PENDAHULUAN
1
menemkan batuan asal intan. Meskipun semula Koolhoven 1936 menduga
asalnya dari Breksi Pemali, tetapi hingga saat ini pendapat itu belum dapat
diyakini oleh semua orang. Intan ternyata tidak hanya ditemukan dalam endapan
Pleistosen (dahulu disebut Diluvium), tetapi juga dalam lapisan berumur Eosen
bahkan dalam Formasi Manunggul yang berumur Kapur Atas. Dengan demikian
jelas intan setidaknya berumur Pra-Manunggal. Hingga kini intan digali dari
endapan sungai berumur Pleistosen hingga sekarang yang terdiri dari ukuran
kerakal sampai lanau. Dengan makalah ini maka akan membahas lebih lanjut
tentang intan mulai dari genesanya, eksplorasi, penambangan, pengolahan,
pemanfaatannya, dan prospek pengembangannya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. GENESA INTAN
Intan termasuk dalam kelompok bahan galian yang terbentuk secara alami
di kedalaman tertentu dari permukaan bumi. Intan terbentuk pada kedalaman 100
mil (161 km) di bawah permukaan bumi, pada batuan yang cair pada bagian
mantel bumi yang memiliki temperature dan tekanan tertentu yang
memungkinkan untuk merubah (mineral) carbon menjadi intan.
3
hingga ke atas permukaan kerak bumi dengan cepat ketika erupsi terjadi. Jenis
batuan yang mengandung intan adalah xenolith.
4
2.1.4. Diamond Formed in Space
Keterdapatan intan juga ditemukan pada meteorit. Para ahli berpendapat
intan tersebut terbentuk di luar angkasa akibat tabrakan sesama asteroid atau
kejadian lainnya. Intan pada meteorit sangat kecil dan tidak cocok untuk diolah
secara komersil.
Intan juga dapat ditemukan di dasar sungai sebagai endapan yang kita sebut
sebagai endapan intan alluvial, pada dasarnya intan type alluvial juga berasal dari
pipa Kimberlite purba yang kemudian mengalami proses geologi lanjutan berupa
pengangkutan oleh air atau glacier yang berlangsung pada jutaan-milyar tahun
yang lalu, sehingga intan-intan yang berasal dari pipa kimberlite tersebut terbawa
bermil-mil jauhnya dari tempat asalnya dan kemudian terendapkan di dasar
sungai. Intan ditemukan di alam dalam bentuk batu yang masih kasar, sehingga
harus melalui beberapa proses terlebih dahulu agar tercipta sebagai perhiasan
yang berkilau untuk kemudian menjadi barang yang komersil.
5
2.1.5. LOKASI KETERDAPATAN INTAN
6
2.2. KEGIATAN PERTAMBANGAN
7
2.2.5. Lubang Tambang dengan Pompa Semprot
8
antara satu sampai setengah meter sedangkan lubang dalam dapat mencapai
sepuluh meter atau lebih. Untuk menghancurkan tanahnya dilakukan dengan
digali dengan tenaga manusia. Pemisahan tanah dengan intan dilakukan
dengan dulang (lingganan) yang terbuat dari kayu. Selanjutnya dulang yang
telah berisi material tersebut diputar-putar (dilenggang) dalam air sehingga
sedikit demi sedikit material dari dalam diulang terbuang keluar dari dulang
terbawa oleh pusaran air yang timbul akibat proses putaran tersebut, setelah
atau sesaat pendulang melakukan proses tersebut kemudian mengamati sisa
material yang berada dalam dulang, apakah terdapat intan atau tidak. Hal
tersebut dilakukan begitu seterusnya sampai material yang berada dalam
dulang terbuang habis dari dulang.
9
Proses Penggosokkan Intan Menggunakan Scaif
Gergaji Intan
10
Intan Sebelum Diolah
2. Intan industri atau intan sintetis digunakan sebagai alat pemotong dan
pemoles misalnya sebagai mata gergaji, mata pahat bor, pemotong kaca.
11
2.5.2. Pahat Mata Bor
12
pengrajinan sama sekali, di Eropa, batu mulia tersebut kemudian akan dipotong
menjadi berlian dan dijual kembali dengan harga puluhan kali lipat.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Intan termasuk dalam kelompok bahan galian yang terbentuk secara alami
di kedalaman tertentu dari permukaan bumi. Intan terbentuk pada kedalaman 100
mil (161 km) di bawah permukaan bumi. Intan terbentuk berdasarkan empat teori
yaitu :
1. Deep Source Eruption.
2. Subduction Zone Diamonds.
3. Asteroid Impact Diamonds.
4. Diamond Formed in Space.
Intan banyak ditemukan di daerah di Indonesia antara lain Riau, Kalimantan
Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.
Metode eksplorasi yang digunakan untuk intan adalah dengan pemetaam
geologi dan pengambilan contoh tipe paritan tegak dengan pemilihan daerah
endapan intan yang kemudian dilakukan perhitungan kadar intan. Metode
penambangan dilakukan dengan dua metode yaitu metode penambangan modern
dilakukan dengan bantuan alat pompa semprot untuk membuat lubang tambang
dan metode penambangan tradisional dimana masih menggunakan peralatan
tradisional seperti cangkul untuk menggali lubang tambang.
Pengolahan intan dilakukan dengan sederhana yaitu dibersihkan kemudian
digosok dengan menggunakan alat scaif sehingga memberikan efek berkilau pada
intan, setelah digosok, untuk membentuk intan digunakan alat gergaji intan.
Pemanfaatan intan dimanfaatkan berdasrkan jenisnya yaitu intan mulia atau intan
permata digunakan untuk perhiasan sedangkan intan industri atau intan sintetis
digunakan sebagai alat pemotong dan pemoles misalnya sebagai mata gergaji,
mata pahat bor, pemotong kaca. Intan dalam bentuk perhiasan banyak dipasarkan
umumnya kota-kota di Pulau Jawa, seperti Surabaya, Semarang, Jakarta,
Bandung, dan Surakarta. Banyak juga pedagang batu permata dari berbagai
negara lain, seperti dari India, Birma, Thailand, Singapura, Afrika Selatan,
13
Malaysia, bahkan dari negara Eropa datang untuk membawa bahan baku batu
intan. Beberapa pendulang intan bahkan memilih untuk mengekspor intan mentah
langsung tanpa melalui proses pengrajinan sama sekali, di Eropa, batu mulia
tersebut kemudian akan dipotong menjadi berlian dan dijual kembali dengan
harga puluhan kali lipat.
3.2. SARAN
Perlu adanya perhatian pemerintah setempat terhadap para pendulang intan
agar intan yang di temukan bisa di olah terlebih dahulu sehingga intan tidak di
ekspor dengan harga yang rendah akibat dari intan yang masih berbentuk bahan
mentah.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pusakaindonesia.org/kemilau-intan-bertaburan-di-martapura/
http://new.wongkentir.blogdetik.com/2014/10/20/berburu-intan-di-martapura
http://bubulemon.blogspot.com/2013/07/bahan-galian-industri-batu-mulia.html
http://www.diva-mutiaralombok.com/news/36/Jenis-dan-harga-batu-Intan-berlian-Diamond
http://planetcopas.blogspot.com/2012/08/proses-terbentuknya-intan.html
http://aimasturoh.blogspot.com/
http://yusufprdpt.blogspot.com/2014/12/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
http://www.slideshare.net/edypuitis/penelitian-tambang-intan-dengan-pengambilan-contoh-
tipe-paritan-tegak-di-daerah-pleihari-dan-sekitarnya-kalimantan-selatan
http://redrubyready.blogspot.com/2011/03/kota-intan-martapura.html
http://infotambang.com/kisah-martapura-si-kota-berlian-p225-119.htm
14