Tegangan-tegangan untuk supply panel pada tv LCD sebagian besar disupply yaitu dari regulator
converter DC to DC, dan sebagian kecilnya yaitu disupply oleh Regulator LDO. Untuk keterangan tentang
LDO lain waktu saja akan coba menulisnya juga disini.
Blok Power supply panel seringkali ditemui menjadi satu dengan sirkuit TCON, power supply ini biasanya
hanya memakai masukan 1 tegangan saja (PVDD) yang disupply dari Mainboard atau PSU, lalu tegangan
dikonversi dijadikan beberapa tegangan untuk konsumsi panel diantaranya tegangan VREF, VGH, VGL,
VCOM, AVDD, HVDD, dan VDDC, dibawah ini adalah contoh skema dan IC dari Power supply panel
memakai IC CM501 dan TPS65161.
Sumber : zaenalelectronic
Dalam skema tersebut tegangan masukan panel dari Mainboard (psu) yaitu 12v, pada beberapa jenis
layar/panel ada yang memakai tegangan masukan 3v3 dan 5v, dibawah ini merupakan masing-masing
besar tegangan yang diukur berdasarkan standar panel, jadi kemungkinan juga tegangan bisa saja
berbeda, itu tergantung dari produsen atau jenis panel itu sendiri.
1. AVDD COF, yaitu tegangan supply ic COF panel, sekitar 15v.
2. HVDD COF, yaitu tegangan supply ic COF panel, sekitar 8v.
3. DVDD atau VDDC, yaitu tegangan supplay ic COF panel dan ic TCON/controller, sekitar 3v3, ada juga
supply TCON yang memakai 1v2.
4. VGL atau VOFF, yaitu tegangan gate OFF, biasanya sekitar -6v5 (minus 6v5). Tegangan ini hasil regulasi
dari tegangan VGL awalnya sekitar -12v.
5. VGH atau VON, yaitu tegangan gate ON, ukuran tergantung inch/besar panel, pada 32inc sekitar 27v,
semakin besar ukuran layar maka tegangan VGH semakin besar juga.
6. VGHM adalah tegangan VGH yang termanaged, artinya tegangan disini disensor/diprotek dan bisa di
on/off.
7. VCOM adalah tegangan common, tegangan ini sebagai acuan sekitar 8v, karena VCOM adalah
pengatur brightness, maka besar tegangan VCOM bisa bervariasi, ada juga yang besar teganganya tetap.
8. VREF adalah tegangan referensi untuk acuan regulator/converter.
Umumnya pada ic power supply panel dilengkapi oleh pin-pin control, diantaranya proteksi OVP dan
OCP, on/off, power good dan juga input voltage detector, dibawah ini diantaranya contoh pin-pin dari
kontrol power supply panel.
1. OVP adalah merupakan proteksi tegangan lebih pada keluaranya, jika terdeteksi maka ic akan OFF.
2. OCP adalah merupakan proteksi beban lebih, umpamanya output short/konslet atau juga mengalami
kelebihan beban maka ic akan OFF.
3. Power good adalah merupakan sinyal/tegangan keluaran yang memberi tau atau memberikan tanda
bahwa ic bekerja dengan baik.
4. ON/OFF adalah merupakan power control ic, maka ic dapat dikontrol dari luar, seperti contohnya dari
ic TCON.
5. Input voltage detector (I-VDET), akan mendeteksi cukup atau tidaknya tegangan inputnya.
Tentang VGH dan VGL
Sedikit membahas tentang VGH dan VGL, apa sebabnya VGH teganganya tinggi, sedangkan VGL malahan
minus atau dibawah 0, berikut alasan/tujuanya:
1. Sel LCD adalah merupakan kapasitor yang dicharge dan di discharge oleh komponen aktif Fet/TR.
2. Sifat kapasitor ialah dapat menyimpan tegangan, jika kapasitor di isi tegangan kemudian dilepas maka
tegangan yang ada pada kapasitor akan berangsur menurun sampai ahirnya hilang atau muatanya
kosong.
3. VGH dibikin untuk mengisi kapasitor melalui Gate, bersamaan dengan sinyal on/off dari column
driver, sehingga berakibat sel/kapasitor akan terisi penuh, sehingga sel mati. Jika gate/VGH dilepas maka
nyala akun berangsur terang, atau bisa dibilang meninggalkan jejak, sebab itu adalah sifat alami dari
kapasitor.
4. Supaya tidak meninggalkan bekas maka kapasitor mesti di discharge atau dikosongkan secepatnya,
cara yang paling praktis ialah dengan mengisi transistor dengan tegangan yang terbalik atau polaritasnya
terbalik, yaitu dengan VGL.
5. Oleh sebab komponen aktif berupa 1 Fet/TR, sehingga sama dengan rangkaian pembalik polaritas,
dalam arti pada saat gate ON maka sel akan mati, dan jika gate OFF maka akan menyala.
Tentang VCOM (Voltage Common)
VCOM adalah merupakan tegangan bersama yang digunakan pada semua komponen aktif sel dalam
matrik, yang men-supply kaki Source (emitor di TFT), adapun Drain (kolektor) di supply oleh Column
driver (COF), sehingga level atau besar tegangan VCOM dapat dipakai untuk mengatur brightness pada
gambar LCD.
Jika VCOM mengalami gangguan maka gambar bisa berubah terangnya, pada umumnya jalur VCOM
disisipkan pada tiap COF (Column Driver, maka dapat memungkinkan gambarnya jadi gelap sebagian,
contohnya seperti adanya jalur VCOM pada COF yang mempunyai masalah retak atau korosi.
Jika VCOM mengalami problem pada bagian pangkal (pada bagian sumber tegangan VCOM), artinya
akan ada gangguan brightness pada satu layar penuh tapi didak blank (sebab ada bocoran kecil sekali
dari VGL di layar).
http://basis-elektro.blogspot.com/2016/04/tegangan-tegangan-supply-pada.html
Nilai Tegangan-Tegangan Pada Modul Tcon
Tegangan input modul T-con (Vin) umumnya 5v atau 12v. Tegangan ini kemudian akan dikonversikan
menjadi macam2 tegangan, antara lain
AVdd sekitar 15-17v untuk sirkit bagian analog seperti ic Gamma dan sirkit Scan-driver.
Tegangan VGH juga diperoleh dari tegangan ini.
VGH (atau Von) sekitar 25-30v untuk sirkit pembangkit pulsa2 Gate-driver.
VGL (atau Voff) sekitar (minus) 8-15v untuk sirkit pembangkit pulsa2 Gate-driver.
Vdd 3.3v untuk bagian sirkit digital pada modul Tcon maupun ic gate-driver (kupingan).
Vdd 1.8v (atau 1.2v) untuk bagian sirkit digital.
Vcom sekitar 6-7v untuk open-cell (panel kaca).
Tegangan gamma. Adalah merupakan set macam2 tegangan yang mulai dari kecil mendekati nol
sampai besar mendekati tegangan AVdd. Dibangkitkan oleh ic gamma. Kalau panel
ekonomis/panel layar kecil kadang tidak pakai ic gamma, tapi menggunakan deretan serial R
devider.
Tegangan AVdd, VGH, VGL, Vdd, Vcom umumnya dibangkitkan menggunakan sebuah ic yang dinamakan
ic Multi-power suply (atau Dc-Ddc Tcon). Sedangankan tegangan Gamma dibangkitkan oleh sirkit ic
Gamma.
http://tekniktvled.blogspot.com/2018/11/nilai-tegangan-tegangan-pada-modul-tcon.html
Trik Memeriksa Tegangan T.Con
Ada yang menggunakan tegangan 5v dan ada pulsa yang menggunakan 12v
AVdd sekitar 15v untuk suply masuk ke panel kaca dan ic gamma.
Vgh (atau V_on) sekitar 25-30v untuk suply masuk ke panel kaca (atau ke kupingan)
Vgl ( atau V_off) sekitar 5 – 10v untuk suply masuk ke panel kaca (atau ke kupingan)
Jika tegangan input dan fuse normal, sedangkan tegangan2 T.con lainnya tidak ada, maka cara ukurnya
adalah demikian…..
Klo jarum avo-meter sempat goyang trus kembali nol. Maka hal ini umumnya menunjukkan
bahwa ic multi power suply tidak rusak.
Yang terjadi adalah ic power suply mati protek karena salah satu tegangan output ada yang
setengah short atau short total
Sebaiknya mempunyai (buat) catatan2 nilai ohm masing2 test point terhadap ground dari pesawat yang
normal.
Dengan demikian dg cepat kita akan bisa tahu bagian mana yang setengah short dg cara
mengukur ohm masing2 test point.
Kapasitor smd.
Mencari komponen penyebab short jalur input………kita mesti paham dulu tentang jalur tersebut….
Tegangan input Tcon masuk ke ic power-suply Tcon (contoh disini adalah CM501)…….dan disini
terdapat beberapa C smd filter.
Tegangan kadang juga bisa masuk ke suply AVdd lewat sebuah diode…….oleh karena itu jalur ini
short juga dapat berpengaruh terhadap input 12v (lihat contoh skema dibawah).
Oleh karena itu jalur tegangan AVdd (contoh disini menggunakan istilah VAAP yang digunakan oleh
pabrikan Chi Mei)..........perlu juga diperiksa…….
Untuk ic Gamma
Dalam contoh kasus disini tegangan AVdd yang masuk ke sirkit kolom driver disambung melalui sebuah
R jumper RP30.
Cek titik A tidak short lagi.........demikian pula jalur input yang masuk ke Fuse.
Periksa dengan ohm meter titik AA ini menyambung masuk ke masing2 COF lewat mana saja?
Ternyata titik AA ini terhubung dengan 2 buah C kutu smd yang masing2 terdapat pada setiap
COF kolom driver……..
Jadi ada total 2 x 6 C smd yang perlu diperiksa.
Kecurigaan jatuh pada salah satu C smd kutu ini yang menyebabkan jalur AVdd short………
Alhamdullillah…….
http://marsonotv.blogspot.com/2016/08/melacak-jalur-tcon-input-yang-short.html
Belajar Menguraikan Fungsi Pin LVDS
Pada artikel pertama di tahun 2012 ini, Electronic Clinic - Spesialis Servis LCD akan mengajak rekan-
rekan teknisi untuk belajar bersama-sama Menguraikan Fungsi Pin LVDS pada TV LCD.
Jika pada TV CRT (TV Tabung), papan induk mengeluarkan signal analog berupa signal Red, Green, dan
Blue menuju blok RGB untuk diproses menjadi gambar. Adapun pada TV LCD, dari papan induk akan
mengeluarkan signal data untuk mengirim data gambar yang akan diproses oleh Blok Timing Control.
Mari kita simak tabel berikut ini.
Tabel Input Signal& Power Panel LTA 320WT-L05, Connector: Fi-E30S (JAE)
Pin 1,2,3 No Connection. Tetapi untuk type baru seperti Sony, Pin 1 dan 2 dipakai untuk SClk-1
dan SData-1,berfungsi untuk mengecek panel.
Pin 5 dan 6 Rx0- & Rx0+ befungsi membawa data gambar warna merah dan sebagian warna
hijau (R2,R3,R4,R5,R6,R7,dan G2) untuk format JEIDA (normal), untuk format VESA RX0
membawa warna R0,R1,R2,R3,R4,R5 DAN G0.
Pin 8 dan 9 RX1- & RX1+ berfungsi membawa data gambar warna hijau dan sebagian warna biru
(G3,G4,G5,G6.G7,B2 dan B3) untuk format JEIDA. Untuk format VESA RX1 membawa warna
G1,G2,G3,G4,G5,B0,dan B1.
Pin 11 dan 12 RX2- & RX2+ berfungsi membawa warna biru, horizontal sinkron, vertical sinkron
dan enable (B4,B5,B6,B7, HSYNC,VSYNC,dan D EN) VESA RX2 membawa warna
B2,B3,B4,B5,HSYNC,VSYNC dan Data enable.
Pin 17 dan 18 RX 3- dan RX 3+ berfungsi membawa warna merah, hijau, dan biru
(R0,R1,G0,G1,B0 dan B1) untuk format JEIDA(normal), untuk format VESA RX 3 membawa warna
R6,R7,G6,G7,B6 dan B7.
Pin 21 LVDS OPTION fungsinya untuk memindah LVDS format VESA/Normal posisi High/3,3v dan
posisi JEIDA posisi 0v/GND.
Sistem pencahayaan warna di LCD TV berbeda dengan CRT. Jika pada TV CRT semakin besar tegangan
input RGB semakin terang warnanya maka di LCD TV hanya berupa logika 1 dan 0.
Misalnya, warna merah mempunyai 7 titik, R0,R1,R2,R3,R4,R5,R6,R7. R0 = merah gelap, R1 lebih terang,
hingga R7 = merah terang.
Untuk jelasnya bisa lihat Tabel di bawah ini.
http://solectv.blogspot.com/2012/01/belajar-menguraikan-fungsi-pin-lvds.html
Berbeda dengan cara kerja teve CRT dimana sinyal gambar atau sinyal video RGB analog bisa langsung
diumpankan ke tabung CRT. Pada penerima pesawat Lcd sinyal gambar RGB analog perlu dirubah
dahulu menjadi sinyal gambar digital RGB.
Sambungan data sinyal gambar digital merupakan transfer-data yang membutuhkan kecepatan sangat
tinggi. Makin tinggi resolusi gambar makin tinggi kecepatan transfer-data yang dibutuhkan. Hal ini
menyebabkan timbulnya berbagai macam problem antara lain seperti :
Kebutuhan band-width yang lebih banyak,
Ada beberapa macam standard format teknologi sistim transfer-data digital yang dikenal, seperti
misalnya RS422, RS485, SCSI. Format LVDS atau Low Voltage Differential Signaling adalah merupakan
salah satu teknologi sistim data-tranfering yang mampu menjawab problem-problem seperti disebutkan
diatas.
Data yang dikirim merupakan serial-data, sehingga dapat mengurangi jumlah kabel konektor.
Sirkit LVDS :
Pada main-board sinyal data gambar digital RGB, H/V Syncronisasi, Clok dengan sirkit LVDS
transmitter dirubah menjadi sinyal analog LVDS.
Sinyal data gambar analog LVDS terdiri dari 5 pair kabel dengan nama2 seperti contoh Gbr.3
Pada modul Tcon sinyal data gambar analog LVDS dengan sirkit LVDS dirubah kembali menjadi
sinyal data gambar digital RGB.
Gbr.3 Contoh nama pin data gambar LVDS dari sebuah konektor kabel LVDS
Gbr.4 Contoh gambar macam2 bentuk kabel LVDS
Gambar blank gelap karena salah satu atau ada beberapa jalurnya putus pada kabel LVDS.
Gambar blank gelap karena salah satu jalur data gambar setengah short (bocor) dengan ground
akibat adanya kotoran/korosi pada konektor.
Gambar cacat garis2 horisontal karena konektor kurang kontak dengan kabel LVDS. Sering
dijumpai pada tipe merk Sharp.
Pada jenis tipe panel tertentu layar muncul gambar “patern generator”. Sering dijumpai terjadi
pada merk Sharp.
Jangan mengorek-korek kontak kabel LVDS jenis flatwire dengan logam karena dapat merusak.
Periksa satu2 jalur LVDS dengan ohm meter kontak antara mainboard dengan Tcon.
Periksa satu2 tegangan pada jalur data pair sinyal gambar pada Tcon. Semua harus mempunyai
tegangan yang sama (sekitar 1.8v). Kalau ada salah satu yang kurang ada kemungkinan jalur
tersebut kurang kontak atau konektornya kotor/korosi bocor dengan ground. Dapat juga
disebabkan ic Chip pada motherboard rusak pada jalur tersebut.
Berikut adalah contoh gejala cacat gambar2 yang disebabkan LVDS kotor sehingga sebagian jalur ada
yang kurang kontak :
Gbr.6 Gejala LVDS ada sebagian jalur kurang kontak
http://masterlcdrepair.blogspot.com/2017/12/memahami-tentang-lvds.html
Gambar dibawah merupakan salah satu contoh yang disebabkan problem kabel LVDS ada salah satu yg
kurang kontak atau salah satu ada yg putus.
Sambungan data gambar terdiri dari 4 pasang kabel data (dinamakan sistim gambar 8 bit) dan
sepasang data clock.
Sambungan data mudah ditandai dengan kabel yang dipelintrir (dikelabang) atau jalur printed
pada pcb Tcon maupun matherboard yang berjejer sepasang-sepasang.
Ada macam-macam trik cara memeriksa sambungan kabel LVDS, apakah sambungan data gambar telah
bagus atau belum.
1.Cek tegangan
Ukur tegangan masing-masing sambungan data pada konektor yang ada di pcb T.con
Jika semua sama, maka artinya ada sambungan yang putus atau kurang kontak.
Probe merah dapat ground, probe hitam untuk ukur sambungan data.
Ukur masing-masing sambungan data pada konektor pcb Tcon………resistansi (ohm) harus sama.
Jika menjumpai ada yang tidak sama, maka ganti ukur pada pcb motherboard.
3. Pengukuran langsung.
Ukur langsung masing-masing sambungan dari kaki2 konektor motherboard ke kaki2 konektor
Tcon dengan ohm meter posisi 1x
Ini adalah cara cek yang paling akurat, tapi cukup sulit pelaksanaannya.
Dari cara (1) cek tegangan dan (2) cek resistansi terhadap ground, jika hasil pengukuran dijumpai tidak
sama, maka hal ini dapat disebakan karena :
Ada R kutu yang molor nilainya pada jalur tersebut pada pcb mother board atau pcb Tcon.