Anda di halaman 1dari 15

PENGUKURAN

PARAMETER OKSIDAN (O3)


JOB SHEET KODE DOKUMEN

PENGUKURAN PARAMETER 0000


OKSIDAN (O3)

A. TEORI
Sifat fisik & Kimia: oksidan (O3) merupakan senyawa di udara selain oksigen yang
memiliki sifat sebagai pengoksidasi. Oksidan adalah komponen atmosfir yang
diproduksi oleh proses fotokimia, yaitu suatu proses kimia yang membutuhkan sinar
matahari mengoksidasi komponen-komponen yang tak segera dioksidasi oleh
oksigen. Senyawa yang terbentuk merupakan bahan pencemar sekunder yang
diproduksi karena interaksi antara bahan pencemar primer dengan sinar. Hidrokarbon
merupakan komponen yang berperan dalam produksi oksidan fotokimia. Reaksi ini
juga melibatkan siklus fotolitik NO2. Polutan sekunder yang dihasilkan dari reaksi
hidrokarbon dalam siklus ini adalah ozon dan peroksiasetilnitrat.

Sumber & distribusi: oksidan fotokimia meliputi Ozon, Nitrogen dioksida, dan
peroksiasetilnitrat (PAN) karena lebih dari 90% total oksidan terdapat dalam bentuk
ozon maka hasil monitoring udara ambien dinyatakan sebagai kadar ozon. Karena
pengaruh pencemaran udara jenis oksidan cukup akut dan cepatnya perubahan pola
pencemaran selama sehari dan dari suatu tempat ketempat lain, maka waktu dimana
kadar Ozon paling tinggi secara umum ditentukan dalam pemantauan. Mencatat
jumlah perjam per hari, perminggu, per musim atau per tahun selama kadar tertentu
dilampaui juga merupakan cara yang berguna untuk melaporkan sejauh mana Ozon
menjadi masalah. Kadar ozon alami yang berubah-ubah sesuai dengan musim
pertahunnya berkisar antara 10–100mg/m3 (0,005–0,05 ppm). Diwilayah pedesaan
kadar ozon dapat menjadi tinggi karena adanya kiriman jarak jauh O3 dari udara yang
berasal dari perkotaan. Di perkotaan yang besar, tingkat ozon atau total oksidan
maksimum 1 jam dapat berkisar dari 300–800 mg/m3 (0,15-0,40 ppm) atau lebih. 5–
30% hasil pemantauan di beberapa kota besar didapatkan kadar oksida maksimum 1
jam yang melampaui 200 mg/m3 (0,1 ppm). Peroksiasetilnitrat umumnya terbentuk
secara serentak bersama dengan ozon. (Schnelle, dkk. 2017)

Dampak Terhadap Kesehatan: oksidan fotokimia masuk kedalam tubuh dan pada
kadar subletal dapat mengganggu proses pernafasan, selain itu oksidan fotokimia
dapat menyebabkan iritasi mata. Beberapa gejala yang dapat diamati pada manusia
yang diberi perlakuan kontak dengan O3, sampai dengan kadar 0,2 ppm tidak
ditemukan pengaruh, pada kadar 0,3 ppm mulai terjadi iritasi pada hidung dan
tenggorokan. Kontak dengan O3 pada kadar 1,0–3,0 ppm selama 2 jam pada orang-
orang yang sensitif dapat mengakibatkan pusing berat dan kehilangan koordinasi.
Pada kebanyakan orang, kontak dengan ozon dengan kadar 9,0 ppm selama beberapa
waktu akan mengakibatkan edema pulmonari. (Theodore, L. 2008)
Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 00 Page: 1 of
31-10-2019 Ahmad Erlan Afiuddin Adhi Setiawan, ST.MT 14
Mirna Apriani
Ayu Nindyapuspa
JOB SHEET KODE DOKUMEN

PENGUKURAN PARAMETER 0000


OKSIDAN (O3)

B. KATEGORI ALAT
1. Ukur
2. Peralatan kategori 1 untuk timbangan digital
3. Peralatan kategori 2 untuk impinger dan spektrofotometer UV/UVIS

C. PERALATAN DAN BAHAN HABIS

Tabel 1. Daftar Peralatan


No Nama Peralatan Kode Spesifikasi Jumlah Satuan
SLS-Tech; Type SLS-RAC5;
Flow Range Max 0 to 1.5 L/min;
Glass Impinger, 5 pcs inlet, 5 pcs 1
1 Impinger LP2-2 buah
outlet, Glass impinger 30 ml
capacity, Glass buble impinger
100 ml (1 pcs)
Agilent Cary 60
Spectophotometer Spectrophotometer; Operating
2 LP2-1 1 Buah
UV/VIS within performance specification
temperature 5°C - 40°C
Timbangan Ohaus
3 LP1-23 1 Buah
Digital
4 Labu Ukur - Ukuran 100, 500 & 1000 mL 1 Buah
5 Pipet Volumetrik - Ukuran 0,5, 1, 2, 25 & 50 mL 1 Buah
6 Labu Erlenmeyer - Ukuran 250 ml 1 Buah
7 Botol sampel - 25-50 ml 1 Buah
8 Buret Pyrex
9 Desikator Vakuumfest 1 Buah
JISICO; Model J-300M; Type
Forced Convection System;
10 Drying Oven LP1-3 1 Buah
Capacity 150 L; Temperature
Range 10°C - 260°C

Tabel 2. Daftar Bahan


No Nama Bahan Rumus Kimia Jumlah Satuan
1 Kalium Iodida KI 27,35 gram
2 Kristal Iodin Kristal I2 3,173 gram
3 Natrium tio sulfat
Na2S2O3H2O 24,82 gram
pentahidrat
4 Natrium Karbonat Na2CO3 0,1 gram
6 Kalium Iodat KIO3 25 mL
7 Asam Klorida HCl 20 mL
8 Kanji 0,4 gram
9 Mercuri (II) Iodida HgI2 0,0002 gram
10 Dinatrium Hydrogen
Na2HPO4.12H20 35,82 gram
fosfat dodekahidrat
11 Kalium Dihydrogen
KH2PO4 13,6 gram
Fosfat
Ket.: Bahan untuk sekali pengukuran
Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 00 Page: 2 of
31-10-2019 Ahmad Erlan Afiuddin Adhi Setiawan, ST.MT 14
Mirna Apriani
Ayu Nindyapuspa
JOB SHEET KODE DOKUMEN

PENGUKURAN PARAMETER 0000


OKSIDAN (O3)

D. PERLENGKAPAN
Perlengkapan/APD yang harus dipenuhi antara lain:
1. Jas Laboratorium
2. Baju Bengkel/Coverall
3. Safety Shoes
4. Safety helmet
5. Sarung tangan

E. DESKRIPSI PERALATAN

Bagian & Fungsi Impinger:


1. Tombol on/off humidity meter
Digunakan untuk menghidupkan display humidity
2. Tombol on/off pump
Digunakan untuk menghidupkan pompa hisap udara
3. Adjusment flow meter
Digunakan untuk menset laju alir udara yang dihisap terdapat 2 knop dalam 1 valve
dengan memutar kran/knop sesuai kebutuhan dan mengkuncinya dengan memutar
bagian bawahnya, terdapat 5 valve sesuai dengan banyaknya pompa hisap
4. Temperatur & humidity display
Digunakan untuk humidity dan temperatur
5. Display flow meter
Digunakan untuk melihat laju alir udara yang dihisap oleh pompa penghisap
6. Impinger glass cover
Digunakan sebagai tempat glass impinger dan melihat proses pompa bekerja

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 00 Page: 3 of


31-10-2019 Ahmad Erlan Afiuddin Adhi Setiawan, ST.MT 14
Mirna Apriani
Ayu Nindyapuspa
JOB SHEET KODE DOKUMEN

PENGUKURAN PARAMETER 0000


OKSIDAN (O3)

7. Impinger input & output


Digunakan untuk tempat glass impinger input yang didepan dan output yang
dibelakangnya, jangan sampai terbalik
8. Gas input impinger input & output
Digunakan untuk menghisap gas dari no. 8 terdapat input dan output gunakan yang
input saja
9. Holder pelindung peralatan
Digunakan untuk sebagai pelindung dari benturan

Bagian & Fungsi Spektrofotometer


UV/UVIS:

1. Tutup kompartemen sampel


Digunakan untuk membuka dan
menutup ketika memasukkan sampel
2. Kompartemen sampel tampak
depan
Digunakan untuk membuka dan
menutup ketika memasukkan sampel
3. Tombol power
Digunakan untuk menyalakan dan
mematikan spektrofotometer

Bagian & Fungsi Timbangan Analitik:


1. POWER: Membuat mode standby
2. CAL: Kalibrasi/ pemilihan item menu
3. O/T: Membuat agar nilai terukur 0
4. UNIT: Pemilihan satuan pengukuran
5. PRINT: Mencetak hasil pengukuran
6. Id/10d: Mengubah kisaran berat
timbangan

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 00 Page: 4 of


31-10-2019 Ahmad Erlan Afiuddin Adhi Setiawan, ST.MT 14
Mirna Apriani
Ayu Nindyapuspa
JOB SHEET KODE DOKUMEN

PENGUKURAN PARAMETER 0000


OKSIDAN (O3)

Labu Ukur 100 ml

Fungsi labu ukur: Untuk membuat larutan


dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan
larutan dengan keakurasian yang tinggi,
biasanya digunakan untuk mendapatkan larutan
zat tertentu yang nantinya hanya digunakan
dalam ukuran yang terbatas hanya sebagai
sampel dengan menggunakan pipet.

Pipet Ukur:
Pipet adalah alat berbentuk silinder kecil dan
panjang mirip dengan sedotan. Terbuat pipet
ukur dari bahan gelas yang dilengkapi dengan
ukuran dalam mililiter (ml). Secara umum
Pipet berfungsi untuk memindahkan suatu
volume cairan dari satu tempat ke tempat yang
lain.

Labu Erlenmeyer:

Labu Erlenmeyer disini berfungsi untuk


mengukur serta mencampur bahan-bahan
analisa supaya homogen.

Botol Sampel:

Botol sampel digunakan untuk wadah reagen/


solvent yang sudah menyerap NOx setelah
running menggunakan impinger.

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 00 Page: 5 of


31-10-2019 Ahmad Erlan Afiuddin Adhi Setiawan, ST.MT 14
Mirna Apriani
Ayu Nindyapuspa
JOB SHEET KODE DOKUMEN

PENGUKURAN PARAMETER 0000


OKSIDAN (O3)

Drying Oven

adalah alat yang berguna untuk


memanaskan atau mengeringkan
peralatan laboratorium, selain fungsi-
fungsi diatas oven biasanya digunakan
untuk mengeringkan peralatan gelas
laboratorium,zat-zat kimia maupun
pelarut organik, dapat pula digunakan
untuk mengukur kadar air.

Keterangan Display Oven:


1. Tampilan PV: menunjukkan suhu
keadaan sesungguhnya
2. Tampilan SV/waktu : menunjukkan
pengaturan suhu dan waktu
3. Tampilan status pemanasan : lampu
akan menyala ketika pemanas
menyala
4. Tampilan status ALARM : lampu
akan berkedip ketika tidak sesuai
dengan pengaturan
5. Tampilan status TIMER : lampu
akan menyala ketika fungsi waktu
digunakan t_A : lampu akan
berkedip jika suhu dibawah
pengaturan dan lampu akan
menyala ketika suhu tercapai t_B :
lampu akan menyala ketika ditekan
tombol RUN
6. Tampilan status auto tuning : lampu
akan berkedip ketika proses
automatic tuning berjalan

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 00 Page: 6 of


31-10-2019 Ahmad Erlan Afiuddin Adhi Setiawan, ST.MT 14
Mirna Apriani
Ayu Nindyapuspa
JOB SHEET KODE DOKUMEN

PENGUKURAN PARAMETER 0000


OKSIDAN (O3)

Desikator:

adalah wadah yang terbuat dari bahan


gelas yang kedap udara dan
mengandung desikan yang berfungsi
menghilangkan air dan kristal hasil
pemurnian

F. LANGKAH KERJA PENGOPERASIAN/PENGERJAAN

Langkah kerja pengukuran parameter O3 dibagi menjadi 4 (empat) tahap:


Tahap pembuatan kurva kalibrasi O3
Pembuatan larutan induk dan standart Iod (I2) 0,05 N
1. Masukkan berturut-turut 16 g KI dan 3,173 g kristal I2 ke dalam labu ukur 500
mL
2. Larutkan dengan aquadest sampai batas lalu homogenkan
3. Simpan pada suhu ruang paling sedikit selama 1 hari
4. Pindahkan ke dalam botol gelap dan disimpan di lemari pendingin
5. Ambil 5 mL laruran induk iod 0,05 N ke dalam labu ukur 100 mL, encerkan
dengan air suling sampai tanda batas lalu homogenkan
6. Ambil 4 mL larutan hasil langkah 5 ke dalam labu ukur 100 mL, dan encerkan
dengan reagen O3 yang sudah dibuat sebelumnya sampat batas lalu homogenkan
7. Optimalkan alat spektrofotometer sesuai petunjuk penggunaan alat
8. Siapkan tabung uji 10 mL, lalu pipet 0 mL, 0,5 mL, 1,5 mL, 2 mL dan 3 mL
larutan standard Iod pada langkah 6 ke dalam masing-masing tabung uji
9. Tambahkan regaen O3 sampai batas (10 mL) lalu homogenkan
10. Ukur masing-masing larutan standard dengan spektrofotometer pada panjang
gelombang 352 nm
11. Buat kurva kalibrasi antara serapan dengan jumlah oksidan (µg)

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 00 Page: 7 of


31-10-2019 Ahmad Erlan Afiuddin Adhi Setiawan, ST.MT 14
Mirna Apriani
Ayu Nindyapuspa
JOB SHEET KODE DOKUMEN

PENGUKURAN PARAMETER 0000


OKSIDAN (O3)

Jumlah O3 (µg) tiap 1 mL larutan standard Iod yang digunakan dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:

O3 = 16 x N2
Dimana,
O3 = Jumlah oksidan (µg/mL)
N2 = Normalitas Iod 0,05 N hasil standarisasi
16 = Jumlah ekivalen O3 (0,8 µg/mL) dibagi dengan normalitas Iod 0,05 N

Standarisasi Larutan Iod 0,05 N


▪ Pipet 25 mL larutan induk Iod ke labu Erlenmeyer 100 mL
▪ Tambahkan 1 mL asam klorida pekat, diamkan di tempat gelap selama 10
menit
▪ Titrasi dengan larutan natrium tio sulfat 0,1 N sampai warna larutan kuning
muda, kemudian tambahkan 3 tetes indicator kanji, lanjutkan titrasi sampai
warna larutan biru muda. Catat volume larutan penitar yang diperlukan.
▪ Hitung normalitas iod (I2) tersebut sebagai berikut:

𝑁1 𝑥 𝑉1
𝑁2 =
𝑉2
Dimana,
N1 = Konsentrasi larutan Natrium tiosulfat (N)
N2 = Konsentrasi larutan Iod (N)
V1 = Volume larutan Natrium tiosulfat hasil titrasi (mL)
V2 = Volume larutan Iod yang dititrasi (mL)

Larutan Natrium tio sulfat (Na2S2O3) 0,1 N


▪ Larutkan 24,82 gr natrium tio sulfat pentahidrat (Na2S2O3H2O) dengan 200
mL aquadest dingin yang sebelumnya telah dididihkan dalam gelas piala dan
tambahkan 0,1 gr natrium karbonat
▪ Pindahkan ke dalam labu ukur 1000 mL kemudian diencerkan sampai batas
dengan aquadest lalu homogenkan
▪ Diamkan larutan ini selama 1 hari sebelum dilakukan standarisasi

Standararisasi Larutan Natrium Tio Sulfat 0,1 N


▪ Larutkan 0,35 gr kalium iodat yang telah dipanaskan pada suhu 180o C selama
2 jam ke dalam labu ukur 100 mLdan tambahkan aquadest sampai batas lalu
homogenkan
Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 00 Page: 8 of
31-10-2019 Ahmad Erlan Afiuddin Adhi Setiawan, ST.MT 14
Mirna Apriani
Ayu Nindyapuspa
JOB SHEET KODE DOKUMEN

PENGUKURAN PARAMETER 0000


OKSIDAN (O3)

▪ Pipet 25 mL larutan KIO3 diatas ke dalam labu Erlenmeyer


▪ Tambahkan 1 gr KI dan 10 mL HCL (1:10)
▪ Titrasi dengan natrium tiosulfat sampai warna larutan kuning muda
▪ Tambahkan 5 mL indicator kanji, dan dilanjutkan titrasi sampai titik akhir
(warna biru tepat hilang). Catat volume larutan penitar yang dibutuhkan
▪ Hitung normalitas natrium toisulfat dengan rumus sebagai berikut:

𝑏 𝑥 1000 𝑥 𝑉𝑏
N1 =
35,67 𝑥 100 𝑥 𝑉1
Dimana,
N1 = konsentrasi larutan natrium tio sulfat (N)
b = bobot KIO3 dalam 100 mL air suling (gr)
Vb = volume larutan KIO3 yang digunakan dalam titrasi (mL)
V1 = Volume larutan natrium tio sulfat hasil titrasi (mL)
35,67 = Bobot ekivalen KIO3 (BM KIO3/6)
100 = Volume larutan KIO3 yang dibuat dalam labu ukur 100 mL
1000 = Konversi liter (L) ke mL

Larutan Asam Klorida (HCL) (1+10)


▪ Encerkan 10 mL HCL pekat dengan 100 mL aquadest di dalam gelas piala

Larutan Indikator Kanji


▪ Masukkan dalam gelas piala berturut-turut 0,4 gr kanji dan 0,002 gr merkuri
(II) iodida, larutkan secara hati-hati dengan air mendidih sampai volume 200
mL
▪ Panaskan larutan tersebut sampai larutan jernih, lalu dinginkan dan pindahkan
ke dalam botol perekasi

Tahap pembuatan reagen O3


1. Larutkan 10 gr kalium iodide (KI) dalam 200 mL aquadest
2. Pada tempat yang lain larutkan 35,82 gr dinatrium hydrogen fosfat dodekahidrat
(Na2HPO4.12H20) dan 13,6 gr kalium dihydrogen fosfat (KH2PO4) dengan 500
mL aquadest dama gelas piala
3. Tambahkan larutan kalium iodide sebagai larutan penyangga sambil diaduk
sampai homogen
4. Encerkan larutan ini sampai volume 1000 mL dalam labu ukur dan diamkan
selama paling sedikit 1 hari

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 00 Page: 9 of


31-10-2019 Ahmad Erlan Afiuddin Adhi Setiawan, ST.MT 14
Mirna Apriani
Ayu Nindyapuspa
JOB SHEET KODE DOKUMEN

PENGUKURAN PARAMETER 0000


OKSIDAN (O3)

5. Atur pH pada 6,8 ± 0,2 menggunakan larutan natrium hidroksida (NaOH) 1%


(b/v) atau asam fosfat (H3PO4) 1% (b/v)
Catatan: 35,82 gr Na2HPO4.12H20 dapat diganti dengan 14,2 gr dinatrium hydrogen
fosfat (Na2HPO4)

Tahap pengambilan sampel O3


1. Menyiapkan impinger beserta perlengkapan dan bersihkan terlebih dahulu untuk
menghindari kontaminan
2. Menentukan lokasi sampling (mencatat koordinat titik sampling)
3. Mengisi reagen O3 pada glass impinger sebanyak 20 ml dan tempatkan pada
adsorbing reagen
4. Tempatkan glass impinger satunya pada filter reagen yang berisi silica ata glass
wool
5. Merakit selang pada glass impinger pada cabang bawahnya pada adsorbing
reagen dan atas pada filter reagen, yang tersembung pada no. 8 adalah pada
bagian cabang glass impinger, pada filter reagen hati-hati jangan sampai
terbalik, bila terbawa cairan ke pompa akan terbakar
6. Memastikan impinger siap dipakai dan adjustment air flow meter serta
pompanya sesuai dengan kebutuhan baru dihidupkan dengan menekan tombol
power untuk pump dan humidity meter
7. Menyalakan impinger selama 30 menit
8. Mencatat debit udara dan data-data lain yang diperlukan
9. Menuangkan reagen dari tabung midget ke botol sampel
10. Membawa peralatan dan botol sampel yang berisi reagen ke laboratorium

Tahap pengujian dan analisa sampel O3


1. Menyambungkan komputer dan spektrofotometer dengan listrik
2. Menyalakan komputer
3. Menyalakan spektrofotometer, tunggu sampai tombol berwarna hijau
4. Menyiapkan sampel yang akan diuji di spektrofotometer
5. Menyiapkan kuvet yang telah dicuci dengan aquades dan dilap dengan tissue
halus secara searah untuk menghindari timbulnya goresan
6. Memasukkan blanko & sampel O3 ke dalam kuvet sebanyak ¾ kuvet agar tidak
terjadi tumpahan ke dalam spektrofotometer
7. Memasukkan kuvet yang sudah berisi blanko & sampel O3 dimasukkan ke
dalam spektrofotometer
8. Me-running software aplikasi pada komputer untuk proses Analisa, dengan cara:
▪ Klik pada ‘setup’

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 00 Page: 10 of


31-10-2019 Ahmad Erlan Afiuddin Adhi Setiawan, ST.MT 14
Mirna Apriani
Ayu Nindyapuspa
JOB SHEET KODE DOKUMEN

PENGUKURAN PARAMETER 0000


OKSIDAN (O3)

▪ Atur panjang gelombang sebesar 352 nm, klik ‘ok’


▪ Untuk blanko (klik ‘zero’, klik ‘read’ dan baca nilai yang keluar)
▪ Untuk sampel O3 ;angsung klik ‘read’, lalu baca nilai yang keluar
9. Matikan komputer dan spektrofotometer apabila sudah selesai digunakan
10. Menghitung nilai konsentrasi O3

Volume contoh uji udara yang diambil, dihitung pada kondisi normal (25oC, 760 mmHg)
dengan menggunakan rumus berikut:

Volume Udara = F(rata-rata) x t x (Pa/Ta) x (298/760)

Vol = Volume udara dalam kondisi standard (L)


F = Laju alir udara (L/menit)
t = Durasi pengambilan contoh uji (menit)
Pa = Tekanan barometer rata-rata selama pengambilan contoh uji (mmHg)
Ta = Temperatur rata-rata selama pengambilan contoh uji (Kelvin)
298 = Konversi temperature pada kondisi normal (25oC ke dalam Kelvin)
760 = Tekanan udara standard (mmHg)
𝑎
𝑂3 = 𝑥 1000
𝑉
Keterangan:
O3 = Konsentrasi oksidan di udara
a = Jumlah oksidan dalam contoh uji berdasarkan kurva kalibrasi O3
V = Volume udara, terkoreksi pada kondisi normal (25oC, 760 mmHg)

Karena 1 mg/L di udara ≠ 1 ppm, maka konversi dari mg/L ke ppm adalah sebagai
berikut:
𝑚𝑔
24,45 𝑥 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 ( 𝑚3 )
𝑝𝑝𝑚 =
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑀𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙 𝑂3

G. ASPEK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


Pencegahan terhadap risiko cidera/PAK prosedur keselamatan kerja adalah:
1. Sebelum melakukan praktikum pastikan telah memakai APD yang dibutuhkan
2. Sebelum melakukan praktikum pastikan sudah memahami karakteristik bahan
berbahaya dan MSDS dari bahan-bahan yang digunakan
3. Sebelum melakukan praktikum pastikan bahwa anda telah memahami prosedur
praktikum dan pengoperasian alat

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 00 Page: 11 of


31-10-2019 Ahmad Erlan Afiuddin Adhi Setiawan, ST.MT 14
Mirna Apriani
Ayu Nindyapuspa
JOB SHEET KODE DOKUMEN

PENGUKURAN PARAMETER 0000


OKSIDAN (O3)

Pencegahan terhadap risiko kebakaran/ korsleting prosedur keselamatan kerja


adalah:
1. Sebelum menggunakan impinger dan spektrofotometer hendaknya periksa
dahulu kelengkapannya.
2. Sebelum menyalakan impinger dan spektrofotometer, periksa dan pastikan
koneksi kabel dan konektor-konektor yang terhubung.
3. Periksa dahulu tombol power perangkat dan pastikan dalam keadaan off
sebelum dikonfigurasi.
4. Periksa kembali konfigurasi kabel dan konektor dan pastikan tidak ada yang
terbalik polaritasnya.

H. ASPEK LINGKUNGAN
1. Melakukan kegiatan pencegahan untuk mengurangi timbulan limbah yang
dihasilkan
2. Membuang limbah cair sisa praktikum pada tempat yang telah disediakan di
laboratorium pengolahan limbah

I. LEMBAR KERJA
Tabel Data Pembuatan Kurva O3
Konsentrasi Larutan Absorbansi
µg/ml A

Gambar Kurva Kalibrasi O3 Kosong

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 00 Page: 12 of


31-10-2019 Ahmad Erlan Afiuddin Adhi Setiawan, ST.MT 14
Mirna Apriani
Ayu Nindyapuspa
JOB SHEET KODE DOKUMEN

PENGUKURAN PARAMETER 0000


OKSIDAN (O3)

Tabel Lembar Kerja Sampling dan Analisa O3

No Lokasi Sampling Koordinat debit udara waktu sampling Suhu Tekanan Abs

J. PEMBAHASAN HASIL KERJA (Terlampir)


Melakukan pembahasan hasil pengisian lembar kerja ke dalam standar laporan
praktikum resmi yang berisi anatar lain:
1. Pendahuluan
Mahasiswa menjelaskan pendahuluan pada laporan yang terdiri dari latar
belakang, tujuan dan manfaat dari praktikum pengukuran O3
2. Dasar Teori
Mahasiswa mencantumkan teori-teori yang berhubungang dengan pelaksanaan
praktikum dan pembahasan terkait pengukuran dan analisa O3
3. Metode Praktikum
Mahasiswa membuat metode pelaksanaan praktikum sebelum praktikum
dimulai, metode praktikum berisi langkah-langkah pelaksanaan praktikum
4. Hasil & Pembahasan
Mahasiswa melakukan pembahasan sesuai hasil praktikum yang dilakukan dan
membandingkan dengan kualitas udara ambien sesuai PP No. 41 Tahun 1999
untuk parameter O3
5. Kesimpulan dan Saran
Mahasiswa menyimpulkan sesuai hasil praktikum yang dilakukan dan
memberikan saran untuk optimalisasi pelaksanaan praktikum selanjutnya

K. ASSESSMENT

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 00 Page: 13 of


31-10-2019 Ahmad Erlan Afiuddin Adhi Setiawan, ST.MT 14
Mirna Apriani
Ayu Nindyapuspa
JOB SHEET KODE DOKUMEN

PENGUKURAN PARAMETER 0000


OKSIDAN (O3)

L. UNIT KOMPETENSI YANG DIDUKUNG


Nama Skema:
Penanggung jawab pengendalian Pencemaran Udara*)

Unit Kompetensi*):
Melaksanakan pemantauan kualitas udara dari emisi - E.390000.011.01

Elemen Kompetensi:
1. Melaksanakan pemantauan pencemaran udara dari emisi sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan
2. Mengevaluasi hasil pemantauan sampel udara dari emisi
3. Melaporkan hasil kegiatan pemantauan pencemaran udara dari emisi

*) Berdasarkan PermenLHK P.6/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2018

M. REFERENSI
Badan Standardisasi Nasional (2005). Udara ambien – Bagian 8: Cara uji kadar Oksidan (O3)
dengan metoda neutral buffer kalium iodide (NBKI), SNI 19-7119.8-2005. Jakarta

Pemerintah Republik Indonesia (2018). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia Nomor P.6/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2018 Tentang Standar dan Sertifikasi
Kompetensi Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Udara. Jakarta

Pemerintah Republik Indonesia (1999). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun
1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Jakarta

Schnelle, Karl B., Dunn, Russel F. & Ternes, Mary Ellen. 2017. Air Pollution Control Technology
Handbook. CRC Press

Theodore, Louis. (2008). Air Pollution Control Equipment Calculations. New Jersey: John Wiley &
Sons, Inc., Publication.

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 00 Page: 14 of


31-10-2019 Ahmad Erlan Afiuddin Adhi Setiawan, ST.MT 14
Mirna Apriani
Ayu Nindyapuspa

Anda mungkin juga menyukai