Oleh:
FITRIA CHAIRIYATI, S.Pd.,MM
SMPN 42 Kota Bekasi-Jawa Barat
Deskripsi
Umum a. Peserta didik membaca referensi tentang makna budaya dari para ahli dan
Pembelajaran aspek budaya
b. Peserta didik berkelompok sebanyak 5 kelompok, setiap kelompok
membahas tentang pengertian budaya dari para ahli dan aspek budaya
c. Peserta didik saling bertukar informasi dalam kelompoknya untuk
menginformasikan tentang materi yang telah dipelajarinya.
d. Peserta didik mengisi format tabel pada kertas manila tentang pengertian dan
aspek budaya
e. Peserta didik menyerahkan tugas kelompoknya dan bagi yang cepat
menyelesaikan tugasnya dan mendapatkan nilai lebih besar dari kelompok
lain maka kelompok itulah yang berhak menyampaikan laporan di depan
kelas.
f. Guru memberikan penguatan.
g. Guru memberikan penugasan untuk pertemuan berikutnya
2. Tujuan Pembelajaran
Fase : Fase D
Elemen : Bhinneka Tunggal Ika
Tujuan : 7.7
Pembelajaran Peserta didik mengidentifikasi, menyajikan laporan, dan menghargai
keberagaman makna budaya dan arti penting budaya bagi bangsa
Indonesia, serta aspek budaya yang berada di lingkungan sekitar
Indikator Capaian a. Menjelaskan pengertian budaya
Tujuan b. Menjelaskan aspek budaya
Pembelajaran c. Menjelaskan macam-macam aspek budaya
d. Menyajikan laporan tentang pengertian budaya dan aspek budaya
Konsep Utama Makna Budaya
Pertanyaan Inti Apa saja pengertian budaya menurut para ahli dan apa saja aspek-aspek
budaya?
Keterampilan yang Keterampilan untuk menjelaskan
perlu dimiliki Keterampilan untuk menyajikan
3. Profil Pelajar Pancasila yang Berkaitan
Bernalar kritis
4. Sarana dan Prasarana
a. Ruang kelas dengan pengaturan tempat duduk berkelompok
b. Papan tulis
5. Target Peserta didik
Peserta didik reguler/tipikal
7. Ketersediaan materi
a. Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi : YA/TIDAK
b. Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep : YA/TIDAK
8. Moda pembelajaran
a. Tatap muka
b. PJJ Daring
c. PJJ Luring
d. Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning)
9. Asesmen
Kriteria untuk mengukur ketercapaian Tujuan Pembelajaran
a. Asessmen individu
b. Asesmen kelompok
c. Keduanya
Jenis asesmen:
a. Performa
b. Tertulis : Berbentuk tes esai
d. Project
e. Eksperimen
f. Eksplorasi
g. Permainan
h. Ceramah
i. Kunjungan lapangan
j. Simulasi
Merdeka.com - Istilah budaya telah melekat dan sering terdengar di dalam kehidupan kita
sehari-harinya. Kita pasti telah akrab dengan kata budaya karena Indonesia juga memiliki
beragam budaya yang terkenal di penjuru wilayahnya. Namun, apakah kamu telah melihat
pengertian budaya dengan arti sebenarnya?
Sebagai masyarakat yang hidup dalam keanekaragaman budaya kita memahami pemahaman
budaya agar lebih mencintai budaya yang kita miliki. Kita dapat memahami kebudayaan dalam
pengertian budaya menurut para ahli.
Kata budaya sendiri merupakan suatu bahasa yang berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
' budhayah ' yang merupakan sebuah bentuk jamak dari buddhi yang memiliki arti budi atau
akal. Sedangkan di dalam bahasa Inggris budaya dikenal dengan kata budaya yang berasal dari
bahasa latin yaitu warna yang memiliki arti mengolah atau mengerjakan.
Istilah budaya itu sendiri juga digunakan dalam bahasa Indonesia dengan kata serapan
"kultur". Budaya dengan bagian dari budi dan akal manusia. Budaya pola atau cara hidup yang
terus berkembang sekelompok orang dan diturunkan pada generasi berikutnya.
Banyak ahli telah memiliki definisi masing-masing-masing-masing mengenai arti dari budaya itu
sendiri. Pengertian budaya menurut para ahli akan dapat kita jadikan sebagai acuan bagi banyak
orang yang tertarik untuk belajar lebih dalam mengenai budaya ini.
Dengan pengertian pengertian ini, secara tak langsung kita juga belajar bagaimana para ahli
memiliki bermacam-macam pemikiran mengenai kebudayaan yang ada dan berkembang di
masyarakat kita.
Agar dapat melihat dengan rinci, berikut ini kami telah rangkum pengertian budaya menurut
pandangan para ahli, yang dilansir dari Liputan6.com:
B. Aspek Budaya
Aspek Budaya adalah system nilai yang merupakan hasil cipta, rasa dan kemauan (karsa)
yang menimbulkan gagasan dalam kehidupan.
Sumber: https://brainly.co.id
b. Alat dan Bahan yang Diperlukan
1. Kertas manila
2. Kertas warna warni
3. Spidol
4. Penggaris
5. Isolatif
6. Lem
c. Perkiraan Biaya
(* Perkiraan biaya untuk masing-masing wilayah silakan sesuaikan dengan kondisi
wilayah setempat)
Kertas manila 4 lembar X Rp2.500,- = Rp10.000,-
Spidol berwarna 1 Pak = Rp15.000,-
Isolatif = Rp5.000,-
Penggaris 4 buah x Rp3.000,- = Rp12.000
Lem = Rp4.000,-
Print out gambar = Rp4.000
c. Kriteria Penilaian
1. Penilaian Sikap
Pedoman Penskoran:
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
❖ Peserta didik dinyatakan tuntas jika memiliki nilai sikap minimal Baik (3)
(*Kriteria ketuntasan ini silakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-
masing)
2. Penilaian Pengetahuan
Bila jawaban sangat sempurna diberi skor 4
Bila jawaban sempurna diberi skor 3
Bila jawaban kurang sempurna diberi skor 2
Bila jawaban tidak sempurna diberi skor 1
Jumlah perolehan skor
Nilai = x Nilai ideal (misalnya 100)
Jumlah skor maksimum
❖ Peserta didik dinyatakan tuntas jika memiliki nilai pengetahuan minimal 75
(*Kriteria ketuntasan ini silakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-
masing)
3. Penilaian Keterampilan
Kriteria Keterampilan
No. Nama Rata-Rata
Penguasaan Kemampuan Tata Bahasa Nilai
Materi Argmumentasi
Pedoman Penskoran:
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
❖ Peserta didik dinyatakan tuntas jika memiliki nilai keterampilan minimal Baik (3)
(*Kriteria ketuntasan ini silakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-
masing)
1.Pengertian budaya berdasarkan etimologi adalah kata budaya sendiri merupakan suatu bahasa
yang berasal dari bahasa Sansekerta yaitu ' budhayah ' yang merupakan sebuah bentuk jamak dari
buddhi yang memiliki arti budi atau akal. Sedangkan di dalam bahasa Inggris budaya dikenal
dengan kata budaya yang berasal dari bahasa latin yaitu warna yang memiliki arti mengolah atau
mengerjakan.
Istilah budaya itu sendiri juga digunakan dalam bahasa Indonesia dengan kata serapan
"kultur". Budaya dengan bagian dari budi dan akal manusia. Budaya pola atau cara hidup yang
terus berkembang sekelompok orang dan diturunkan pada generasi berikutnya.
2.Aspek budaya adalah system nilai yang merupakan hasil cipta, rasa dan karsa yang
menimbulkan gagasan-gagasan dalam kehidupan.
1. Penjelasan tentang Makna budaya menurut para Ahli dan Aspek Budaya
No. Makna Budaya Penjelasan
1. EB Taylor
EB Taylor yang juga merupakan seorang antropolog Inggris
mendefinisikan budaya sebagai sesuatu yang kompleks
mencakup pengetahuan kepercyaan, kesenian, moral, hukum,
adat istiadat dan lainnya yang didapatkan oleh manusia
sebagai anggota masyarakat
2. Louise Damen
Lousie Damen pernah menulis di dalam bukunya yang
berjudul Pembelajaran Budaya: Dimensi Kelima di Kelas
Bahasa, bahwa budaya belajar berbagi pola atau model
manusia untuk hidup seperti pola hidup sehari-hari. Pola dan
model ini termasuk semua interaksi interaksi sosial
manusia. Budaya adalah adaptasi utama umat manusia.
3. Koentjaraningrat
Seorang antropolog Indonesia bernama koentjaraningrat telah
mendefinisikan budaya sebagai suatu gagasan sistem, sebuah
tindakan serta karya yang dihasilkan oleh manusia yang di
dalam kehidupannya yang bermasyarakat. Selain itu
Koentjaraningrat juga mendefinisikan budaya lewat asal kata
budaya dalam bahasa Inggris yaitu "colere" yang kemudian
menjadi "culture" dan didefinisikan sebagai segala daya dan
kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
4. Selo Soemardjan
Selo Soemardjan merupakan sosiolog serta tokoh pendidikan
dan pemerintahan di Indonesia. Sedangkan Soelaeman
Somardi merupakan seorang sosiolog Indonesia. Keduanya
merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan
cipta masyarakat.
5. Ki Hajar
Ki Hajar Dewantara mendefinisikan kebudayaan sebagai
Dweantara
buah budi manusia yang merupakan hasil perjuangan manusia
terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam. Hal itu
merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi
berbagai rintangan dan kesukaran guna mencapai
keselamatan dan kebahagiaan.
Bentuk-Bentuk Kebudayaan
1. Kebudayaan Materi
Kebudayaan materi terdiri atas benda-benda hasil karya dari suatu kebudayaan yang meliputi
segala sesuatu yang diciptakan dan digunakan oleh manusia dan mempunyai bentuk yang
dapat dilihat dan diraba yang memiliki nilai lisan.
Contoh : Rumah, pakaian, mobil, kapal, gedung, dan pesawat televisi.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa
dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal
mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
2. Kebudayaan Non Materi
Kebudayaan non materi terdiri dari kata-kata yang dipergunakan orang, hasil pemikiran adat
istiadat, keyakinan, dan kebiasaan yang diikuti anggota masyarakat. Norma-norma dan adat
istiadat.
Contoh : berbagai norma yang mengatur prilaku manusia (norma agama,norma hukum, norma
kesopanan, dan norma kesusilaan).
Wujud Kebudayaan
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai, norma-norma, dan
peraturan.
Wujud pertama adalah wujud ideal dari kebudayaan,sifatnya abstrak, tidak dapat diraba atau
difoto. Isi atau substansinya yaitu pengetahuan, nilai-nilai, etos, pandangan hidup,
kepercayaan, persepsi dsb. Lokasinya ada didalam alam fikiran warga masyarakat dimana
kebudayaan tersebut hidup. Gagasan bukan berada lepas satu dari yang lain, melainkan selalu
berkaitan menjadi system. Ahli antropologi dan sosiologi menyebut dengan system budaya
(Cultural System) dalam bahasa Indonesia disebut adat, atau adat istiadat.
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat
Wujud kedua dari kebudayaan disebut sebagai system sosial (Social System). Wujudnya
adalah berbagai tindakan berpola dari manusia, yaitu aktivitas manusia yang saling
berhubungan, berinteraksi serta bergaul dengan lainnya dari waktu ke waktu yang mengikuti
pola tertentu yang berdasarkan tata kelakuan atau adat istiadat bersifat konkret dapat
diobservasi, difoto, dan didokumentasikan.
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia
Wujud ke tigadari kebudayaan disebut kebudayaan fisik, berupa keseluruhan hasil fisik dari
aktivitas, perbuatan dan karya semua manusia dalam masyarakat. Sifatnya paling konkret,
karena berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat ataupun difoto,contoh:
pabrik baja,menara, kain batik, kancing baju dll.
Komponen-Komponen Kebudayaan
1. Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk
dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian
arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga
mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung
pencakar langit, dan mesinbudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang
nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang
dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan
seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat
terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
2. Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke
generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
3. Lembaga sosial
Lembaga sosial, dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek berhubungan,
dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem social yang terbantuk dalam suatu Negara akan
menjadi dasar, dan konsep yang berlaku pada tatanan social masyarakat. Contoh Di Indonesia
pada kota, dan desa dibeberapa wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja
pada satu instansi atau perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar
seorang wanita memilik karier.
4. Sistem kepercayaan
Bagaimana masyarakat mengembangkan, dan membangun system kepercayaan atau
keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi system penilaian yang ada dalam
masyarakat. Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan, bagaimana
memandang hidup, dan kehidupan, cara mereka berkonsumsi, sampai dengan cara bagaimana
berkomunikasi.
5. Estetika
Berhubungan dengan seni, dan kesenian, musik, cerita, dongeng, hikayat, drama, dan tari-
tarian, yang berlaku, dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap
masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala
peran, agar pesan yang akan kita sampaikan dapat mencapai tujuan, dan efektif. Misalkan di
beberapa wilayah, dan bersifat kedaerah, setiap akan membangu bagunan jenis apa saj harus
meletakan janur kuning, dan buah-buahan, sebagai symbol yang arti disetiap derah berbeda.
Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang mungkin tidak terlihat masyarakatnya menggunakan
cara tersebut.
6. Bahasa
Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap walayah, bagian,
dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu komunikasi bahasa
merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sidat unik, dan
komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa tersebu. Jadi keunikan, dan
kekomplekan bahasa ini harus dipelajari, dan dipahami agar komunikasi lebih baik, dan efektif
dengan memperoleh nilai empati, dan simpati dari orang lain.