Anda di halaman 1dari 1

Jurnal yang dipilih ini adalah berkisar tentang aktivitas antifungal senyawa alkaloid dari

kulit batang C. odollam. Beberapa peralatan yang digunakan pada penelitian ini meliputi;
peralatan gelas, peralatan destilasi, kawat ose, autoklaf, dan incubator, Peralatan Shimadzu GC-
MS QP2000A spektrometer 70 eV. Bahan yang digunakan adalah beberapa pelarut organik,
amonia, asam klorida, reagen untuk uji fitokimia, alkaloid dan untuk sprayer, silika gel G 60 F,
plat KLT, plat KLT preparative. Bahan yang digunakan untuk uji antifungal adalah Sabouraud
Dextrose Agar (SDA) dan nistatin. Pertama yang dilakukan adalah skrining fitokimia. Untuk Uji
alkaloid prosedur yang dilakukan adalah seperti berikut ; Sampel (4 g) dibasakan dengan amonia
pekat, digerus dan ditambah dengan kloroform dan disaring. Filtrat ditambah dengan asam
klorida 5% sebanyak 10 mL, dikocok dan didiamkan. Lapisan asam klorida dibagi tiga tabung.
Tabung pertama ditambah dengan reagen Meyer dan jika terjadi endapan putih berarti positif
alkaloid. Tabung kedua ditambah dengan reagen Wagner dan jika terjadi endapan coklat positif
alkaloid. Tabung ketiga ditambah dengan reagen Dragendorff, jika terjadi endapan merah jingga,
positif alkaloid. Seterusnya prosedur dilanjutkan dengan proses ekstraksi. Ekstraksi 500 gram
kulit batang dilakukan secara dimaserasi dengan pelarut heksana dan diperoleh berat ekstrak
15,12. Residu diperlakukan dengan prosedur isolasi alkaloid seperti yang tertera dalam
metodologi ekstraksi, isolasi dan purifikasi alkaloid. Hasil pengerjaan ini diperoleh berat ekstrak
alkaloid seberat 3,00 g. Ekstrak etil asetat (2 g) dipisahkan dengan kromatografi kolom gravitasi
menggunakan fase diam silika gel G 60 F (0,063-0,200 mm) dan heksana:etil asetat dengan
sistem gradien elusi (6:4; 5:5 ; 3:7 ; 2:8 ; 1:9 ; 10:0) setiap 10 ml, dan diperoleh 50 fraksi. Setiap
fraksi dilakukan kromatografi lapis tipis dan disemprot dengan reagen Dragendorff untuk
mengelompokkan pola noda yang sama. Berdasarkan analisis KLT senyawa tersebut
dikelompokkan menjadi 5 sub fraksi, yaitu 1-7 (A; 0,04 g), 8-17 (B; 0,10 g); 18g), 29-41 (D;
0,16 g) dan 42-50 (E; 0,10 g). Semua sub fraksi dilakukan kromatografi secara KLT dan sub
fraksi E menunjukkan adanya alkaloid dan tingkat kemurnian yang paling tinggi (noda tunggal).
Analisis data kromatogram gas kromatografi subfraksi E menunjukkan ada 10 senyawa.
Senyawa dengan waktu retensi 13,09 menit merupakan senyawa yang memiliki kelimpahan
(32,36%) yang dapat dilihat dari spektrum GC Identifikasi senyawa menggunakan data MS
menunjukkan senyawa tersebut adalah alkaloid dari jenis turunan fenilalanin.

Anda mungkin juga menyukai