Anda di halaman 1dari 24

1

PERTEMUAN 2

TEORI PERMINTAAN, PENAWARAN DAN


KESEIMBANGAN PASAR

Teori permintaan menerangkan tentang sifat dari pada permintaan


pembeli atas suatu barang, atau dapat juga dikatakan permintaan adalah
keinginan konsumen membeli suatu barang atau jasa pada berbagai tingkat
harga selama periode waktu tertentu.

A. Penggolongan permintaan.
Secara umum penggolongan permintaan dapat dibedakan berdasarkan
1. Daya beli : dilihat dari sudut daya beli, maka permintaan dapat dipilah
menjadi :
a. Permintaan Potensial : yaitu permintaan yang belum disertai atau
didukung dengan daya beli. Jadi masih dalam bentuk keinginan
semata (desire).
b. Permintaan Efektif : yaitu permintaan yang sudah didukung oleh
daya beli.
2. Konsumernya : dilihat dari sudut konsumernya maka permintaan dapat
dibagai menjadi :
a. Permintaan Individual : yaitu suatu kurva atau tabel yang
menunjukkan jumlah barang yang untuk setiap satuan waktu ingin
dibeli seorang konsumen pada berbagai tingkat harga.
b. Permintaan pasar : Merupakan penggabungan secara horizontal
seluruh permintaan konsumen yang ada di pasar terhadap barang
tertentu.

P P

Permintaan Permintaan Pasar


Individu

P1 P1
Dm

Di
0 Q 0 Q
Qi Qm
Gambar 2.1 Permintaan Individu dan Permintaan Pasar

Yusman, SE., MM. TERORI


EKONOMI
2

B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Permintaan.


Permintaan seseorang atau suatu masyarakat terhadap suatu barang
ditentukan oleh banyak faktor. Di antara faktor-faktor tersebut yang
terpenting adalah yang dinyatakan di bawah ini.
1. Harga barang itu sendiri (PX)
2. Harga barang lain yang mempunyai kaitan erat dengan barang tersebut,
yaitu harga barang subsitusi dan harga barang komplementer (PS dan
PC).
3. Tingkat pendapatan konsumen atau masyarakat (Y).
4. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat (E).
5. Jumlah penduduk atau konsumen ( ∑ ¿¿ N).
6. Selera konsumen / Taste (T).
7. Ekspektasi konsumen (Ex).
8. Geografis, sosial budaya, iklan dan lain-lain. (O)

Maka secara matematis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan


tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

QD = f ( PX , PS , PC , Y, E , N , T , Ex , dan O) …………….................……
2.1

Adalah sangat sulit untuk menganalisis sekaligus seluruh faktor yang


mempengaruhi permintaan atas suatu barang atau jasa. Oleh sebab itu, di
dalam membicarakan mengenai teori permintaan, para ahli ekonomi
membuat analisis yang lebih sederhana yaitu penggunaan asumsi Ceteris
Paribus yang maksudnya adalah bahwa faktor-faktor selain harga barang
tersebut dianggap konstan atau tidak berubah. Artinya, permintaan tersebut
hanya dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri. Oleh karena itu dalam teori
permintaan yang terutama dianalisis adalah hubungan jumlah barang yang
diminta dengan harga barang itu sendiri. Sehingga fungsi permintaannya
dapat ditulis sebagai berikut :

QD = f (P) ……….………………………………..........…...………….....…...
2.2

Hukum Permintaan :
" Bila harga suatu barang naik, maka jumlah barang yang diminta akan
menurun / berkurang dan bila harga suatu barang turun, jumlah barang yang
diminta akan naik / bertambah (Dengan asumsi Ceteris Paribus dan berlaku
untuk barang normal)".

C. Cara Menjelaskan Permintaan

Yusman, SE., MM. TERORI


EKONOMI
3

Dalam kondisi ceteris paribus, artinya permintaan terhadap suatu


barang hanya dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri. Pada dasarnya
permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa tertentu dapat
dijelaskan melalui 3 (tiga) cara, yaitu dengan menggunakan table
permintaan, grafik/ kurva permintaan, dan persamaan matematis :
1. Dengan Menggunakan Tabel Permintaan : Tabel di bawah ini
memperlihatkan hubungan yang terbalik (negative) antara harga barang
dengan jumlah yang diminta.

Tabel 2.1. Tabel Permintaan


Harga per unit (‘000) Jumlah yang diminta (unit)
Rp. 40,- 0
Rp. 35,- 10
Rp. 30,- 20
Rp. 25,- 30
Rp. 20,- 40
Rp. 15,- 50
Rp. 10,- 60
Rp. 5,- 70
Rp. 0,- 80

2. Dengan Menggunakan Grafik atau Kurva :

40
35
30
25
20
15
10
5 D
Q
0
10 20 30 40 50 60 70 80

Gambar 2.2 Bentuk Kurva Permintaan

Bentuk Kurva Permintaan :

Yusman, SE., MM. TERORI


EKONOMI
4

Bentuk kurva permintaan yang memenuhi hukum permintaan (ceteris


paribus) adalah bergerak dari kiri atas ke kanan bawah (mempunyai
slope negatif). Artinya pada kurva permintaan yang berbentuk seperti ini,
perubahan jumlah barang yang diminta semata-mata dipengaruhi oleh
perubahan harga barang itu sendiri dengan hubungan yang negatif.
Bentuk lain kurva permintaan yang menyimpang dari hukum
permintaan adalah :
a. Kurva permintaan yang sejajar dengan sumbu harga (vertikal). Bentuk
kurva permintaan yang seperti ini disebut kurva permintaan yang
inelastis sempurna. Artinya pada tingkat harga berapapun, jumlah
barang yang diminta tidak berubah.
b. Kurva permintaan yang sejajar dengan sumbu kuantitas (horizontal).
Bentuk kurva permintaan yang seperti ini disebut kurva permintaan
yang elastis sempurna. Artinya pada tingkat harga tertentu dengan
perubahan yang sangat kecil sekali (mendekati nol) jumlah barang
yang diminta bisa berapa saja.
c. Kurva permintaan yang bergerak dari kiri bawah ke kanan atas.
Bentuk kurva permintaan yang seperti ini disebut kurva permintaan
untuk barang-barang Giffen (diambil dari penemunya Sir Robert
Giffen 1837 - 1910). Dia menemukan hubungan positif antara
peningkatan harga kentang dengan kenaikkan jumlah permintaannya.
Kasus ini dikenal dengan sebutan Giffen Paradox.

D1

D2

D3

0 Q

Gambar 2.3 Bentuk Lain Kurva Permintaan

1). Pergerakan Sepanjang Kurva Permintaan (Movement along the


demand curve) : Perubahan kuantitas yang diminta, dari Q 1 ke Q2
atau Q3 dan sebaliknya disepanjang kurva permintaan yang sama.

Yusman, SE., MM. TERORI


EKONOMI
5

Artinya, perubahan jumlah barang yang diminta semata-mata


dipengaruhi oleh perubahan harga barang tersebut (ceteris paribus).

P3

P2

P1
D
0 Q
Q1 Q2 Q3

Gambar 2.4 Pergerakan Sepanjang Kurva Permintaan

2). Pergeseran Kurva Permintaan (Shifting in demand curve): Pada


pergeseran kurva permintaan, perubahan kuantitas yang diminta
tidak lagi hanya dipengaruhi oleh harga barang tersebut,
melainkan asumsi ceteris paribus sudah tidak berlaku lagi.

P1

D1 D2 D3
0 Q
Q1 Q2 Q3

Gambar 2.5 Pergeseran Kurva Permintaan

3. Dengan Menggunakan Persamaan Fungsi Permintaan (Persamaan


Matematis)
Yusman, SE., MM. TERORI
EKONOMI
6

Fungsi Permintaan : QD = f (P) , dibaca sebagai besar kecilnya jumlah


barang yang diminta ditentukan oleh tingkat harga, dimana :
Q = Jumlah barang yang diminta
P = Harga barang per unit
f = Fungsi
Dari bentuk fungsi permintaan di atas dapat juga ditulis dalam bentuk
persamaan fungsi permintaan sebagai berikut :
QD = a – b P ………………………………………….….......…….………
2.3

Dimana :
QD = Besarnya jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat
harga.
a = Besarnya jumlah barang yang diminta pada saat harga sama
dengan nol.
ΔQ
b = Slope atau kemiringan kurva permintaan dimana b = ΔP
P = Harga barang per unit.

a. Cara Menurunkan Persamaan Fungsi Permintaan :


Cara I : Dengan Metoda Eliminasi ⇒ menggunakan persamaan
fungsi permintaan QD = a – b P
Contoh 1 :
Pada P = 500, Q = 375 dan pada P = 600, Q = 350
QD = a – b P
375 = a – b (500)
350 = a – b (600) -
25 = 100 b
b = 0,25 masukkan nilai b = 0,25 ke dalam salah satu persamaan
di atas.
375 = a – 0,25 (500)
375 = a – 125
a = 500, sehingga persamaan fungsi permintaannya berbentuk :
QD = 500 – 0,25 P

Cara II : Dengan Metoda Bikoordinat


Berdasarkan contoh data di atas, maka persamaan fungsi
permintaan dapat dihitung sebagai berikut :
Q - Q 1 P - P1
=
Q2 −Q1 P2 −P1
(Q – 375)/(350 – 375) = (P – 500)/(600 – 500)
(P – 500)/(100) = (Q – 375)/(- 25), dengan perkalian silang
diperoleh :
(100)(Q – 375) = (-25)(P – 500)

Yusman, SE., MM. TERORI


EKONOMI
7

100 Q – 37.500 = - 25 P + 12.500


100 Q = (12.500 + 37.500) – 25 P = 50.000 – 25 P
QD = (50.000 – 25 P)/100 = 500 – 0,25 P

Cara melukiskan kurva permintaan yang diturunkan dari persamaan


fungsi permintaannya.
Q = 500 – 0,25 P
Bila P = 0 ⇒ Q = 500, kita peroleh koordinat (Q ; P) = (500 ; 0) Bila
Q = 0  P = 2.000, kita peroleh koordinat (Q ; P) = (0 ; 2.000)
Maka grafiknya dapat kita lukiskan sebagai berikut :
P

2.000

QD = 500 – 0,25
P

D
0 Q
500

TEORI PENAWARAN

A. Pengertian Penawaran (Supply) :


Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang produsen ingin jual
(tawarkan) pada berbagai tingkat harga pada suatu periode tertentu. Atau
juga dapat dikatakan sebagai keinginan produsen untuk menjual barang
tertentu pada harga tertentu dengan jumlah tertentu, dan pada waktu
tertentu.
Seperti halnya permintaan, penawaran juga dapat dipilah berdasarkan :
1. Penawaran Individual (Individual Supply = Si) : yaitu penawaran
produsen A terhadap barang X pada harga tertentu.
2. Penawaran Pasar (Market Supply = Sm) : Penggabungan secara
horizontal penawaran beberapa produsen barang X yang ada di pasar
pada tingkat harga tertentu.

Yusman, SE., MM.


P TERORI
EKONOMI
P
8

Si
Sm

P1 P1

0 Q 0 Q
Qi Qm

Gambar 3.1 Penawaran Individu dan Penawaran Pasar

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran.


Sampai dimana keinginan para penjual menawarkan produknya pada
berbagai tingkat harga ditentukan oleh beberapa faktor. Di antara yang
terpenting adalah:
1. Harga barang itu sendiri (PX).
2. Harga barang subsitusinya (PS) ⇒ bila harga barang subsitusi jauh
lebih rendah dari harga barang X maka konsumen akan cenderung
untuk beralih ke barang subsitusi tersebut.
3. Harga input variabel (PVAR) ⇒ harga input variabel akan sangat
berpengaruh terhadap struktur biaya produksi, yang pada gilirannya
akan mempengaruhi jumlah produksi atau penawaran.
4. Tingkat teknologi yang digunakan (Tek) ⇒ perkembangan teknologi
akan sangat mempengaruhi kapasitas produksi dan produktivitas.
5. Adanya perubahan produktivitas sumberdaya ( Δ Prod) ⇒ sejalan
dengan perkembangan waktu dalam proses produksi, akan terjadi
perubahan produktivitas sumberdaya baik yang bersifat positif
(meningkat) maupun yang bersifat negatif (menurun).
6. Ditemukannya sumber-sumber bahan baku baru (New Resources)
⇒ penemuan sumber-sumber bahan baku baru dengan biaya yang
lebih murah akan cenderung meningkatkan kemampuan produksi atau
penawaran.
7. Perluasan pasar (M) ⇒ semakin luas pasar yang dilayani berarti
semakin meningkat jumlah produksi yang harus dilakukan.
QS = f (PX , PS , PVAR , Tek , Prod , NR , M) ………………..............
…......3.1

Seperti halnya pada teori permintaan bahwa tidak mungkin melakukan


analisis terhadap semua variabel-variabel yang mempengaruhi, maka
dalam analisis penawaran juga dilakukan hal yang sama, yaitu diasumsikan
Yusman, SE., MM. TERORI
EKONOMI
9

bahwa faktor-faktor lain yang mempengaruhi penawaran konstan kecuali


harga barang itu sendiri (asumsi ceteris paribus). Sehingga fungsi
penawaran dapat dituliskan sebagai berikut :
QS = f (P) ……………………………………………………....….…………. 3.2

Hukum Penawaran :
Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan sifat
hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah yang ditawarkan oleh
penjual sebagai berikut :
"Bila harga suatu barang naik, maka jumlah yang ditawarkan meningkat dan
sebaliknya bila harga suatu barang turun, jumlah yang ditawarkan
berkurang, dengan asumsi ceteris paribus"

C. Cara menjelaskan penawaran.


Seperti halnya permintaan, maka penawaran juga dapat diungkapkan
dengan 3 (tiga) cara, yaitu :
1. Dengan menggunakan tabel penawaran : Tabel penawaran
memperlihatkan hubungan yang positif atau searah antara harga barang
dengan jumlah yang ditawarkan.

Tabel 3.1 Penawaran Individual


Harga per unit (Rp) Jumlah yang ditawarkan
0 0
500 0
1.000 5
1.500 10
2.000 15
2.500 20
3.000 25
3.500 30

2. Dengan menggunakan kurva penawaran : berdasarkan data tabel di


atas dapat kita lukiskan bentuk kurva penawarannya sebagai berikut :

P S

3.500
3.000
2.500
2.000
1.500
1.000
500

Yusman, SE., MM. 0 Q


TERORI
EKONOMI 5 10 15
10

20 25 30

Gambar 3.1 Bentuk Kurva Penawaran

Bentuk Kurva Penawaran :


Bentuk kurva penawaran yang memenuhi hukum penawaran adalah
bergerak dari kiri bawah ke kanan atas (mempunyai slope positif).
Artinya pada kurva penawaran yang berbentuk seperti ini, perubahan
jumlah barang yang ditawarkan semata-mata ditentukan oleh harga
barang itu sendiri dengan hubungan yang positif.
Bentuk lain kurva penawaran yang menyimpang dari hukum penawaran
adalah
a. Kurva penawaran yang sejajar dengan sumbu harga (vertikal). Bentuk
kurva penawaran yang seperti ini disebut kurva penawaran yang
inelastis sempurna. Artinya, berapapun harga yang berlaku, jumlah
yang ditawarkan tidak mengalami perubahan.
b. Kurva penawaran yang sejajar dengan sumbu kuantitas (horizontal).
Bentuk kurva penawaran yang seperti ini disebut kurva penawaran
yang elastis sempurna. Artinya, pada tingkat harga tertentu dengan
perubahan yang sangat kecil sekali (mendekati nol), jumlah barang
yang ditawarkan bisa berapa saja.
c. Kurva penawaran yang bergerak dari kiri atas ke kanan bawah.
Bentuk kurva penawaran seperti ini disebut Backward binding
supply curve, yaitu bentuk kurva penawaran tenaga kerja.

P P

S1 SL

W
S2

S3
0 Q 0 Q
Works Time L1 Leisure Time

Gambar 3.2 Bentuk Lain Kurva Penawaran

d. Pergerakan Sepanjang Kurva Penawaran (Movement along the


supply curve).

P
Artinya perubahan jumlah
S
barang yang ditawarkan semata
Yusman, SE., MM.
P1 -mata dipengaruhi olehTERORI
peru-
EKONOMI
bahan harga barang tersebut
(memenuhi hukum penawaran).
11

P2
P3

0 Q
Q1 Q2 Q3

Gambar 3.3 Pergerakan Sepanjang Kurva Penawaran


e. Pergeseran Kurva Penawaran (Shifting in supply curve).
Artinya perubahan jumlah barang yang ditawarkan tidak lagi
dipengaruhi oleh perubahan harga barang tersebut, melainkan
disebabkan oleh perubahan faktor-faktor lain yang selama ini
dianggap konstan. Dalam hal ini asumsi ceteris paribus sudah tidak
berlaku lagi.

P S3 Perubahan kuantitas dari Q1


S1 S2
ke Q2 tidak lagi dipengaruhi
oleh harga, melainkan oleh
perubahan faktor lainnya.
Begitu juga perubahan dari Q 2
P1 ke Q3

0 Q
Q1 Q2 Q3

Gambar 3.4 Pergeseran Kurva Penawaran

3. Dengan menggunakan persamaan fungsi panawaran (fungsi


matematis)
Berdasarkan persamaan 3.2 :
QS = f (P)
Dari bentuk fungsi penawaran tersebut dapat kita turunkan persamaan
fungsi penawarannya, yaitu :
QS = a + b P ..………………….………………………….......……....……
3.3

Dimana :
QS = Jumlah barang yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga.
a = Intersep penawaran atau besarnya jumlah barang yang
ditawarkan pada saat harga sama dengan nol. Nilai a < 0.
ΔQ
b = Slope / kemiringan kurva penawaran, dimana b =
ΔP
P = Harga per unit.

Cara menurunkan persamaan fungsi kurva penawaran :


Contoh 1.
Yusman, SE., MM. TERORI
EKONOMI
12

Pada P = 500, Q = 150 dan pada P = 600, Q = 200


QS = a + b P
150 = a + b (500)
200 = a + b (600) -
-50 = -100 b
b = (-50/-100) = 0,5 masukkan nilai b = 0,5 ke dalam salah satu
persamaan di atas.
150 = a + 0,5 (500)
150 = a + 250
a = -100 sehingga persamaan fungsi penawarannya berbentuk :
QS = - 100 + 0,50 P

Cara II : Dengan metoda Bi Koordinat


Berdasarkan contoh data di atas, maka persamaan fungsi penawaran
dapat dihitung sebagai berikut :
(Q – Q1)/(Q2 -Q1) = (P – P1)/(P2 – P1)
(Q – 150)/(200 – 150) = (P – 500)/(600 – 500)
(Q – 150)/(50) = (P – 500)/(100)
Dengan perkalian silang diperoleh :
100 Q – 15.000 = 50 P – 25.000 ⇒ 100 Q = -10.000 + 50 P
QS = - 100 + 0,50 P

Cara menggambarkan grafik/ kurvanya :


QS = -100 + 0,50 P
Bila P = 0 ⇒ QS = - 100, kita peroleh korrdinat (Q ; P) = (-100 ; 0)
Bila Q = 0 ⇒ P = 200, kita peroleh koordinat (Q ; P) = (0 ; 200)

P
S

200
Q
0

Yusman, SE., MM. TERORI


EKONOMI
13

KESEIMBANGAN PASAR
A. Pengertian Pasar
Pasar di definisikan sebagai pertemuan permintaan (Demand) dan
penawaran (Supply). Interaksi permintaan dan penawaran (QD = QS) pada
titik keseimbangan (Equilibrium) akan menciptakan harga keseimbangan
(PE) dan kuantitas keseimbangan (QE).
Contoh :
Tabel 5.1 Harga, QD , QS dan Keseimbangan Pasar
Ekses
P/unit QD (unit) QS (unit)
D S
1.400 150 600 450
1.200 200 500 300
1.000 250 400 150
800 300 300 Ekuilibrium
600 350 200 150
400 400 100 300
200 450 0 450
0 500 0 500

Bila data tabel tersebut digambarkan dalam sebuah grafik :


P

S
1.400
Ekses Penawaran
1.200
1.000
800
600MM.
Yusman, SE., TERORI
EKONOMI 400
14

Ekses Penrmintaan
200
D
0 Q
150 200 250 300 350 400 450 500 600

Gambar 5.1 Keseimbangan Pasar

Pada titik keseimbangan (E) ⇒ QD = QS = 300 yaitu pada tingkat harga


keseimbangan PE = Rp. 800,- per unit.
Bila harga yang berlaku (P) > PE ⇒ terjadi Excess Supply.
Bila harga yang berlaku (P) < PE ⇒ terjadi Excess Demand.
Contoh 1:
Pada P = 300 ⇒ QD = 1.350 dan QS = 350
Pada P = 400 ⇒ QD = 1.050 dan QS = 550
Tentukan :
a. Persamaan fungsi permintaan dan penawarannya.
b. Harga dan kuantitas keseimbangannya (PE dan QE).
c. Elastisitas harga permintaan (εP) dan elastisitas penawaran (ηP) pada titik
keseimbangannya.
d. Gambarkan kurvanya.

Jawab :
a. Dengan menggunakan metoda eliminasi :
QD = a – b P
1.350 = a – b (300)
1.050 = a – b (400) –
300 = 100 b
b = 3 subsitusikan nilai b ini ke salah satu persamaan di atas maka :
1.350 = a – (3) (300) = a – 900
a = 2.250
Sehingga QD = 2.250 – 3 P
Cara yang sama dapat kita lakukan untuk mencari persamaan fungsi
penawarannya.
QS = a + b P
350 = a + b (300)
550 = a + b (400) –
- 200 = - 100 b
b = 2 subsitusikan nilai b ini ke salah satu persamaan di atas, maka
350 = a + (2) (300) = a + 600
a = - 250, maka
QS = - 250 + 2 P
b. Keseimbangan pasar tercapai bila QD = QS
2.250 – 3 P = - 250 + 2 P
5 P = 2.500
PE = 500
QE = 2.250 – 3 (500) = 2.250 – 1.500 = 750
c. Elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran pada titik
keseimbangan
Yusman, SE., MM. TERORI
EKONOMI
15

ΔQ ΔP ΔQ P 500
: = x -3 x =−2
εP = Q P ΔP Q = 750 (elastis)
ΔQ ΔP ΔQ P 500
: = x 2x =1 ,333
ηP = Q P ΔP Q = 750 (elastis)
d. Kurva
QD = 2.250 – 3 P bila P = 0 ⇒ Q = 2.250 dan bila Q =0 ⇒ P=
750
Maka kita peroleh titik koordinat (2.250 ; 0) dan (0 ; 750) untuk
menggambarkan kurva permintaannya.
QS = - 250 + 2 P bila P = 0 ⇒ Q = - 250 dan bila Q = 0 ⇒ P = 125.
Maka kita peroleh titik koordinat (- 250 ; 0) dan (0 ; 125) untuk
menggambarkan kurva penawarannya.

800 A
S
700
600
E
500 Pe
400
300 D
200
100 B

0 Q
750

Contoh 2 :
Fungsi permintaan individu dan fungsi penawaran individu berbentuk QD
= 12 – 2P dan QS = 20 P. Bila di pasar terdapat 10.000 konsumen dan
1.000 produsen. Tentukan :
a. Bentuk persamaan fungsi permintaan dan penawaran pasarnya.
b. Harga dan kuantitas keseimbangannya (PE dan QE).
c. Susun tabel permintaan dan penawaran pasarnya.
d. Elastisitas harga permintaan (εP) dan elastisitas penawaran (ηP) pada
titik keseimbangannya.
e. Gambarkan kurvanya.

Yusman, SE., MM. TERORI


EKONOMI
16

B. Pengaruh Pajak Dan Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar.


Pajak adalah bentuk pungutan yang dilakukan pemerintah kepada
masyarakat berdasarkan ketentuan undang-undang. Sementara subsidi
adalah merupakan bantuan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat.
Pajak dapat dibedakan berdasarkan :
Pengaruh pajak maupun subsidi akan terlihat pada fungsi penawaran.
Sebelum adanya pajak ataupun subsidi, bentuk fungsi penawaran adalah :
QS = a + b P, tetapi bila terdapat :
1. Pajak Spesifik ( t per unit ) maka bentuk fungsi penawaran setelah
pajak adalah : QS t = a + b ( P – t )
2. Pajak Proporsional ( t%) maka bentuk fungsi penawaran setelah pajak
adalah : QS t = a + b ( P – t% . P )
3. Subsidi per unit barang (sb) maka bentuk fungsi penawaran setelah
subsidi adalah : QS b = a + b ( P + sb )

Beban pajak yang ditanggung konsumen tK = PE t - PE


Beban pajak yang ditanggung produsen tP = t - tK
Total penerimaan pajak oleh pemerintah T = QE t x t

Pajak Ad-valorem, yaitu pajak


yang dipungut dengan persen-
tase tertentu dari nilai objek pajak
(Pajak Proporsional, Progresif,
Degresif).
Bentuk
Pajak spesifik (lump sum tax),
yaitu pajak yang dipungut ber-
PAJAK dasarkan nominal tertentu.

Produsenmeningkatkan harga
jual.
Pengaruhnya
terhadap Konsumen  menurunkan daya
beli.

Subsidu per unit barang

Bentuk
Pemerintah memberikan bantu-
an sejumlah dana kepada peru-
sahaan tanpa memperhitungkan
jumlah output yang dihasilkan
SUBSIDI
Yusman, SE., MM. TERORI
EKONOMI
17

Produsen  Mengurangi beban


biaya produksi, sehingga dapat
menurunkan harga jual.
Pengaruhnya
terhadap
Konsumen  Dengan turunnya
harga berakibat meningkatnya
daya beli konsumen.

Gambar 5.2 Diagram Pengaruh Pajak dan Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar

Contoh 3 :
Berdasarkan data contoh 1 diperoleh persamaan fungsi permintaan dan
penawaran sebagai berikut : QD = 2.250 – 3 P dan QS = -250 + 2 P
Tentukan :
a. Harga dan kuantitaskeseimbangannya (PE dan QE).
b. Harga dan kuantitas keseimbangan setelah pajak
bila terdapat pajak spesifik sebesar 10.
c. Hitung tK , tP dan T berdasarkan soal b.
d. Harga dan kuantitas keseimbangan setelah pajak
bila terdapat pajak proporsional sebesar 10%.
e. Hitung tK , tP dan T berdasarkan soal d.
f. Harga dan kuantitas bila terdapat subsidi sebesar 10 per unit barang.
g. Gambarkan kondisi masing-masingkeseimbangan tersebut dalam
satu kurva.

Jawab :
a. Berdasarkan hasil perhitungan pada contoh 1 diperoleh PE = 500 dan
QE = 750
b. Bila terdapat pajak spesifik sebesar 10 maka bentuk fungsi
penawarannya QS t = -250 + 2( P - 10) = -250 + 2P - 20 = -270 + 2 P
Maka keseimbangan setelah pajak tercapai bila QD
= QS t
2.250 – 3 P = - 270 + 2 P
5 P = 2.520
2.520
PE t = =¿504
5
QE t = 2.250 – 3 (504) = 2.250 – 1.512 = 738
c. Pajak yang ditanggung konsumen tK = PE t – PE = 504-500 = 4/ unit.
Pajak yang ditanggung produsen tP = t - tK = 10 – 4 = 6 / unit.
Total penerimaan pajak oleh pemerintah T = QE t x t
= 738 x 10 = 7.380
d. Bila terdapat pajak proporsional sebesar 10% maka bentuk fungsi
penawaran setelah pajak QS t = - 250 + 2(P – 0,1 P) = - 250 + 1,8 P
Maka keseimbangan setelah pajak tercapai bila QD = QS t
2.250 – 3 P = - 250 + 1,8 P
4,8 P = 2.500
Yusman, SE., MM. TERORI
EKONOMI
18

2.500
PE t = =¿520,833
4,8
QE t = 2.250 – 3 (520,833) = 2.250 – 1.562,5 = 687,5
e. Pajak yang ditanggung konsumen tK = PE t – PE = 520,833 – 500 =
20,833 per unit.
Pajak yang ditanggung produsen tP = t - tK = 10%
(500) – 20,833 = 50 – 20,833 = 29,167 per unit.
Total penerimaan pajak oleh pemerintah T = QE t x t
= 687,5 x 50 = 34.375

f. Bila terdapat subsidi sebesar 10 per unit barang, maka bentuk fungsi
penawaran setelah adanya subsidi menjadi
QS b = - 250 + 2 (P + 10) = - 250 + 2 P + 20 = - 230 + 2 P
Keseimbangan pasar setelah adanya subsidi tercapai bila QD = QS b
2.250 – 3 P = - 230 + 2 P
5 P = 2.480
2.480
PE b = =¿ 496
5
QE b = 2.250 – 3 (496) = 2.250 – 1.488 = 762

750

St %
Et% St
S
520,8334 Et
Sb
504 E
500 Eb
496
138,89
135
125
115
D
0 2.250 Q
687,5 738 762
Yusman, SE., MM. TERORI
EKONOMI
750
19

C. Perubahan Harga Pasar


Perubahan harga yang terjadi di pasar juga dipengaruhi oleh periode
pasar yang dihadapi oleh perusahaan. Secara teori ada tiga periode pasar
yang dapat dijadikan acuan.
1. Periode Pasar Seketika (very short run period).
Pada periode ini perubahaan permintaan hanya akan menyebabkan
kenaikkan harga, karena penawarannya tidak berubah.

P
S

P2
P1
D1
D

0 Q

2. Periode Jangka Pendek (short run period / market period)


Pada periode ini produsen sudah memiliki kesempatan untuk
memperbesar atau memperkecil hasil produksinya, tetapi belum bisa
mengubah skala produksinya, dan produsen kompetitor belum mungkin
muncul.

S
P2
P1
D1
D
0 Q
Q1 Q2

3. Periode Jangka Panjang (long run period).


Pada periode ini produsen bukan saja mempunyai cukup waktu
untuk melakukan penyesuaian produksinya maupun skala
produksi. Di sisi lain, produsen-produsen baru (kompetitor) sudah
dimungkinkan untuk masuk pasar.
Yusman, SE., MM. TERORI
EKONOMI
20

P S
S1

P1

D1
D

0 Q
Q1 Q2

Dalam periode jangka panjang, perubahan harga dapat


diakibatkan oleh perubahan permintaan maupun perubahan
penawaran.
a. Permintaan berubah, penawaran tetap.
1).Permintaan naik, penawaran tetap.

P
Akibat yang ditimbulkan :
P naik dari P1 ke P2
S Q naik dari Q1 ke Q2
P2
P1
D1
D
0 Q
Q1 Q2

2).Permintaan turun, penawaran tetap.

P
S Akibat yang ditimbulkan :
P turun dari P1 ke P0
Yusman, SE., MM. Q turun dari Q2 ke Q1 TERORI
EKONOMI P1

P0

D0
Q
21

D
0

b. Permintaan tetap, penawaran berubah


1).Permintaan tetap, penawaran naik

P
S Akibat yang ditimbulkan :
P turun dari P1 ke P0
S1 Q naik dari Q1 ke Q2
P1

P0

D
0 Q
Q1 Q2

2).Permintaan tetap, penawaran turun

P Akibat yang ditimbulkan :


P naik dari P0 ke P1
S0 Q turun dari Q2 ke Q1

S
P1

P0

D
0 Q
Q1 Q2

c. Permintaan berubah, penawaran berubah

Yusman, SE., MM. TERORI


EKONOMI
22

1).Permintaan naik, penawaran naik.

P
S

S1

D1
D
0 Q
Q1 Q2
2).Permintaan naik, penawaran turun
P
S0 Akibat yang ditimbulkan :
P naik dari P0 ke P1
Q tidak dapat ditentukan,
S tergantung elastisitas D
P1
dan S nya.

P0
D1
D
0 Q
Q1 Q2
3).Permintaan turun, penawaran naik
P
S
S1
Akibat yang ditimbulkan :
P1 P turun dari P1 ke P0
Q tidak dapat ditentukan,
P0 tergantung elastisitas D
dan S nya.
D
D0
0 Q
Q

4).Permintaan turun, penawaran turun

Yusman, SE., MM.


P TERORI
EKONOMI
23

S1
Akibat yang ditimbulkan :
P turun dari P1 ke P0
P Q tidak dapat ditentukan,
tergantung elastisitas D
dan S nya.
D
0 D0 Q
Q1 Q2

D. Keseimbangan Cobb-Web
Analisis keseimbangan Cobb – Web mencoba menjelaskan
bagaimana perubahan kondisi keseimbangan, bila terjadi perubahan harga
atau hal-hal yang mempengaruhi keseimbangan tersebut.
1. Perubahan harga yang mengakibatkan keseimbangan kembali ke
titik semula. : Umumnya ini terjadi pada komoditi pertanian, dimana
kurva penawaraan inelastis.

S
P1
P

D
0 Q
Q

Yusman, SE., MM. TERORI


EKONOMI
24

2. Perubahan harga yang mengakibatkan menjauhi titik


keseimbangan semula : Umumnya ini terjadi pada komoditi
industri manufaktur, di mana kurva penawarannya bersifat elastis.

P
S

P1
P

D
0 Q
Q

Yusman, SE., MM. TERORI


EKONOMI

Anda mungkin juga menyukai