Anda di halaman 1dari 4

 

Cara membersihkan mikroskop


Bagian mikroskop non optik yang biasanya terbuat dari logam atau plastik dapat
dibersihkan dengan menggunakan kain flanel. Untuk membersihkan debu pada
bagian  mikroskop yang sulit dijangkau dengan kain fanel, maka dapat digunakan kuas kecil
atau kuas lensa kamera. Lensa-lensa mikroskop (okuler, objektif, dan
kondensor)  dibersihkan  dengan menggunakan tisu lensa yang diberi alkohol 70%. Jangan
sekali-kali membersihkan lensa menggunakan sapu tangan atau lap kain biasa karena dapat
menggores lensa atau merusak lapisan (coating) pelindung lensa. Jangan lupa menghapus
semua minyak imersi di permukaan lensa, sehingga partikel yang halus tidak menempel dan
menggumpal serta mengering. Minyak dan partikel halus pada lensa dapat mengaburkannya
dan menyebabkan goresan. Hal ini menurunkan kemampuan lensa. Preparat yang tertinggal
di atas meja mikroskop merupakan pertanda jelas suatukelalaian/kecerobohan. Sisa minyak
imersi pada lensa objektif dapat dibersihkan dengan xilol (xylene). Pada penggunaan xilol
haruslah hati-hati, jangan sampai cairan xilol menempel pada bagian mikroskop non optik,
karena akan merusak cat atau merusak bahan plastik, dan juga jangan menggunakan larutan
ini kebagian lensa yang lain kecuali produsennya menyatakan bahwa tindakan tersebut aman
(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2011:58).
Pada saat kita mengamati benda/objek dengan mikroskop, dapat terlihat noda/bintik-
bintik hitam, serat-serat halus seperti benang, buram, dan hal-hal lain yang  mengganggu
pengamatan kita. Hal tersebut berarti, mungkin mikroskop sudah terkena jamur atau mungkin
sistem lensanya sudah rusak.
Jika terkena jamur, maka harus segera dilakukan pembersihan dengan cara-cara sebagai
berikut  : menyiapkan xylol/alkohol 90%, tisu lensa, dan cotton bud yang akan digunakan
untuk membersihkan lensa yang terinfeksi jamur. Hal-hal yang harus
dilakukan  adalah  melepaskan lensa okuler secara hati-hati, kemudian membersihkan
permukaan lensa  atas dan bawah dengan cotton  bud yang sudah dicelupkan terlebih
dahulu  ke xylol/alkohol. Setelah itu menggosok dengan tisu lensa, dan
memasukkan  kembali ke dalam tabung mikroskop. Setelah dibersihkan kemudian mengecek
dengan cara melakukan pengamatan preparat mikroskopis. Apabila lensa sudah bersih
tentu  tidak akan ada lagi hal-hal yang mengganggu pengamatan. Jika belum terlalu
bersih maka memutar lensa okuler mikroskop untuk memastikan bahwa kotoran itu masih
berasal dari lensa okuler. Jika bintik atau gangguan lain ada yang ikut berputar berarti okuler
tersebut masih kotor (kotoran masih nempel di bagian dalam lensa) (Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2011:66).
Untuk lensa obyektif, melepaskan dengan hati-hati lensa dari revolver, kemudian
membersihkan dengan cotton bud ujung lensa bagian bawah dan terakhir dengan tisu  lensa.
Jika secara kasat mata lensa tersebut masih terlihat buram berarti kotoran  tersebut menempel
pada lapisan lensa bagian dalam. Jika demikian sistem lensa harus  dibongkar dengan
menggunakan alat tertentu. Bila belum terampil atau tidak memiliki pengalaman dalam
membongkar bagian lensa jangan melakukan  sendiri, lebih baik memanggil teknisi dari
supplier mikroskop yang lebih berpengalaman untuk meminimalkan resiko lensa menjadi
rusak karena “human error” (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2011:66-67).

Pembersihan Mikroskop
Mikroskop digunakan untuk memeriksa cairan dan jaringan biologis. Karena itu,
mikroskop harus didekontaminasi secara berkala.

Alat dan bahan


 Potongan kain bekas yang bersih dan sebuah saputangan linen halus
 Tisu pembersih lensa atau kalau tidak ada, kertas putih yang menyerap
cairan atau kapas medis
 Selembar bahan kulit berbulu halus (chamois leather), kalau ada (kalau
tidak ada, dapat digunakan kain lap yang tidak berbulu)
 Sebotol kecil cairan pembersih (lihat penjelasan di bawah)
 Sebuah kantong plastik
 Sebuah karet penyemprot-udara kecil dan, kalau ada, sebuah sikat
berbulu halus (atau kuas halus atau blower pembersih lensa)
 Sebuah desiccator berdiameter 15-20 cm berisi sekurang-kurangnya 250
g .gel silika-biru kering (yang berubah warna menjadi pink bila udara
lembab).

CARA MEMBERSIHKAN MIKROSKOP


Membersihkan permukaan optis
Permukaan optis (kondensator; objektif, okuler) harus dijaga bebas-debu
dengan cara membersihkannya menggunakan kuas halus, sikat berbulu halus
(Gbr. 3,27) atau blower. Kalau bagian dalam okuler berdebu, lepaskan lensa dan
bersihkan bagian dalamnya.
 
Residu minyak pada lensa harus dibersihkan dengan tisu pembersih lensa,
kertas yang menyerap cairan, atau kapas medis. Permukaan optis, terakhir
dapat dibersihkan dengan cairan pembersih khusus yang mengandung:

 80% petroleum eter (titik didih 60-80°C)


 20% 2-propanol.

Catatan: Jangan menggunakan etanol 95%, xilen, atau toluen untuk


membersihkan lensa karena zat-zat ini dapat melarutkan semen. Namun, zat-
zat ini dapat digunakan untuk membersihkan cermin mikroskop.
 
Membersihkan perlengkapan mikroskop
Kotoran tebal yang melekat dapat dibersihkan dengan larutan.bersabun. Gemuk
dan minyak dapat dibersihkan dengan cairan pembersih khusus seperti
diuraikan di atas. Selanjutnya, perlengkapan sebaiknya dibersihkan dengan
campuran air suling dan etanol 95% dalam perbandingan 50:50. Campuran ini
tidak tepat digunakan untuk membersihkan permukaan optis.
 
Komponen mekanis (pengatur fokus kasar, pengatur fokus halus, pemusat
kondensator, dan meja mekanis) harus dibersihkan seeara berkala dan dilumasi
dengan oli mesin supaya dapat digerakkan dengan lanear.
CARA MERAWAT MIKROSKOP
Sewaktu Anda melakukan perawatan dan perbaikan mikroskop, hati-hati jangan
sampai keliru antara tombol pemusat kondensator dengan tombol pengunci
kondensator. Untuk merawat mikroskop, lakukan langkah-Iangkah berikut.

 Periksa meja mekanis


 Periksa fungsi pemfokusan.
 Bersihkan jamur yang tumbuh di mikroskop.
 Periksa diafragma.
 Bersihkan semua komponen mekanis.
 Lumasi mikroskop sesuai petunjuk penggunaan alat.
 Periksa beban pegas (tegangan) pada penjepit kaca objek. Bila terlalu
tegang, dapat menyebabkan kaca objek pecah dan penjepit rusak.
 Periksa kesegarisan optis (optical alignment). Keburaman spesimen yang
terlihat lebih sering disebabkan oleh ketaksegarisan (misalignment)
komponen-komponen optis, bukan karena ketakadekuatan cahaya.

Hal-hal yang harus diperhatikan

 Jangan sekali-kali mencelupkan objektif  ke dalam xilen atau etanol


karena dapat menyebabkan lensa terkelupas (detached).
 Jangan sekali-kali menggunakan kertas biasa untuk membersihkan lensa.
 Jangan sekali-kali menyentuh lensa dengan jari Anda.
 Jangan sekali-kali membersihkan komponen penyangga atau meja objek
dengan xilen atau aseton
 Jangan sekali-kali membersihkan bagian dalam lensa okuler dan objektif
dengan kain lap atau kertas (hal ini dapat melepaskan lapisan
antireflektif); lebih baik gunakan sikat berbulu halus, kuas halus, atau
blower.
 Jangan sekali~kali membiarkan mikroskop tanpa okuler, kecuali tabung
okuler diberi sumbat.
 Jangan sekali~kalimenyimpan mikroskop dalam kotak kayu tertutup
pada kondisi udara panas dan lembab.
 Jangan sekali-kali menekan kaca objek dengan objektifkareria baik kaca
objek maupun objektif dapat pecah. Hati-hati ketika memfokuskan
mikroskop. 
 Rawat meja mekanissupaya tetap betsih.
 Jangan membongkarkomponen optis karena dapat menyebabkan
ketaksegarisan (misalignment).
 Permukaan optis harus dibersihkan menggunakan tisu pembersih lens a
atau tisu halus.
 Jangan sekali-kali membiarkan mikroskop,dengan minyak imersi yang
melekat pada lensa objektif.
 Bersihkan minyak imersi yang melekat setiap hari. Larutan bersabun
umumnya dapat digunakart sebagai pembersih.
 Gunakan pelarut organik sesuai petunjuk pemakaiannya.
 Jangan sekali-kali membawa mikroskop dengan satu tangan pada bagian
lengannya; gunakan kedua tangan, satu mernegang kaki mikroskop, satu
lagi memegang lengan mikroskop.
 Ketika mengganti lampu, jangan menyentuh bola lampu dengan jari Anda
karena sidik jari yangtertinggal mengurangi intensitas iluminasi.

Hal-hal tambahan yang harus diperhatikan pada iklim tropis


Musim panas
Pada musim panas, masalah utama yaitu debu. Partikel-partikel debu dapat
masuk ke dalam bagian berulir dan ke bawah lensa. Hal ini dapat dihindari
dengan cara-cara berikut.

 Simpan selalu mikroskop dalam plastik kedap-udara sewaktu tidak


digunakan.
 Sehabis digunakan, bersihkan seluruh bagian mikroskop dengan
menyemprotkan udara menggunakan karet penyemprot udara.
 Terakhir, bersihkan lensa menggunakan sikat "bulu-unta" halus, kuas
halus, atau blower. Bila partikel debu masih tersisa di permukaan lensa
objektif, bersihkan dengan tisu pembersih lensa.

Kondisi lembab
Pada musim panas dengan kelembaban tinggi dan selama musim hujan pada
iklim tropis,jamur dapat tumbuh di mikroskop terutama pada permukaan lensa,
bagian berulir, dan lapis an cat badan mikroskop. Hal ini menyebabkan
mikroskop akan cepat rusak. Pencegahannya seperti yang diuraikan di bawah
ini.
 
Simpan selalu mikroskop dalam plastik kedap-udara sewaktu tidak digunakan
di dalam sebuah desiccator, yang berisi gel silika-biru, untuk mengeringkan
udara di dalam plastik tersebut. (Silika tersebut akan berubah menjadi merah
ketika kapasitas absorbsi uap udara lembab terlampaui. Jika demikian, silika
tersebut dapat diperbaharui dengan memanaskannya dalam oven udara-panas
atau di atas api). Mikroskop har:us dibersihkan setiap hari agar bebas-debu.
Prosedur-prosedur ini harus dilakukan secara rutin dan merupakan hal penting
selain prosedur reparasi dan perawatan mikroskop.

Anda mungkin juga menyukai