Anda di halaman 1dari 8

RINGKASAN

CO2 (Karbondioksida)

Sebuah argumen yang dibuat oleh mereka yang lebih memilih untuk melihat sisi
terang terhadap perubahan iklim adalah bahwa karbon dioksida (CO2) yang dikeluarkan
oleh pembakaran bahan bakar fosil sebenarnya baik untuk lingkungan. Dugaan ini
didasarkan pada logika sederhana dan menarik: jika tanaman membutuhkan CO2 untuk
pertumbuhan mereka, maka bila lebih dari itu maka harus lebih baik.

Tanaman tidak bisa hidup pada CO2 saja; metabolisme tanaman yang lengkap tergantung
pada sejumlah elemen. Ini adalah tugas sederhana untuk meningkatkan air dan pupuk dan
melindungi terhadap serangga dalam rumah kaca yang tertutup tapi bagaimana
melakukannya di udara terbuka, di seluruh bumi? Sama seperti meningkatkan jumlah pati
sendiri dalam diet seseorang, tidak akan menyebabkan seseorang lebih kuat dan sehat,
pada tanaman penambahan CO2 dengan sendirinya tidak bisa menutupi kekurangan
senyawa dan elemen lainnya.

Efek dari peningkatan CO2 pada pertanian dan pertumbuhan tanaman secara umum :

1. Peningkatan CO2 pada tanaman akan membutuhkan ekstra air baik untuk
mempertahankan pertumbuhan yang lebih besar serta untuk mengkompensasi penguapan
kelembaban yang lebih besar dengan meningkatnya panas.

2. Tidak seperti alam, pertanian tidak dengan sendirinya mendaur ulang semua tanaman
mati, hewan dan limbah mereka menjadi pupuk. Sebaliknya, kita harus terus-menerus
menambah pupuk buatan yang dihasilkan oleh proses energi-intensif yang sebagian besar
diberi makan oleh hidrokarbon, terutama dari gas alam yang pada akhirnya akan habis.

3. Terlalu tinggi konsentrasi CO2 menyebabkan penurunan fotosintesis pada tanaman


tertentu.

4. Tanaman dengan pasokan exhorbitant CO2 menjalankan perlawanan terhadap


keterbatasan nutrisi lainnya.

5. Tanaman yang dibesarkan dengan peningkatan pasokan CO2 dan terisolasi ketat dari
serangga berperilaku berbeda dengan pendekatan yang sama yang dicoba secara alami.
6. Peningkatan CO2 akan meningkatkan suhu di seluruh bumi. Ini akan membuat gurun
dan jenis-jenis tumbuh lahan kering. Sementara gurun bertambah luas, ecozona lainnya,
apakah tropis, hutan atau padang rumput akan mencoba untuk bermigrasi ke arah kutub.

Kesimpulannya, adalah hal yang ceroboh untuk terus menambahkan CO2 ke


atmosfer. Dengan asumsi ada dampak positifnya pada pertanian dalam jangka pendek,
mereka akan kewalahan oleh dampak negative dari perubahan iklim. Penambahan CO2
kemungkinan akan mengurangi rentang tersedianya tanaman sekaligus meningkatkan
ukuran gurun.

Pengaruh CO2 pada Proses Fotosintesis

Karbondioksida (CO2) merupakan senyawa yang sangat penting untuk proses


fotosintesis. Fotosintesis merupakan proses dimana tanaman mengambil karbondioksida
(CO2) dan air (H2O) dengan menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi untuk
membentuk gula (karbohidrat) dan oksigen.

Parry (1990) menyatakan bahwa peningkatan konsentrasi CO2 dua kali lipat dapat
meningkatkan laju fotosintesis 30- 100% tergantung pada kondisi lingkungan seperti suhu
dan kelembaban udara.

June (2008) menyatakan bahwa konsentrasi CO2 di atmosfir saat ini belum optimal,
sehingga penambahan CO2 kepada tanaman di dalam industri pertanian di dalam rumah
kaca merupakan kegiatan normal. Tanaman yang berbeda akan mempunyai tipe
fotosintesis yang berbeda, dimana terdapat tiga tipe fotosintesis yaitu C3, C4 dan CAM,
yang dibedakan berdasarkan cara mengikat CO2 dari atmosfir dan produk awal yang
dihasilkan dari proses asimilasi.

SUHU

Suhu mempunyai pengaruh terhadap laju metabolisme, fotosintesis, respirasi, dan


transpirasi tumbuhan. Selain itu suhu juga memengaruhi beberapa proses fisiologis
penting, seperti bukaan stomata, laju penyerapan air dan nutrisi. Suhu tinggi merusakkan
enzim sehingga metabolisme tidak berjalan baik. Begitupun suhu rendah bisa
menyebabkan enzim tidak aktif dan metabolisme terhenti.Oleh karena itu, tumbuhan
memiliki suhu optimum antara 10 hingga 38 derajat celcius.

Pengaruh suhu terhadap lengas tanah

Peningkatan suhu disekitar iklim mikro (iklim dalam satu wilayah spesifik) tanaman akan
menyebabkan cepat hilangnya kandungan lengas tanah. Lengas tanah merupakan air yang
mengisi sebagian dan atau seluruh pori tanah.Peranan suhu ada keterkaitannya dengan
kehilangan lengas tanah, yang melewati mekanisme transpirasi dan evaporasi.
Peningkatan suhu, terutama suhu tanah dan iklim mikro di sekitar tanaman akan
mempercepat kehilangan lengas tanah terutama pada musim kemarau.

Pengaruh suhu pada pertumbuhan tanaman

Suhu yang dibutuhkan dalam sebuah pertumbuhan serta perkembangan tanaman dikenal
sebagai suhu kardinal, yang meliputi suhu optimum, suhu minimum dan suhu maksimum.
Pada tanaman hortikultura suhu merupakan faktor penting dalam pembentukan primordia
bunga, dimana dalam pembentukan bunga tanaman dibutuhkan suhu optimal yaitu suhu
yang dibutuhkan tanaman dalam pembentukan primordia bunga.

Pengaruh suhu pada pertumbuhan tanaman

Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman dapat dibedakan


sebagai berikut:

Suhu Optimum

Batas suhu yang membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman diketahui sebagai
suhu optimum. Pada batas ini semua proses dalam perkembangan dan pertumbuhan
tanaman akan berjalan baik dari segi morfologi muapun fisiologinya. Proses fisiologi
tersebut antara lain yaitu :

 Fotosintesis

 Respirasi

 Penyerapan air
 Transpirasi

 Pembelahan sel

 Pemanjangan sel dan

 Perubahan fungsi sel.

SUHU DALAM HUBUNGAN DENGAN TANAMAN

Aspek Fisik

Pengertian Suhu mencakup 2 aspek yaitu derajat dan Insolasi. Insolasi menunjukan energi
panas dari matahari dengan satuan gram kalori/ cm2/ jam. Satu gram kalori adalah
sejumlah energi yang dibutuhkan untuk menaikan suhu 1 gram air sebesar 10o C.

Jumlah insolasi atau suhu suatu daerah tergantung kepada :

a. Latitude (letak 'intang) suatu daerah. Pada daerah katulistiwa insolasi lebih besar
dan sedikit )ariasi dibanding dengan sub tropis dan daerah sedang.
b. Altitude (tinggi tempat dari permukaan laut). Semakin tinggi Altitude insolasi
makin rendah.
c. Musim berpengaruh terhadap insolasi kaitannya dengan kelembaban udara dan
keadaan awan.
d. Angin berpengaruh terhadap insolasi kaitannya bila angin membawa uap panas.

A. Radiasi Kalor
Hampir seluruh energi kalor (panas) di bumi berasal dari matahari. Energi itu
terdiri atas energi radiasi yang tersusun dari bermacam-macam panjang
gelombang elektromaknetik .
2 panjang gelombang elektromaknetik yang di pancarkan matahari berbanding
terbalik denganfrekuensinya. Energi radiasi yang berasal dari matahari sampai ke
bumi disebut dengan incoming solar radiation ( insolasi). Insolasi terdiri dari
gelombang pendek dan gelombang panjang Spektrum gelombang
elektromagnetik (matahari) yang terdiri dari gelombang pendek ( kecil dari 400
mu) disebut dengan sinar ultra ungu . sedangkan gelombang yang panjang
gelombangnya lebih dari 760 mu disebut dengan sinar inframerah.
1. Faktor musim
Energi matahari yang lebih lemah dimusim dingin daripada musim panas.
Pada musim dingin sinar matahari harus menembus lapisan atmosfer yang
lebih tebal . Hal ini juga berkaitan dengan sudut datang sinar.
2. Faktor sudut datang dan kemiringan yang dikontrol oleh latitude.
3. Faktor kecerahan atmosfir
Atmosfer yang mengandung banyak debu, uap air , gas-gas tertentu dan awan
mengakibatkan energi matahari terhalang mencapai permukaan bumi,
sehingga insolasi kecil.
4. Faktor yang dominan besarnya insolasi ditentukan oleh energi yang
dihasilkan oleh matahari itu sendiri dan jaraknya dengan bumi.

B. Transfer Panas
Pemindahan panas dari suatu benda ke benda lain dapat berlangsung dengan cara
konduksi, konveksi dan radiasi.

a. Konduksi merupakan cara perambatan panas dari satu molekul ke molekul


lainnya ataudari satu benda ke benda lainnya.
b. Konveksi adalah transfer panas dengan cara aliran. Konveksi berlangsung
sebagai akibat berkurangnya massa jenis suatu zat bila dipanaskan. Konveksi
lebih umum terjadi pada zat cair dan gas.
c. Radiasi adalah transfer panas dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
Proses rambatannya telah dibicarakan sebelumnya. Dari seluruh radiasi
energi matahari yang dipancarkan oleh matahari, hanya kira-kira 7 % yang
dapat ditangkap oleh tanaman.

Aspek Fisiologis

Kisaran suhu di alam antara -273 o C sampai berjuta-juta o C (di pusat matahari) . Untuk
pertumbuhan tanaman diperlukan suhu antara 15-40 o C . Dibawah suhu 15 o C atau
diatas 40 o C pertumbuhan tanaman menurun secara drastis. Suhu akan mengaktifkan
proses fisik dan proseskimia pada tanaman.
Hubungan suhu dengan pertumbuhan tanaman menunjukkan hubungan yang linear
sampai batas tertentu, setelah tercapai titik maksimum (puncak) hubungan kedua variabel
itu menunjukkan hubungan parabolik 6 Pada tahap ab.

 Merupakan tahap pertumbuhan yang sangat cepat.

 Suhu meningkatkan laju pertumbuhan membentuk garis lurus (linear) dimana kurvanya
merupakan fungsi eksponensial dengan suhu.

 Pada tahap ini energi panas dapat mengaktifkan seluruh sistem (perangkat)
pertumbuhan. Sehingga efisiensi penggunaan energi panas oleh tanaman adalah besar.

 Kecepatan pertumbuhan tanaman menurun* sehingga rata0rata fluktuasi pertumbuhan


dapat membentuk garis mendatar.

 Fluktuasi kecepatan pertumbuhan pada tahap ini sering disebabkan oleh factor-faktor
tumbuh lainnya diluar suhu seperti air, cahaya, ketersediaan oksigen dan karbondioksida.

 Titik - merupakan titik kritis dimana ketersediaan faktor tumbuh diluar suhu memegang
peranan penting

 merupakan tahap pertumbuhan menurun, dimana energi panas tidak lagi dapat
meningkatkan laju pertumbuhan.

 Dibandingkan dengan tahap ab, garis proyeksi a-b selalu lebih besar daripada garis
proyeksi c-d. Hal ini berarti bahwa percepatan pertumbuhan pada tahap C-D.

 Dapat diketahui bahwa panas dapat meningkatkan energi kinetik dari molekul-molekul
tanaman yang membuat laju reaksi biokimia meningkat sampai batas tertentu dan panas
yang terlalu tinggi tidak lagi menguntungkan pada tanaman.

Teknik ini menurut Newman dan Blair, 1969 dan Yahya, 1988 melihat hubungan antara
laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman dengan akumulasi suhu rata-rata harian
diatas suhu baku (dasar) suhu dasar bervariasi menurut jenis tanaman.

Kebutuhan satuan panas (heat unit) tanaman dapat dihitung dari awal penanaman sampai
panen. Sistim ini disebut juga sebagai “remainder index system” Nilai-nilai dinyatakan
dalam “ day degrees “ atau “ degrees day” atau heat unit atauthermal unit. Kegunaan
sistim heat unit :
1. Mengemukakan adanya perbedaan lamanya masa pertumbuhan bagi setiap varietas.

2. Menentukan panen.

3. Melindungi panen dan mengurangi masa tidak aktif.

4. Membantu meramalkan kebutuhan pekerja untuk pelaksanaan pabrik.

5. Menolong pemanenan dan biaya produksi.

6. Membantu dalam mengontrol kualitas.

Hal-hal yang membatasi penggunaan sistim heat unit antara lain yaitu :

a. Kesuburan tanah dimana faktor tersebut mempengaruhi kematangan, sebagai


contoh kematangan dipercepat pada tanah yang mengandung P sedang pada tanah
banyak mengandung C memperlambat kematangan.
b. Tipe tanah sandy soil akan cepat panas, sedang heavy soil lambat.
c. Topografi, lereng dan drainase juga penting karena mempengaruhi keadaan
kelembaban 9 dan suhu.
d. Altitude dan latitude mempengaruhi heat unit.
e. Frost dan rusak akibat kekeringan tidak diperhitungkan dalam sistim ini
f. Angin, hujan es, taufan, insektisida dan penyakit sangat mempengaruhi hilai heat
unit terhadap tanaman".
g. Intensitas cahaya matahari diukur dalam gram kalori per cm2 lebih dari
akumulasi suhu Masalah pada head unit.

Kelemahan lain dari sistim penjumlahan suhu ini adanya faktor pertumbuhan dan
perkembangan tanaman tidak langsung dipengaruhi oleh suhu. Sistim ini tidak
mempertimbangkan efek suhu siang dan malam dan selang suhu, masalah yang
timbul dengan penerapan reminder indek adalah tidak diperhitungkannya
pengaruh merusak atau merugikan akan suhu ekstrim selama pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.

Pengaruh Suhu Minimum terhadap Tanaman,


- Pada suhu rendah (minimum) pertumbuhan tanaman menjadi lambat bahkan
terhenti, karena kegiatan enzimatis dikendalikan oleh suhu.
- Suhu tanah yang rendah akan berakibat absorpsi air dan unsur hara terganggu,
karena transpirasi meningkat.
- Suhu tanah yang rendah akan berpengaruh langsung terhadap populasi mikroba
tanah.
- Pada tanaman tropik memperlihatkan pertumbuhan yang terhambat pada suhu
20o C laju pertumbuhan menurun dengan pesat menjelang suhu 10oC dan mati
setelah suhu turun terus dibawah 10oC.
- Pada umumnya respirasi menurun dengan menurunnya suhu dan menjadi cepat
bila suhu naik.

Anda mungkin juga menyukai