Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KIMIA ORGANIK BAHAN ALAM (KI317)

IDENTIFIKASI UJI KUALITATIF SENYAWA ALKALOID

Disusun Oleh:

Thasia Gian Pavita (2009432)

PROGRAM STUDI KIMIA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2022
UJI KUALITATIF ALKALOID EKSTRAK KULIT BAWANG DAN DAUN
KETAPANG

 Alat dan Bahan


Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini oven, grinder, termometer, labu leher 3,
botol atau wadah tertutup, statif, kertas saring, gelas-gelas kimia, labu takar, timbangan
analitik, spatula, gunting, batang pengaduk,dan tabung reaksi. Sedangkan bahan yang
digunakan adalah kulit bawang, daun ketapang, katekin, etanol 96 %, aquades,
aluminium foil, kertas saring, kloroform, FeCl3, Kl, dan HgCl2.

 Preparasi sampel
Kulit bawang dan daun ketapang dicuci bersih, dan dipotong setebal 1-2 cm kemudian
dikeringkan dengan oven hingga kandungan air mencapai ± 10%. Setelah proses
pengeringan selesai, dilakukan proses pengecilan ukuran menggunakan grinder sampai
menjadi yang berukuran 10 – 20 mesh.
Bubuk kulit bawang, daun ketapang dan sejumlah pelarut etanol dengan perbandingan
rasio bahan dan pelarut 1: 3, dimasukkan kedalam labu leher 3 (tiga). Kemudian labu
yang dilengkapi dengan kondensor dan termometer dimasukkan kedalam ultrasonik
cleaning bath dengan variasi waktu 15, 30, 45, 60 dan 75 menit. Setelah proses ekstraksi
selesai, hasil ekstraksi disaring dengan kertas saring, kemudian pelarut diuapkan dengan
menggunakan rotary vacum evaporator pada tekanan 24 kPa dan temperatur 40oC
sehingga didapatkan produk ekstrak kulit bawang dan daun ketapang. Produk ekstrak
kulit bawang dan daun ketapang kemudian dianalisis.

 Uji Kualitatif Alkaloid


Dalam sampel dapat diketahui keberadaan alkaloid dengan cara menambahkan lima
tetes kloroform dan beberapa tetes pereaksi mayer ke dalam 1 ml ekstrak kental.
Terbentuknya endapan putih menunjukkan adanya alkaloid. Pereaksi mayer terbuat dari
satu gram KI yang dilarutkan dalam 20 ml aquades. Kemudian ke dalam larutan KI
tersebut ditambahkan 0,271 g HgCl2 sampai larut.

Sumber:
https://publikasiilmiah.unwahas.ac.id/index.php/PROSIDING_SNST_FT/article/downlo
ad/2797/2733
ANALISIS KUALITATIF KANDUNGAN SENYAWA AKTIF ALKALOID, PADA
EKSTRAK METANOL DAUN DAN RHIZOMA PHYMATODES SCOLOPENDRIA
(BURM.) CHING DI TAMAN NASIONAL BALURAN

 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada penelitian ini tabung reaksi, pipet tetes, corong gelas, penjepit
tabung reaksi, gelas ukur, beaker glass, spatula stainlessteel dan bunsen.
Sedangkan bahan yang digunakan adalah aquadest, serbuk Mg (magnesium), HCl
(asam klorida) pekat, pereaksi Bourchardat, pereaksi Mayer, pereaksi Dragendorf, FeCl
1% (Besi (III) Klorida), Natrium Asetat dan Formaldehid 3%, sampel daun dan rhizom
Phymatodes scolopendria (Burm.) Ching yang diperoleh dari Taman Nasional Baluran.

 Uji Kualitatif Alkanoid (Reagen Dragendorf dan Reagen Wagner)


Diambil 2 ml sampel ekstrak kemudian ditambahkan 8 ml aquadest hangat. Disaring dan
diambil filtrat kemudian diletakkan ke dalam 3 tabung reaksi. Tabung reaksi
pertama ditambahkan 6 tetes pereaksi Mayer, tabung reaksi kedua ditambahkan 6
tetes pereaksi Dragendrof dan tabung reaksi ketiga ditambahkan 6 tetes pereaksi
wagner. Jika sampel positif mengandung alkaloid terdapat endapan putih pada pereaksi
Mayer, terdapat endapan jingga pada pereaksi Dragendorf dan terdapat endapan coklat
pada pereaksi wagner.

Pengujian alkaloid menggunakan pereaksi dragendorf, pada sampel daun dan rhizoma
Phymatodes scolopendria menunjukkan hasil positif karena terdapat endapan jingga
pada sampel uji. Endapan jingga ini diperoleh dari ikatan kovalen antara nitrogen
yang terdapat pada alkaloid dengan K+ ion logam pada pereaksi dragendorf membentuk
kompleks kalium-alkaloid yang mengendap (Marliana et al., 2005). Reaksi
pembentukan endapan kalium-alkaloid dapat ditunjukkan pada gambar di bawah ini

Pengujian alkaloid menggunakan pereaksi wagner, pada sampel daun dan rhizoma
Phymatodes scolopendria memberikan hasil positif, karena terdapat endapan cokelat
dalam sampel uji. Endapan ini merupakan kalium-alkaloid yang berasal dari interaksi
antara nitrogen dalam alkaloid dengan ion logam K+ dalam pereaksi Wagner
(Setyowati et al., 2014). Reaksi pembentukan endapan kalium –alkaloid dapat
ditunjukan pada gambar di bawah ini
Pengujian alkaloid menggunakan pereaksi mayer, pada kedua sampel yaitu daun
dan rhizoma Phymatodes scolopendria menunjukkan hasil negatif karena tidak
ditemukan endapan putih pada sampel uji. Hasil ini dapat diperkirakan bahwa
jenis alkaloid yang terkandung dalam daun dan rhizoma Phymatodes scolopendria
merupakan jenis purin. Alkaloid purin merupakan alkaloid yang mengandung basa
lemah, dapat membentuk garam hanya dengan asam kuat, dapat bergabung dengan asam
organik seperti sitrat atau dengan garam asam organik sebagai natrium asetat atau
benzoat. Alkaloid purin hanya dapat diendapkan dengan reagen Wagner dan
Dragendorf (Mazen, 2010).

Sumber: https://proceeding.unpkediri.ac.id/index.php/hayati/article/view/655/581

Anda mungkin juga menyukai