Chapter 6
Persepsi dan Pengambilan Keputusan
Persepsi adalah proses yang mengatur dan menafsirkan kesan ataupun geraksensorik untuk
memeberikan arti pada lingkungan kita. Persepsi seringkali membuat kita melihat dan
mendengarkan yang kita inginkan bukan karena itu kebenaran. Beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi persepsi kita adalah situasi (unsur-unsur lingkungan sekitar), target
(karakteristik target/objek), dan perilaku persepsi (perceiver).
Teori Atribusi
Bila individu-individu mengamati perilaku, mereka mencoba menentukan apakah itu
disebabkan oleh factor eksternal/internal. Teori ini mengembangkan penjelasan dari cara-
cara kita menilai orang secara berlainan, bergantung pada makna apa yang kita hubungkan
ke suatu perilaku tertentu.
Eksternal- Tinggi
Kekhususan
Internal-Rendah
Eksternal- Tinggi
Perliku
Konsensus
Individu
Internal-Rendah
Internal-Tinggi
Konsistensi
Eksternal- Rendah
Kriteria etis adalah membuat keputusan yang konsisten dengan kebebasan dan hak
istimewa yang mendasar sebagaimana diatur dalam dokumen US Bill of Rights. Penekanan
pada hak dalam pengambilan keputusan berarti menghormati dan melindungi hak-hak
dasar individu seperti hak atas privasi, kebebasan berbicaram dan proses hukum.
Utilitarisme adalah sebuah sistem dimana keputusan dibuat untuk memberikan kebaikan
terbesar untuk jumlah yang besar.
wistle-blower adalah seseorang yang melaporkan tindakan tidak baik oleh manajer kepada
pihak luar.
Kreativitas, Pengambilan Keputusan Kreatif dan Inovasi dalam Organisasi
Kreativitas memungkinkan pembuat keputusan untuk sepenuhnya meniali dan memahami
masalah, termasuk melihat masalah yang tidak dapat dilihat orang lain. meskipun semua
aspek perilaku organisasi itu kompleks, tentunya kreativitas menjadi cukup penting. Perilaku
kreatif terjadi dalam empat langkah yang masing-masing mengarah ke langkah berikutnya:
Rumusan Masalah, pengumpulan informasi, ide generasi, evaluasi ide lalu menghasilkan
(inovasi) yakni Kebaruan dan kegunaan