Anda di halaman 1dari 8

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PESERTA DIDIK BERDASARKAN TEORI

ABRAHAM MASLOW DI
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 14 PONTIANAK

Azril Edi Suryadi, M. Asrori, Yuline


Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Untan Pontianak
Email: Azriledisuryadi@rocketmail.com

ABSTRACT

Necessity is a basic demand that must be met to achieve ones’ balance. The necessity arises
when someone feels deficient, imperfections that can interfere with his wellbeing. Whether the
necessity of students is met affects the behaviour of students. Learners will feel secured and
satisfied when their necessity is met, and feel depressed when their necessity is not met. This study
discusses the necessity of class VIII students of SMPN 14 Pontianak based on Abraham Maslow's
theory and specifically discusses the students’ necessity of physiology, security, love,
appreciation, and self-actualization. The research method used is descriptive in the form of survey
research. Thirty-three out of 309 students were taken as the sample of this study. Data collection
technique used was an indirect communication technique. The data collection tool used was a
questionnaire. Data were analyzed using a percentage formula. The necessity of students in the
field was classified in a "good" category. Teachers and parents are advised to give a clear picture
of what necessity are prioritized as a guide to meet the necessity of students because these
necessities are highly related to one another. Meeting the proper necessity will make students feel
more stable in living their daily lives and vice versa.

Keywords: Guidance and Counseling, Student Necessity, Survey Study

PENDAHULUAN
dipenuhi, dengan kata lain dorongan kebutuhan
Peserta didik merupakan komponen ini akan mendasari tingkah peserta didik serta
yang sangat penting dalam Sistem Pendidikan.
Peserta didik menurut ketentuan umum kelangsungan hidup peserta didik. Bila
Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang dorongan kebutuhan peserta didik itu dapat
Sistem Pendidikan Nasional adalah anggota terpenuhi, peserta didik akan merasakan
masyarakat yang berusaha mengembangkan kepuasan serta kebahagiaan dalam hidupnya,
potensi diri melalui proses pembelajaran yang dan sebaliknya (Hendrarno dkk, 2003:9).
tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis Dalam proses pendidikan di sekolah,
pendidikan tertentu. Dengan demikian peserta peserta didik sebagai subjek pendidikan
didik adalah orang yang mempunyai pilihan merupakan pribadi - pribadi yang unik dengan
untuk menempuh ilmu sesuai dengan cita-cita segala karakteristiknya. Peserta didik sebagai
dan harapan masa depan. individu yang dinamis dan berada dalam proses
Tiap peserta didik sebagai individu perkembangan, memiliki kebutuhan dan
mempunyai berbagai macam dorongan dinamika dalam interaksinya dengan
kebutuhan baik yang bersifat kejasmanian, lingkungannya. Sebagai pribadi yang unik,
sosial, maupun kejiwaan. Pada prinsipnya terdapat perbedaan individual antara peserta
dorongan kebutuhan ini menuntut untuk didik yang satu dengan peserta didik yang
lainnya.

1
Di samping itu, peserta didik sebagai didik lebih mementingkan aktualisasi diri dan
pelajar, senantiasa terjadi adanya perubahan mengabaikan keamanan pada dirinya yang
tingkah laku sebagai hasil proses belajar mungkin jika guru tersebut bertindak maka
(Mugiarso, 2004:198). Hal itu diharapkan agar peserta didik tersebut bisa saja disanksi.
para peserta didik dapat mendapatkan Berdasarkan latar belakang tersebut,
kebutuhan-kebutuhan mereka terutama penelitian ini dilakukan untuk mengkaji lebih
kebutuhan psikologis mereka seiring dengan dalam tentang kebutuhan peserta didik di
kegiatan yang dipilihnya dan dijalaninya. Sekolah Menengah Pertama Negeri 14
Adapun kebutuhan yang harus dipenuhi Pontianak berdasarkan teori kebutuhan
menurut Maslow dalam Asrori (2005:245-246) Abraham Maslow.
dalam konteks ini dari yang paling dasar
sampai yang paling tinggi, yaitu sebagai METODE PENELITIAN
berikut : (1) Kebutuhan fisiologis atau dasar Bentuk penelitian yang digunakan dalam
(2) Kebutuhan akan rasa aman (3) Kebutuhan penelitian ini adalah deskriptif yaitu suatu
untuk dicintai dan disayangi (4) Kebutuhan metode dalam meneliti setatus sekelompok
untuk dihargai (5) Kebutuhan untuk aktualisasi manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu
diri. sistem pemikiran, ataupun suatu kelas
Teori kebutuhan ini disampaikan bahwa peristiwa pada masa sekarang. Menurut
pemenuhan suatu kebutuhan di bawahnya akan Nawawi (2015:67) metode deskriptif adalah
mendasari dan mendorong pemenuhan “Suatu metode yang menyajikan keadaan
kebutuhan di atasnya. Dengan kata lain, bahwa yang berkenaan dengan fakta dan fenomena
seseorang akan berusaha memenuhi kebutuhan yang terjadi saat penelitian berlangsung di
yang lebih tinggi, manakala kebutuhan di lapangan dan menyajikannya apa adanya”.
bawahnya atau kebutuhan yang lebih dasar Selanjutnya Sugiyono (2015:21) mengatakan
sudah terpenuhi lebih dahulu. bahwa Penelitian deskriptif adalah metode
Pada dasarnya setiap remaja yang digunakan untuk menggambarkan atau
menghendaki semua kebutuhannya dapat menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak
terpenuhi secara wajar. Terpenuhinya digunakan untuk membuat kesimpulan yang
kebutuhan-kebutuhan tersebut secara memadai lebih luas. Adapun Populasi penelitian ini
akan menimbul keseimbangan dan keutuhan adalah seluruh peserta didik di kelas VIII
pribadi. Remaja yang kebutuhan terpenuhi SMPN 14 Pontianak yang berjumlah 309
secara memadai akan memperoleh suatu peserta didik. Karena Populasi penelitian ini
kepuasan hidup sehingga akan merasa aman, berjumlah 309 peserta didik maka diambil
gembira, harmonis, dan produktif. Sebaliknya, sampel sebesar 10%. Sebagaimana dikatakan
remaja akan mengalami kekecewaan oleh Arikunto (dalam Riduwan, 2009:95)
ketidakpuasan, atau bahkan frustasi, yang pada sebagai ancar-ancar jika populasi kurang dari
akhirnya akan menganggu pertumbuhan dan 100 diambil keseluruhan, apabila populasi
perkembangannya jika kebutuhan tidak lebih dari 100 bisa diambil 10-15% atau 20-
terpenuhi. 25%. Berdasarkan pendapat para ahli maka
Berdasarkan studi pendahuluan, dapat disimpulkan bahwa sampel adalah
ditemukan ada perubahan pada tingkat bagian jumlah dari populasi yang akan
kebutuhan peserta didik yang berhubungan dijadikan sumber data. Maka penelitian
dengan teori kebutuhan Maslow. Beberapa penarikan jumlah sampel sebesar 10% dari 309
peserta didik yang diduga lebih mementingkan peserta didik yaitu 10% x 309 = 33 peserta
tingkat kebutuhan teratas sehingga tidak didik.
sepenuhnya memenuhi kebutuhan dasar,
bahkan sering ditemui peserta didik yang
mengabaikan kebutuhan dasar, Contohnya:
peserta didik bermain HP, foto-foto tanpa takut
disita guru. Peneliti melihat bahwa peserta

2
Tabel 1 Distribusi Sampel Penelitian

No Kelas Populasi Peserta Didik Jumlah

Laki-laki Perempuan
10 10
1 VIII A 𝑥16 = 1,6 =2 x15 = 1.5 =2 4
100 100
10 10
2 VIII B x21 = 2,1 =2 x12 = 1,2 =1 3
100 100
10 10
3 VIII C 𝑥20 =2,0 =2 x13 = 1,3 =1 3
100 100
10 10
4 VIII D x18 = 1,8 =2 x18 = 1,8 =2 4
100 100
10 10
5 VIII E x16 = 1,6 =2 x19 = 1,9 =2 4
100 100
10 10
6 VIII F x17 = 1,7 =2 x19 = 1,9 =2 4
100 100

Alat pengumpulan data yang digunakan


adalah angket. Dalam pengujian validitas ini, NP= 𝑅 x 100
langkah awal yang dilakukan peneliti adalah 𝑆𝑀

melakukan konsultasi angket kepada dosen Keterangan:


pembimbing, kemudian setelah mendapat
NP = Nilai persen yang di cari atau di
persetujuan peneliti langsung menyebarkan
harapkan
instrumen tersebut kepada peserta didik R = Skor mentah yang di peroleh
dengan jumlah 33 responden. Setelah itu
siswa
peneliti melakukan perhitungan dengan
SM = Skor maksimum ideal dari tes yang
bantuan program computer statistical product
bersangkutan
and service solution (SPSS). Uji reliabilitas
100 = Bilangan tetap
dalam peneltian ini menggunakan rumus
reliabilitas dengan metode cronbach’s alpha if
Selanjutnya untuk mengetahui kualitas
item deleted. Analisis data secara kuantitatif
hasil perhitungan persentase angket kebutuhan
dilakukan untuk menghitung data hasil angket.
peserta didik digunakan tolok ukur kategori
Analisis ini merupakan kegiatan
kualitas persentase dengan langkah – langkah
penyederhanaan data ke dalam bentuk yang
sebagai berikut;
lebih mudah dibaca dan di interpretasikan, agar
a. Skor Maksimum ideal = Skor jawaban
data yang terkumpul itu dapat dianalisis
tertinggi x Jumlah Item x Jumlah
kemudian diambil kesimpulan. Dalam proses
Responden
ini peneliti, menggunakan teknik analisis
b. 𝑥 ideal (Rata-rata ideal) =
secara deskriptif untuk memaparkan hasil yang 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙
diperoleh. Untuk mengolah data penelitian 2
=
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙
yang telah terkumpul melalui angket, maka c. Standar Devisiasi = =
3
dipergunakan rumus persentase correction
d. Nilai Z = 1
menurut Purwanto (2013: 102) sebagai berikut:

3
e. Kategori sedang = 𝑥 ideal – (1 x S ideal) s.d. (Rata-rata ideal) = 5940 = 2.970 (c) Standar
𝑥 ideal + (1 x S ideal) 2970 2

f. Kategori “tinggi” adalah di atas batas atas Devisiasi = 3 = 990 (d) Nilai Z = 1 (e)
rentang kategori “sedang” Kategori sedang = 2970 – (1 x 990) s/d. 2970
g. Kategori “rendah” adalah di bawah batas + (1 x 990) = 1980 s/d 3960 (f) Kategori
bawah rentang kategori “sedang” “tinggi” adalah di atas batas atas rentang
kategori “sedang” = 3961 s/d 5940 (g) Kategori
HASIL PENELITIAN DAN “rendah” adalah di bawah batas bawah rentang
PEMBAHASAN kategori “sedang” = 0 s/d 1979

Hasil Penelitian Data penelitian yang diperoleh dari


Untuk mengetahui kualitas hasil perhitungan pembagian angket diolah berdasarkan teknik
persentase angket kebutuhan peserta didik pengolahan yang telah ditetapkan. Adapun
digunakan tolok ukur kategori kualitas analisis data tentang kebutuhan peserta didik
persentase dengan langkah – langkah sebagai kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri
berikut; (a) Skor Maksimum ideal = Skor 14 Pontianak Timur dapat dilihat pada tabel
jawaban tertinggi x Jumlah Item x Jumlah berikut:
Responden = 4 x 45 x 33 = 5.940 (b) 𝑥 ideal
Timur secara lebih rinci, maka dapat dilihat
aspek sebagai berikut :
Tabel 2 Identifikasi Kebutuhan Peserta Didik

Aspek Indikator Skor Skor Ideal % Kategori

Variabel Aktual

Kebutuhan Fisiologis 1105 1320 83.71% Tinggi

Kebutuhan Rasa Aman 1127 1320 85.38% Tinggi

Kebutuhan Rasa Kasih 668 792 84.34% Tinggi

Sayang

Kebutuhan di Hargai 1000 1188 84.18% Tinggi

Kebutuhan Aktualisasi 1121 1320 84.92% Tinggi

Diri

Total 5021 5940 84.53% Tinggi

Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa Kebutuhan Fisiologis peserta didik kelas


secara keseluruhan kebutuhan peserta didik VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 14
mencapai skor aktual sebesar 5021 dari skor
maksimal ideal sebesar 5940 dengan Pontianak Timur mencapai skor aktual
persentase 84.53% sehingga berada pada 1105 dari skor maksimal ideal 1320 berarti
kategori “Tinggi”. Agar dapat melihat mencapai 83,71 % dan berada pada kategori
kebutuhan peserta didik kelas VIII Sekolah tinggi. Ini ditafsirkan bahwa peserta didik ; (1)
Menengah Pertama Negeri 14 Pontianak

4
Kebutuhan makanan dan minuman : (a) menyayangi saya (i) Saya memiliki guru yang
Sarapan sebelum pergi kesekolah. (b) Makan bisa saya percaya untuk bertukar pikiran.
tiga kali sehari. (c) Mengkonsumsi makanan Kebutuhan dihargai peserta didik
dan minuman yang bergizi. (2) Kebutuhan kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri
istirahat dan tidur : (a) Istirahat setelah pulang 14 Pontianak Timur mencapai skor aktual
sekolah. (b) Tidur cukup waktu. (3) 1000 dari skor maksimal ideal 1188 berarti
Kebutuhan olahraga, udara dan seks : (a) mencapai 84,18 % dan berada pada kategori
Melakukan latihan fisik daripada bermalas – tinggi. Ini ditafsirkan bahwa peserta didik ;
malasan. (b) Pencahayaan dan sirkulasi serta (1)Kebutuhan dihargai orang lain : (a)
suhu dalam kelas yang baik Memperoleh harga diri dan penghargaan dari
Kebutuhan Rasa aman peserta didik orang lain. (b) Mendapatkan pengakuan,
kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri penerimaan, dan perhatian dari orang lain. (c)
14 Pontianak Timur mencapai skor aktual Memperoleh penghargaan yang wajar dari
1127 dari skor maksimal ideal 1320 berarti orang lain, bukan sanjungan kosong. (d) Guru
mencapai 85,38 % dan berada pada kategori saya menghargai peserta didik sebagai pribadi
tinggi. Ini ditafsirkan bahwa peserta didik ; yang utuh apa adanya. (e) Guru menghargai
Kebutuhan lingkungan aman dan tertib serta pendapat dan pilihan saya saat di sekolah (f)
tenang : (a) Lingkungan di sekolah aman dan Guru saya mengembangkan konsep diri
tertib (b) Suasana di kelas sangat tenang (c) peserta didik yang positif. (2) Kebutuhan
Lingkungan bermain aman dan menghargai orang lain : (a) Saya menghargai
menyenangkan (2) Kebutuhan keamanan dan teman teman yan berani maju depan kelas saat
parkiran rapi, terlindungi : (a) Penjaga menjawab soal latihan yang di berikan guru
keamanan di sekolah mengamankan kondisi (b) Saya mengakui akan kelebihan yang
di sekolah (b) Parkiran kendaraan rapi (c) dimiliki oleh teman teman saya
Guru melindungi peserta didik dari peserta (c) Saya memberikan hadiah pada murid yang
didik yang nakal (3) Kebutuhan mengikuti berprestasi (d) Saya belajar menghargai orang
ekstrakurikuler bela diri (4) Kebutuhan bebas lain.
dari bahaya dan ancaman : (a) Pernah kelahi Kebutuhan aktualisasi diri peserta
dengan kakak kelas (5) Kebutuhan hubungan didik kelas VIII Sekolah Menengah Pertama
harmonis : (a) Suasana yang harmonis antara Negeri 14 Pontianak Timur mencapai skor
saya dan peserta didik yang lain (6) aktual 1121 dari skor maksimal ideal 1320
Kebutuhan belajar materi tentang keamanan berarti mencapai 84,92 % dan berada pada
Kebutuhan Rasa kasih sayang peserta kategori tinggi. Ini ditafsirkan bahwa peserta
didik kelas VIII Sekolah Menengah Pertama didik : (a) Guru menumbuhkan,
Negeri 14 Pontianak Timur mencapai skor mengembangkan dan menggunakan
aktual 668 dari skor maksimal ideal 792 kemampuan saya (b) Saya menyukai hal-hal
berarti mencapai 84,34 % dan berada pada yang bersifat khusus dan privasi (c) Saya
kategori tinggi. Ini ditafsirkan bahwa peserta sangat menghargai kehidupan apa adanya (d)
didik ; Kebutuhan kasih sayang (a) Saya menerima apa adanya keadaan diri saya
Mendapatkan Kasih sayang dari guru-guru di (e) Saya mengembangkan prilaku mandiri,
sekolah (b) Memperoleh Kasih sayang dari disiplin, percaya diri pada diri sendiri (f) Saya
teman-teman di sekolah (c) Bersikap penuh sangat memperhatikan nilai-nilai etika/sopan
kasih sayang pada kakak kelas (d) Saya santun (g) Gurauan saya dapat menimbulkan
mendapatkan Kasih sayang dari adik kelas (e) suasana yang menyenangkan (h) Saya
Saya merasakan suasana belajar yang penuh menerima realitas secara utuh dan akurat atau
kasih sayang di sekolah (f) Guru saya tidak melihat sesuatu apa adanya (i) Saya bersikap
pilih kasih dalam memberi kasih sayang (g) spontanitas dan sederhana; menjalani
Saya memiliki guru yang sabar dan suka kehidupan secara alami, penuh ketentraman
bergurau di kelas (h) Saya memiliki guru yang dan tak mau terikat pada peraturan yang kaku
(j) Saya memiliki kreativitas yang tinggi

5
kebutuhan rasa aman peserta didik sudah
PEMBAHASAN terpenuhi dengan tinggi sesuai teori.
Hasil penelitian menujukan bahwa lima
tingkat kebutuhan menurut teori Abraham Kebutuhan rasa kasih sayang
Maslow telah terpenuhi dengan baik oleh Hasil penelitian menunjukan bahwa
peserta didik. Dengan data kebutuhan kebutuhan rasa kasih sayang peserta didik
fisiologis sebesar 83,71% berkategori tinggi dalam kategori tinggi. Dari angket yang diisi
dan diikuti oleh kebutuhan akan rasa aman oleh peserta didik menjelaskan kondisi
sebesar 85,38% serta 84,34% untuk dimana peserta didik mendapatkan kasih
kebutuhan rasa kasih sayang, 84,18% sayang dari orang tua, guru dan teman di
kebutuhan ingin dihargai dan 84,92% untuk sekolah.
kebutuhan aktualisasi diri. Semua data Sesuai dengan teori yang dipaparkan oleh
diperoleh dengan kategori baik, dan ini sesuai Maslow (Supratinya, 1987:74) “Orang akan
dengan teori yang menyatakan bahwa mendambakan hubungan penuh kasih sayang
seseorang akan memenuhi kebutuhan dengan orang lain pada umumnya, khususnya
berikutnya apabila kebutuhan dasar sudah di kebutuhan akan rasa memiliki tempat di
penuhi dengan baik. Menurut Maslow (Asrori, tengah kelompoknya, dan ia akan berusaha
2005:247) “Tingkat-tingkat kebutuhan keras mencapai tujuan yang satu ini”. Pada
diatasnya mengandung motivasi bersyarat, hasil penelitian menunjukan keadaan dimana
yang berarti bahwa kebutuhan-kebutuhan itu hubungan penuh kasih sayang yang
dapat dicapai andai kata kebutuhan dasar telah didambakan oleh peserta didik sudah
dipenuhi”. terpenuhi dengan baik dengan mendapatkan
kasih sayang dari orangtua, guru, dan teman di
Kebutuhan fisiologis sekolah.
Hasil penelitian menunjukan bahwa
variable dalam kebutuhan fisiologis seperti Kebutuhan dihargai
makan, minum, istirahat, udara yang sehat, Hasil penelitian tentang kebutuhan
olahraga dan makanan yang bergizi sudah peserta didik khususnya kebutuhan dihargai
terpenuhi dengan baik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peserta didik memperoleh
sesuai definisi kebutuhan fisiologis itu sendiri penghargaan, pengakuan dari guru dan teman
yang menurut Maslow (Asrori, 2005:35) di sekolah. Sanjungan yang diperoleh bukan
“Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan sekedar sanjungan kosong dan peserta didik
manusia yang paling mendasar untuk belajar untuk menghargai orang lain.
mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu Maslow (1984:40) mengemukakan
kebutuhan akan makanan, minuman, tempat “Bahwa setiap orang memiliki dua kategori
tinggal, seks, tidur, istirahat dan udara”. kebutuhan akan penghargaan, yakni: harga
diri dan penghargaan dari orang lain. Harga
Kebutuhan rasa aman diri meliputi kebutuhan akan kepercayaan diri,
Murphy et al dalam Desmita kompetensi, penguasaan, kecukupan, prestasi,
(20014:69) juga mengklaim bahwa “sekolah ketidaktergantungan dan kebebasan.
yang efektif ditentukan oleh suatu lingkungan Penghargaan dari orang lain meliputi prestasi,
yang aman dan rapi untuk belajar”. Pada hasil pengakuan, penerimaan, perhatian,
penelitian tentang kebutuhan rasa aman kedudukan, nama baik serta penghargaan “.
peserta didik menunjukan bahwa lingkungan Dalam penelitian tentang kebutuhan
sekolah dan kelas dalam keadaan aman dan peserta didik, kebutuhan dihargai berada
tertib. Dengan adanya penjaga sekolah dan dalam kategori tinggi dan sesuai teori yang
guru yang melindungi peserta didik serta telah dipaparkan.
teman teman yang bersikap baik membuat
kondisi di sekolah menjadi aman dan tenang. Kebutuhan aktualisasi diri
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa

6
Maslow (1984:46) juga menyebut didik membuat peserta didik menghargai
“aktualisasi diri sebagai hasrat untuk makin kehidupan apa adanya.
menjadi diri sendiri sepenuhnya, menjadi apa
saja menurut kemampuan yang dimiliki Saran
”.Pada hasil penelitian kebutuhan aktualisasi Berdasarkan dari hasil penelitian, maka
diri ,peserta didik dapat menerima realitas apa dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:
adanya dan percaya pada diri sendiri serta di (1) Kebutuhan fisiologis : (a) Orang tua
bantu oleh guru untuk menumbuh memastikan peserta didik sarapan sebelum
kembangkan serta menggunakan kemampuan pergi sekolah agar peserta didik tidak merasa
peserta didik. lapar saat belajar di kelas (b) Kantin di sekolah
Hasil penelitian kebutuhan aktualisasi mesti menyediakan jajanan yang baik dan
diri berada dalam kategori tinggi dan di bergizi bagi peserta didik (c) Peserta didik
dukung oleh teori Maslow (1984:46) mesti meluangkan waktu untuk berolahraga
mengemukakan “Bahwa setiap orang harus dan istirahat yang cukup agar kebugaran
berkembang sepenuh kemampuan kebutuhan jasmani dan rohani tetap terjaga (2)
manusia untuk bertumbuh, berkembang, dan Kebutuhan rasa aman : (a) Setiap peserta didik
menggunakan kemampuannya”. diharapkan tidak bersikap nakal demi menjaga
keamanan dan kenyamanan di lingkungan
SIMPULAN DAN SARAN sekolah (b) Guru dapat melindungi peserta
Simpulan didik dari kenakalan temannya (3) Kebutuhan
Berdasarkan hasil pengolahan data yang rasa kasih sayang : (a) Guru diharapkan dapat
telah dilakukan sebagai jawaban dari uraian memberikan rasa kasih sayang kepada semua
masalah umum yang dikemukakan dalam peserta didik tanpa membedakan satu dengan
penelitian ini maka penulis dapat mengambil yang lain (b) Peserta didik diharapkan dapat
suatu kesimpulan bahwa kebutuhan peserta saling menyayangi agar tercipta Susana yang
didik kelas VIII Sekolah Menengah Pertama harmonis di lingkungan sekolah (4)
Negeri 14 Pontianak Timur secara umum Kebutuhan dihargai : (a) Guru diharapkan
dapat dikategorikan “Tinggi”. dapat menghargai peserta didik sebagai
Secara khusus, kesimpulan untuk tiap-tiap sub pribadi seutuhnya. (b) Peserta didik
masalah penelitian dapat di jabarkan sebagai diharapkan dapat menghargai orang lain agar
berikut: (1) Kebutuhan fisiologis peserta didik dirinya layak untuk di hargai orang lain. (5)
tergolong tinggi, artinya kebutuhan dasar Kebutuhan aktualisasi : (a) Guru diharapkan
seperti makan, minum, istirahat olahraga dapat menumbuh kembangkan kemampuan
sudah terpenuhi. (2) Kebutuhan rasa aman peserta didik pada bakat yang di milikinya. (b)
peserta didik tergolong tinggi, karena Peserta didik diharapkan dapat menerima
lingkungan aman dan nyaman serta tenang di realitas secara utuh dan bersikap kreatif dan
sekolah sudah terpenuhi. (3) Kebutuhan rasa inovatif untuk mencapai aktualisasi diri. (c)
kasih sayang peseta didik dalam kategori Sekolah memfasilitasi peserta didik untuk
tinggi, ini dapat dilihat dari hasil angket mengikuti lomba lomba yang ada sesuai
bahwa peserta didik memperoleh rasa kasih kemampuan dan bakat mereka.
sayang dari orang tua, guru dan teman teman
di lingkungan sekolah. (4) Kebutuhan DAFTAR RUJUKAN
dihargai peserta didik dalam kategori tinggi, Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian
peserta didik memperoleh sanjungan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
pengakuan dan penghargaan dari orang lain Rineka Cipta.
membuat peserta didik menjadi percaya diri. Asrori, H. M. (2005). Perkembangan Peserta
(5) Kebutuhan aktualisasi diri peserta didik Didik. Malang. Wineka Media.
tergolong tinggi, dimana guru dapat Desmita, (2012). Psikologi Perkembangan
menumbuh, kembangkan kemampuan peserta Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.

7
Hendrarno, E. dkk. (2003). Bimbingan dan Mugiarso, H. (2004). Bimbingan dan
Konseling. Semarang: Perc. Swadaya Konseling. Semarang :Unnes Press.
Manunggal. Nawawi, H. (1993). Pendidikan Dalam Islam.
Maslow, A. H. (1984). Motivasi dan Surabaya: Al-ikhlas.
Kepribadian: Teori Motivasi dengan Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Ancangan Hirarki Kebutuhan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Manusia (judul asli: Motivation and Bandung:
Personality). Diterjemahkan oleh CV Alfabeta.
Nurul Iman. Jakarta: PT. Pustaka Supratiknya. (1987) ed. Mazhab Ketiga,
Binaman Pressindo. Psikologi Humanistik Abraham
Maslow. Yogyakarta Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai