diakses pada 16 November 2021.

Amicis. (2021). "6 Faktor Penting yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak",
https://www.prenagen.com/id/faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-anak, diakses pada
16 November 2021.

Realfood. (2020). "8 Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak dan Cara
Mendeteksinya", https://realfood.co.id/id/artikel/8-faktor-yang-mempengaruhi-tumbuh-
kembang-anak-dan-cara-mendeteksinya, diakses pada 16 November 2021.

Anda mungkin juga menyukai