Anda di halaman 1dari 9

PENENTUAN PARAMETER SPESIFIK DAN NONSPESIFIK EKSTRAK

KENTAL
ETANOL BATANG AKAR KUNING (Fibraurea chloroleuca Miers)

Mauritz Pandapotan Marpaung , Anggun Septiyani


Agustus 2020

Kelompok 3
Muhammad Sa’durrahman
Siti Arifa
Ardhea Regita Cahyani
Pendahuluan

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2014 Tentang Persyaratan Mutu Obat Tradisional, cemaran logam Pb dan Cd yang
diperbolehkan dalam ekstrak adalah ≤ 10 mg/kg atau mg/L atau ppm dan ≤ 0,3 mg/kg atau mg/L atau
ppm.
METODE PENELITIAN
Alat Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian
antara lain :
Bahan-bahan yang digunakan yaitu
- Timbangan analitik (Ohaus) - labu destilasi akuades, kloroform p.a (Merck),
- Kertas saring, batang - Piknometer kloralhidrat, etanol p.a (Merck), asam
pengaduk - inkubator (Biobase) sulfat p.a (Merck), HNO3 (p), Nutrient
- botol gelap rotary evaporator - Hot plate (IKA C-MAG HS 7) A gar, Potato Dextrose Agar (PDA), dan
(IKA RV 10) - corong (Pyrex) kapas.
- cawan penguap - spektrofotometer serapan atom
- cawan petri (Pyrex) (Shimadzu AA 7000)
- krus silikat, pipet tetes - gelas kimia, gelas ukur,
- gelas ukur (Pyrex) mikroskop (Yazumi)
- labu ukur (Pyrex) - objek glass
- vortex (Corning) - deck glass
- kertas saring bebas abu - waterbath (Daihan Labtech)
- Desikator - Autoklaf
- oven - dan Laminar Air Flow (Elisa).
- furnace
Karakterisasi spesifik Karakterisasi nonspesifik ekstrak
- Uji makroskopik - Penetapan susut pengeringan
- Uji mikroskopik
- Penetapan kadar air
- Penetapan kadar abu total
- Penetapan kadar sari larut air - Penetapan kadar abu tidak larut asam
- Penetapan kadar sari larut etanol - Penetapan bobot jenis
- Parameter sisa pelarut
- Penentuan cemaran mikroba dan kapang
- Penentuan cemaran logam
Penentuan Cemaran Logam

Penetapan kadar logam timbal (Pb) dan logam kadmium (Cd) dengan metode
Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) melalui digesti basah.
Sebanyak 1 g ekstrak dan
ditambahkan 10 ml HNO3 pekat. Lalu dipanaskan hingga kental. Ekstrak
yang kental dan dingin ditambahkan akuabides 10 ml dan asam perklorat 5 ml.
Kemudian dipanaskan hingga kental dan disaring ke labu ukur 50 ml. Tambahkan
akuabides hingga 50 ml. Sampel diukur dengan SSA (Saifudin dkk, 2011).
HASIL UJI
HASIL UJI

Pada uji cemaran logam dalam ekstrak menunjukkan untuk logam Cd sebesar < 0,0043 mg/kg
dan logam Pb yaitu 1,32 mg/kg.

Batasan maksimum cemaran logam Pb dan Cd berturut-turut yaitu ≤10 mg/kg ekstrak dan ≤0,3
mg/kg (BPOM, 2014). Berdasarkan ketentuan tersebut, cemaran logam Cd dan Pb pada ekstrak
tidak melebihi nilai batasan maksimum. Adanya kandungan logam berat pada ekstrak dapat
berasal dari berbagai sumber seperti kondisi tanah tempat tumbuh bahan, proses pencucian
bahan dengan air, alat ekstraksi yang digunakan, pupuk dan pestisida, asap dari pembakaran
sampah dan kendaraan bermotor, serta limbah industri yang prosesnya tidak sempurna (Saifudin
dkk, 2011).
KESIMPULAN

Pada uji cemaran logam dalam ekstrak menunjukkan untuk logam Cd sebesar < 0,0043 mg/kg dan logam Pb
yaitu 1,32 mg/kg.

Cemaran kadar logam Cd dan Pb pada ekstrak masih berada di bawah batasan maksimum yang diizinkan
sebagai bahan baku obat tradisional.
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai