Anda di halaman 1dari 12

JUDUL : Perbandingan Nilai Rata – Rata Siswa Kelas 7a Dan 7b Mapel

Ski Mtsn 10 Madiun Tahun Pelajaran 2022/2023

NAMA : Salwa Balya Pahlevi

TEMPAT : Asrama Muzamzamah Chosyiah

E – Mail : Salwabalyapahlevi@gmail.com
ABSTRAK
Observasi ini dilaksanakan untuk mengetahui perbedaan nilai Mata
Pelajaran sejarah kebudayaan islam ( SKI) antara kelas A dan kelas B di Mtsn 10
Madiun sebagai salah satu penguji statement masyarakat mengenai perbedaan kelas
yang urut abjad akan mempengaruhi kinerja dan nilai kecerdasan murid sehingga
menimbulkan budaya patriarki yang tidak dibenarkan, seperti kelas A hanya untuk
murid yang berprestasi dan kelas abjad selanjutnya berisi murid yang tidak
berprestasi sehingga bisa menimbulkan stigma yang berdampak negative pada
tumbuh kembang anak. Dalam observasi ini, teknik pengumpulan data adalah
dengan cara wawancara guru SKI. Dengan data yang diperoleh adalah nilai SKI
peserta didik klas 7 semester ganjil tahun pelajaran 2022/2023 Hasil menunjukkan
bahwa murid kelas A memiliki hasil rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan kelas
B meski selisih yang didapatkan hanya sedikit antara keduanya namun penelitian
ini juga dapat dijadikan bukti bahwa kelas A juga memiliki kapabilitas dalam
pendidikan.

Kata Kunci : Observasi. Perbandingan Nilai SKI, Antara Kelas 7A dan 7B


Pendahuluan :
Statistika berasal dari kata state (Yunani) yaitu negara dan digunakan untuk
urusan negara. Definisi statistik adalah rekapitulasi dari fakta yang berbentuk
angka-angka disusun dalam bentuk tabel dan diagram yang mendeskripsikan suatu
permasalahan. Statistik adalah informasi yang mendeskripsikan suatu
permasalahan. Lama berselang setelah itu statistika tidak mendapat perhatian yang
serius oleh para ilmuwan dan bahkan oleh ahli matematika itu sendiri. Pada saat itu
statistik masih dianggap bagian dari matematika yang hanya mempunyai peranan
sedikit dalam kehidupan manusia. Hal ini dapat kita lihat bahwa pada abad
pertengahan, yaitu pada masa kejayaan daulah Islamiyah tidak kita jumpai ilmuwan
muslim yang ahli dalam statistika atau yang menjadikan pembahasan keilmuannya
adalah statistika. Pada abad 9 M, ahli matematika Islam Abu Musa Al-khawarizmi
(780 - 850 M) tidak memasukkan statistika dalam pembahasannya ia hanya
membahas aljabar sebagai inti dari buku-buku karangannya. Hingga sampai pada
tahun 1880 Sir Francis Galton mulai memasukkan statistika dalam pembahasan
Biologi dan sejak inilah statistika mulai menampakkan geliatnya, hingga pada tahun
1918- 1935 Ronald Fisher mengembangkan teknik statistika inferensial melalui
analisis varians. Secara etimologis kata “statistik” berasal dari bahasa Latin, yaitu
“status” yang artinya negara atau yang berkaitan dengan ketatanegaraan. Umumnya
statistik banyak digunakan dalam suatu penelitian di berbagai bidang, misalnya
ekonomi, bisnis, manufaktur, pemasaran, dan lain-lain. Dengan adanya statistik
maka akan didapatkan suatu kesimpulan dan memudahkan proses pengambilan
keputusan. Statistik adalah suatu ilmu yang berisi tentang kumpulan data yang
berbentuk angka dan disusun dalam bentuk diagram atau tabel dimana isinya
menjelaskan mengenai masalah tertentu. Arti statistik adalah sekumpulan metode
dan aturan mengenai pengumpulan, analisis, Pendidikan adalah sebuah
pembelajaran serta pengetahuan dan keterampilan peserta didik yang diturunkan
dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau
penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan pendidik, tetapi juga
memungkinkan secara otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki efek dalam
pembelajaran yakni dengan cara orang berpikir dapat dianggap pendidikan.
Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar,
sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan kemudian perguruan
tinggi, universitas atau magang. Meskipun pendidikan adalah wajib di sebagian
besar tempat sampai usia tertentu, bentuk pendidikan dengan hadir di sekolah sering
tidak dilakukan, dan sebagian kecil orang tua memilih untuk pendidikan
homeschooling, e-learning atau yang serupa untuk anak-anak mereka Statistik
pendidikan diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang membahas atau mempelajari
dan memeperkembangkan prinsipprinnsip, metode-metode dan prosedur-prosedur
yang ditempuh dalam rangka mengumpulkan, menyusun, menyajikan, dan
menganalisis bahan informasi.
Fungsi yang dimiliki oleh statistik dalam dunia pendidikan terutama bagi
pendidik (pengajar, guru, dosen dan lain-lain) adalah menjadi alat bantu. Tidak
dapat disangkal bahwa dalam melaksanakan tugas-tugasnya seorang pendidik akan
senantiasa terlibat dalam masalah penilaian atau evaluasi yaitu penilaian atau
evaluasi terhadap hasil pendidikan setelah anak didik menempuh proses pendidikan
selama jangka waktu yang telah ditentukan.
Penilitian ini berbentuk teks laporan observasi yang mana Teks laporan
observasi sendiri adalah teks yang memberikan informasi secara umum tentang
sesuatu berdasarkan fakta dari hasil pengamatan secara langsung. Jadi, pengamatan
atau biasa disebut observasi itu dilakukan oleh si pengamat dengan terjun langsung
ke lapangan untuk mengetahui sebuah informasi yang ada. Informasi itu bisa
meliputi objek tentang keadaan alam, keadaan lingkungan, hewan, tumbuhan,
sosial, sebuah peristiwa, kesenian dan kebudayaan.
Tujuan Teks Laporan Hasil Observasi yaitu untuk memberikan informasi
secara objektif dan fakta yang ada di lapangan sesuai hasil pengamatan yang
didapatkan yaitu: Penelitian, memberikan informasi terbaru, mengatasi suatu
persoalan, menemukan teknik atau cara terbaru, mengambil keputusan yang lebih
efektif, melakukan pengawasan dan/atau perbaikan dan untuk mengetahui
perkembangan suatu permasalahan.
Fungsi teks laporan hasil observasi teks laporan observasi memiliki fungsi
atau manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain, fungsinya yaitu: sebagai bahan
penelitian, sumber yang dapat dipercaya, laporan tugas dan kegiatan pengamatan,
dokumentasi, ilmu pengetahuan dan menjelaskan dasar penyusunan kebijaksanaan,
keputusan atau pemecahan masalah dalam pengamatan. Struktur teks laporan hasil
observasi ialah teks laporan hasil observasi secara umum memiliki tiga struktur di
antaranya: Pernyataan Umum, yaitu terdapat pembukaan, berisi pembuka atau
informasi secara umum hal yang akan disampaikan. Bagian ini berisi hal umum
tentang objek yang akan dikaji, menjelaskan secara garis besar tentang objek
tersebut, Deskripsi Bagian, yaitu terdapat isi, rincian, pembahasan, dan penjelasan
secara lebih detail, Deskripsi Manfaat, yaitu berisi fungsi atau manfaat setiap objek
yang diamati dalam kehidupan.
Penelitian ini bertujuan supaya mahasiswa dapat memahami, mengerti
beberapa istilah statistik dan manfaatnya. Selain itu tujuanya adalah agar
mahasiswa mampu menggunakan teknik-teknik analisis statistic dalam lapangan
penelitian /laporan pendidikan yang memuat data-data statistik dan analisis statistic
serta agar mahasiswa memiliki sifat teliti dan cermat dalam menerima maupun
mengemukakan keterangan atau kesimpulan. Dalam hal ini mahasiswa diwajibkan
untuk melakukan observasi secara langsung ke sekolah sehingga menghasilkan
hasil observasi yang paling actually. Hasil observasi secara umum memiliki 5
tujuan yaitu:
1. Mengetahui suatu objek berkaitan dengan perkembangan masalah yang ada
2. Melakukan pengawasan atau supervisi untuk melakukan perbaikan
3. Mengambil keputusan yang lebih efektif berdasarkan hasil pengamatan
yang dilakukan.
4. Menentukan suatu cara atau metode tertentu untuk mengatasi permasalahan
yang ada berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan.
Kemudian dalam praktiknya peneliti menjadikan nilai kelas tujuh pada pelajaran
SKI semester ganjil tahun pelajaran 2022/2023 sebagai objek penelitian, Mata
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) adalah salah satu ilmu pengetahuan
yang membahas atau mengkaji tentang kejadian-kejadian yang berhubungan
dengan agama islam, baik awalnya ataupun perkembangannya sejarah itu adalah
ilmu pengetahuan yang berusaha melukiskan tentang peristiwa masa lampau umat
manusia yang disusun secara kronologis untuk menjadi pelajaran bagi manusia
yang hidup sekarang maupun yang akan datang, itulah sebabnya, dikatakan bahwa
sejarah adalah guru yang paling bijaksana. Sebagai umat islam, tentu merupakan
sebuah keharusan untuk mempelajari dan memahaminya. Madrasah Tsanawiyah
sebagai lembaga pendidikan islam, secara langsung telah menerapkan Sejarah
Kebudayaan Islam sebagai salah satu mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
siswa. Secara langsung Madrasah Tsanawiyah menjadi pelopor bagi generasi Islam
untuk mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam.
Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dalam kurikulum Madrasah
Tsanawiyah adalah salah satu bagian mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diarahkan untuk menyiapkan peserta didik mengenal, memahami, menghayati
Sejarah Kebudayaan Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya
(way of life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan penggunaan
pengalaman dan pembiasaan. Mata pelajaran SKI Madrasah Tsanawiyah ini
meliputi: sejarah dinasti Umayyah, Abbasiyah dan al-Ayubiyah. Hal lain yang
sangat mendasar adalah terletak pada kemampuan menggali nilai, makna, aksioma,
ibrah/hikmah, dalil dan teori dari fakta sejarah yang ada.
Pemerintah secara langsung juga mendukung lembaga pendidikam islam
(Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah) untuk
menerapkan mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Hal ini dapat dilihat dengan
dikeluarkannya permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk
satuan pendidikan dasar dan menengah, dan dengan munculnya berbagai perubahan
yang sangat cepat dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat, maka
disusunlah kurikulum Sejarah Kebudayaaan Islam secara Nasional.
Sejarah Kebudayaan Islam Sering diartikan oleh siswa sebagai mata
pelajaran yang terkesan membosankan dan tidak penting. Disinilah peranan guru
sangat diperlukan untuk memberikan pemahaman kepada siswa betapa pentingnya
mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam. Supaya tidak membosankan, guru harus
bijak dalam menentukan media, metode maupun strategi tentunya disesuaikan
dengan materi dan keadaan pada saat pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
berlangsung.
Tugas dan tanggungjawab utama seorang guru Sejarah Kebudayaan Islam
adalah mengelolah pembelajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien dan positif.
Biasanya ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif di antara dua
subjek pengajaran. Perlu diketahui bahwasanya tugas seorang siswa yaitu
senantiasa menanamkan rasa tanggungjawab tugas pada diri masing-masing.
Tanggungjawab siwa yaitu belajar dengan baik, mengerjakan tugas, disiplin dalam
menjalani tata tertib dan sebagainya.
Terdapat beberapa strategi belajar yang dapat digunakan guru supaya siswa
aktif secara kolektif, misalnya: strategi belajar tim pendengar, strategi membuat
catatan terbimbing (Guide Note Taking), strategi pembelajaran terbimbing,
perdebatan aktif (Active Debate), strategi poin-kounterpoin, strategi kekuatan
berdua (The Power Of Two), dan pertanyaan kelompok (Team Quiz). Mata
pelajaran yang diajarkan di Madrasah Ibtidaiyah. Mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI) merupakan salah satu pelajaran penting sebagai upaya
untuk membentuk watak dan kepribadian umat. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
adalah sekumpulan kejadian atau peristiwa penting dari tokoh muslim pembelajaran
sejarah kebudayaan Islam setidaknya memiliki beberapa tujuan anatara lain sebagai
berikut:
a) Peserta didik yang membaca sejarah adalah untuk menyerap unsureunsur
keutamaan dari padanya agar mereka dengan senang hati mengikuti tigkah
laku para Nabi dan orang-orang shaleh dalam kehidupan sehari-hari.
b) Pelajaran sejarah merupakan contoh teladan baik bagi umat Islam yang
meyakininya dan merupakan sumber syariah yang besar,
c) Studi sejarah dapat mengembangkan iman, mensucikan moral,
membangkitkan patriotism dan mendorong untuk berpegang pada
kebenaran serta setia kepadanya.
d) Pembelajaran sejarah akan memberikan contoh teladan yang sempurna
kepada pembinaan tingkah laku manusia yang ideal dalam kehidupan
pribadi dan sosial anak-anak dan mendorong mereka untuk mengikuti
teladan yang baik, dan bertingkah laku seperti Rasul.
Selanjutnya pada pembahasan di bagian latar belakang ini, akan
menjelaskan bahwa golongan atau pengelompokan kerap kali dijadikan alibi dalam
rendahnya kapabilitas seseorang dalam mengerjakan atau memahami sesuatu,
Tingkat kecerdasan pada setiap individu adalah berbeda-beda, sebuah meta-analisis
tahun 2014 tentang perbedaan jenis kelamin dalam pencapaian skolastik
menemukan bahwa perempuan mengungguli laki-laki mulai dari tingkat
pendidikan Sekolah Dasar (SD) sederajat, Sekolah Menengah Pertama (SMP)
sederajat, Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat hingga tingkat perguruan
tinggi. Hasil senada juga dijelaskan dalam penelitian meta-analisis yang dilakukan
oleh Voyer dan Voyer (2014) terhadap 369 orang sampel dari tahun 1914 hingga
2011. Mereka menemukan bahwa prestasi pendidikan secara keseluruhan pada
perempuan lebih baik sekitar 70 persen dari pada laki-laki. Penelitian meta-analisis
yang dilakukan oleh Petersen (2018) terhadap lebih dari 11 juta peserta didik kelas
3 sampai 11 di Amerika menunjukkan bahwa perempuan sedikit lebih baik dari
pada laki-laki dalam hal kemampuan verbal secara umum.
Tidak hanya jenis kelamin yang bisa membuat perbedaan, pengelompokan
antar kelas juga bisa mempengaruhi pola pikir dan pandangan terhadap yang
berkunjung. Perbedaan kelas yang kita anggap hanya sekedar membagikan
beberapa siswa ke beberapa kelas ternyata bisa berpengaruh dengan pola pikir.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena itu tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data,
tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhin standart data yang ditetapkan karena itu akan berbentuk
perkiraan data yang diperoleh. Dalam penelitian ini terdapat dua cara pengumpulan
data yang peneliti lakukan dalam melaksanakan observasi kali ini yaitu:
1) Observasi (Pengamatan) Observasi adalah suatu aktivitas atau kegiatan
penelitian dan pengamatan terhadap suatu objek secara teliti dan langsung
di lokasi penelitian yang sudah ditentukan, serta mencatat semua informasi
secara sistematis tentang gejala-gejala atau kondisi yang sedang diteliti. Dan
kemudian memahami pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui
sebelumnya untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan
untuk melanjutkan suatu anaisis data. Dalam memperoleh data tentu kita
tidak bisa membuat perkiraan karena itu tidak sesuai fakta yang terjadi
dalam sebuah lembaga.
2) Interview (Wawancara) Interview atau wawancara adalah proses tanya
jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dimana dua orang
atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-
informasi atau keterangan-keterangan. Kegiatan ini dilakukan oleh dua
orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara.
Wawancara ini memiliki tujuan untuk mendapatkan informasi yang tepat
dari narasumber yang terpercaya. Teknik wawancara yang digunakan dalam
penelitian ini adalah wawancara mendalam, artinya kami mengajukan
beberapa pertanyaan secara mendalam yang berhubungan dengan pengaruh
pembelajaran via daring dalam nilai siswa pada nilai ganjil dan genap yang
mengalami penurunan, dan perkembangan. Selain itu, teknik wawancara ini
kami menggunakan jenis wawancara semiterstruktur, yaitu dalam
pelaksanaan wawancara lebih bebas dengan menemukan permasalahan
lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan
ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, kami perlu mendengarkan secara
teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan atau sumber data

Berdasarkan hasil data observasi analisis deskriptif dalam tabel di atas,


dapat kita ketahui bahwa siswa dan siswa kelas 7A MTSn 10 Madiun yang dalam
satu kelas berjumlah 20 siswa dan dari hasil data tabel penilaian tersebut
menunjukkan bahwa nilai tertinggi di kelas A ialah jatuh kepada Saudari Yuanita
Oktafiani yang mendapatkan nilai 86 sedangkan nilai terendah ada 8 orang dengan
nilai 82.
Dari tabel yang analisis deskriptif data nilai siswa kelas 7B MTSn 10
Madiun yang jumlah siswanya 20 orang di kelas tabel tersebut kita bisa mengetahui
bahwa nilai siswa yang tertinggi bernilai 89 yang bernama Dhinar Risky Saputra
sedangkan nilai terendah 82 berjumlah 10.
Dari sini dapat disimpulkan nilai kelas 7B dengan nilai terbanyak 82 dengan
jumlah 10 orang dibandingkan 7A yang mendapatkan nilai 82 hanya 8 orang. Dari
hasil tersebut dengan isi kelas yang berjumlah sama yaitu 20 siswa, dapat kita lihat
juga nilai 82 diperoleh oleh kelas B yang kelasnya dari abjad kedua.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai data siswa
kelas 7 MTSN 10 Madiun, proses pembelajaran sekarang berjalan dengan
lancar dan dilakukan secara luring dan saat kegiatan-kegiatan yang sempat
tidak dilakukan karna wabah yang mendunia pada tahun sebelumnya, sehingga
tertunda kegiatan kini dapat dilakukan kembali, dan adaptasi siswa pad
lingkungan diperlukan lebih banyak kerja lagi supaya dapat merubah kebiasaan
yang sudah dilalui tahun terakhir ini.
Kesimpulan :
Dari hasil observasi yang kami lakukan di MTSN 10 Madiun kami
menganalisis tentang perbandingan data nilai 7A dan 7B hanya selisih sedikit
perbandingan, dan pengelompokkan dapat mempengaruhi dalam pola pikir dan
tumbuh kembang.
Pendekatan guru maupun orangtua harus dapat dijaga dengan baik supaya
tidak menimbulkan nilai negative karna masa pertumbuhan anak pada umur
kanak-kanak sangat rentan dengan pengelompokkan, karna menimbulkan rasa
iri dan malas yang berdampak pada perkembangan anak dan nilaia yang tidak
memuaskan pada pembelajaran.
Dalam pembuatan laporan penulis juga mungkin harus banyak memahmi
teori dengan benar supaya dapat melakukan dengan maksimal dan tidak hanya
terpatokkan dengan referensi yang ada tapi pemahaman dalam teori sangat
penting sehingga kita dapat menilai sesuatu dengan nilai yang benar.
Daftar Referensi :
Thoha. Chabib dkk. Metodelogi Pengajaran Agama. Semarang: Pustaka
Pelajar.1999.
Jaya Indra. Penerapan Statistik Untuk Pendidikan. Cipta pustaka Media Perintis:
Bandung,2013.
Goleman, D. (2006). Kepemimpinan Berdasarkan Kecerdasan Emosi. Bandung:
Pt. Gramedia Pustaka Utama.
Zohar, D., & Marshall, I. (2007). Sq : Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual Dalam
Berpikir Integralistik Dan Holistik Untuk Memaknai Kehidupan. Jakarta:
Pustaka Mizan.
Masruuraa Adi, H. Z. (2017). Pengaruh Locus Of Control, Orientasi Etika Dan
Gender terhadap Sensitivitas Mahasiswa. Eprints.Perbanas.Ac.Id.
Soetarno. (1994). Psikologi Sosial. Yogyakarta: Kanisius.
Christy, T., Soegiono, L., & Hapsari, A. N. (2019). Sikap Etis Mahasiswa:
Pengaruh Kecerdasan Parsial Dan Simultan. Perspektif Akuntansi .
Rakhmat, J. (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Purnamasari, D. (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecurangan
Akademik Pada Mahasiswa. Educational Psychology Journal, 13-21.
Bahri Djmarah, Syaiful. Guru dan Anak Didik, Jakarta: Balai Pustaka, 2001.
http://kumpulantugassekolahdankuliyah.blogspot.com
http://www.idcloudhost.com pengertian analisisdata
http://www.makalah.co.id
https://www.detik.com 5 tujuan pembuatan teks laporan hasil observasi

Anda mungkin juga menyukai