Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR SOAL

TUGAS TUTORIAL ATAU TUGAS MATA KULIAH


I/II/III*

Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
Kode/Nama MK : EKMA 4371 / Manajemen Rantai Pasokan
Penulis Soal/Institusi : Filda Siahaya / Universitas Terbuka
Penelaah soal//institusi : Meirani Harsasi / Universitas Terbuka
Tahun Penulisan 2021

1. Coba pelajari modul 4 BMP kemudian jawab pertanyaan di bawah ini :


a. Dalam mengelola persediaan barang, terdapat beberapa biaya yang harus
dipertimbangkan, sebutkan dan jelaskan?
Jawaban:
Dalam mengelola persediaan barang, terdapat tiga biaya yang harus dipertimbangkan pihak
manajemen, yaitu biaya penyimpanan, biaya pemesanan, dan biaya kekurangan.
1. Biaya penyimpanan.
Biaya penyimpanan berkaitan dengan kepemilikan barang secara fisit dalam persediaan. Biaya
dalam hal ini meliputi bunga, asuransi, pajak penyusutan, keusangan, kerusakan, dan biaya
dalam pergudangan (misalnya suhu, kelembaban, cahaya, sewa, dan keamanan). Selain itu
dalam hal ini jues akan muncul opportunity cost yang berkaitan dengan keuangan yang dapat
digunakan untuk kepentingan lain di luar untuk persediaan. Oleh karena itu. biaya
penyimpanan ini dapat bermacam-macam besarnya.
Berbagai macam komponen dalam biaya penyimpanan tergantung pada tipe item yang
disimpan. Misalnya barang-barang yang mudah disembunyikan (handphone, kalkulator, jam
tangan) atau barang-barang mahal (televisi, perlengkapan komputer, mobil) sangat rentan
terhadap pencurian. Sedangkan produk yang cepat rusak seperti makanan sangat rentan
terhadap kerusakan. Biaya penyimpanan sering dinyatakan dalam dua bentuk: sebagai
persentase harga per unit atau dalam jumlah uang tertentu per unit. Biaya penyimpanan
biasanya berkisar antara 20 persen atau 40 persen dari nilai produk.
2. Biaya pemesanan
Biaya pemesanan adalah biaya yang timbul karena adanya pemesanan dan pengiriman
persediaan. Selain biaya pengiriman, yang termasuk biaya pemesanan adalah biaya penyiapan
faktur, biaya pemeriksaan saat barang diterima baik pemeriksaan kualitas maupun kuantitas,
serta biaya pemindahan barang ke tempat penyimpanan. Biaya pemesanan biasanya dinyatakan
dalam suatu jumlah tetap tertentu per pemesanan, tidak tergantung banyaknya pesanan.
Apabila perusahaan memproduksi persediaannya, biaya pemasangan mesin (seperti
mempersiapkan peralatan untuk melakukan suatu pekerjaan dengan menyesuaikan mesin,
mengganti alat yang diperlukan) dapat disamakan dengan biaya pemesanan. Biaya ini berupa
biaya tetap per produksi. tidak tergantung pada jumlah produksi.
3. Biaya kekurangan
Biaya kekurangan muncul ketika permintaan melebihi persediaan a tangan. Biaya ini termasuk
opportunity cost karena tidak melakukan penjualal. kehilangan kepercayaan konsumen,
keterlambatan pembayaran, dan sebagainya. Apabila biaya ini muncul pada item yang
digunakan untuk keperluan internal (misalnya untuk memasok lini perakitan), maka biaya
keterlambatan produksi dapat disamakan sebagai biaya kekurangan.

b. Berdasarkan biaya yang dijelaskan di atas , biaya-biaya apakah yang harus


dipertimbangkan pada saat menghitung Economy Order Quantity
Jawaban:
Biaya yang harus dipertimbangkan pada saat menghitung Economy Order Quantity adalah
Biaya Pemesanan. Berikut penjelasannya:
Manajer perlu untuk menentukan jumlah yang tepat untuk menyeimbangkan biaya-biaya yang
ada serta menentukan jumlah tingkat siklus persediaan yang tepat melalui penentuan order
pemesanan yang tepat pula. Brrikut model yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah
order setiap kali pemesanan;
Economic Order Quantity (EOQ)
Economic Order Quantity (EOQ) adalah salah satu metode untuk menentukan jumlah
pemesanan yang paling ekonomis untuk setiap kali pemesanan, misalnya untuk pembelian
bahan baku atau bahan pembantu, yang dapat meminimumkan jumlah biaya pemeliharaan
barang di gudang dan biaya pemesanan. Model EOQ ini merupakan model sangat mudah dan
sederhana, namun berlakunya memerlukan asumsi-asumsi sebagai berikut:
a. Jumlah kebutuhan barang selama setahun dapat diperkirakan dan kebutuhan barang
sepanjang tahun relatif stabil.
b. Hanya ada dua macam biaya yang relevan, yaitu biaya pemesanan dan biaya
pemeliharaan barang.
c. Biaya pemesanan untuk setiap kali pemesanan besarnya selalu sama, tidak terpengaruh
oleh jumlah yang dipesan.
d. Biaya pemeliharaan barang setiap unit setiap tahun selalu sama. Dengan kata lain biaya
pemeliharaan barang ini bersifat variabel, tergantung pada jumlah barang yang
disimpan dan lama waktu penyimpanan.
e. Usia barang relatif lama. Tidak cepat menjadi aus, busuk atau rusak.
f. Harga barang setiap unit barang selalu sama (stabil).
g. Tidak ada kendala atau batasan mengenai jumlah barang dapat dipesan.

SUMBER BMP UT EKMA4371 MODUL 4 KB 2 Hal: 4.21-4.23


2. Manajemen perusahaan XYZ mendapati adanya penurunan laba perusahaan,
karena banyaknya persediaan bahan baku di gudang dan tingginya tingkat
persedian produk jadi yang tidak terjual. Setelah dilakukan pengecekan,
ditemukan adanya kesalahan informasi kebutuhan bahan baku dari bagian
produksi ke bagian pembelian bahan baku, dan juga antara jumlah yang diminta
oleh pembeli eceran ke distributor, distributor ke bagian penjualan. Distorsi
informasi dan tidak terpusat informasi permintaan pada rantai pasokan inilah
yang menyebabkan masing–masing bagian dalam rantai pasokan berusaha
memaksimalkan keuntungannya. Informasi berubah sepanjang perpindahan
dalam rantai pasokan yang menyebabkan variabilitas pada rantai persedian
yang mengakibatkan penurunan profit total rantai pasokan. Hal ini
menimbulkan potensi meningkatnya persediaan pada setiap rantai pasokan.

Coba pelajari modul 5 dan jawablah pertanyaan di bawah ini


a. Berdasarkan uraian di atas dampak apakah yang sedang dihadapi
oleh perusahaan XYZ? Jelaskan.
Jawaban:
Dampak yang sedang dihadapi oleh perusahaan XYZ yaitu Bullwhip Effect. Yang meliputi
kurangnya koordinasi rantai pasokan, dampak informasi pada Bullwhip Effect.
Bullwhip effect adalah peningkatan variabilitas di dalam rantai persediaan antara satu
anggota rantai ke anggota yang lain. Untuk memahami dampak dari meningkatnya variabilitas
pada rantai persediaan sehingga mampu menentukan jumlah pesanan, pedagang besar harus
mampu meramalkan permintaan pedagang eceran. Demikian pula distributor atau pabrik,
bahkan pada tingkat yang lebih tinggi karena biaya-biaya pada fasilitas ini lebih tinggi.

b. Bagaimana mengurangi dampak ini


? Jawaban:
Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi bullwhip effect adalah dengan
memusatkan informasi permintaan di dalam suatu rantai persediaan sehingga berdasar
informasi tersebut dapat ditentukan langkah masing-masing anggota rantai persediaan untuk
memenuhi permintaan pelanggan. Informasi permintaan yang terpusat dapat mengurangi
bullwhip effect karena masing-masing pihak dalam rantai persediaan dapat menggunakan
informasi tersebut sebagai data permintaan pelanggan yang nyata sehingga dapat menciptakan
peramalan yang lebih akurat. Apabila permintaan tidak dipusatkan, maka setiap pihak dalam
rantai persediaan menentukan permintaan berdasarkan permintaan dari pihak sebelumnya,
yang dapat menimbulkan bullwhip effect.
Rantai persediaan dengan permintaan yang dipusatkan, dijalankan melalui beberapa langkah.
Langkah pertama, yaitu pedagang eceran melakukan peramalan permintaan pelanggan.
Peramalan permintaan dapat dilakukan dengan menggunakan peramalan rata-rata bergerak
melalui pengamatan. Target tingkat persediaan berdasar pada peramalan dan menempatkan
suatu pesanan kepada rantai berikutnya, misalnya pedagang besar. Pedagang besar atau
tingkat yang kedua dalam rantai persediaan, menerima pesanan dari pedagang eceran dan
menggunakannya untuk menentukan tingkat persediaan targetnya, serta menempatkan suatu
pesanan kepada distributor.
Dengan cara yang sama, distributor, atau tingkat ketiga dalam rantai persediaan, menerima
pesanan dari pedagang eceran. menggunakan peramalan ini untuk menentukan tingkat
persediaan targetnya, dan menempatkan suatu pesanan kepada tingkat keempat dari rantai
persediaan, yaitu pabrik. Pada rantai persediaan dengan permintaan dipusatkan, masing-
masing tingkatan dalam rantai persediaan menerima peramalan dari pedagang eceran yang
berarti mengikuti suatu kebijakan persediaan berdasar pada permintaan awal. Oleh karena itu,
dalam hal ini kita sudah memusatkan informasi permintaan, teknik peramalan dan kebijakan
persediaan.
Metode untuk mengatasi Bullwhip Effect
Mengurangi dampak bullwhip effect menjadi perhatian utama bagi pelaku dalam rantai
pasokan. Hal-hal yang menyangkut pengurangan bullwhip effect meliputi mengurangi
ketidakpastian, mengurangi variabilitas permintaan, mengurangi lead-time, dan mulai bekerja
secara partnerships.
a. Mengurangi Ketidakpastian
Mengurangi bullwhip effect dengan cara mengurangi ketidakpastian dapat dilakukan dengan
menyediakan masing-masing langkah dalam rantai persediaan dengan informasi selengkap
mungkin mengenai permintaan pelanggan. Informasi yang terpusat dapat mengurangi bullwhip
effect. Setiap langkah dalam rantai pasokan boleh menggunakan data permintaan yang sama,
namun menggunakan metode peramalan yang berbeda, sehingga dapat mengurangi dampak
bullwhip effect.
b. Mengurangi variabilitas
Bullwhip effect dapat dikurangi dengan mengurangi variabilitas permintaan pelanggan di tiap-
tiap tingkatan pada rantai persediaan. Sebagai contoh, jika kita dapat mengurangi variabilitas
permintaan pelanggan pada pedagang eceran, maka variabilitas di tingkat pedagang besar juga
dapat dikurangi, walaupun masih ada kemungkinan bullwhip effect terjadi.
c. Pengurangan lead-time
Lead-time yang besar akan semakin memperbesar variabilitas dalam rantai persediaan. Lead-
time pada masing-masing tingkatan memungkinkan semakin besarnya variabilitas di masing-
masing tingkatan. Semakin besar lead-time, juga akan semakin memperbesar kemungkinan
terjadi bullwhip effect. Dengan demikian, mengurangi lead- time berarti juga mengurangi
bullwhip effect.
d. Strategi Partnerships
Strategi partnership dilakukan dengan memberikan informasi secara bersama diantara
tingkatan dalam rantai persediaan. Dengan memiliki informasi yang sama, maka setiap
tingkatan dalam rantai persediaan dapat mengatur permintaannya sehingga dapat mengurangi
dampak bullwhip effect.

SUMBER BMP UT EKMA4371 MODUL 5 KB 2 Hal: 5.38 – 5.42

3. Pada masa pendemi Virus covid -19 ini, para petani juga merasakan dampaknya
diantaranya adalah sulitnya memperoleh pupuk untuk dibeli karena
terlambatnya tranportasi. Juga hasil pertanian tidak terlalu banyak terjual
karena turunya daya beli masyarakat. Selain hal hal di atas ada beberapa petani
yang mendapati alat produksinya yang rusak dan perlu diganti juga kesalahan
perhitungan kebutuhan bibit karena kesalahan dari karyawan administrasi.
Pertanyaan:
a. Berdasarkan modul 6, ada 2 resiko yang dihadapi oleh petani ini, jelaskan ke
2 resiko tersebut!
Jawaban:
Risiko dalam rantai pasokan dapat dikategorikan menjadi 2 tipe yaitu (Waters, 2007):
1. Risiko internal
Risiko ini umumnya terjadi pada kegiatan operasional seperti terlambatnya pengiriman,
kekurangan stok barang, risiko finansial dan lain sebagainya, dimana risiko-risiko tersebut
umumnya dapat dikontrol oleh manajer. Contohnya apabila mengalami risiko dari pihak
supplier, maka multi- sourcing adalah salah satu solusi yang diterapkan sehingga manajer
memiliki cadangan supply meskipun salah satu supplier mengalami gangguan. Selain itu,
risiko aliran material dapat berkurang dengan adanya penyimpangan cadangan di sepanjang
rantai pasokan sehingga manajer memiliki backup inventory apabila terjadi variasi dalam
aliran material.
2. Risiko eksternal
Risiko eksternal merupakan risiko yang datang dari lingkungan luar rantai pasokan dan berada
diluar kontrol dari manajemen seperti kejadian bencana alam, perang, aksi terorisme,
permasalahan dengan partner dagang dan lain sebagainya. Dalam menyikapi risiko eksternal
ini, manajer tidak dapat mengubah risiko, namun manajer dapat mendesain suatu kondisi yang
dapat meminimalkan dampak dari risiko tersebut. Contohnya, di Amerika Serikat bagian
pesisir barat daya selalu terdapat risiko terjadinya angin ribut atau badai. Manajer tidak dapat
menghilangkan risiko tersebut, namun manajer dapat meminimalisir risiko yang terjadi dengan
membangun gedung yang aman terhadap badai, menutup gedung perkantoran selama badai
terjadi atau memindahkan lokasi gedung ke tempat yang lebih aman.
b. Resiko apakah yang bisa diatasi oleh petani,
jelaskan. Jawaban:
Menurut pendapat saya, risiko yang bisa diatasi oleh petani adalah Risiko Internal. Yaitu
risiko yang berasal dari dalam lingkungan petani itu sendiri. Seperti adanya kerusakan pada
alat produksi, maka dapat diatasi dengan melakukan perbaikan atau menggantinya dengan
membeli yang baru. Yang kedua adalah adanya kesalahan perhitungan kebutuhan bibit karena
kesalahan dari karyawan administrasi, maka juga masih dapat diatasi dengan perbaikan akan
perhitungan akan kebutuhan bibit dengan memberi peringatan kepada karyawan administrasi
bahwa lain kali harus lebih teliti lagi.

SUMBER Opini pribadi yang saya kaitkan dengan materi BMP UT EKMA4371 MODUL 6
KB 1 Hal: 6.4 – 6.5

Anda mungkin juga menyukai