Anda di halaman 1dari 3

Yang jadi pertanyaan saya adalah ketika seseorang dikatakan sakit dan diberikan beberapa jenis

obat.Misalnya : Parasetamol 3 x 500 mg, Dexametasone 3 x 0,5 mg, CTM 3 x 1 tablet, dan OBH sirup
3 x 2 sendok makan. Obat diminum secara bersamaan dalam satu waktu, pagi hari...bagaimana cara
kerja obat tersebut ? maksudnya pastikan di dalam tubuh obat tersebut di cerna secara bersama-
sama...bagaimana cara kerja dari reseptor obat tersebut ?

The Institute of Medicine merekomendasikan batas aman asupan harian untuk orang dewasa sampai
4.000 IU/hari. Lebih dari 10.000 IU per hari dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan jaringan.

Mohon izin dok menambahkan jawaban Ka Owana dan Silvia mengenai pertanyaan yang ajukan oleh
Bu Dwi,

secara spesifik menurut beberapa buku farmakologi dan referensi medis yang saya baca
menyimpulkan bahwa sampai saat ini tidak ada laporan adanya reaksi efek samping saat digunakan
obat tersebut secara bersamaan. Antara paracetamol 500mg, Dexamethason 0,5mg, CTM dan OBH
sirup. Dalam hal ini paracetamol dapat digunakan sendiri maupun dikolaborasikan dengan obat
Pereda alergi, Pereda batuk maupun ekspetoran dan dekongestan.

Walaupun antara obat Dexamethason dan CTM merupakan dua golongan obat yang memiliki tujuan
yang sama hanya saja cara kerja dan mekanisme kedua obat tersebut berbeda. Kedua obat tersebut
dalam penggunaannya bisa saling mensuport satu sama lain dalam tujuan mengurangi reaksi alergi
yang timbul.

Karena di kemukakan oleh The Institute of Medicine bahwa, direkomendasikan batas aman asupan
harian untuk orang dewasa 4.000 IU/hari. Karena lebih dari itu akan menyebabkan kerusakan organ
ginjal serta jaringan tubuh. Itulah mengapa semua obat-obatan dalam jumlah banyak dan digunakan
secara bersamaan perlu dikonsultasikan dengan dokter supaya mendapatkan terapi yang benar
sesuai dengan keluhan yang terjadi.

CTM adalah obat yang dapat digunakan sendiri maupun digunakan dengan obat pereda demam dan
nyeri, ekspektoran, pereda batuk, dan dekongestan. Dua golongan obat ini memiliki tujuan yg sama,
hanya saja cara kerjanya atau mekanismenya berbeda. Penggunaannya bisa saling mensuport satu
sama lain dalam tujuan mengurangi reaksi alergi, jadi jika digunakan bersamaan masih aman
digunakan dan sejauh ini tidak ada laporan adanya reaksi efek samping saat digunakan bersamaan.
Jika anda merasa ragu, anda dapat mengonsumsinya dengan jarak waktu yg berbeda.

Dalam hal cara kerja obat setelah diminum obat akan masuk ke lambung kemudian masuk ke dalam
pebuluh darah sekitar 30 menit sampai 6 jam. Hal ini juga dipengaruhi oleh sifat kelarutan obat
dengan jenis larutan atau cair lebih mudah dan cepat diserap dibandingkan dengan obat tablet.

Obat kombinasi dexamethasone dan Dexchlorpheniramine maleate dapat anda minum setelah
makan, sedangkan cetirizine dapat anda minum sebelum tidur.

setelah Anda minum obat, obat tersebut akan langsung masuk ke dalam pembuluh darah sekitar 30
menit sampai 6 jam, tergantung dengan jenis obatnya.

Sifat kelarutan, obat yang berjenis larutan atau cair lebih mudah dan cepat diserap dibandingkan
dengan obat tablet.
Cara pemberian obat, tidak hanya diminum saja, tetapi obat dapat masuk ke dalam tubuh dengan
berbagai cara seperti disuntikan langsung melalui pembuluh darah, dimasukkan lewat anus, atau
dengan cara dihirup.

Kemampuan tubuh dalam mengosongkan lambung.

Difusi pasif, obat yang diserap dengan cara ini maka tidak memerlukan energi dalam proses
penyerapan.

Transport aktif, berbeda dengan difusi pasif yang tidak memerlukan energi, proses penyerapan obat
dengan cara ini membutuhkan energi

Pinositosis, sangat sedikit obat yang diserap ke dalam sistem tubuh melalui cara ini. Proses
pinositosis juga memerlukan energi dan hanya dapat dilakukan apabila obat berbentuk cair.

kedua obat tersebut tidak akan saling berinteraksi (tidak akan menurunkan kerja salah satu obat
atau menganggu kerja salah satu obat), sehingga aman untuk digunakan secara bersamaan.

Pada tahap farmakodinamik seluruh obat yang masuk akan melewati proses pada fase ADME
(Absorbsi, Distribusi, Metabolisme, dan Eksresi). Dan setelah semua obat melewati keempat fase
tersebut barulah selanjutnya Obat akan menemukan jalan menuju “site of action” tempat mereka
seharusnya berada di dalam tubuh, ratusan peristiwa akan terjadi di sepanjang jalannya, secara
umum aliran darah akan membawa obat-obatan ke seluruh tubuh. Selama langkah ini, efek samping
dapat terjadi ketika obat memiliki efek dalam organ selain organ target.

Barulah selanjutnya obat menyebar secara meluas ke seluruh tubuh dan telah melakukan tugasnya,
obat akan pecah, atau dimetabolisme. Penguraian dari molekul obat biasanya melibatkan dua
langkah yang terjadi sebagian besar di pabrik pengolahan kimia tubuh, yakni hati. Adanya molekul
protein dan lemak dalam darah yang dapat menempatkan molekul obat terikat untuk membawa
ketempat yang dituju. Beberapa obat dengan fungsi yang ditargetkan menuju sistem saraf pusat
(otak dan sumsum tulang belakang) akan melewati blood brain barrier yang sulit untuk ditembus,
apabila pada semua tahap ini bisa terselesaikan. Seketika sampai ditempat yang dituju akan
menemukan reseptor senyawa obatnya dan obat-obatan akan bekerja, baik menutupi gejala,
misalkan seperti hidung tersumbat, atau memperbaiki masalah, seperti infeksi bakteri.

Hati adalah organ penting yang bekerja terus menerus. Semua yang memasuki aliran darah baik itu
melalui jalur oral, injeksi, inhalasi, kulit atau yang diproduksi oleh tubuh secara alami akan
dimetabolisme di hati.

. Seketika sampai ditempat yang dituju akan menemuka reseptor senyawa obatnya dan obat-obatan
akan bekerja, baik menutupi gejala, seperti hidung tersumbat, atau memperbaiki masalah, seperti
infeksi bakteri.

Absorbsi, Distribusi, Metabolisme, dan Eksresi (ADME)

farmakokinetika (Obat diabsorbsi ke dalam darah, yang akan segera didistribusikan melalui tiap-tiap
jaringan dalam tubuh), farmakodinamika (interaksi obat-reseptor obat, fase metabolisme dan
eksresi obat).
Setelah obat diserap, tahap berikutnya adalah distribusi.

akan menghadapi rintangan besar yakni barikade yang hampir tak tertembus disebut penghalang
darah-otak/blood brain barrier. Blokade ini dibangun khusus berbentuk kapiler berlapis yang
bersama-sama untuk melindungi otak dari zat-zat yang berbahaya seperti racun atau virus. Namun
ahli farmasi telah merancang berbagai cara untuk menyelinap beberapa obat melewati penghalang
ini.

Setelah obat telah didistribusikan ke seluruh tubuh dan telah melakukan tugasnya, obat akan pecah,
atau dimetabolisme. Penguraian dari molekul obat biasanya melibatkan dua langkah yang terjadi
sebagian besar di pabrik pengolahan kimia tubuh, yakni hati.

Hati adalah organ penting yang bekerja terus menerus. Semua yang memasuki aliran darah baik itu
melalui jalur oral, injeksi, inhalasi, kulit atau yang diproduksi oleh tubuh secara alami akan
dimetabolisme di hati.

Anda mungkin juga menyukai