Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ILMU LINGKUNGAN

SUMBER DAYA MINERAL

Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.

Hanifah Nurkhasanah (15312241001)


Annisa Zulfah
(15312241018)
Farida Miftakhul J
(15312241027)
Arum Ika Pratiwi
(15312241029)

PRODI PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di alam ini tersedia berbagai jenis sumber daya alam yang sangat bermanfaat bagi
manusia, baik berupa sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam non hayati.
Sumber daya alam hayati adalah sumber daya alam yang bahan atau materinya berupa
jasad hidup seperti hewan dan tumbuhan. Sedangkan sumber daya alam non hayati
adalah sumber daya alam yang materinya berupa benda mati seperti benda padat, cair,
dan gas. Kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya alam hayati antara lain adalah
kegiatan dalam bidang kehutanan, pertanian, peternakan, an perikanan. Sedangkan
kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya alam non hayati adalah pertambangan
mineral, tanah, batuan, minyak dan gas alam, energy dan lain lain.
Sudah sejak dahulu berbagai jenis smber daya alam tersebut menjadi tumpuan
pendapatan berbagai Negara di dunia, termasuk Indonesia. Salah satu sumber daya alam
yang banyak terdapat di Indonesia adalah sumber daya mineral. Sumber daya mineral
termasuk dalam sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan terbentuk melalui
proses yang panjang. Ketika mineral habis, maka tidak ada penggantinya. selain itu,
pemanfaatan sumber daya mineral yang berlebihan tanpa memperhatikan keselamatan
lingkungan juga akan menimbulkan dampak bagi alam ini. Untuk itu, pemanfaatan
mineral harus dilakukan dengan sebaik baiknya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari sumber daya mineral ?
2. Apa saja komponen yang terdapat dalam sumber daya mineral ?
3. Bagaiman klasifikasi sumber daya mineral ?
4. Bagaimana ketersediaan sumber daya mineral di alam ?
5. Bagaimana pemanfaatan sumber daya mineral oleh manusia ?
6. Bagaimana langkah langkah pemanfaatan sumber daya mineral ?
7. Apa saja masalah atau dampak yang muncul terkait sumber daya mineral ?
8. Bagaimana usaha untuk mengatasi dampak atau masalah yang muncul ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari sumber daya mineral
2. Mengetahui komponen yang terdapat dalam sumber daya mineral
3. Mengetahui klasifikasi sumber daya mineral
4. Mengetahui ketersediaan sumber daya mineral di alam
5. Mengetahui pemanfaatan sumber daya mineral oleh manusia
6. Mengetahui langkah langkah pemanfaatan sumber daya mineral

7. Mengetahui masalah atau dampak yang muncul terkait sumber daya mineral
8. Mengetahui usaha untuk mengatasi dampak atau masalah yang muncul

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sumber Daya Mineral
Sumber daya alam mineral adalah bahan bahan galian yang didalamnya
terkandung unsur-unsur kimia seperti mineral, bijih dan lain sebagainya.
B. Komponen Sumber Daya Mineral
Setiap jenis sumber daya mineral mengandung komponen yang berbeda beda, namun
secara umum komponen yang dimiliki sumberdaya mineral adalah berbagai unsur kimia
antara lain elemen native, sulfida (termasuk garamsulfo), oksida, hidroksida, halide,
karbonat, nitrat, borat, iodat, sulfat khromat, molibdat dan tungsat silikat
C. Klasifikasi Sumber Daya Mineral
Terdapat tiga jenis sumberdaya mineral jika dilihat dari bentuknya, yaitu
1. Sumberdaya mineral berbentuk padat
Misalnya, emas, perak, tembaga dan lain lain.
2. Sumberdaya mineral berbentuk cair
Misalnya minyak bumi, yodium dan lain lain
3. Sumberdaya mineral berbentuk gas
Misalnya gas alam
D. Ketersediaan Sumber Daya Mineral
1. Minyak bumi
Proses pembentukan minyak bumi memerlukan waktu jutaan tahun. Minyak bumi
berasal dari mikroplankton yang terdapat di danau, teluk, rawa, dan laut yang
dangkal. Sesudah mati, mikroplankton berjatuhan dan mengendap di dasar-dasar
kemudian bercampur dengan lumpur sapropelium. Tekanan dari lapisan-lapisan atas
dan pengaruh magma yang mengakibatkan terjadinya proses destilasi yang
menghasilkan minyak bumi.
2. Gas Alam
Gas alam merupakan campuran beberapa hidro karbon dengan kadar karbon yang
kecil, terutama metan, propan dan butan yang digunakan sebagi bahan bakar.
Terdapat dua macam gas alam cair yang diperdagangkan yaitu Liquified Natural atau
gas alam cair (LNG) dan Gas Liquified Petroleum Gas atau gas minyak bumi cair
(LPG), dipasarkan dengan nama elpiji dengan tabung gas. Elpiji ini yang digunakan
untuk bahan bakar kompor gas dan pemanas lainnya. Daerah persebarannya di Arun,

NAD (Sumatera), Kamojang (Jawa Timur), Bontang dan Kalimantan Timur


(Kalimantan).
3. Batu bara
Sebagian besar batu bara berasal dari tumbuh-tumbuhan tropis masa
prsejarah/masa karbon. Tumbuhan tersebut tertimbun hingga berada di dalam lapisan
batuan sedimen. Proses pembentukan batu bara disebut inkolen (proses pengarangan)
yang terjadi mejadi dua (proses biokimia dan proses metamorfosis). Proses biokimia
adalah proses pembentukan batu bara yang dilakukan oleh bakteri anaerob sehingga
sisa-sisa tumbuhan yang menjadi keras karena beratnya sendiri, tidak ada kenaikan
suhu dan tekana. Proses ini menyebabkan tumbuh-tumbuhan menjadi gambut (turf).
Proses metamorfosis merupakan proses yang terjadi karena pengaruh tekanan dan
suhu yang tinggi dan berlangsung lama. Dan proses ini tidak ada bakteri lagi. Daerah
persebaran batu bara di Indonesia yaitu di Sumatera bagian tengah, Ombilin (Sawah
Lunto), Sumatera bagian selatan, Bukit Asam (Sumatera), di daerah Mahakam,
Kalimantan bagian tenggara di Pulau Laut (Kalimantan).
4. Tanah liat
Tanah liat merupakan tanah yang mengandung lempung (65%), butir-butirnya
sangat halus sehingga rapat dan sulit menyerap air. Persebaran tanah liat ini terdapat
di dataran rendah seperti di Pulau Jawa.
5. Kaolin
Kaolin yang disebut oleh masyarakat tanah lempung putih atau tanah liat putih
merupakan endapan residual atau dapat pula terjadi sebagai akibat proses pelapukan
dan hydrothermal alterasi pada batuan beku yang banyak mengandung feldspar
dimana mineral potassium alumunium silikat dan feldspar dirubah menjadi kaolin.
Persebarannya terdapat di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kalimantan, Jawa,
Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Maluku.
6. Batu kapur

Batu kapur terbentuk dari pelapukan makhluk hidup laut, seperti karang dan
sarang binatang laut. Batu kapur ini banyak terdapat di Pulau Sumatera dan Pulau
Jawa.
7. Pasir kuarsa
Pasir kuarsa terdapat sebagai endapan sedimen, berasal dari rombakan batuan
yang mengandung silicon dioksida seperti granit, riolit, granodiorit. Endapan pasir
kuarsa terjadi setelah melalui proses transfortasi, sortasi dan sedimentasi . oleh sebab
itu endapan pasir kuarsa dialam tidak pernah didapatkan dalm keadaan murni.
Sekalipun ada di alam biasanya sudah tercampunr dengan lempung, feldspar,
magnetit dsb. Persebarannya terdapat di Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, Timurdan
Selatan juga Sulawesi dan Papua.
8. Pasir besi
Pasir besi berasal dari batuan pasir yang banyak mengandung zat besi. Persebaran
pasir besi yaitu di pantai seltan Wates, Kulon Progo bagian barat sampai ke timur
Cilacap (Pulau Jawa).
9. Marmer/batu pualam
Marmer/batu pualam merupakan batu kapur yang telah berubah bentuk menjadi
batuan yang sangat indah setelah digosok dan dilicinkan.
10. Batu aji/batu akik
Batu aji/batu akik merupakan mineral yang cukup keras. Warna batu aji ini
bermacam-macam seperti merah, hijau, biru, ungu, putih, kuning dan hitam. Batu ini
banyak digunakan untuk perhiasan. Batu akik banyak ditemukan di daerah
pegunungan dan di sekitar aliran sungai. Banyak terdapat di daerah seperti Pulau
Jawa.
11. Bauksit

Bauksit terjadi dari hasil pelapukan prafis yang efektif pada batuan beku yang
kaya akan alumina. Bauksit merupakan bahan dasar pembuatan alumunium.
Persebaran bauksit adalah di Pulau Bintan, Loban, Tanjung Saluh, Pulau Kijang,
Angkut, Tembeling, Kelong dan Koyan (Riau), Pulau Singkep, Bangka Belitung,
daerah Kapuas dan Tayun (Kalimantan Barat).
12. Timah
Timah dapat dibedakan menjadi dua yaitu timah primer dan timah sekunder
(alluvial). Timah primer merupakan timah yang mengendap pertama kali pada batuan
granit, sedangkan timah sekunder adalah timah yang sudah berpindah dari tempat
asalnya akibat proses pelapukan dan erosi. Persebaran timah yaitu di Pulau Bangka,
Belitung, Singkep, Bangkinang, Riau daratan, dan lepas pantai Pulau Tujuh (Pulau
Sumatera).
13. Nikel
Nikel terbentuk karena proses pelapukan dan pencucian oleh air hujan pada
batuan peridotit yang massif. Hasil pelapukan kemudian teronggok di permukaan
sebagai mineral-mineral. Mineral ini mengandung nikel. Daerah persebaran nikel
terdapat di Soroako, Bulubulang, Pamaloa Utara, dan Pamaloa Selatan (Sulawesi
Tenggara).
14. Tembaga
Tembaga berasal dari larutan cair magma yang kemudian menyusup dan mengisi
celah-celah pada patahan (diaklas). Tembaga dalam jumlah kecil merupakan hasil
sampingan dalam penambangan emas dan perak. Persebarannya di Tembagapura
(Papua/Irian Jaya), Cikotok, Cirotan dan Palasari (Jawa).
15. Emas dan perak
Emas dan perak merupakan logam mulia. Pertambangan emas dan perak di
Indonesia

dilakukan

dengan

cara

pertambangan

secara

terbuka,

dan

mengeruk/mendulang pasir/lumpur sungai yang mengandung emas. Daerah

persebaran di Pulau Jawa yaitu: Cikotok (Jawa Barat), dan daerah Rejang Lembong
(Bengkulu).
16. Mangan
Mangan merupakan hasil pengendapan di daerah danau dan pantai yang terjadi
pada zaman tersier. Daerah persebaran magma terdapat di Karangnunggal dan
Tasikmalaya bagian selatan (Jawa Barat), Kliripan dan Kulon Progo (Yogyakarta)
serta di sekitar Martapura (Kalimantan).

E. Pemanfaatan Sumber Daya Mineral oleh Manusia


Sejak lama sumber daya mineral menjadi tumpuan pendapatan atau devisa Negara
Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena jumlah cadangan mineral yang kita miliki cukup
besar dan jenisnya juga beragam. Indonesia telah cukup lama memanfaatkan sumberdaya
mineralnya. Pada jaman colonial, para penjajah ikut menikmati kekayaaan sumberdaya
tersebut. Kini perusahaan perusahaan asing juga masih menikmati kekayaan sumberdaya
mineral di Indonesia.
Walaupun tergolong melimpah, pemanfaatan sebagian sumberdaya mineral di
Indonesia masih tergolong renadah. Sebagai contoh, produksi batu bara Indonesia baru
mencapai 149 juta ton pada tahun 2005 lalu atau hanya 2,1% dari cadangan sebesar 6,98
miliar ton. Produksi tembaga tahun 2005 hanya mencapai 1,041 juta ton atau 2,5 % dari
cadangan yang 41,5 juta ton, produksi ema 130,6 ton atau 4,1% dari cadangan emaa
primer sebesar 3.156 ton, dan perak 320,59 ton atau 2,8% dari cadangan 11.417 ton.
1. Keuntungan
Secara umum, sumberdaya mineral memiliki manfaat sebagai berikut.
a. Sumber energi atau bahan bakar, misalnya gas dan minyak bumi serta batu bara
b. Bahan berbagai jenis industry, seperti industry pesawat, kendaraan bermotor,
persenjataan dan lain lain
c. Bahan kontrusksi, seperti rumah, jalan, jembatan dan lain lain
d. Bahan pembuatan perhiasan seperti emas, intan dan lain lain.
Sedangkan secara spesifik, manfaat dari masing masing sumber daya
mineral adalah sebgai berikut
a. Sebagai perhiasan
1) Kalsit, dalam bentuk pualam atau aventurine.

2) Serpentin, yang hijau atau hijau kekuning-kuningan paling banyak digunakan.


3) Lazurit, merupakan mineral utama dalam lapis lazuli, berwarna biru tua.
4) Rhodonit, banyak dipakai karena warnanya merah muda.
5) Gips, yang digunakan adalah varitas alabaster dan satin spar.
6) Yade, dapat berupa mineral jadeit (sejenis piroksen) atau nephrit (salah satu
jenis amphibole). Mengingat sifatnya yang keras dan warnanya banyak
digunakan sebagai bahan ukiran, di RRC banyak digunakan sebagai bahan
dalam pembuatan barang ukiran (batu giok).
b. Untuk Pembuatan Kapur dan Semen
1) Kalsit, dalam batuan kapur digunakan sebagai bahan dalam industri semen.
2) Gips, digunakan dalam bentuk bubuk gips sebagai pelapis penyangga bagi
pasien cidera patah tulang, sebagai campuran bahan dalam industri semen.
3) Suatu mineral dapat kita jadikan sebagai bahan penggosok dengan
menimbang kekerasan dan bentuk permukaannya. Seperti intan (kekerasan
10), korund (kekerasan 9), kwarts (kekerasan 7), diatomit dan lainnya.
c. Untuk Campuran atau FLUX
1) Kalsit, digunakan dalam proses peleburan.
2) Flourit, digunakan dalam industry baja.
3) Kwarts, digunakan dalam peleburan tembaga.
d. Untuk Bahan Tahan Api
1) Magnesit,yang telah dipanasi dan mengandung kurang dari 1 % CO2 banyak
digunakan untuk pembuatan batu bata yang tahan api.
2) Dolomit, seperti pada magnesit tetapi lebih murah harganya (mengandung
CO3).

3) Kyanit, Andalusit, Dumortierit, banyak digunakan untuk pembuatan porselin


yang tahan suhu tinggi, seperti untuk pembuatan busi, untuk kepentingan
laboratorium dan lain-lain.
4) Grafit, yang dicampur bahan lempung tahan api dimana banyak digunakan
dalam industry baja, dalam bentuk cetakan atau cawan-cawan.
e. Untuk Alat Optik dan Ilmu Pengetahuan
1) Kwarts
dalam bentuk komparator bagi perlengkapan mikroskop polarisasi.
untuk perlengkapan di radio mengingat sifat piezoelektrisitetnya.
untuk pembuatan lampu.
2) Flourit
untuk pembuatan lensa-lensa guna menghindari adanya aberasi sferis dan
aberasi chromatis (spherical and chromatical aberation).
untuk alat optic terutama untuk pembuatan prisma prisma bagi spektograf
karena memerlukan bahan yang dapat meneruskan sinar ultra violet dan infra
merah.
3) Kalsit : untuk pembuatan prisma nikol guna mendapatkan cahaya tertutup
lurus dalam mikroskop polarisasi.
4) Gips: untuk pembuatan komparator gips digunakan varitas SELENIT.
5) Mika : untuk pembuatan komparator mika.
6) Turmalin : untuk alat yang berguna untuk mendapatkan cahaya tertutup lurus
karena penyerapan selektif.
f. Untuk Pembuatan Pupuk Buatan
1) Apatit dan Collophanit, banyak dipertambangkan untuk pembuatan pupuk
yang mengandung fosfor.

2) Sylvit, untuk pembuatan pupuk yang mengandung kalium.


3) Sodaniter, untuk pembuatan pupuk yang mengandung nitrogen.
4) Kalsit, yang berupa batuan kapur untuk menetralkan tanah-tanah yang asam
seperti tanah gambut.
5) Gips, digunakan sebagai bahan perekat untuk daerah-daerah yang kering.
g. Untuk Pewarna
Limonit (berwarna kuning atau coklat) dan Hematit (yang berwarna merah)
banyak digunakan untuk pemberian warna pada cat plaster, karet, dan lain-lain.
Oker kuning ialah limonit yang tercampur lempung dan bahan kwarts, warna oker
akan lebih tua kalau kadar oksida besinya lebih tinggi. Yang digunakan ialah
jenis-jenis yang lunak, karena harus dihaluskan terlebih dahulu sebelum
digunakan.
h. Untuk Industri Kimia
1) Halit, sebagai penghasil Na dan Cl serta untuk pembuatan macam-macam
soda seperti bikarbonat, caustic soda dll.
2) Belerang, banyak digunakan untuk pembuatan asam belerang, pupuk,
insektisida dll.
3) Lithium, digunakan di kalangan farmasi seperti pembuatan air-lithium (lithis
water). Khlorida dan fluoridanya digunakan sebagai flux, hidroksidanya untuk
pabrik krayon, boratnya untuk gigi palsu dll.
4) Borax dan Asam Borax, digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan
borax dan asam borax.
5) Strontium, banyak digunakan di pabrik-pabrik gula biet, pabrik petasan.
2. Kerugian
Wlaupun masih rendah pemanfaatannya,namun dampak negative dari usaha
tersebut cukup besar, yaitu

a. Sumberdaya mineral yang digali dan ditambang terus menerus mengakibatkan


cadangannya berkurang. Akibatnya pasokan sumberdaya alam mineral juga
berkurang dan harganya semakin mahal
b. Aktivitas penggalian mengakibatkan kerusakan pada lahan. Lahan lahan bekas
galian seringkali hanya dibiarkan tanpa dilakukan perbaikan, sehingga
menyebabkan tingginya laju erosi.
c. Munculnya konflik social dalam penguasaan lahan
d. Lokasi pertambangan kadang berada ditengah hutan, sehingga merusak ekosistem
hutan.
e. Tercemarnya sungai dan wilayah perairan lainnya oleh bahan bahan kimia
berbahaya dan beracun dari proses pengolahan hasil galian.
F. Langkah langkah pemanfaatannya
G. Masalah atau Dampak yang Muncul Terkait Sumber Daya Mineral
1. Sumberdaya mineral yang digali dan ditambang terus menerus mengakibatkan
cadangannya berkurang. Akibatnya pasokan sumberdaya alam mineral juga
berkurang dan harganya semakin mahal
2. Aktivitas penggalian mengakibatkan kerusakan pada lahan. Lahan lahan bekas galian
seringkali hanya dibiarkan tanpa dilakukan perbaikan, sehingga menyebabkan
tingginya laju erosi.
3. Munculnya konflik social dalam penguasaan lahan
4. Lokasi pertambangan kadang berada ditengah hutan, sehingga merusak ekosistem
hutan.
5. Tercemarnya sungai dan wilayah perairan lainnya oleh bahan bahan kimia berbahaya
dan beracun dari proses pengolahan hasil galian.
H. Usaha untuk Mengatasi Dampak atau Masalah yang Muncul
1. Menyebarluaskan budaya hemat energy dan sumberdaya kepada masyarakat luas
2. Mensosialisasikan upaya pengurangan konsumsi (reduce), penggunaan ulang (reuse),
dan daur ulang (recycle) terhadap barang barang yang berasal dari mineral
3. Melakukan penelitian dan pengembangan energy alternative seperti biogas, biofuel,
angin, sinar matahari, ombak, arus dan lain lain.
4. Mendorong pemanfaatan energy alternative secara luas dimasyarakat.

BAB III
KESIMPULAN
1. Sumber daya alam mineral adalah bahan bahan galian yang didalamnya terkandung unsurunsur kimia seperti mineral, bijih dan lain sebagainya.
2. Komponen penyusun sumberdayamineral antara lain elemen native, sulfida (termasuk
garamsulfo), oksida, hidroksida, halide, karbonat, nitrat, borat,

iodat, sulfat khromat,

molibdat dan tungsat silikat


3. Klasifikasi sumberdaya mineral berdasarkan bentuknya yaitu
a. Sumberdaya mineral berbentuk padat
b. Sumberdaya mineral berbentuk cair
c. Sumberdaya mineral berbentuk gas
4. Ketersediaan sumber daya mineral antara lain emas, perak, tembaga, nikel, timah putih,
timah hitam, aluminium, besi, mangan, chromit, minyak bumi, gas bumi, batu bara, yodium,
berbagai garam, berbagai mineral industri (asbes, bentonit, zeolit, belerang, fosfat, batu
gamping), batu mulia termasuk intan, dan bahan bangunan.
5. Pemanfaatan sumber daya mineral
a. Sumber energi atau bahan bakar, misalnya gas dan minyak bumi serta batu bara
b. Bahan berbagai jenis industry, seperti industry pesawat, kendaraan bermotor, persenjataan
dan lain lain
c. Bahan kontrusksi, seperti rumah, jalan, jembatan dan lain lain
d. Bahan pembuatan perhiasan seperti emas, intan dan lain lain.
6. Langkah langkah pemanfaatan
7. Masalah atau Dampak yang Muncul Terkait Sumber Daya Mineral
a. Sumberdaya mineral yang digali dan ditambang terus menerus mengakibatkan
cadangannya berkurang. Akibatnya pasokan sumberdaya alam mineral juga berkurang
dan harganya semakin mahal
b. Aktivitas penggalian mengakibatkan kerusakan pada lahan. Lahan lahan bekas galian
seringkali hanya dibiarkan tanpa dilakukan perbaikan, sehingga menyebabkan tingginya
laju erosi.
c. Munculnya konflik social dalam penguasaan lahan
d. Lokasi pertambangan kadang berada ditengah hutan, sehingga merusak ekosistem hutan.
e. Tercemarnya sungai dan wilayah perairan lainnya oleh bahan bahan kimia berbahaya dan
beracun dari proses pengolahan hasil galian.
8. Usaha untuk Mengatasi Dampak atau Masalah yang Muncul
a. Menyebarluaskan budaya hemat energy dan sumberdaya kepada masyarakat luas
b. Mensosialisasikan upaya pengurangan konsumsi (reduce), penggunaan ulang (reuse), dan
daur ulang (recycle) terhadap barang barang yang berasal dari mineral

c. Melakukan penelitian dan pengembangan energy alternative seperti biogas, biofuel,


angin, sinar matahari, ombak, arus dan lain lain.
d. Mendorong pemanfaatan energy alternative secara luas dimasyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.Sumberdaya Alam. diunduh pada Minggu, 10 April 2016 pukul 15.12 WIB.
Mutas, Ahmad Maulana. 2014. Makalah Geologi Fisik.Makasar : Universitas Hasanudin
diunduh pada Minggu, 10 April 2016 pukul 14.28 WIB.
www.bimbingan.org/sumber-daya-mineral.htm

Anda mungkin juga menyukai