Magma adalah pencampuran antara mineral dalam bentuk cair dengan materi
volatile seperti air. Pembentukan suatu endapan bijih yang terbentuk dari proses
magmatik bergantung pada kehadiran sumber dari unsur (source of the elements),
media transportasi, dan cebakan tempat endapan bijih tersebut dapat terkonsentrasi.
(Maulana, 2017)
Jenis endapan mineral yang terbentuk dari proses magmatisme ini berkaitan
erat dengan proses evolusi magma yang naik ke atas kerak bumi (baik kerak kontinen
maupun oseanik) yang kemudian mengalami kristalisasi dan membentuk batuan
beku. Beberapa cebakan mineral penting yang dijumpai dalam jumlah yang besar
berasosiasi dengan magma yang membentuk batuan beku terutama yang berasal dari
magma yang bersifat basaltik dan ultramafik seperti kromit, besi, dan nikel. Namun,
beberapa cebakan mineral ekonomis yang penting juga dapat terbentuk dari magma
yang bersifat asam seperti timah (Sn), kasiterit (W) dan litium (Li). Hal ini
disebabkan karena pengayaan mineral-mineral tertentu terjadi pada jenis magma
tertentu yang kemudian terkonsentrasi selama proses pembekuan magma. (Maulana,
2017)
Proses-proses yang terjadi pada jenis endapan ini, antara lain; gravitational
settling atau crystal segregation, crystal settling, magmatic segregation, fractional
crystallization dan immiscibility. (Maulana, 2017)
Intan telah ditemukan di berbagai lingkungan geologi, mulai dari batuan beku
dalam, batuan metamorf tekanan tinggi, placer dan paleoplacer, hingga impactite.
Batuan beku diamondiferous termasuk kimberlites dan lamproites, lamprofir dan
batuan vulkanik, seperti basal dan komatit terserpentinisasi. Deposit ekonomis intan
dari afiliasi batuan beku ditemukan terutama di kimberlites dan beberapa pada
endapan lamproites , seperti Argyle dan Ellendale 4 dan 9 di Australia, Prairie Creek
di Amerika Serikat, dan Majhgawan di India. Intan juga telah ditemukan di batuan
metamorf retrograde akibat proses tektonik yang cukup cepat untuk memungkinkan
terbentuknya intan parsial (Koeberl et al., 1997). Tak satu pun dari yang terakhir ini
bersifat ekonomis, akan tetapi berkontribusi dalam penelitian tentang bagaimana
Intan alami dapat terbentuk dan tersebar. Secara historis, Intan pertama kali
ditemukan dari endapan surficial sekunder, di mana intan ini terkonsentrasi melalui
proses penyortiran oleh angin dan air (Levinson et al., 1992).
Sebagian besar dari semua Intan yang saat ini diproduksi di dunia diambil dari
kimberlites dan lamproites. Jenis batuan ini berasal pada kedalaman yang cukup besar
untuk mencapai stabilitas Intan dalam kondisi yang kondusif (yaitu,> 4,5 GPa dan>
950 °C sepanjang 35-45 mW/m2 gotherms ; Navon, 1999). Dengan tidak adanya
bukti kuat yang bertentangan, kimberlit dan lamproit disebut sebagai sumber utama
untuk Intan (Dawson, 1980). Hingga baru-baru ini, selama 25 tahun terakhir,
penelitian telah sangat mengubah persepsi itu, diperkirakan bahwa kimberlite dan
lamproite sebagian besar bersifat xenokris pada batuan beku, setelah terbentuk pada
sumber utama yang terbentuk di mantel bawah. Kimberlite dan lamproite hanya
sebagai media pengambilan sampel dan transportasi dari mantel Bumi. Bukti yang
dirangkum di sini menunjukkan bahwa peristiwa pembentukan intan dan transportasi
intan ke permukaan telah terjadi selama sebagian besar sejarah Bumi, dari Archean ke
Tersier.
Terlepas dari banyaknya sumber yang terdapat di bumi, Intan tidak pernah
lebih dari jejak mineral dalam batuan vulkanik (hingga 3 ppm). Intan terdistribusi
secara heterogen. Kristal individu dapat memiliki rentang nilai faktor> 106.
Keterdapatan Intan individu dapat memiliki kisaran nilai rata-rata> 103 dan > 102
dari keseluruhan untuk kimberlite dan lamproite. Akibatnya, mengidentifikasi,
menilai, dan mengembangkan kimberlite atau lamproite menuntut serangkaian
langkah yang mahal dan kompleks.
BAB III
PEMBAHASAN
berapi
Endapan intan ekonomis primer hanya ditemukan di dua jenis batuan vulkanik,
kimberlite dan lamprofir. Kimberlit dan lamprofir terjadi di kawah Archean dan
sabuk Proterozoikum (Helmstaedt dan Gurney, 1995), saling memotong dengan umur
Proterozoikum hingga Kenozoikum ( Kirkley et al., 1991; Heaman et al., 2004).
Baru-baru ini, serangkaian batuan metavolcanic yang mengandung Intan ditemukan
di subprovinsi Wawa dan Abitibi dari Craton Superior (Ayer et al., 2003; Vallancourt
et al., 2003).
Hingga saat ini, ribuan intan telah ditemukan, 95% di antaranya adalah intan
mikro (<0,5 mm dalam satu dimensi) dengan perkiraan kadar mulai dari 0,2 hingga 1
ct / t (Buckle, 2002). Intan makro menampilkan berbagai warna, morfologi
didominasi oktahedral (Lefebvre et al., 2003), dan semuanya tipikal Intan yang
memiliki host di batuan vulkanik primer.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan studi kasus yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Endapan Kimberlit di Fort A La Corne mempunyai kelengkapan yang luar
biasa dengan hadirnya feeder vent, kerucut dan cincin tuff vulkani serta
asosiasi kawah, endapan apron piroklastik dan vulkaniklastik yang merupakan
gambaran dari kompleks kimberlite. Fort A La Corne Terdiri dari beberapa
feeder vent kimberlite yang saling tumpang tindih dengan kerucut dan cincin
vulkanik tuff (overlapping volcanic tuff cones and rings). Dimana Proses
pembentukannya dimuali dengan hiatunya kawah magmatic, kemudian pada
tempat yang sama terbentuk kawah baru yang terjadi secara berulang-ulang,
sehingga terjadi pengendapan kimberlit.
2. Kimberlit Artemisia termasuk dalam jenis kimberlit Piroklastik. Kimberlit ini
terbentuk dari diatrema yang mengintrusi batuan sedimen Supergroup
Proterozoikum coronation. Kimberlit Artemisia sangat dipengaruhi oleh
batuan beku Mackenzie yang merupakan produk batuan gunung berapi. Selain
itu, batuan lain yang mengintrusi batuan sedimen tersebut adalah dike
Mackenzie dan intrusi muskox.
3. Berbeda dengan Fort A La Corned dan Artemisia yang merupakan endapan
tipe kimberlit, di Ontario jenis endapan yang terjadi merupakan endapan
lomporil dengan proses magmatisme di Michipicoten yang dwakili oleh empat
peristiwa, yaitu: intrusi dike lamprophyre, intrusi granit, kelompok Dike
Diabas Matachewan, dan kelompok Dike Keewenawan. Peristiwa ini
merupakan pemicu munculnya pemodelan terhadap proses endapan lomprofil
di Ontorio, diantaranya Model pertama yang menunjukkan provinsi Superior
mungkin telah dibentuk oleh penambahan terran berulang sebagai hasil
subduksi dalam compressional margin; Model yang kedua, deformasi dalam
Michipicoten Greenstone Belt dihasilkan dari akresi busur vulkanik
berikutnya selama pembentukan “belt”, dan oleh akresi subprovinsi Wawa ke
inti Craton Superior; dan yang terakhir Provinsi Superior yang mengalami
perkembangan autochthonous dari platform melalui retakan fragmen benua,
hingga pembentukan akhir selama orogenik Kenoran.
5.2 Saran
Belousov, A., Belousova, M., 2001. Eruptive processes, effects and deposits of the
1996 and ancient basaltic phreatomagmatic eruptions in Karymskoye lake,
Kamchatka, Russia. In: White, J.D.L., Riggs, N.R. (Eds.), Volcaniclastic
Sedimentation in Lacustrine Settings. International Association of
Sedimentologists Special Publication, vol. 30. Blackwell Science, Oxford, pp.
35–60
Connor, C.B., Conway, F.M., 2000. Basaltic volcanic fields. In: Sigurdsson, H. (Ed.),
Encyclopedia of Volcanoes. Academic Press, San Diego, pp. 331–343.
Davis, W.J., Stern, R.A., Kjarsgaard, B.A., 1998. Geochronology of crustal xenoliths
from Saskatchewan kimberlites: a glimpse at the buried Trans-Hudson orogen.
Geological Society of America, Annual Meeting, Abstracts with Programs 30,
110
Harvey, S.E., Kjarsgaard, B.A., Zonneveld, J.P., 2003. Kimberlite eruptive sequences
and volcanic stratigraphy of the 140/141 kimberlite, Fort à la Corne field,
Saskatchewan. Summary of Investigations 2003: Saskatchewan Geological
Survey Miscellaneous Report 2003-4.2, vol. 2.
Harvey, S.E., Kjarsgaard, B.A., Zonneveld, J.P., Heaman, L.M., MacNeil, D., 2006.
Volcanology and sedimentology of distinct eruptive phases at the Star
kimberlite, Fort à la Corne field, Saskatchewan. Kimberlite Emplacement
Workshop, Saskatoon, SK, September 7–12, 2006.
Houghton, B.F., Smith, R.T., 1993. Recycling of magmatic clasts during explosive
eruptions — estimating the true juvenile content of phreatomagmatic volcanic
deposits. Bulletin of Volcanology 55, 414–420.
Houghton, B.F., Wilson, C.J.N., Rosenberg, M.D., Smith, I.E.M., Parker, R.J., 1996.
Mixed deposits of complex magmatic and phreatomagmatic volcanism: an
example from Crater Hill, Auckland, New Zealand. Bulletin of Volcanology
58, 59–66.
Kjarsgaard, B.A., Harvey, S.E., Zonneveld, J.P., Heaman, L., White, D., McNeil, D.,
2006. Volcanic stratigraphy, eruptive sequences and emplacement of the
140/141 kimberlite, Fort à la Corne field, Saskatchewan. Kimberlite
Emplacement Workshop, Saskatoon, SK, September 7–12, 2006.
Kjarsgaard, B.A., Leckie, D.A., Zonneveld, J.P., 2007. Discussion of “Geology and
diamond distribution of the 140/141 kimberlite, Fort à la Corne, central
Saskatchewan, Canada”, by A. Berryman, B.H. Scott Smith and B.C. Jellicoe
(Lithos v. 76, p. 99–114). Lithos 97, 99–114
Koeberl, C., Masaitis, V.L., Shafranovsky, G.I., Gilmour, I., Langenhorst, F., and
Schrauder, M., 1997, Diamonds from the Popigai impact structure, Russia:
Geology, v. 25, p. 967–970.
Leckie, D.A., Kjarsgaard, B.A., Bloch, J., McIntyre, D., McNeil, D., Stasiuk, L.,
Heaman, L., 1997. Emplacement and reworking of Cretaceous, diamond-
bearing, crater facies kimberlite of central Saskatchewan, Canada. Geological
Society of America Bulletin 109, 1000–1020.
Lefebvre, N., Kurszlaukis, S., 2008. Contrasting eruption styles of the 147 kimberlite,
Fort à la Corne, Saskatchewan, Canada. Journal of Volcanology and
Geothermal Research 174, 171–185.
Levinson, A.A., Gurney, J.J., and Kirkley, M.B., 1992, Diamond sources and
production: Past, present, and future: Gems and Gemology, v. 28, p. 234–254.
Lucas, S.B., Green, A., Hajnal, Z., White, D., Lewry, J., Ashton, K., Weber, W.,
Clowes, R., 1993. Deep seismic profile across a Proterozoic collision zone:
surprises at depth. Nature 363, 339–342
McClintock, M., Marsh, J.S., White, J.D.L., 2008. Compositionally diverse magmas
erupted close together in space and time within a Karoo flood basalt crater
complex. Bulletin of Volcanology 70, 923–946.
Navon, O., 1999, Diamond formation in the mantle, in Gurney, J.J., Gurney, J.L.,
Pascoe, M.D. and Richardson, S.H., eds., Proceedings of the 7th International
Kimberlite Conference: Cape Town, Red Roof Design, p. 584–604
Nemeth, K., White, J.D.L., Reay, A., Martin, U., 2003. Compositional variation
during monogenetic volcano growth and its implications for magma supply to
continental volcanic fields. Journal of the Geological Society 160, 523–530
Pittari, A., Cas, R.A.F., Lefebvre, N., Robey, J., Kurszlaukis, S., Webb, S., 2008.
Eruption processes and facies architecture of the Orion Central kimberlite
volcanic complex, 616 B.A. Kjarsgaard et al. / Lithos 112S (2009) 600–617
Fort à la Corne, Saskatchewan: kimberlite mass flow deposits in a sedimentary
basin. Journal of Volcanology and Geothermal Research 174, 152–170.
Scott Smith, B.H., Orr, R.G., Robertshaw, P., Avery, R.A., 1995. Geology of the Fort
à la Corne Kimberlites, Saskatchewan. Sixth International Kimberlite
Conference, Novosibirsk, Russia, abstracts volume, pp. 543–547.
Scott Smith, B.H., Orr, R.G., Robertshaw, P., Avery, R.A., 1998. Geology of the Fort
à la Corne Kimberlites, Saskatchewan. Seventh International Kimberlite
Conference, Cape Town, South Africa, abstracts volume, pp. 772–774
Sohn, Y.K., 1996. Hydrovolcanic processes forming basaltic tuff rings and cones on
Cheju Island, Korea. Geological Society of America Bulletin 108, 1199–1211.
Sohn, Y.K., Chough, S.K., 1992. The Ilchulbong tuff cone, Cheju Island, South
Koreadepositional processes and evolution of an emergent, Surtseyan-type tuff
cone. Sedimentology 39, 523–544
Sohn, Y.K., Park, K.H., 2005. Composite tuff ring/cone sequences in Jeju Island,
Korea: possible consequences of substrate collapse and vent migration. Journal
of Volcanology and Geothermal Research 141, 157–175
Thorarinsson, S., 1967. Surtsey — the New Island in the North Atlantic. Viking
Press, New York. 99pp
Vespermann, D., Schmincke, H.-U., 2000. Scoria cones and tuff rings. In:
Sigurdsson, H. (Ed.), Encyclopedia of Volcanoes. Academic Press, San Diego,
pp. 683–696.
Zonneveld, J-P., Jellicoe, B.C, McNeil, D.H., Leckie, D., Kjarsgaard, B.A., Harvey,
S.E., Marcia, K.Y., 2002. Sedimentology and stratigraphy of Cretaceous
Diamondiferous kimberlites, east-central Saskatchewan: Geological
Association of Canada Annual Convention, Saskatoon, Saskatchewan,
Abstracts, vol. 27, p. 132