Intisari Sistem HVAC( Heating system, Ventilating and Air Conditioning) merupakan sistem yang berfungsi sebagai penyaluran tata
udara. Sistem HVAC dalam penggunaan energi listrik yang terdapat di sebuah bangunan adalah yang paling terbesar mencapai 60%
penggunaanya. Dikarenakan penggunaan system HVAC yang paling besar maka perlu adanya system control untuk penghematan
energinya. Salah satu masalah yang diterjadi di sistem tata udara pada bangunan yaitu faktor kelembaban pada gedung yang berada
di daerah tropis dengan gedung yang berada didaerah dingin karena memiliki tingkat kelembaban yang berbeda, dikarenakan tingkat
kelembaban yang sewaktu-waktu bisa berubah maka perlunya pengaturan kelembaban yang dapat menyesuaikan dengan kondisi suhu
yang ada. Dengan adanya konsul kendali HVAC yang menggunakan PLC CPM2A dengan metode fuzzy logic maka suhu dan
kelembaban dapat disesuaikan lebih spesifik lagi dengan kondisi yang ada diruangan pada bangunan. Dengan melakukan
pengendalian HVAC maka dapat mengefisienkan penggunaan energi listrik.
Kata kunci Energi listrik, Pengendalian HVAC, PLC CPM2A, FLC
Abstract HVAC systems (Heating systems, Ventilating and Air Conditioning) is a system that serves as the distribution of air. HVAC
system in the use of electrical energy contained in a building is the most biggest reach 60% usage. Due to the use of the most HVAC
system it is necessary to control systems for energy savings. One of the problems that occur in the HVAC system in a building that is a
factor of humidity in the building which are in the tropics with a building located in the area of cold because humidity levels are
different, because the humidity level at any time can be changed so the need for regulation of humidity to adjust with the existing
temperature conditions. With the consul HVAC control using PLC CPM2A with fuzzy logic method, the temperature and humidity
can be tailored more specifically to the condition that there is room of the building. By doing HVAC control, it can make efficient use
of electrical energy.
Keywords Electrical energy, HVAC controllers, PLC CPM2A, PLC
I. LATAR BELAKANG
Energi listrik yang tersedia di Indonesia saat ini belumlah
mencukupi untuk segala kegiatan yang ada, ini dapat
dibuktikan dengan seringnya terjadinya pemadaman secara
bergilir di beberapa daerah di Indonesia. Hal tersebut terjadi
karena tidak adanya pembangkit cadangan yang siap setiap saat
jika pembangkit yang beroperasi mengalami kerusakan atau
harus di maintenance. Walaupun energi terbarukan sangatlah
melimpah keberadaannya di Indonesia, yaitu : energi surya,
angin, microhydro, geothermal, ombak dan lain sebagainya.
Tapi teknologi untuk memanfaatkan energi terbarukan tersebut,
belum begitu banyak diterapkan, yang menjadi alasan adalah
masalah biaya yang ada tidak mencukupi untuk kegiatan
tersebut. Salah satu jalan yang bisa dilakukan untuk
menanggulangi krisis listrik di Negara kita adalah dengan jalan
melakukan penghematan listrik di segala bidang kegiatan yang
menggunakan energi listrik. Salah satu peralatan yang
menggunakan listrik adalah sistem refrigerasi atau sistem
pendingin.
Pengkondisian udara merupakan salah satu hal yang paling
penting dalam suatu instansi. Karena dengan sistem
pengkondisian udara yang baik akan menghasilkan udara segar
1. Bagaimana
2.
cara
mengimplementasikan
sistem
pengendalian suhu dan humidity pada gedung komersial
menggunakan Fuzzy Logic Controll?
Apa perbandingan hasil pengendalian HVAC gedung yang
menggunakan kontrol konvensional dengan pengendalian
HVAC yang menggunakan kontrol PLC berbasis logika
fuzzy?
IV. HIPOTESA
VI. METODELOGI
A. Studi Literatur
Pada tahap ini, penulis mencoba mencari literature
yang terkait dengan sistem HVAC terutama pada kontrol
PLC yang menggunakan metode Fuzzy Logic diantaranya
melalui buku-buku maupun jurnal internet. Dari hasil studi
literature ini penulis dapat menentukan spesifikasi teknis
yang lebih rinci untuk keperluan pembuatan rancang
bangun sistem HVAC menggunakan PLC.
B. Pembuatan Rancangan Alat
Setelah melakukan studi literature, tahapan selanjutnya
adalah pembuatan rancang bangun sistem HVAC.
C. Pengadaan Komponen
Setelah rancang bangun selesai dibuat, tahapan
selanjutnya adalah pengadaan komponen yang diperlukan
untuk pembuatan rancang bangun tersebut.
D. Pengujian dan Pembuatan Alat
Setelah semua komponen yang dibutuhkan tersedia,
tahapan selanjutnya adalah melakukan pengujan dan
pembuatan alat
E. Analisa data dan Evaluasi
Pada tahapan ini dilakukan analisa dan evaluasi
terhadap pengujian yang telah dilakukan setelah melakukan
pembandingan serta melakukan perbandingan dengan hasil
perhitungan berdasarkan pengidentifikasian perolehan data
dan hasil pengukuran.
VII. JADWAL PELAKSANAAN
Berikut jadwal yang saya rencanakan dalam pembuatan
penelitian ini
TABEL.1. JADWAL PELAKSANAAN PROYEK AKHIR TAHUN
2016
REFERENSI
[1] I. E. Hurry, Studi Sistem Automatik Pada Gedung Untuk Sistem HVAC
(Heating System, Ventilating and Air Conditioning) Berbasis Direct
Digital Controller (Studi Kasus Pada Pabrik X di Cibitung, Fakultas
Teknik, Universitas Indonesia, Jakarta, 2009.
[2] W. Setiyo and M. A. Ulfah, Pengendalian Suhu dan Humidity Pada Alat
Pengering Seledri Menggunakan Kontrol Fuzzy Logic, Semarang: Edu
Elektrika Journal , 2015.
[3] A. Firmansyah, Analisa Sistem Otomatis HVAC (Heating, Ventilating,
Air Conditioning) Pada gedung Wisma BCA Pondok Indah, Universitas
Pakuan, Bogor, 2012.
[4] F. F. Riza, Perancangan Sistem Pengendali Suhu dan Memonitoring
Kelembapan Berbasis ATMega8535 Pada Plant Inkubator, Universitas
Diponegoro, Semarang, 2011.
[5] Sudirman, Studi Eksperimental Pengontrolan Air Conditiong System
Dengan Fuzzy Logic Control, Universitas Udayana , Bali, 2011.