3 September 2020
ABSTRAK
Heating System, Ventilanting and Air Conditioning (HVAC) atau sistem tata udara
menjadi salah satu kebutuhan dalam gedung bertingkat demi meningkatkan kenyamanan
dalam ruangan, perbedaan tingkat kenyamanan masing-masing individu membuat sistem
HVAC mengalami perubahan pola beban yang dapat mengakibatkan pemborosan penggunaan
energi listrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar penghematan penggunaan energi
listrik dengan penggunaan DDC pada sistem HVAC di hotel Langham. DDC dapat mengatur
alat penunjang sistem HVAC seperti cooling tower, condenser water pump, chilled water pump
dan chiller yang bertujuan meringankan kinerja dari chiller sehingga didapat penghematan
penggunaan energi. Dengan menggunakan 2 metode operasi kerja maka didapatkan hasil
perhitungan penggunaan energi pada sisi chiller dihotel Langham, dengan operasi manual
tanpa penggunaan DDC didapatkan total biaya konsumsi sebesar Rp 3.409.290 dan operasi
kerja otomatis menggunakan DDC didapatkan total biaya konsumsi sebesar Rp 2.601.990
sehingga didapatkan persentase penghematan sebesar 24%.
Kata kunci : Sistem HVAC, Chiller, Direct Digital Controller, Building Automatic System
ABSTRACT
Heating System, Ventilanting and Air Conditioning (HVAC) or air conditioning systems
become one of the needs in high rise buildings in order to increase comfort in the room,
differences in the level of comfort of each individual makes the HVAC system changes in load
patterns that can result in wasteful use of electrical energy. This study aims to determine the
savings in the use of electrical energy with the use of DDC in the HVAC system at the Langham
hotel. DDC can regulate HVAC system supporting devices such as cooling towers, condenser
water pumps, chilled water pumps and chillers that aim to reduce the performance of the chillers
so that energy savings are obtained. By using 2 work operation methods, the results of the
calculation of energy use obtained at the side of the chiller Langham hotel, with manual
operation without the use of DDC obtained a total consumption cost of IDR 3,409,290 and
automatic work operations using DDC obtained a total consumption cost of IDR 2,601,990 so
that it is obtained saving percentage of 24%.
Key Words : HVAC system, Chiller, Direct Digital Controller, Building Automatic System
Wibisana Hadi Chandra, I.B Alit Swamardika, A.A Gede Maharta Pemayun 1
Jurnal SPEKTRUM Vol. 7, No. 3 September 2020
Wibisana Hadi Chandra, I.B Alit Swamardika, A.A Gede Maharta Pemayun 2
Jurnal SPEKTRUM Vol. 7, No. 3 September 2020
pendinginan. Oleh karena itu sistem kontrol A. Kondisi Sistem HVAC Manual
ini pada dasarnya adalah pengendalian Kondisi manual merupakan kondisi
variabel dalam udara dari suatu ruangan yang standar yang perlu operator BAS
agar variabel tersebut berada dalam batas untuk menjalakan dan mengatur sistem
yang diharapkan, melalui unit pengendali HVAC dari ruang kontrol, sehingga
sistem yang mengintegritaskan komponen perlu mengubah selector switch
fan, pompa, peralatan heating/cooling, menjadi manual pada panel DDC dan
thermostat dan peralatan lainya. Proses menyalakan komponen HVAC dari
monitoring dan optimasi temperatur, panel masing-masing secara manual
tekanan, kelembaban, dan laju alir udara dan dalam kondisi manual operator
adalah fungsi penting dari sistem kontrol diharuskan menghidupkan dan
bangunan yang modern. Penggunaan mematikan secara manual jumlah
kontrol otomatis untuk sistem HVAC cooling tower yang bekerja, jumlah
sebagai penggganti kontrol yang manual. condenser water pump yang bekerja,
Kontrol otomatis mengeleminasi kebutuhan jumlah chilled water pump yang
tenaga manusia yang terus menerus untuk bekerja, dan jumlah chiller yang
melakukan monitoring dari suatu proses, bekerja, dan menyesuaikan total
dan hal ini juga mengurangi biaya tenaga permintaan beban dari FCU atau AHU
kerja dan menghasilkan kinerja yang lebih dari screen panel pada chiller sehingga
baik, konsisten, dan dapat ditingkatkan dapat melayani permintaan beban
(Hurry, 2009). dengan tepat dan tidak menyebabkan
pemborosan penggunaan energi listrik.
2.4 Direct Digital Controller (DDC) B. Kondisi Sistem HVAC dengan DDC
DDC (Direct Digital Control) adalah Otomatis
suatu rangkaian micro controller yang Kondisi otomatis merupakan
digunakan pada sistem kontrol dan kondisi dimana semua sistem
pengendalian jarak jauh (remote station) HVAC dikontrol secara otomatis
dari pusat monitoring untuk mengontrol unit berdasarkan program yang
individual. DDC (Direct digital controller) diinputkan pada software DDC
yang terpasang pada sistem HVAC di Hotel yang telah diatur sebelumnya dan
Langham mempunyai panel tersendiri yang dijadwalkan sehingga hanya perlu
berguna untuk mengatur kinerja dan menyalakan FCU atau AHU
memonitor status dari komponen- sehingga terjadi permintaan beban.
komponen HVAC antara lain cooling tower, DDC dapat membuka MV
condenser Water Pump, chiller dan chilled (Motorized valve) pada header
water pump dengan menggunakan dua chiller seketika terjadi permintaan
buah jenis DDC dari ADF yaitu ADF-XTEC- beban dari FCU, dan chilled water
X1 dan ADF XTEC-UC, pada dasarnya pump akan beroperasi, lalu setelah
kedua DDC ini memiliki fungsi yang sama flow switch pada chiller mendeteksi
tetapi dibedakan dalam variable input dan adanya aliran dan beban yang
outputnya, berikut adalah gambar panel mencapai nilai minimum 30% dari
dari DDC yang terpasang di Hotel total kapasitas, maka chiller akan
Langham. bekerja untuk mensuplai beban
2.4.1 Cara Kerja Direct Digital menuju FCU atau AHU, apabila
Controller (DDC) beban sudah terpenuhi maka
Cara kerja pada sistem HVAC yang dengan otomatis DDC akan
terpasang di hotel Langham dimulai proses mengurangi persentase
kerjanya dari pengkondisian udara di pembukaan pada motorized valve
cooling tower menuju chiller hingga untuk meringankan kerja chiller.
pendistribusian ke AHU atau FCU DDC akan mengoptimalkan jumlah
menggunakan ducting, semua proses ini chiller yang diperlukan sesuai
dapat dilakukan secara manual dan juga dengan permintaan beban untuk
otomatis dengan bantuan software dan mengoptimalkan penggunaan
direct digital controller, berikut adalah energi dalam sistem. DDC akan
kondisi kerja dari HVAC secara manual dan menunggu selama periode waktu
otomatis dengan bantuan direct digital tertentu ketika terjadi perubahan
controller. permintaan beban dari FCU atau
Wibisana Hadi Chandra, I.B Alit Swamardika, A.A Gede Maharta Pemayun 3
Jurnal SPEKTRUM Vol. 7, No. 3 September 2020
Wibisana Hadi Chandra, I.B Alit Swamardika, A.A Gede Maharta Pemayun 4
Jurnal SPEKTRUM Vol. 7, No. 3 September 2020
Wibisana Hadi Chandra, I.B Alit Swamardika, A.A Gede Maharta Pemayun 5
Jurnal SPEKTRUM Vol. 7, No. 3 September 2020
Gambar 3. Skema Kerja HVAC dengan Operasi chiller dengan operasi kerja otomatis
Manual
menggunakan direct digital controller
Berdasarkan gambar diatas dapat pada kondisi beban penuh
dijelaskan bahwa sistem HVAC yang Daya (kW) = 1,73 x 380V x 376A x 0,85
dikontrol secara manual oleh operator Daya (kW) = 210 kW x 6 Jam
melalui ruang kontrol. Dengan sistem kerja kWh = 1260 kW x Rp 1035,-
yang hampir sama dengan sistem HVAC
Rp 1.304.100
menggunakan DDC yang membedakan
Daya (kW) = 1,73 x 380V x 375A x 0,85
adalah operator harus memulai dengan
Daya (kW) = 209 kW x 6 Jam
mengatur selector switch pada panel DDC
kWh =1254 kW x Rp 1035,-
menjadi local untuk mengoperasikan sistem
Rp 1.297.890,-
HVAC secara manual. Pertama operator
Total = Rp 2.601.990,-
harus membuka MV (motorized valve) pada
2. Estimasi total biaya konsumsi listrik
header chiller secara manual, selanjutnya
chiller dengan operasi kerja manual
operator harus menyalakan chiller untuk
tanpa menggunakan direct digital
dapat menampilkan permintaan beban dari
controller pada kondisi beban penuh
FCU, setelah itu operator harus mulai
Daya (kW) = 1,73 x 380V x 493,7A x 0,85
menghidupkan cooling tower, condenser
Daya (kW) = 275 kW x 6 Jam
water pump, dan chilled water pump secara
manual dari masing-masing panel. kWh = 1655 kW x Rp 1035,-
Selanjutnya operator harus mulai Rp 1.707.750
memperhatikan pola perubahan beban Daya (kW) = 1,73 x 380V x 491.3A x 0,85
yang ditampilkan pada screen panel chiller, Daya (kW) = 274 kW x 6 Jam
apabila terjadi kenaikan beban dari FCU kWh = 1647 kW x Rp 1035,-
maka operator harus menambah jumlah Rp 1.701.540,-
cooling tower, condenser water pump, Total = Rp 3.409.290,-
chilled water pump, dan chiller yang
berkerja dan memastikan permintaan V. SIMPULAN
beban dari FCU terpenuhi dan tidak Berdasarkan hasil analisis
menyebabkan overload penggunaan pada penggunaan DDC (direct digital controller)
sisi chiller yang dapat menyebabkan maka hasil perbandingan sistem kerja
pemborosan penggunaan energi listrik. HVAC dengan operasi manual dengan
Ketika terjadi penurunan dan kenaikan operator dan operasi otomatis dengan BAS
beban secara mendadak dari FCU maka maka didapat penggunaan daya listrik pada
operator harus mengatur motorized valve, sistem HVAC khususnya penggunaan
cooling tower, condenser water pump dan energi listrik pada chiller di hotel Langham,
chilled water pump secara efektif agar tidak dengan mode operasi manual tanpa
terjadi shutdown dan startup otomatis pada penggunaan DDC maka didapatkan total
chiller yang dapat menyebabkan kerusakan biaya konsumsi energi listrik sebesar Rp
komponen pada chiller. Operator harus 3.409.290 dan operasi otomatis dengan
menghitung secara realtime beban dari penggunaan DDC didapatkan total biaya
FCU pada tampilan screentime di chiller. konsumsi energi listrik sebesar Rp
4.5 Hasil Pengunaan Energi pada 2.601.990 sehingga didapatkan persentase
Chiller penghematan sebesar 24%
Hasil pengetesan pada chiller Faktor-Faktor yang mempengaruhi
dengan metode permintaan beban dan penghematan energi pada sistem HVAC di
zona wilayah serta total kerja jam chiller hotel Langham adalah DDC (Direct digital
untuk mendapatkan kondisi udara yang controller) yang tergabung dalam sistem
diinginkan berdasarkan standar udara BAS (Building Automatic System) sehingga
untuk hotel Langham. Data yang dapat memonitor dan mengatur secara
didapatkan berupa nilai arus pada power otomatis beberapa komponen dalam sistem
panel chiller dengan kondisi yang beban HVAC diantaranya cooling tower, motorized
penuh pada kedua percobaan untuk valve (CWP), condenser water pump,
mendapatkan perbandingan penggunaan motorised valve (CHWP), chilled water
energi dengan menggunakan DDC (direct pump sehingga secara realtime dapat
digital controller). membantu kinerja dari chiller dan dapat
menyebabkan penghematan daya listrik
1. Estimasi total biaya konsumsi listrik pada
dari sisi chiller.
Wibisana Hadi Chandra, I.B Alit Swamardika, A.A Gede Maharta Pemayun 6
Jurnal SPEKTRUM Vol. 7, No. 3 September 2020
Wibisana Hadi Chandra, I.B Alit Swamardika, A.A Gede Maharta Pemayun 7