Anda di halaman 1dari 4

Muhammad Ilham Perdana

120410190038

Fiqh Muamalah Kelas A

Akhir akhir ini tengah ramai perbincangan mengenai status bunga bank dalam
pandangan Islam, apakah bunga bank termasuk kedalam golongan Riba atau tidak?. Tentu hal
tersebut menjadi polemik yang cukup menarik perhatian beberapa kalangan di Indonesia
terutama mereka yang bekerja di bidang perbankan konvensional dan sebagian besar umat
muslim yang masih menggunakan perbankan konvensional sebagai media untuk menyimpan
harta nya dan melakukan transaksi atau bahkan meminjam uang melalui bank konvensional.

Secara Etimologi Riba itu sendiri dapat di artikan sebagai tambahan (al dahl ziyadah)
atau bertambah. Secara terminology Menurut Asy Syirbiny “ Suatu akad/transaksi pada barang
tertentu yang ketika akad berlangsung tidak diketahui kesamaannya menurut ukutan syariat
atau adanya penundaan penyerahan kedua barang atau salah satunya ”. Allah SWT berfirman:
“Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (QS. Al Baqarah: 275)
dan Rasulullah SAW bersabda: “Jauhilah tujuh dosa besar yang akan menjerumuskan pelakunya
dalam neraka.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apa saja dosa-dosa tersebut?” Beliau
mengatakan, “[1] Menyekutukan Allah, [2] Sihir, [3] Membunuh jiwa yang diharamkan oleh
Allah kecuali dengan alasan yang dibenarkan, [4] Memakan harta anak yatim, [5] memakan
riba, [6] melarikan diri dari medan peperangan, [7] menuduh wanita yang menjaga
kehormatannya lagi (bahwa ia dituduh berzina).” (HR. Bukhari no. 2766 dan Muslim no. 89)

Berdasarkan ayat dan kutipan hadits tersebut sudah jelas bahwa riba adalah perbuatan
yang hukumnya haram dan tidak ada pembenaran sama sekali bahwa riba adalah perbuatan
yang diperbolehkan, bahkan Rasulullah pernah bersabda bahwa dosa dari riba lebih buruk dari
dosa berzina dan dosa akibat riba seperti dosa seseorang yang menzinahi ibu kandung nya
sendiri. Jika di kaitkan dengan bunga bank bunga adalah tambahan yang diberikan oleh bank
jika kita menabung atau meminjam uang dengan sebutan “membayar jasa”. jika kita meminjam
uang maka saat mengembalikan uang, nominal menjadi bertambah tidak sesuai dengan
nominal yang sebelumnya kita pinjam. Jika kita menabung maka tabungan kita dalam jangka
waktu tertentu akan bertambah sesuai suku bunga, uang dalam tabungan yang bertambah
tersebut bukan merupakan hak kita. Maka dari itu dapat dipastikan bahwa bunga bank
konvensional bersifat haram karena mengandung unsur riba di dalamnya, Oleh karena itu
sebagai muslim yang baik sudah seharusnya kita menhindari riba dengan tidak menggunakan
jasa dari bank konvensional.

Gharar

No. Kegiatan Jenis Gharar Hukumnya


1. Icha membeli Handphone Gharar Mutawasith Pertengahan karena
dari Online shop termasuk jual beli barang
yang belum di tangan
yang merupakan Gharar
Mutawasith
2. Totti menyewa rumah di Gharar Yasir Masih diperbolehkan
puncak secara bulanan karena termasuk sewa
rumah bulanan yang
merupakan Gharar Yasir
3. Husni menjual Aple yang Gharar Katsir Haram karena termasuk
belum layak panen jual beli buah yang belum
layak panen yang
merupakan Gharar Katsir
4. Eneng membeli susu kuda Gharar Mutawasith Pertengahan karena
tapi belom diperas termasuk jual beli susu
yang masih di tetek
induknya yang
merupakan Gharar
Mutawasith
5. Mizan membeli keledai Gharar Yasir Masih diperbolehkan
yang sedang mengandung karena termasuk membeli
hewan yang sedang
mengandung yang
merupakan Gharar Yasir
6. Burhan membeli Tupai tapi Gharar Katsir Haram karena termasuk
penjual belum memilikinya jual beli tupai di hutan
yang merupakan Gharar
Katsir
7. Sultan menjual wortel Gharar Katsir Haram karena termasuk
yang masih dalam tanah jual beli umbi-umbian di
dalam tanah yang
merupakan Gharar Katsir
8. Besari mau membeli Gharar Mutawasith Masih diperbolehkan
danusan husni tapi husni karena termasuk jual beli
mau di memperlihatkan minum tanpa ukuran
tugas nya yang merupakan Gharar
Yasir
9. Juleha membeli indomie di Gharar Mutawasith Pertengahan karena
warkop, tapi warkop termasuk jual beli yang
tersbut tidak harganya ditentukan
mencantumkan harga ketika serah terima yang
merupakan Gharar
Mutawasith
10. Yusuf membeli es lemon Gharar Mutawasith Pertengahan karena
tanpa ukuran termasuk jual beli dengan
syarat tertentu yang
merupakan Gharar
Mutawasith

Anda mungkin juga menyukai