Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH SDME

Dosen Pengajar:
Ir. Mukiat, Ms

DISUSUN OLEH :
Aldi Ridho Kurniawan
03021382025091
Kampus Palembang
Galena
I. Sejarah
Situs prasejarah Kincaid Mounds di Illinois, Amerika Serikat, memiliki kekayaan yang
benar-benar luar biasa. Di sana, tanahnya mengandung mineral yang bernama galena. Galena
merupakan mineral yang sering dideteksi mengandung perak dan timah. Selain itu, ada pula
kandungan lain seperti tembaga dan seng. Galena masih bisa ditemukan di Kincaid Mounds
hingga saat ini. Saat para arkeolog melakukan penggalian, mereka kerap menemukan
potongan-potongan kecil galena seukuran dadu.
Situs Kincaid Mounds diketahui dihuni oleh manusia pada periode Mississipian tahun 1050
hingga 1400. Saat itu, orang-orang memanfaakan melimpahnya galena sebagai mata
pencaharian mereka. Galena dimanfaatkan sebagai bahan pembuat bubuk glitter. Di pabrik
glitter, balok-balok galena dihancurkan menjadi bubuk halus yang berkilau.
Dengan kekayaan akan galena yang dimilikinya, lantas mengapa Kincaid Mounds justru
ditinggalkan manusia? Pertanyaan ini menggugah dua ahli paeloklimatologi dari Indiana
University - Purdue University Indianapolis, Wilson dan Broxton Bird. Berdasarkan sejarah,
Kincaid Mounds ditinggalkan manusia yang mendiaminya pada era 1400 hingga pemukim
Amerika kembali ke sana 300 tahun kemudian. Wilson dan Broxton Bird pun tertarik untuk
meneliti hubungan antara iklim dan eksodus orang dari sana.
Para peneliti kemudian mengamati inti sedimen dari Danau Avery, satu danau yang ada di
Kincaid Mounds. Dari lapisan-lapisan inti sedimen tersebut, peneliti mendapatkan informasi
mengenai kandungan timah dari tiga periode waktu: Periode Baumer (300 SM hingga 300
M), Mississippian, dan Periode Modern (sejak 1800).
Diketahui, pemukiman manusia pada periode Baumber menghasilkan polusi dari penggunaan
api untuk membersihkan area sekitar Kincaid Mounds sementara pada periode modern
polusinya disebabkan oleh bahan bakar bertimbal dan batubara.
Sementara itu, dicurigai pula para periode Mississippian terdapat timah-timah yang
mengontaminasi Danau Avery. Kandungannya bahkan mencapai 1,5 metrik ton. Saat itu,
timah masuk ke danau sebagai dampak dari proses pengolahan mineral oleh manusia.
Genesa
Proses terjadinya cebakan bahan galian bijih besi berhubungan erat dengan adanya peristiwa
tektonik pra-mineralisasi. Akibat peristiwa tektonik, terbentuklah struktur sesar, struktur sesar
ini merupakan zona lemah yang memungkinkan terjadinya magmatisme, yaitu intrusi magma
menerobos batuan tua, dicirikan dengan penerobosan batuan granitan (Kgr) terhadap Formasi
Barisan (Pb,Pbl). Akibat adanya kontak magmatik ini, terjadilah proses rekristalisasi, alterasi,
mineralisasi, dan penggantian (replacement) pada bagian kontak magma dengan batuan yang
diterobosnya.
Perubahan ini disebabkan karena adanya panas dan bahan cair (fluida) yang berasal dari
aktivitas magma tersebut. Proses penerobosan magma pada zona lemah ini hingga membeku
umumnya disertai dengan kontak metamorfosa. Kontak metamorfosa juga melibatkan batuan
samping sehingga menimbulkan bahan cair (fluida) seperti cairan magmatik dan metamorfik
yang banyak mengandung bijih. Proses terjadinya cebakan bijih besi didaerah penelitian
berkaitan dengan proses-proses tersebut diatas, dalam hal ini peristiwa tektonik, metamorfosa
dan metasomatisme kontak berperan untuk terjadinya cebakan bijih besi di daerah penelitian.
Bila dikaitkan dengan batuan yang tersingkap didaerah penelitian yaitu batuan metamorfosa
seperti marmer yang dulunya merupakan batugamping, maka dapat disimpulkan bahwa
terbentuknya bijih karena terjadinya proses metamorfosa pada batugamping. Kemudian
akibat proses magmatisme pada batugamping terjadi proses penggantian (replacement)
sehingga larutan yang mengandung mineral bijih terendapkan bersamaan dengan
terbentuknya batuan metamorfosa (marmer).
Setelah proses mineralisasi (pasca-mineralisasi), terjadi kembali peristiwa tektonik setempat
yang membentuk sesar mendatar dan sesar normal, struktur tersebut akan membentuk
kembali geometri dari cebakan mineral atau akan terjadi dislokasi.

Mineral utama, ikutan dan rumus kimianya

- Mineral utama : Timbal (Pb)


- Mineral ikutan : Sulfur (S)
- Rumus kimia : PbS

Sifat fisik dan Kimia


Galena memiliki warna perak, kilap logam cerah, memiliki berat jenis tinggi (7,4-7,6) .
Galena cukup lembut dengan kekerasan 2.5+ Skala Mohs. Galena mempunyai cerat abu-abu
hingga hitam dan kristal galena pada umumnya berbentuk kubus ataupun oktahedron.

Penambangan
Metode penambangan galena umumnya menggunakan peledakan atau membuka singkapan
dengan alat berat kemudian mengambil secara manual. Galena juga merupakan salah satu
mineral yang cukup berbahaya. Kandungan belerang dalam galena membuat mineral ini
sangat rapuh dan reaktif untuk pengobatan kimia. Jika seseorang mengalami kontak dengan
Galena dapat menghadapi risiko tinggi keracunan dengan mineral dan debu yang mematikan.
Jika diekstrak, konten dari mineral ini akan berdampak pada lingkungan dan menimbulkan
ancaman kesehatan.

Manfaat dan Penggunaan


Galena adalah mineral yang sangat penting karena berfungsi sebagai bijih untuk sebagian
besar produksi timbal di dunia. Galena juga merupakan bijih yang signifikan dari perak.
Kegunaan timbal paling penting saat ini adalah dalam baterai timbal. Sebuah baterai khusus
mengandung sekitar 20 pon timbal dan harus diganti setiap empat atau lima tahun. Baterai
timbal juga digunakan sebagai sumber pasokan listrik darurat untuk jaringan komputer,
fasilitas komunikasi, dan sistem penting lainnya. Timbal juga merupakan salah satu logam
yang digunakan dalam sistem penyimpanan energi yang terkait dengan pembangkit listrik
dan kendaraan hybrid.

Tempat terdapat (Indonesia dan dunia)


Daerah sebaran galena, antara lain berada di :
 Nangroe Aceh Darussalam (Aceh Timur)
 Pasaman (Sumatera Barat)
 Ponorogo (Jawa Timur)
 Wonogiri (Jawa Tengah)

 Carolina dan Linares (Spanyol)

 Australia dll

Perusahaan di Indonesia
 PT. BCMG Tani Berkah

 PT Cakra Mineral Tbk (CKRA)

 PT Arta Sumba dll


Pemasaran
Pada saat pemasaran galena harus dipisahkan dari mineral logam dan unsur tanah jarang
lainnya. Logam diperoleh sebagai produk sampingan dalam ekstraksi itrium secara komersial.
Vanadium
Sejarah

Vanadium ditemukan pertama kali oleh seorang ahli mineral (mineralogist) asal Meksiko
bernama Andrés Manuel del Río, pada tahun 1801, yang ia namai erythronium, karena ia
menemukannya pada sebuah batu mineral berwarna kemerah-merahan yang diberi nama
vanadinite. Lalu seorang ahli kimia Swedia menyempurnakan temuan del Río, dan kemudian
diberi nama Vanadium.

Ganesa
Vanadium tidak pernah ditemukan secara murni dialam. sering ditemukan bersenyawa
dengan 65 mineral yang berbeda. Mineral-mineral tersebut seperti patronit, , vanadinite,
carnotit dan bauksit. Vanadium ini terbentuk pada endapan yang mengandung carbon, seperti
minyak bumi,batubara maupun pasir tar.

Mineral utama, ikutan dan rumus kimia


Salah satu senyawa yang mengandung vanadium antara lain vanadium pentaoksida (V2O5),
yang digunakan sebagai katalis dalam pembuatan asam sulfat dan anhidrida maleat, serta
dalam pembuatan keramik. Vanadium juga merupakan Logam mulia yang cukup keras,
Logam ini hanya bisa ditemukan di tempat-tempat tertentu, seperti pada alga atau ganggang,
kerang, dan kepiting.

Sifat fisik dan kimia


Sifat fisik: Vanadium berwarna putih kelabu yang lembut dan mulur.Mempunyai daya tahan
kakisan yang baik terhadap alkali, asid sulfurik dan asid hidroklorik.

Sifat kimia
Sifat kimia: fase solid
Titik lebur 2183 K (1910 °C, 3470
°F)
Titik didih 3680 K (3407 °C, 6165
°F)
Kepadatanmendekati s.k. 6.0 g/cm3
saat cair, pada t.l. 5.5 g/cm3
Kalor peleburan 21.5 kJ/mol
Kalor penguapan 459 kJ/mol
Kapasitas kalor molar 24.89 J/(mol·K)

Penambangan
Vanadium dapat ditemukan pada sekitar 65 mineral yang berbeda,seperti magnetit,
vanadinin, karnotit, dan patronit. Dia juga bisa ditemukan di batuan fospat dan beberapa
minyak mentah. Untuk mendapatkan nya, ore dipanaskan dengan tambahan karbon dan
klorin untuk menghasilkan vanadium trikloria, yang kemudian dipanaskan dengan
magnesium pada atmosfer argon.

Manfaat (Penggunaan)

Hal ini dicampur dengan logam lain untuk membuat paduan yang sangat kuat dan tahan lama
yang digunakan dalam bahan bangunan, alat, instrumen bedah, mata air dan mesin jet.
Vanadium pentoksida (V2O5) digunakan sebagai katalis dalam pembuatan asam sulfat,
pewarna dan warna-fixer. Kaca dilapisi dengan vanadium dioksida (VO2) dapat memblokir
radiasi infra merah (dan bukan cahaya) pada beberapa suhu tertentu.

Tempat terdapat (Indonesia dan dunia)

Di Dunia : Sebanyak 98% bijih vanadium ditambang dari afrika selatan, rusia dan china.

Perusahaan Tambang di Indonesia


Tidak ada di Imdonesia. Mungkin yang paling dekat adalah di Australia yaitu Atlantic ltd

Pemasaran
Vanadium dijual dalam bentuk logam dengan harga US$23/kilogram

Anda mungkin juga menyukai