1. D. Klien tidak mengerti keyakinan-keyakinan budaya konselornya, demikian
juga konselor tidak memahami keyakinan-keyakinan budaya kliennya. 2. C. Adanya proses 3. C. Konselor tidak diperkenankan mengetahui kebudayaan yang diperlukan oleh konselinya dan diwujudkan dalam tingkah-lakunya. 4. D. Model berpusat pada budaya 5. D. M. Holaday, M.M. Leach dan Davidson (1994) 6. D. Kompetensi Profesional 7. A. Mereka sadar akan hambatan institusional yang tidak memberi peluang kepada kelompok minoritas untuk memanfaatkan pelayanan psikologi secara penuh di masyarakat. 8. A. Menguasai teori & praksis pendidikan, Mengaplikasikan perkembangan fisiologis dan psikologis serta perilaku klien dan Menguasai esensi pelayanan konseling dalam jalur, jenis dan jenjang satuan pendidikan 9. C. Kemampuan mendemonstrasikan perilaku mendengar, berkomunikasi, empati, kehadiran (present), kesadaran komunikasi nonverbal, sensitivitas suara, responsivitas emosi, menggunakan bahasa. 10. A. Konselor harus mampu memahami dirinya sendiri dan menjadi diri sendiri tanpa ditutup-tutupi 11. C. Kompetensi Sosial 12. B. Kompensasi konseling lintas budaya 13. B. Palmer and Laungani (2006) 14. D. Perjumpaan budaya 15. A. Memiliki kepekaaan terhadap budaya dan keterampilan yang responsif 16. D. Komponen-komponen BK lintas budaya 17. C. Kultural opsional 18. .B 19. .A 20. .B 21. .D 22. .B 23. .A 24. .A 25. .B 26. .B 27. .A 28. .B 29. .A 30. .D 31. .C 32. .B 33. .A 34. .B 35. .B 36. .D 37. .A 38. .B 39. .A 40. .B