Anda di halaman 1dari 4

Pasien diintruksikan kumur dengan air + Povidone iodine 10% 3-4 tetes

Ukur kedalaman poket periodontal dengan probing depth 5mm dan kontur gingiva membesar dan
membulat ke arah labial. Pada 3 titik: mesiobukal bukal distobukal semua gigi

1. Asepsis dengan antiseptic povidon iodin 10%. Pake tampon. Taruh povidon iodin ke tempat
bersekat. Basahi tampon pake pinset. Asepsis ekstra oral sekitar bibir (membulat di anterior dari ra-
rb) lalu intraoral (basahi tampon lagi) sekitar margin gingiva (semua terutama yang akan dilakukan
kuretase, bagian lingual/palatal dan fasial). Tampon dibuang.

2. dilakukan anastesi infiltrasi dengan lidocain adrenalin 2cc diinsersi pada nervus alveolaris superior
medius di mesiobukal gigi 24 setinggi apeks gigi di bukal fold dengan bevel meghadap tulang. Lalu di
aspirasi untuk memastikan tidak kena PD dan di deponer 0,5 cc lalu tari keluar jarum perlahan.
Anastesi infiltrasi dengan lidocain adrenalin 2cc diinsersi pada nervus alveolaris superior posterior di
distoobukal gigi 26 setinggi apeks gigi di bukal fold dengan bevel meghadap tulang. Lalu di aspirasi
untuk memastikan tidak kena PD dan di deponer 0,5 cc lalu tari keluar jarum perlahan. Tunggu
beberapa saat.

Setelah anastesi bereaksi melalui tahapan anamnesa pasien ditanya apakah ada kebas kesemutan
tebal, diliat perubahan warna gingiva apakah ada warna pucat setelah anastesi (pake kaca mulut).
Tes sonde half moon sentuhkan permukaan luar mukosa gingiva, apabila sudah berekasi (tdk terasa
sakit) barulah dilakukan kuretase gingiva

Membersihkan semen nekrotik, dentin dan iritan local yang menempel pada sementum

Menggunakan kuret dengan finger rest APA. Insersikan blade pada sementum dengan lower shank
parallel dengan sumbu gigi dan cutting edge diarahkan menghadap sementum, , angulasi 45-<90
derajat. Tekanan lateral ringan. Gerakannya horizontal intermiten dari distal ke mesial. Permukaan
luar gingiva ditekan dengan jari non operating hand secara ringan. Untuk bagian mesial, ujung kuret
diarahan ke interdental. Bagian distal menggunakan ended satunya dimana cutting edge tetap
menghadap sementum. Jaringan nekrotik yang terambil ditaruh pada kasa yang sudah dibasahi
larutan saline. Lanjut ke gigi yg lain.

Kuretase gingiva

Kuretase untuk membersihkan/menghilangkan jaringan lunak lateral yang terinflamasi pada dinding
pocket. Kuretase subgingiva untuk menghilangkan jaringan yang nekrotik pada epithelial attachment
dimana akan menghilangkan perlekatan jaringan yang melekat antara dasar pocket dan puncak
tulang alveolar.

Insersikan alat kuret ke dalam pocket dengan lower shank sejajar sumbu gigi hingga dasar poket dan
cutting edge nya menghadap ke arah jaringan sehingga membentuk sudut >90 derajat ke arah
sementum. Setelah itu lakukan scrapping dengan gerakan horizontal intermiten dan arahnya distal
ke mesial pada lining dinding pokcket bagian dalam dan junctional epitelium dengan tekanan yang
ringan dan gingiva bagian luar ditekan dengan jari non operating hand dengan tekanan yang ringan.
Jaringan yang terambil ditaruh ke kasa yang sudah dibasahi dengan larutan saline. Lanjut ke gigi yang
lain. Setelah semua selesai lanjut control perdarahan dengan tampon.
Setelah semua bersih ditandai dengan permukaan sementum yang halus dan jar nekrotik yang sudah
bersih serta keluar darah merah segar, bisa dilakukan irigasi dengan aquades steril dan dikeringkan
menggunakan cotton rol + tampon dibantu dengan suction, retraksi dgn kaca mulut. Setelah itu
lakukan control perdarahan kembali. Lalu menekan gingiva pada permukaan gigi untuk adaptasi
jaringan ke permukaan gigi. Terakhir aplikasikan periodontal dressing pada daerah post kuretase.

Aduk bahan periodontal dressing basis katalis perbandingan 3:1 sampai terbentuk homogeny, basahi
tangan dan spatula semen dan bahan periodontal dressing menggunakan air (retraksi pake kaca
mulut terus biar gigi ga basah) lalu pilin (tabung) lalu aplikasikan pd daerah yg sudah dilakukan
kuretase yaitu pada margin gingiva, 1/3 servikal dan epithelial attachment tanpa mengenai alveolar
mukosa dan frenulum. Lalu ditekan ke arah interdental. Dibantu retensi pada interdental
menggunakan sonde halfmoon dimana mengarahkan ujung sonde ke arah insisal untuk membantu
retensi. Di eksternal dilakukan muscle training pd permukaan luar bibir.

Instruksi pasien tidak gosok gigi pada area dressing dan tidak makan panas pedas selama 2 hari.
Control setelah 1 minggu.
1. Pasien diintruksikan kumur dengan air + Povidone iodine 10% 3-4 tetes
2. Pengukuran poket gingiva / probbing depth pada poket gingiva, dimana dasar poket terletak
pada semento enamel junction. Diukur menggunakan probe unc 15. Dilakukan pengukuran
pada daerah yang mengalami pembesaran atau enlargement pada 3 titik masing2 gigi, yaitu
ditolabial labial mesiolabial gigi 33, lalu ditolabial labial mesiolabial gigi 32, ditolabial labial
mesiolabial gigi 31 dengan arah probe parallel thdp sumbu gigi. Selanjutnya mesiolabial labial
distolabial gigi 41, mesiolabial labial distolabial gigi 42 dan mesiolabial labial distolabial gigi 43
Didapatkan kasus kedalaman poket gingiva 4mm dengan kontur yang membulat dan membesar
ke arah labial dan koronal
3. Asepsis  dilakukan asepsis ekstra dan intra oral dengan menggunakan aksa tampon yang
dibasahi povidon iodin 10% dioleskan pada ekstra oral dgn satu gerakan di bibir (membulat),
lalu intra oral pada semua permukaan margin gingiva(rad an rb). Tampon dibuang
4. Dilakukan anastesi infiltrasi dengan lidocain adrenalin 2cc diinsersi pada nervus mentale di
distolabial gigi 32 setinggi apeks gigi di labial fold dengan bevel meghadap tulang. Lalu di
aspirasi untuk memastikan tidak kena PD dan di deponer 0,5 cc lalu tari keluar jarum perlahan.
Anastesi infiltrasi dengan lidocain adrenalin 2cc diinsersi pada nervus mentale di distolabial gigi
42 setinggi apeks gigi di bukal fold dengan bevel meghadap tulang. Lalu di aspirasi untuk
memastikan tidak kena PD dan di deponer 0,5 cc lalu tari keluar jarum perlahan. Tunggu
beberapa saat.
Tunggu beberapa saat sampe anastesi bereaksi dengan cara menyakan pd pasien apakah sudah
terasa tebal, kesemutan dan lihat perubahan warna gingiva
5. membuat bleeding point pada CEJ dengan pinset yang dimodifikasi dengan probe/sonde.
Dilakukan penandaan pada 5 titik  distolabial, line angle, labial, line angle dan mesiolabial,
pada semua gigi. Bleeding point Ini sebagai panduan kita melakukan insisi. Akan keluar darah
sebagai tanda bleeding point.
6. Lalu lakukan insisi eksternal bevel, yaitu bevelnya ada di eksternal dengan sudut 45 derajat
kearah insisal dengan cutting point 1-2mm diapikal bleeding point. Bisa dilakukan kontinyu
ataupun diskontinyu. Cara diskontinu: Dilakukan mengikuti kontur CEJ, diinsisi sampai
menyentuh gigi dan berakhir pada margin. Dilakukan masing2 dengan cara yang sama.
7. Setelah di insisi, lakukan eksisi dengan kuret dan pengambilan jaringan. Buang ke wadah plastic
bersekat
8. cara kontinu, caranya sama yaitu dengan insisi eksternal bevel 45 derajat kearah insisal dengan
cutting point 1-2mm diapikal bleeding point. Dilakukan mengikuti kontur CEJ dinsisi tidak
sampai margin, dilanjutkan melakukan insisi lagi sampai menyentuh gigi.
9. Setelah insisi, maka lakukan eksisi dengan kuret dan pengambilan jaringan. Buang ke wadah
plastic bersekat. Rapikan daerah interdental
10. Lalu lakukan pembersihan kalkulus, semen nekrotik, dan jar granulasi menggunakan kuret
(sudah terbuka/terekspose lapang pandangnya)
11. Setelah pembersihan lakukan gingivoplasti / reshapping yaitu mengkontur ulang pada
permukaan labial gingiva menggunakan menggunakan pisau model, dimana dibagian akar ini
lebih cembung daripada interdental
12. irigasi dengan aquadest steril atau larutan saline + suction dan dikeringkan menggunakan
tampon untuk periodontal dressing, dan untuk control perdarahan
13. lakukan aplikasi periodontal dressing. Aduk bahan periodontal dressing basis katalis
perbandingan 3:1 sampai terbentuk homogeny, basahi tangan dan spatula semen dan bahan
periodontal dressing menggunakan air (retraksi pake kaca mulut terus biar gigi ga basah) lalu
pilin (tabung) lalu aplikasikan pd daerah yg sudah dilakukan kuretase yaitu pada margin gingiva,
1/3 servikal dan epithelial attachment tanpa mengenai alveolar mukosa dan frenulum. Lalu
ditekan ke arah interdental. Dibantu retensi pada interdental menggunakan sonde halfmoon
dimana mengarahkan ujung sonde ke arah insisal untuk membantu retensi. Di eksternal
dilakukan muscle training pd permukaan luar bibir.
14. Instruksi pasien tidak gosok gigi pada area dressing dan tidak makan panas pedas selama 2 hari.
Control setelah 1 minggu.

Anda mungkin juga menyukai