Anda di halaman 1dari 12

Mikroskop Operasi

Irvan Santoso/20173010065/TEM C
Sejarah Mikroskop

Mikroskop yaitu berasal dari bahasa Yunani (micros


= kecil dan scopein = melihat). Jadi miskroskop adalah alat
untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat secara
kasat mata.
Untuk penemu mikroskop sendiri adalah Zacharias Janssen
dan Hans Janssen pada tahun 1590. Setelah itu banyak ilmuan
yang mulai mengembangkan sampai saat ini akhirnya banyak
sekali tipe dan jenis mikroskop dengan fungsinya masing –
masing.
Penjelasan
Mikroskop operasi adalah mikroskop optik yang
dirancang khusus untuk digunakan dalam pengaturan
bedah, biasanya untuk melakukan bedah mikro. Fitur
desain dari mikroskop operasi adalah pembesaran
biasanya berkisar dari 4x-40x, komponen yang mudah
disterilkan atau disinfeksi agar dapat memastikan
pengendalian infeksi silang. Kemudian juga ada
prisma yang memungkinkan pemisahan sinar cahaya.
Zeiss dan Leica
Bagian – Bagian Mikroskop Operasi
Alat Bedah & Anestesi

Manfaat Mikroskop Bedah


Iluminasi, Magnifikasi, dan Peningkatan keterampilan dalam
kemampuan bedah.

Keuntungan mikroskop
kenyamanan operator yang lebih besar dan pandangan yang
sama dapat diberikan, juga dapat diproyeksikan pada monitor,
selain itu juga bisa untuk merekam proses operasi.
Alat Bedah & Anestesi

Pembesaran Mikroskop
Alat Bedah & Anestesi

Pemeliharaan
a. Mikroskope selalu dalam keadaan kering tidak lembab.
b. Mikroskope dibersihkan sebelum dan sesudah pemakaian.
c. Bersihkan lensa-lensanya dengan kain halus, kulit atau tisu.
d. Pergunakan cairan xilol untuk membersihkan kaca mikroscope.
e. Jangan bersihkan lensa dengan kain katun dan wol.
f. Hindarkan lensa dari bahaya kimia xylene dan etanol.
g. Apabila hendak mengganti lampu, pergunakan tisu yang halus agar lampu
tidak tersentuh jari tangan yang dapat mengakibatkan lampu putus.
Alat Bedah & Anestesi

Menghindari Jamur Dari Lensa :


a. Jangan tutup mikroskope dengan plastik.
b. Usahakan pada ruangan mikroskope mendapat cukup ventilasi
atau kipas angin.
c. Simpan bagian optik dalam container yang kedap udara.
d. Bersihkan lensa dengan tisu atau kain kering sebelum dan
sesudah dipakai dengan menggunakan cairan xylol.
e. Semprotkan lensa dengan contac cleaner untuk menghindari
jamur.
Alat Bedah & Anestesi
Troubleshooting
1. Obyek tidak kelihatan atau tidak jelas dengan dengan memakai lensa obyektif 10 X atau 40 X
 Adanya minyak pada lensa  Bersihkan minyak
 Adanya lapisan debu pada lensa obyektif bagian atas  Bersihkan
 Lensa obyektif pecah atau retak  Periksa, bila pecah atau retak ganti dengan yang
baru
2. Obyek tidak kelihatan atau tidak jelas dengan dengan memakai lensa obyektif 100 X
 Minyak imersi yang digunakan untuk melapisi lensa ada buihnya  Minyak mungkin
sudah mengental, jangan dipakai lagi. Gunakan minyak yang masih baru dan oleskan
ulang.
 Lensa obyektif kotor  Kemungkinan pada saat pemeriksaan terkena obyek yang
diperiksa, periksa dan bersihkan.
Alat Bedah & Anestesi
Troubleshooting
3. Sinar kurang atau lapangan pandang gelap
 Posisi cermin tidak tepat  Periksa, betulkan letak cermin sampai terlihat
gambar yang jelas
 Revolver belum tepat dalam perputarannya  Periksa, putar revolver
sampai tepat pada lubangnya
4. Terdapat bayangan gelap bila lensa okuler diputar
 Permukaan lensa okuler bergaris  Periksa, bila ada garis cari sebab garis
tersebut. Bila dari kotoran besihkan, tapi kalau disebabkan lensa tergores
maka ganti dengan yang baru.
 Lensa okuler kotor  Periksa, bila kotor bersihkan
Alat Bedah & Anestesi

Anda mungkin juga menyukai